Berkembangnya teknologi secara pesat terutama internet memiliki banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat. Perpindahan/mobilisasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan (berdomisili sementara di luar kota), serta kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan persyaratan administrasi desa, seperti kartu keluarga, kartu tanda penduduk, akta kelahiran, surat kepemilikan tanah, pendataan daftar pemilih tetap (DPT) dan administrasi desa lainnya mengharuskan mereka yang hidup dalam perantauan harus pulang dengan biaya yang tidak sedikit karena menangung biaya transportasi, biaya perjalanan lainnya dan terbatasi oleh waktu, seperti waktu libur kerja atau waktu libur kuliah. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayan public sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayan publik dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia, maka pada tanggal 18 Juli 2009 Indonesia mensahkan Undang –Undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayan publik [1]. Pemerintah Desa adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang pemerintah desa yang diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 216 ayat (1) Undang – Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang pemerintah daerah [2]. Sistem Informasi Desa adalah bagian tak terpisahkan dalam implementasi Undang –Undang Desa. UU Desa Pasal 86 tentang Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan jelas disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota [3]. (Melinda et al., 2018) E-Government menjadi suatu system informasi yang sangat banyak digunakan sekarang ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Begitu juga dengan desa Tresnomaju yang perlu mengimplementasikan E-Government dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi sosial yang tujuan akhirnya diharapkan meningkatkan kualitas kinerja perangkat desa terutama dalam lingkup pelayanan masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi segenap masyarakatnya untuk mengetahui informasiinformasi yang ada. Menyadari akan besarnya manfaat e-government, pemerintah indonesia sejak tahun 2003 telah mengeluarkan kebijakan tentang penerapan e-government dalam bentuk instruksi presiden nomor 3 tahun 2003. (Dalam Jurnal Aplikasi E-government Pada Desa Jatirejo,tahun 2013 oleh Fitria). (Andoyo & Sujarwadi, 2014) Sistem informasi yang menggunakan teknologi web mobile yang membuat semua informasi dapat diakses melalu smartphone dengan koneksi internet, sehingga yang selama ini pengurusan administrasi desa harus datang langsung dan banyak menggunakan bukti fisik, dengan sistem ini hanya menggunakan file-file digital yang dapat ditransaksikan melalui internet dan web mobile (Novianti dkk., 2014) tanpa datang ke kantor desa langsung (Rotikan dan Tamboto, 2016). Konsep E-Government merupakan konsep agenda reformasi untuk menciptakan pemerintahan yang bagus (good governance) dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan semua instansi pemerintahan terhadap masyarakat yang terdiri adanya transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik (Effendi, 2009). (Zaenal Mustofa & Iklil Mustofa, 2018) Menyadari akan besarnya manfaat teknologi informasi yang berkembang saat ini, maka dari itu diperlukan sebuah sistem informasi baru yang harus diterapkan di Desa Gelam Jaya, Kec Pasar Kemis, Kab Tangerang. Hal tersebut guna seabgai salah satu solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam pengaksesan informasi di Desa Gelam jaya yang masih menggunakan sistem manual. Diharapkan pemerentah Desa Gelam Jaya mampu menerapkan sistem E-Government yang akan membawa dampak yang cukup baik dan menguntungkan bagi semua pihak dari masyarakat luas hingga pemerintah Desa Gelam Jaya. Dari sisi Masyarkat, mereka dapat memperoleh informasi setiap saat tanpa harus mengunjungi kantor Desa yang jaraknya beberapa kilometer hanya untuk mendapatkan informasi. Tidak harus menyita waktu kerja ataupun kuliah demi mendapatkan sebuah informasi. Selain itu, dapat mengefektifkan kinerja pegawai desa. Dengan hal terjadi saat ini Desa Gelam Jaya yang masih menggunakan sistem manual, maka dirasa pelu untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis web sesuai dengan penerapan E-Government. Sistem E-Government yang memberikan sistem informasi berbasis web memberikan pelayanan ataupu pengaksesan informasi yang ada di desa Gelam Jaya menjadi jauh lebih mudah., cepat dan akurat. Dengan adanya sistem informasi berbasis web, maka dapat meningkatkan kemajuan dan kualtias sumer daya yang ada di desa Gelam Jaya dikarenakan informasi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. Aplikasi web populer akhir – akhir ini, karena menyediakan kemudahan dalam melakukan akses informasi melalui sistem informasi yang di-online-kan dan dapat diakses dimanapun melalui komputer dekstop, laptop, maupun smartphone yang terkoneksi jaringan internet. Sistem informasi berbasis web juga merupakan web application yang dibuat melalui IDE Application (Aplikasi untuk mengetikkan coding webnya) dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang mendukung web application, seperti PHP, JAVA, HTML, XML, dan dikolaborasikan dengan database MYSQL yang merupakan free license database. Sumber daya manusia, infrastruktur, dan organisasi merupakan tantangan yang akan dihadapi dalam penyusunan sistem ini. Faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah kurangnya koordinasi, lemahnya pengaturan, lemahnya kepemimpinan, dan kesenjangan wawasan dunia digital (Dien, 2014). (Zaenal Mustofa & Iklil Mustofa, 2018). Desa Gelam Jaya yang berada di daerah Kabupaten Tangerang, yang merupakan sebuah daerah yang cukup berkembang, harusnya pemerintah daerah di setiap desa mampu memberikan pelayanan dengan teknologi digital. Seperti sistem informasi berbasis web yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Di era otonomi daerah, desa merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan dan bersetuhan langsung dengan masyarakat terutama dalam pelayanan publik. Masalah lain yang dihadapi aparatur desa adalah minimnya tingkat ketrampilan aparatur desa dengan tuntutan masyarakat yang lebih dinamis. Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mendeskripsikan sesuatu, seperti sebagai perantara, untuk mempresentasikan sesuatu kepada public. Sehingga untuk mempermudah komunikasi dalam suatu desa antara aparat desa dengan warga dibutuhkan suatu media komunikasi, yaitu Website dan Sistem Informasi Desa. Adanya website akan mempermudah aparat desa dalam mempresentasikan hasil kinerja ataupun produk – produk yang ada dalam desa tersebut. Selain itu penggunaan Sistem Informasi Desa akan mempermudah dalam pekerjaan. Maka dari itu penulis mengajukan sistem ”Sistem Informasi Desa Berbasis WEB (Studi Kasus Desa Gelam Jaya)”, agar mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, yang akan diangkat atau akan dibahas, dapat di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Sistem infromasi masih menggunakan cara manual 2. Media informasi dan promosi yang masih terbatas 3. Informasi yang diakses secara manual masih menjadi permasalahan masyarakat
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, penelitian rumus masalah yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web di Desa Gelam Jaya akan mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi, dari permasalahan telah diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem informasi di Desa Gelam Jaya? 2. Bagaimana merancang sistem informasi di Desa Gelam Jaya? 3. Bagaimana memudahkan informasi yang diperoleh masyarakat di Desa Gelam Jaya?
1.3 Ruang Lingkup
Untuk menghindari meluasnya pembahasan tentang Sistem Informasi. Maka batasan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Infomrasi pada Desa Gelam Jaya 2. Data yang diolah merupakan data sistem informasi di Desa Gelam Jaya 3. Sistem yang di bangun berbasis website 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Operasional a. Untuk membangun atau membuat sistem informasi berbasis website b. Untuk mempermudah akses informasi masyarakat 2. Tujuan Fungsional Penulisan ini diharpakn dapat berguna bagi penulis, pembacaa maupun bagi Desa Gelam Jaya. Baik sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web. 3. Tujuan Individual a. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan S.Kom pada program S1 Sistem Informasi Institut Bina Sarana Global. b. Untuk melatih kepribadian baik dalam bekerja dan memberikan gambaran tentang dunia kerja 1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Operasional a. Mempermudah masyarakat yang ingin memperoleh informasi dari Desa Gelam Jaya b. Melaksanakan sistem E-Government yang memberikan sistem informasi berbasis digital yang mudah dan efisien 2. Manfaat Fungsional a. Sebagai referensi bagi pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan didalam bidang sistem informasi berbasis web. b. Memperkenalkan gambaran umum instansi pemerintahan yang diperlukan pembaca untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan pengalamannya. c. Memperkaya ikmu pengetahuan pada pembaca di bidang Sistem Informasi. d. Sebagai referensi karya ilmiah khususnya dalam bidang Sistem Informasi bagi penulis lainnya yang ingin mengkaji penelitian yang sejenis. 3. Manfaat Individual a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh peneliti selama kuliah b. Mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di dalam dunia kerja 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Untuk memenuhi kebutuhan data yang akan menunjang proses pembuatan sistem ini maka penulis menggunakan beberapa etode pengumpulan data yaitu : 1. Metode Observasi. Melakukan Pengamatan dan meninjau langsung terhadap suatu kegiatan berlangsung di Desa Gelam Jaya 2. Metode Interview Melakukan wawancara langsung terhadap pegawai Desa Gelam Jaya. 3. Metode Studi Pustaka Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pencarian melalui berbagai sumber yaitu dari buku, jurnal ilmiah, situs internet dan bacaan-bacaan yang berhubungan dengan topik penelitian. 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem penelitian yang di gunakan penulis antara lain adalaha: 1. System Development Life Cycle (SDLC) adalah adalah tahap-tahap ataupun aturan untuk melakukan sesuatu. System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analyst untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training, dan pemilik sistem. System Development Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC juga merupakan pola untuk mengembangkan sistem perangkat lunak yang dterdiri dari tahapan perencanaan (planning), analisis (analyst), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). 2. Model perancangan Waterfall Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall seing dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model” dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modelling).
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk penulisan dan tersusunnya pembuatan skripsi ini penulis akan membagi sistematika penulisan dalam lima (5), dimana satu dan yang lainnya saling berhubugan, Maka penting sekali adanya sistematika penulisan, adapun sistematika penulisannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelsan dan urai mengenai teori-teori yang berkaitan dengan sistem pemesanan sistem informasi berbasis objek dan literature review yang berhubungan dengan penelitian. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran objek penelitian, prosedur kerja, menganalisis permasalahan yang ada di dalam skripsi ini, rancangan data arsitektur dan rancangan user interface (rancangan input, output). BAB IV RANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam unsur prosedur yang baru,diagram rancangan sistem transaksi berupa berbasis web atau tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan. BAB V PENUTUP Pada bab ini menguraikan beberapa kesimpulan dari pembahasan masalah pada bab-bab sebelumnya serta meberikan saran yang bisa bermanfaat bagi penyusun