Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PENGADUAN PELAYANAN PAJAK BERBASIS


WEB
(Studi Kasus: Kantor Bapenda Kolaka)

SAYYED ASSAGAF
19181240002

PRODI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
pemilik semesta alam dan sumber segala pengetahuan, tidak lupa pula kita
panjatkan shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW karena
berkat rahmat dan pertolongan kepada hambanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal yang berjudul “Sistem informasi pengaduan pelayanan
pajak”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari
bantuan semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga


kepada penulis.
2. Kedua orang tua serta seluruh saudara tercintaku yang telah memberi
semangat, harapan, motivasi serta do‟a yang tak pernah putus kepada
penulis hingga saat ini.
3. Bapak Dr. H. Nur Ihsan HL. M.Hum selaku Rektor Universitas
Sembilanbelas November Kolaka.
4. Ibu Noorhasanah Z, S.Si., M. Eng selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
5. Bapak Anjar Pradipta, S. Kom., M. Kom, selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Universitas Sembilanbelas November Kolaka.Ibu
Rabiyah adawiyah, S.Kom., M.Cs selaku pembimbing I dan Bapak
6. Suharsono Bantun, S. Kom., M. Cs selaku pembimbing II yang telah
dengan ikhlas meluangkan waktunya dalam memberikan arahan dan
masukkan serta bimbingannya selama proses penyelesaian Proposal
ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen dalam lingkup Fakultas TeknologiInformasi
Universitas Sembilanbelas November Kolaka yang telah senantiasa
memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dan bimbingan yang berarti
selama mengikuti proses perkuliahan.
8. Seluruh staf tata usaha khususnya dalam lingkup Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Akhir kata, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna melainkan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT, termasuk dalam pembuatan proposal ini,
tidak luput dari kesalahan. Sehingga dibutuhkan saran dan kritik untuk
membangun sebuah karya yang lebih baik lagi dimasa mendatang.

