Abstrak
Media sosial mulai digunakan instansi pemerintah di Indonesia untuk menyebarkan informasi kepada
masyarakat. Setelah ditetapkannya Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2015 tentang pengelolaan
komunikasi publik, lembaga pemerintah telah menggunakan media sosial sebagai salah satu saluran
komunikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan akun media sosial lembaga
pemerintah dalam melakukan komunikasi dua arah dengan publik. Hal ini terutama untuk membahas
bagaimana cara lembaga pemerintah memanfaatkan media sosial di era digital. Pendekatan kualitatif
dengan pengamatan dilakukan untuk pengumpulan data. Analisis data menggunakan teori studi Daniel
Schlagwein 2016 untuk penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa media sosial dapat
meningkatkan interaktivitas antara pemerintah dan publik namun pemerintah kota belum menggunakan
dengan maksimal.
Kata kunci: media sosial, komunikasi pemerintah, hubungan masyarakat
Abstract
Social media began to be used by government agencies in Indonesia to spread information to the public.
Following the establishment of Presidential degree No. 9 of 2015 on the management of public
communication, government agencies have used social media as one of its communication channels.The
study aims to analyze the use of government agencies' social media accounts in conducting two-way
communication with the public.This is mainly to discuss how government agencies utilize social media
in the digital age.Qualitative approaches with observations are taken for data collection. Data analysis
uses study theory by Daniel Schlagwein 2016 for conclusions.The results indicate that social media can
increase interactivity between the government and the public but the city government has not used it to
its fullest.
Keywords: social media, government communicattion, public relation
menilai dampak media sosial terhadap kepuasan informasi, efektif dan efisien, dapat
masyarakat terhadap layanan publik, efisiensi menjangkau seluruh masyarakat dari
operasi pemerintah dan keterbukaan yang lebih masing-masing kota. Masyarakat juga
besar secara keseluruhan. Hanya sebagian kecil mudah mendapatkan informasi dan kabar
pemerintah yang secara sistematis memantau terbaru.
atau mengukur dampaknya. Beberapa informasi Adapun jenis dialog telah digunakan oleh
yang dapat diukur dapat digunakan untuk dinas sosial sehingga pemerintah
mengukur kehadiran atau popularitas suatu mendapatkan kabar atau informasi
lembaga di media sosial.(A. Mickoleit, 2014) langsung dari masyarakat. Masyarakat bisa
melaporkan kejadian dan suatu kabar
Beberapa Faktor Keberhasilan Akun terbaru yang belum diketahui pemerintah.
Instagram Dinas Pemerintah Sangat membantu dinas sosial dalam
Keberhasilan bermedia sosial adalah melaksanakaan tugas mensejahterakan
tujuan setiap organisasi, baik pemerintah masyarakat. Namun sebenarnya jenis
maupun perusahaan. Agar dapat menggunakan dialog dapat dimanfaatkan oleh seluruh
media sosial harus mempunyai tahap strategi dinas. Selain mendapatkan informasi dari
yang terencana. Sejauh ini Dinas Pemerintah ekternal juga dapat mendekatkan diri
berhasil melakukan pemilihan konten berupa dengan masyarakat
foto dan video yang sesuai dengan caption, yang 2. Dinas Pemerintah kota di Indonesia belum
mana foto tersebut mengandung informasi menggunakan seluruh jenis penggunaan
tersendiri. Selain itu berhasil memberikan media sosial sesuai dengan teori yang ada.
tampilan yang menarik serta penggunaan bahasa Rata-rata penggunaan instagram oleh dinas
untuk caption sehingga pesan mudah dipahami. pemerintah kota hanya menggunakan jenis
Menurut National League of Cities broadcast.
