Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya teknologi secara pesat terutama internet memiliki banyak
manfaat untuk kehidupan masyarakat. Perpindahan/mobilisasi masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan (berdomisili sementara di luar kota),
serta kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan persyaratan administrasi desa,
seperti kartu keluarga, kartu tanda penduduk, akta kelahiran, surat kepemilikan tanah,
pendataan daftar pemilih tetap (DPT) dan administrasi desa lainnya mengharuskan
mereka yang hidup dalam perantauan harus pulang dengan biaya yang tidak sedikit
karena menangung biaya transportasi, biaya perjalanan lainnya dan terbatasi oleh
waktu, seperti waktu libur kerja atau waktu libur kuliah.
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin penyediaan pelayan public sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi
perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan
wewenang di dalam penyelenggaraan pelayan publik dengan persetujuan bersama
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia,
maka pada tanggal 18 Juli 2009 Indonesia mensahkan Undang –Undang No 25
Tahun 2009 tentang pelayan publik [1]. Pemerintah Desa adalah lembaga
pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur
melalui Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang pemerintah desa
yang diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 216 ayat (1) Undang –
Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang pemerintah daerah [2]. Sistem Informasi
Desa adalah bagian tak terpisahkan dalam implementasi Undang –Undang Desa. UU
Desa Pasal 86 tentang Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan jelas disebutkan bahwa desa berhak mendapatkan akses informasi
melalui sistem informasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
atau Kota [3]. (Melinda et al., 2018)
E-Government menjadi suatu system informasi yang sangat banyak digunakan
sekarang ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Begitu
juga dengan desa Tresnomaju yang perlu mengimplementasikan E-Government dengan
strategi yang disesuaikan dengan kondisi sosial yang tujuan akhirnya diharapkan
meningkatkan kualitas kinerja perangkat desa terutama dalam lingkup pelayanan
masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi segenap masyarakatnya untuk mengetahui
informasiinformasi yang ada. Menyadari akan besarnya manfaat e-government,
pemerintah indonesia sejak tahun 2003 telah mengeluarkan kebijakan tentang
penerapan e-government dalam bentuk instruksi presiden nomor 3 tahun 2003. (Dalam
Jurnal Aplikasi E-government Pada Desa Jatirejo,tahun 2013 oleh Fitria). (Andoyo &
Sujarwadi, 2014)
Sistem informasi yang menggunakan teknologi web mobile yang membuat
semua informasi dapat diakses melalu smartphone dengan koneksi internet, sehingga
yang selama ini pengurusan administrasi desa harus datang langsung dan banyak
menggunakan bukti fisik, dengan sistem ini hanya menggunakan file-file digital yang
dapat ditransaksikan melalui internet dan web mobile (Novianti dkk., 2014) tanpa
datang ke kantor desa langsung (Rotikan dan Tamboto, 2016). Konsep E-Government
merupakan konsep agenda reformasi untuk menciptakan pemerintahan yang bagus
(good governance) dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan semua instansi
pemerintahan terhadap masyarakat yang terdiri adanya transparansi, akuntabilitas,
efisiensi, dan partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik (Effendi, 2009).
(Zaenal Mustofa & Iklil Mustofa, 2018)
Menyadari akan besarnya manfaat teknologi informasi yang berkembang saat ini,
maka dari itu diperlukan sebuah sistem informasi baru yang harus diterapkan di Desa
