Anda di halaman 1dari 8

Sekarang ini kebutuhan akan informasi sudah menjadi kebutuhan yang wajib

dipenuhi oleh setiap individu, terlepas melalui media apa yang digunakan untuk

mengakses informasi tersebut. Sudah banyak muncul sarana-sarana (media)

komunikasi yang mampu memberikan kebutuhan akan informasi. Beranjak dari

sejarah media informasi massa yang awalnya menggunakan media massa Koran

sejak terciptanya mesin cetak pertama oleh Johann Gutenberg pada abad ke-17 1

yang menjadi sarana menyampaikan informasi kepada publik lalu berkembang untuk

menyampaikan informasi pada jarak yang jauh dengan kode telegraf yang sering

digunakan pada masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II,selanjutnya berkembang

dengan adanya radio yang mampu menyebarkan informasi secara luas, setelah itu

radio semakin berkembang sebagai sarana menyampaikan berita, bahkan radio

sempat menjadi pilihan favorit karena selain mudah diakses radio juga kerap

digunakan sebagai sarana hiburan, selain fungsi menyampaikan informasi dan berita

terkini. Hal ini pernah saya rasakan di daerah tempat saya tinggal di Provinsi

Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya, kondisi secara geografis berada di tengah

pulau Kalimantan dengan akses yang masih belum ada untuk menjangkau daerah-

daerah pedalaman butuh waktu berjam-jam, hingga berhari-hari, sehingga salah

satu sarana untuk menyampaikan informasi kepada keluarga yang masih di

kampung yang letaknya dipedalaman dengan menggunakan siaran radio.

Perkembangan sarana atau media informasi tidak berhenti sampai disitu,

kebutuhan akan informasi dengan cepat dan mudah akhirnya terjawab dengan

adanya internet yang diciptakan pada awalnya untuk Departemen Pertahanan

Amerika melalui internet terkoneksinya komputer yang ada di seluruh dunia 2.

1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/sejarah_surat_kabar_indonesia
2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/sejarah_internet
Dengan terciptanya internet ini menjadi awal era digital yang sekarang

seluruh generasi, tua maupun muda dapat rasakan dampaknya, terlepas dari

dampak positif atau dampak negatifnya. Kebutuhan akan informasi melalui internet

semakin hari semakin berkembang, perkembangannya juga sangat signifikan,

terobosan terkini yang dihadirkan melalui internet semakin mendukung penggunaan

internet pada era yang baru, era digital, bagaikan dunia ini sudah menjadi sangat

bebas dan tanpa batas. Kondisi sekarang orang-orang di dunia berlomba-lomba

untuk menguasai perkembangan teknologi untuk mengakses informasi semudah

mungkin, kapanpun dimanapun. Melalui perkembangan teknologi tersebut bahkan

sekarang semua hal di dunia dapat dengan mudah diketahui, asal terkoneksi.

Kondisi ini harus diambil sisi positifnya apalagi sebagai pemerintah yang

kedepannya akan berhadapan dengan masyarakat dengan kebutuhan informasi

yang tinggi, maka pemerintah tidak bisa tinggal diam, dan menunggu, melainkan

pemerintah harus menjawab tantangan yang dihadapi sekarang, dengan kondisi

yang demikian dinamis, perubahan bisa dengan cepat terjadi, jika pemerintah tidak

tanggap dalam mengatasi hal ini, maka masyarakat akan menjadi korban, salah satu

fungsi pemerintah yaitu pelayanan publik semakin hari harus ditingkatkan dengan

kondisi kekinian tentunya penggunaan teknologi informasi salah satu solusi terbaik

dan relevan untuk meningkatkan pelayanan tersebut. Penggunaan teknologi

informasi seperti internet melalui pembuatan situs-situs pemerintahan di

pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah, diharap mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.


Pada tulisan ini saya akan membandingkan kondisi situs pemerintahan yang

ada di daerah tempat tinggal saya di Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka

Raya, dengan alamat situs resmi pemerintah di http://www.palangkaraya.go.id

dengan situs resmi milik pemerintah DKI Jakarta dengan alamat situs resmi

http://www.jakarta.go.id.

Gambar I : Tampilan layout situs Pemerintah Kota Palangka Raya


Gambar II : Tampilan layout situs Pemerintah DKI Jakarta

Dari dua layout situs resmi pemerintahan pada gambar sebelumnya dapat

kita berikan komentar mengenai layout yang sama milik pemerintah, tapi dari

tampilannya saja sudah beda dan padat terlihat jelas ketika kita mengakses situs

pemerintahan tersebut. Selain dari segi tampilan, saya mengamati perbandingan

efisiensi dalam mengakses kedua situs tersebut, dan memang terdapat perbedaan

yang saya rasa ketika mengakses situs http://www.palangkaraya.go.id tampilan yang

terkesan masih belum berubah, dan untuk memperoleh informasi yang diinginkan

harus dalam beberapa proses klik.