(NLC), Dinas Pemerintah dalam menggunakan Dinas Pemerintah di Indonesia bisa
media sosial harus memiliki pertimbangan dan menerapkan jenis dialog dan jenis lainnya
perencanaan. Yang mana memiliki tujuan yang untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
jelas, mengetahui khalayak sasaran, memilih Seperti pemerintah lokal internasional yang
media sosial yang tepat untuk tugas tersebut, dan telah menerapkan jenis penggunaan media
meluangkan waktu untuk mengembangkan sosial sesuai dengan teori. Masyarakat akan
kebijakan yang tepat. merasa semakin dekat dengan dinas
pemerintah dengan adanya kegiatan dialog,
4. PENUTUP sehingga pemerintah mendapatkan
kepercayaan lebih dari masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dalam skripsi SARAN
yang berjudul “Pemanfaatan Media Sosial untuk Berdasarkan penelitian yang telah
Pemerintahan: Bagaimana Dinas-Dinas dilakukan, penulis ingin memberikan saran
Pemerintah Kota Menggunakan Media Sosial terkait dengan topik penggunaan media
untuk Berkomunikasi dengan Masyarakat” yang sosial oleh dinas pemerintah, yakni :
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan Dinas Pemerintah Kota di Indonesia
sebagai berikut : diharapkan bisa menggunakan semua jenis
1. Penggunaan media instagram oleh Dinas terlebih untuk jenis dialog, sehingga
Pemerintah kota dalam berkomunikasi mampu menciptakan komunikasi yang baik
dengan masyarakat, ternyata lebih banyak dengan masyarakat. Dengan menanggapi
menggunakan jenis broadcast ekternal. masyarakat yang memberikan informasi
Dinas Pemerintah menggunakan layanan ataupun bertanya kepada dinas pemerintah.
media sosial instargram untuk menyiarkan
berita, menyajikan informasi yang spesifik,
DAFTAR PUSTAKA
dan juga untuk mempromosikan suatu
produk baik barang maupun jasa.
APJII (2020) ‘Laporan Survei Internet APJII
Penggunaan jenis broadcast media sosial
2019 – 2020’, Asosiasi Penyelenggara
sangat bermanfaat bagi Dinas Pemerintah Jasa Internet Indonesia, 2020, pp. 1–146.
karena semakin cepat menyebarkan Available at: https://apjii.or.id/survei.
Cahyono, A. S. (2016) ‘Pengaruh media sosial Technology, 32(2), pp. 194–209. doi:
terhadap perubahan sosial masyarakat di 10.1057/jit.2016.7.
Indonesia’, Jurnal ilmu sosial & ilmu
Suryadharma, B. and Susanto, T. D. (2017)
politik diterbitkan oleh Fakultas Ilmu
‘Faktor Penerimaan Media Sosial Instansi
Sosial & Politik, Universitas
Pemerintah di Indonesia’, Information
Tulungagung, 9(1), pp. 140–157.
Technology, 2, pp. 1–10.
Cardenas, K. A. (2013) ‘an Implementation
Guide for Public Officials’.
Cross, M. (2014) ‘What is Social Media?’,
Social Media Security, pp. 1–20. doi:
10.1016/b978-1-59749-986-6.00001-1.
Ellison, N. and Hardey, M. (2014) ‘Social Media
and Local Government: Citizenship,
Consumption and Democracy’, Local
Government Studies, 40(1), pp. 21–40.
doi: 10.1080/03003930.2013.799066.
Furqon, M. A. et al. (2018) ‘Analisis Sosial
Media Pemerintah Daerah di Indonesia
Berdasarkan Respons Warganet’, Jurnal
Sosioteknologi, 17(2), pp. 2–4.
Gunawan, B. and Sidik, M. (2021) ‘Pembuatan
Aplikasi Chatbot Kolektor Dengan
Metode Extreme Programming Dan
Strategi Forward Chaining .
Manufacturing of Chatbot for Collector
Application With’, Jurnal Internasional,
8(2), pp. 293–302. doi:
10.25126/jtiik.202184298.
KEMENTERIAN and 2012, P. A. N. D. R. B. R.
I. T. (2012) ‘Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 83 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pemanfaatan Media Sosial Instansi
Pemerintah Dengan’, Undang-Undang.
Mickoleit, Arthur (2014) ‘OECD Working
Papers on Public Social Media Use by
Governments’, OECD Working Papers on
Public Governance, (26).
Mickoleit, A. (2014) ‘Social Media Use by
Governments: A Policy Primer to Discuss
Trends’, (26), p. 71.
Prasanti, D. and Fuady, I. (2018) ‘Pemanfaatan
Media Komunikasi Dalam Penyebaran
Informasi Kesehatan Kepada
Masyarakat’, Reformasi, 8(1), pp. 8–14.
Schlagwein, D. and Hu, M. (2017) ‘How and
why organisations use social media: Five
use types and their relation to absorptive
capacity’, Journal of Information