Gelam Jaya, Kec Pasar Kemis, Kab Tangerang. Hal tersebut guna seabgai salah satu
solusi untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam pengaksesan informasi di Desa
Gelam jaya yang masih menggunakan sistem manual. Diharapkan pemerentah Desa
Gelam Jaya mampu menerapkan sistem E-Government yang akan membawa dampak
yang cukup baik dan menguntungkan bagi semua pihak dari masyarakat luas hingga
pemerintah Desa Gelam Jaya. Dari sisi Masyarkat, mereka dapat memperoleh
informasi setiap saat tanpa harus mengunjungi kantor Desa yang jaraknya beberapa
kilometer hanya untuk mendapatkan informasi. Tidak harus menyita waktu kerja
ataupun kuliah demi mendapatkan sebuah informasi. Selain itu, dapat mengefektifkan
kinerja pegawai desa.
Dengan hal terjadi saat ini Desa Gelam Jaya yang masih menggunakan sistem
manual, maka dirasa pelu untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis web
sesuai dengan penerapan E-Government. Sistem E-Government yang memberikan
sistem informasi berbasis web memberikan pelayanan ataupu pengaksesan informasi
yang ada di desa Gelam Jaya menjadi jauh lebih mudah., cepat dan akurat. Dengan
adanya sistem informasi berbasis web, maka dapat meningkatkan kemajuan dan
kualtias sumer daya yang ada di desa Gelam Jaya dikarenakan informasi yang lebih
mudah diakses oleh masyarakat.
Aplikasi web populer akhir – akhir ini, karena menyediakan kemudahan dalam
melakukan akses informasi melalui sistem informasi yang di-online-kan dan dapat
diakses dimanapun melalui komputer dekstop, laptop, maupun smartphone yang
terkoneksi jaringan internet. Sistem informasi berbasis web juga merupakan web
application yang dibuat melalui IDE Application (Aplikasi untuk mengetikkan
coding webnya) dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang
mendukung web application, seperti PHP, JAVA, HTML, XML, dan dikolaborasikan
dengan database MYSQL yang merupakan free license database. Sumber daya
manusia, infrastruktur, dan organisasi merupakan tantangan yang akan dihadapi
dalam penyusunan sistem ini. Faktor lainnya yang juga berpengaruh
adalah kurangnya koordinasi, lemahnya pengaturan, lemahnya kepemimpinan, dan
kesenjangan wawasan dunia digital (Dien, 2014). (Zaenal Mustofa & Iklil Mustofa,
2018).
Desa Gelam Jaya yang berada di daerah Kabupaten Tangerang, yang merupakan
sebuah daerah yang cukup berkembang, harusnya pemerintah daerah di setiap desa
mampu memberikan pelayanan dengan teknologi digital. Seperti sistem informasi
berbasis web yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengakses
informasi dengan cepat dan mudah.
Di era otonomi daerah, desa merupakan bagian yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan pembangunan dan bersetuhan langsung dengan masyarakat
terutama dalam pelayanan publik. Masalah lain yang dihadapi aparatur desa adalah
minimnya tingkat ketrampilan aparatur desa dengan tuntutan masyarakat yang lebih
dinamis. Komunikasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mendeskripsikan
sesuatu, seperti sebagai perantara, untuk mempresentasikan sesuatu kepada public.
Sehingga untuk mempermudah komunikasi dalam suatu desa antara aparat desa dengan
warga dibutuhkan suatu media komunikasi, yaitu Website dan Sistem Informasi Desa.
Adanya website akan mempermudah aparat desa dalam mempresentasikan hasil kinerja
ataupun produk – produk yang ada dalam desa tersebut. Selain itu penggunaan Sistem
Informasi Desa akan mempermudah dalam pekerjaan.
Maka dari itu penulis mengajukan sistem ”Sistem Informasi Desa Berbasis WEB
(Studi Kasus Desa Gelam Jaya)”, agar mempermudah masyarakat dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan.