Berbeda adanya dengan situs http://www.jakarta.go.id. Dari tampilannya saja

sudah disuguhkan bermacam fitur yang tinggal satu kali klik saja, yang kemudian

mengkategorikan kebutuhan masyarakatnya secara lebih detail dan rinci. Dari

konten-konten yang tersedia pada http://www.palangkaraya.go.id masih belum up-


date masih konten-konten lama yang juga belum mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat menyeluruh,berbeda dengan http://www.jakarta.go.id. Yang konten-

konten didalamnya sudah diperbarui sehingga memenuhi kebutuhan

masyarakatnya.

Dari belum Up-date informasi juga menjadi masalah pada situs daerah saya

ini, jadi informasi-informasi yang sudah terjadi, tetapi belum dimasukan pada situs

pemerintahannya ini. Sehingga pada akhirnya masyarakat sebagai penerima

informasi merasa belum puas, dan harus mencari tahu sendiri informasi yang

diperlukan jika tidak dipenuhi pada situs pemerintahan.Dari kondisi-kondisi diatas

penulis memberikan beberapa faktor penentu penyebab terjadinya kesenjangan atau

perbedaan kondisi situs pemerintah Kota Palangka Raya dengan Pemerintah DKI

Jakarta.

Berdasarkan kondisi yang dipaparkan diatas maka pendapat Jan Van Dijk

dari Utrecth University3 disesuaikan kondisi di daerah, penulis menggambarkan

kondisi yang menjadi faktor penentu terjadinya kesenjangan tersebut :

1. Kurangnya Pengalaman, akibat kurangnya minat, kecemasan terhadap

komputer dan tidak ada minat untuk memperbaharui minat terhadap teknologi

baru (akses Mental). Hal ini seringkali muncul pada kalangan tua yang

terlambat mengetahui internet. Kadang bukan masalah ada atau tidak

internetnya, tapi mau atau tidak mereka mengakses internet tersebut dan

menfaatkannya.

2. Tidak adanya jaringan internet dan komputer (akses bahan). Pada kondisi

yang terjadi di daerah, untuk komputer sudah terpenuhi, tetapi yang menjadi

3
The Digital Devide, As A Complex dynamic Phenomenon, Jan Van Dijk ( Utrecth University)
masalah adalah jaringannya, masih lemahnya sinyal dan lambatnya akses

internet.

3. Kurangnya keterampilan (ketermpilan akses). Pada kondisi ini tergambarkan

pada layout yang masih belum up-date dan terkesan tidak terurusnya situs

milik daerah tersebut.

4. Kurangnya kesempatan untuk mengakses dan distribusi teknologi informasi

yang tidak merata (akses penggunaan). Kondisi sekarang masyarakat mulai

sadar akan manfaat adanya internet dan semakin tertarik untuk mengetahui

lebih jauh, dari kenyataan yang ada di daerah ketertarikan untuk mengakses

internet itu kembali tersandung kondisi yang belum memadainya fasilitas

pendukung penggunaan internet.

Dari empat faktor yang sudah dituliskan mengenai penyebab kesenjangan

yang terjadi di daerah dan di pemerintah DKI Jakarta, menjadi suatu tantangan bagi

penulis sebagai calon pemimpin pemerintahan kelak, memberikan saran ataupun

solusi pada tulisan ini sebagai masukan kepada siapapun yang membaca.

Pertama sebagai orang yang merasakan kondisi sulitnya daerah dan

sekarang merasakan nyamannya akses di Jakarta, penulis menyaran solusi yang

pertama pada pemerintah untuk selalu siap sedia akan kondisi dinamisnya

masyarakat sekarang dengan mudahnya akses, kini masyarakat akan lebih banyak

menuntut pada pemerintah, dan pemerintah sebagai pelayan masyarakat

berkewajiban memenuhi hal tersebut salah satunya dengan senangtiasa

menyampaikan segala bentuk informasi pada publik melalui intenet, kedua untuk

pemerintah lebih memperhatikan fasilitas yang ada di wilayah luar Pulau Jawa,

masih belum semua terjangkau oleh sinyal dan tidak semua terkoneksi dengan

internet, maka perlu perhatian khusus untuk meningkatkan akses koneksi internet.
Selain itu untuk pemerintah pada daerah lebih ditingkatkan kemampuan

penggunaan teknologi informasi, contoh harapan kecil nantinya situs

http://www.palangkaraya.go.id dapat selalu up-date informasinya, sehingga

masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan hanya melalui internet.

Kedua selain untuk pemerintah penulis memyampaikan saran pada

masyarakat untuk mampu berperan aktif dalam mendukung melalui kritik dan saran

yang selanjutnya bisa menjadi bahan pemerintah untuk membenah diri untuk

menciptakan kesejahteraan masyarakat.


TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI PEMERINTAHAN

MEMBANDINGKAN SITUS PEMERINTAH DAERAH (KOTA PALANGAKA RAYA)

DENGAN SITUS PEMERINTAH DKI JAKARTA

NAMA :SINARTO SAPUTRA PAWANG

NPP : 23.1171

KELAS : H-1 (Kebijakan Pemerintahan)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

JAKARTA

2015

Anda mungkin juga menyukai