Tanggetada Januari 2023

Sayyed Assagaf
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang sebenarnya Indonesia memiliki berbagai
macam potensi yang dimiliki untuk menjadi negara yang lebih maju, dan sumber
penerimaan negara Indonesia dibagi menjadi dua yaitu penerimaan dalam negeri
dan dari penerimaan luar negeri, dan pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan negara. Akan tetapi pencapaian yang direncanakan oleh pemerintah,
belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dikarenakan masih banyaknya
wajib pajak yang tidak melaporkan besarnya pajak sesuai yang diberikan
pemerintah, dan cenderung mengurangi biaya pajak yang ditetapkan. Selain itu
masih banyak masalah yang timbul hampir di semua aspek. Salah satunya adalah
aspek ekonomi karena adanya krisis di Amerika yang berdampak pada
perekonomian yang ada di negara Indonesia. Hal tersebut menyebabkan nilai
tukar rupiah pun menurun dengan tajam. Pemerintah harus tetap mengatasi
masalah ini dengan memperhitungkan penerimaan negara yaitu dengan
pemungutan pajak.
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi kembali, yang berlangsung dapat ditunjuk dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum terkait dengan tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintah (PJ. A. Adriani, 2014: 03)
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kolaka merupakan salah
satu organisasi atau instansi yang bertugas menyelenggarakan pemungutan
pendapatan daerah dan mengadakan koordinasi dengan instansi lain dalam
perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pemungutan pendapatan daerah
Bapenda juga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendapatan daerah
serta tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah berdasar ketentuan
pemerintah pusat maupun daerah sesuai peraturan undang-undang. Sebagai
Organisasi Pemerintah yang bertanggung jawab terhadap naik atau turunnya
pendapatan daerah tentunya organisasi atau instansi dituntut agar mempunyai
sumber daya manusia yang mumpuni.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di Kantor Badan
Pendapatan Daerah Kolaka (BAPENDA) selama KKN (±40 hari), diketahui
bahwa Badan Pendapatan Daerah Kolaka mengemban satu fungsi yaitu fungsi
pelayanan pelaporan pajak dimana fungsi ini diwujudkan dengan adanya sistem
informasi pada Badan Pendapatan Daerah Kolaka. Sistem Informasi ini bukan
merupakan suatu tujuan, melainkan sebagai alat bantu atau sarana pendukung
agar program pada Badan Pendapatan Daerah Kolaka dapat terlaksana secara
tertib dan lancar.
Diketahui ada beberapa masalah yang terjadi pada Bidang pelayanan
pelaporan pajak, salah satunya yaitu masyarakat yang datang kekantor
BAPENDA kolaka untuk melakukan pengaduan permasalahan data pajak, harus
melalui proses antrian terlebih dahulu,dengan banyaknya masyarakat yang ingin
melakukan pengaduan pelaporan pajak mengakibatkan tumpukan antrian. Dalam
melakukan pengaduan , masyarakat harus mendatangi lansung lokasi, lalu mengisi
form yang telah disediakan. Sistem penanganan keluhan tersebut tidak tersimpan
dalam database yang menyebabkan tidak diketahuinya jumlah keluhan yang
sudah atau belum tertangani sehingga menyebabkan penanganan keluhan
terlambat atau terlewati. Setiap keluhan yang tercatat manual akan menyulitkan
dalam pencarian data dan tidak efisien karena penyampaian keluhan harus
bertemu langsung dan tidak menutup kemungkinan data rusak atau hilang karena
tidak ada backup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pengaduan
pelayanan pajak dikantor BAPENDA kolaka. Sistem informasi ini akan
menangani laporan kesalahan data yang terjadi pada STPTD hal ini akan
mempermudah karyawan dalam melihat kesalahan data, salah satunya dengan
menerapkan “sistem informasi pelayanan pelaporan pajak berbasis web”. Hal ini
untuk mengindari antrian dan penanganan yang lama yang terjadi dikantor
BAPENDA kolaka.
Telah banyak penelitian sebelumnya tentang sistem informasi pelayanan
menggunakan metode waterfall.diantaranya Sistem informasi pelayanan
masyarakat dikelurahan panarung kecamatan bahandut palangkarayah (Ade
Chintia Desy a, Enny Dwi Oktaviyani , Felicia Sylviana,2020). Sistem Informasi
Pelayanan Administrasi Kependudukan Berbasis Web Menggunakan Metode
Waterfall Di Desa Sidakangen Purbalingga (Nabila Khaerunnisa,2021). Sistem
informasi layanan pemerintahan desa sawangan grinsing batang berbasis web
(Siska Ayu Widiana1,Yulia Kurniawati.2020).
1.2. Rumusan Masalah
Apakah dengan adanya sistem informasi pengaduan pajak dapat membantu
masyarakat dalam melakukan pengaduan permasalahan data pajak pada kantor
BAPENDA.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penyusunan dan pembuatan sistem ini memiliki beberapa batasan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini menggunakan bahasa pemograman HTML,PHP
dan MYSQL sebagai basis datanya.
2. Sistem informasi pelayanan pelaporan pajak berbasis web memiliki
fitur yang terbatas hanya untuk bidang pelayanan.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk membuat pengaduan pelayanan
pajak sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam melaporkan kesalahan
pajak yang terjadi pada STPTD.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah :
1. Bagi karyawan
Sistem ini dapat mempermudah karyawan dalam melihat kesalahan data
yang terjadi pada STPTD.
2. Bagi masyarakat
Sistem ini dapat memudahkan masyarakat dalam melaporkan kesalahan
pajak yang terdapat pada STPTD.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka
Sebagai bahan rujukan dan referensi dalam penelitian ini, Beberapa
publikasi dari penelitian sebelumnya yang terkait dengan Sistem Informasi
Pengaduan Layanan Masyarakat. Dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil
1 Desti Puspita Sari, Sistem informasi Terbangunnya sistem
(2020) pengaduan layanan informasi pengaduan
masyarakat berbasis laporan masyarakat berbasis
web pada kota metro web mobile yang dapat
memudahkan masyarakat
dalam mengajukan keluhan.
2 Susanto, (2017) Sistem informasi Sistem informasi yang
layanan pelaporan dapat mempercepat proses
dan kepolisian pengaduan dan pelaporan
berbasis web oleh masyarakat pringrewu,
karena dapat dilakukan
dimanapun
3 Anofrizan, (2017) Sistem pelayanan Suatu sistem informasi
pengaduan yang dapat mengakomodasi
masyarakat program segala jenis pengaduan
keluarga harapan terkait dengan pkh dan
kota pekanbaru pengaduan penyelesaian
4 Ade Chintia Desy a, Sistem informasi Membantu lurah dalam
Enny Dwi pelayanan mengambil keputusan
Oktaviyani , Felicia masyarakat dalam menentukan tingkat
Sylviana, (2020) dikelurahan kepuasaan penduduk
panarung kecamatan terhadap kelurahan dalam
bahandut pelayanan publik
palangkarayah
Tabel 2.1 Lanjutan
5 Ritnawati , Rinto Sistem informasi Memberikan dampak yang
Suppa, Muhlis pelayanan baik serta efektif bagi
Muhallim, (2020) masyarakat berbasis masyarakat dalam
android pada kantor pengurusannya dan
desa taliba memesa memudahkan aparat desa

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan


bahwa semua penelitian terdahulu terselesaikan dan perbedaan penelitian saat ini
dengan penelitian terdahulu yaitu terletak pada penggunaan pelayanan yang
berbeda, bisa dilihat pada judul sistem informasi pelayanan masyarakat
dikelurahan panarung, kecamatan pahandut palakangkaraya memiliki tingkat
keputusan dalam menentukan tingkat kepuasaan penduduk terhadap kelurahan
dalam pelayanan publik menggunakan metode waterfall berbasis web. Oeh sebab
itu penelitian ini juga menggunakan metode waterfall dalam pengaduan pelayanan
pajak, dimana kesalahan data pada pajak masi menjadi permasalahan
dimasyarakat yang perlu diperhatikan sampai sekarang. Oleh sebab itu peneliti
akan membuat sebuah aplikasi berbasis web yang akan membantu mempermudah
pengguna dalam melaporkan kesalahan data pajak.