1.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, yang akan diangkat atau akan dibahas,
dapat di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Sistem infromasi masih menggunakan cara manual
2. Media informasi dan promosi yang masih terbatas
3. Informasi yang diakses secara manual masih menjadi permasalahan
masyarakat

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada diatas, penelitian rumus masalah yang
berhubungan dengan sistem informasi berbasis web di Desa Gelam Jaya akan
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi, dari permasalahan telah
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem informasi di Desa Gelam Jaya?
2. Bagaimana merancang sistem informasi di Desa Gelam Jaya?
3. Bagaimana memudahkan informasi yang diperoleh masyarakat di Desa
Gelam Jaya?

1.3 Ruang Lingkup


Untuk menghindari meluasnya pembahasan tentang Sistem Informasi. Maka
batasan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Infomrasi pada Desa Gelam Jaya
2. Data yang diolah merupakan data sistem informasi di Desa Gelam Jaya
3. Sistem yang di bangun berbasis website
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Operasional
a. Untuk membangun atau membuat sistem informasi berbasis website
b. Untuk mempermudah akses informasi masyarakat
2. Tujuan Fungsional
Penulisan ini diharpakn dapat berguna bagi penulis, pembacaa maupun bagi Desa
Gelam Jaya. Baik sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web.
3. Tujuan Individual
a. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan S.Kom pada program S1
Sistem Informasi Institut Bina Sarana Global.
b. Untuk melatih kepribadian baik dalam bekerja dan memberikan gambaran
tentang dunia kerja
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Operasional
a. Mempermudah masyarakat yang ingin memperoleh informasi dari Desa
Gelam Jaya
b. Melaksanakan sistem E-Government yang memberikan sistem informasi
berbasis digital yang mudah dan efisien
2. Manfaat Fungsional
a. Sebagai referensi bagi pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan didalam bidang sistem informasi berbasis web.
b. Memperkenalkan gambaran umum instansi pemerintahan yang diperlukan pembaca
untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan pengalamannya.
c. Memperkaya ikmu pengetahuan pada pembaca di bidang Sistem Informasi.
d. Sebagai referensi karya ilmiah khususnya dalam bidang Sistem Informasi bagi
penulis lainnya yang ingin mengkaji penelitian yang sejenis.
3. Manfaat Individual
a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh peneliti selama kuliah
b. Mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di dalam dunia kerja
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memenuhi kebutuhan data yang akan menunjang proses pembuatan sistem
ini maka penulis menggunakan beberapa etode pengumpulan data yaitu :
1. Metode Observasi.
Melakukan Pengamatan dan meninjau langsung terhadap suatu kegiatan
berlangsung di Desa Gelam Jaya
2. Metode Interview
Melakukan wawancara langsung terhadap pegawai Desa Gelam Jaya.
3. Metode Studi Pustaka
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan
pencarian melalui berbagai sumber yaitu dari buku, jurnal ilmiah, situs internet dan
bacaan-bacaan yang berhubungan dengan topik penelitian.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem penelitian yang di gunakan penulis antara lain
adalaha:
1. System Development Life Cycle (SDLC) adalah adalah tahap-tahap ataupun
aturan untuk melakukan sesuatu. System Development Life Cycle (SDLC)
adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analyst
untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan
requirements, validation, training, dan pemilik sistem. System Development
Life Cycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan sistem dalam rekayasa
sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC juga merupakan pola untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak yang dterdiri dari tahapan
perencanaan (planning), analisis (analyst), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
2. Model perancangan Waterfall Metode air terjun atau yang sering disebut
metode waterfall seing dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle),
nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model” dimana hal
ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada
pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan
pengguna
lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning),
permodelan (modelling).

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk penulisan dan tersusunnya pembuatan skripsi ini penulis akan
membagi sistematika penulisan dalam lima (5), dimana satu dan yang
lainnya saling berhubugan, Maka penting sekali adanya sistematika penulisan,
adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang
lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelsan dan urai mengenai teori-teori yang berkaitan
dengan sistem pemesanan sistem informasi berbasis objek dan literature
review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini menguraikan tentang gambaran objek penelitian, prosedur
kerja, menganalisis permasalahan yang ada di dalam skripsi ini, rancangan
data arsitektur dan rancangan user interface (rancangan input, output).
BAB IV RANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem yang akan
diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam unsur prosedur yang
baru,diagram rancangan sistem transaksi berupa berbasis web atau tampilan
dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menguraikan beberapa kesimpulan dari pembahasan masalah
pada bab-bab sebelumnya serta meberikan saran yang bisa bermanfaat bagi
penyusun

Anda mungkin juga menyukai