2.2. Landasan Teori


2.2.1. Pajak
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan
digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang
membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena
pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi.
Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk melakukan
pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan
pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang. Berikut
beberapa pengertian pajak menurut para ahli:
1. Menurut Mardiasmo (2009:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat jasa timbal
balik yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
kepentingan umum.
2. Berdasarkan Undang-undang No.28 tahun 2007 pasal 1 menyebutkan
bahwa, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutan oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
2.2.2. Pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat adalah informasi atau pemberitahuan yang
disampaikan oleh masyarakat, baik perseorangan dan atau keluarga yang berasal
dari pegawai di lingkungan pemerintahan dan atau masyarakat umum yang berisi
keluhan dan atau ketidakpuasan terkait dengan perilaku dan atau pelaksanaan
tugas dan fungsi anggota Pemerintah, yang dilakukan pegawai pemerintahan, dan
atau informasi tentang dugaan pelanggaran kode etik atau disiplin pegawai yang
dilakukan oleh pegawai pemerintahan (Hapsari, 2019).
2.2.3. Kualitas Pelayanan Pajak
Kualitas pelayanan adalah cara membantu, mengurus, dan menyiapkan
segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah wajib
pajak. Beberapa pengertian kualitas pelayanan pajak sebagai berikut:
a. Menurut Boediono (2003:60), kualitas pelayanan pajak adalah suatu
proses bantuan kepada wajib pajak dengan cara-cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya
kepuasan dan keberhasilan.
b. Menurut Debby Farihun Najib(2013:44), kualitas pelayanan pajak (tax
service) untuk memberikankenyamanan, keamanan, dan kepastian bagi
wajib pajak di dalampemenuhan kewajiban dan haknya di dalam bidang
perpajakan.
c. Menurut I Gede Putu Pranadata (2014:28), kualitas pelayanan pajak
merupakan salah satu hal yang meningkatkan minat wajib pajak dalam
memenuhi kewajibanperpajakannya dan diharapkan petugas pelayanan
pajak harus memilikikompetensi yang baik terkait segala hal yang
berhubungan denganperpajakan di Indonesia.
d. Menurut Prasuraman Sapriadi (2013:89), kualitas pelayanan pajak dapat
diartikan sebagai pembandingan antara kualitas pelayanan yang dirasakan
konsumen dengan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen.
Jika kualitas yang dirasakan sama atau melebihi kualitas pelayanan yang
diharapkan, maka pelayanan dikatakan berkualitas dan memuaskan, begitu
juga sebaliknya. Pelayanan publik berkualitas adalah pelayanan yang
berorientasi kepada aspirasi masyarakat, lebih efesien, efektif dan
bertanggung jawab.
e. Menurut Sapriadi (2013:74), kualitas pelayanan pajak adalah ukuran citra
yang diakui masyarakat mengenai kualitas pelayanan yang diberikan,
apakah masyarakat puas atau tidak puas. Kualitas jasa atau pelayanan
sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
2.2.4. Sistem
Sistem adalah sebuah kumpulan dari elemen - elemen yang mempunyai
prosedur prosedur dan menjadi suatu kesatuan yang saling berketerkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu (Rosyadi & Sari, 2018).
2.2.5. Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang
lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima
dan pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Untuk
memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah
mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi
(Kusyadi, 2017).
2.2.6. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang
menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan
keputusan dalam suatu organisasi (Hisyam & Mulyati, 2018).
2.2.7. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah adalah metode pengembangan waterfall
yang diterapkan pada sistem informasi pengaduan pelayanan pajak. Dalam
pembuatan sistem metode waterfall adalah suatu framework perangkat lunak
yang berurutan. Metode waterfall mempunyai beberapa tahapan yaitu analisis
kebutuhan, desain sistem, coding dan pengujian, implementasi, dan pemeliharaan
pada sistem yang akan dibuat (Kurniawan, Apriliah, Kurniawan, & Firmansyah,
2020) sebelum melanjutkan ketahap metode waterfall diperlukan terlebih dahulu
penentuan masalah dengan teknik sebagai berikut:
1. Wawancara yaitu menanyakan informasi yang berkaitan terhadap
permasalahan pada pengelolaan data-data surat permohonan masyarakat.
2. Studi Pustaka yaitu mengumpulkan informasi serta data yang berhubungan
terhadap penelitian tersebut melalui artikel ilmiah, jurnal maupun buku
sebagai acuan penelitian.
3. Observasi yaitu melakukan pengamatan sistematis terhadap objek
penelitian secara langsung.
Setelah mendapatkan rumusan masalah penelitian tahapan metode waterfal
dapat dijalankan untuk membangun sistem informasi pengaduan pelayanan pajak
berbasis web studi kasus: bapenda kolaka. Beberapa tahapan metode waterfall
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Tahapan Metode Waterfall

Anda mungkin juga menyukai