E-GOVERMENT
OLEH
STB : 181019
KELAS :D
Definisi E-Government
E-Government merupakan kependekan dari Electronic Government. E-
Government adalah salah satu bentuk atau model sistem pemerintahan yang
berlandaskan pada kekuatan teknologi digital, di mana semua pekerjaan
administrasi, pelayanan terhadap masyarakat, pengawasan dan pengendalian
sumber daya milik organisasi yang bersangkutan, keuangan, pajak, retribusi,
karyawan dan sebagainya dikendalikan dalam satu sistem. E-
Government merupakan perkembangan baru dalam rangka peningkatan
layanan publik yang berbasis pada pemnfaatan teknologi informasi dan
komunikasi sehingga layanan publik menjadi lebih transparan, akuntabel,
efektif dan efisien.
E-government atau electronic government adalah penggunaan teknologi
informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
warganya 1 meliputi :
1. Government to Citizen (G2C) ialah sebuah tipe dari hubungan pemerintah
dengan masyarakat. Hubungan ini bertujuan untuk dapat memperbaiki
hubungan interaksi diantara pemerintah dengan masyarakat serta untuk
mempermudah masyarakat di dalam mencari berbagai informasi mengenai
pemerintahan.
2. Government to Business (G2B) ialah sebuah tipe dari hubungan pemerintah
dengan bisnis. Di karenakan sangatlah dibutuhkan relasi yang sangat baik,
diantara pemerintah dengan kalangan bisnis. Dan tujuannya ialah demi sebuah
kemudahan berbisnis masyarakat dari kalangan pebisnis.
3. Government to Goverment (G2G) ialah sebuah tipe dari hubungan
pemerintah dengan pemerintah lainnya. Hubungan ini bertujuan agar dapat
memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan diantara pemerintah
yang satu dengan pemerintah lainnya, dan untuk memperlancar dan juga
mempermudah sebuah kerjasama diantara pemerintah-pemerintah yang
bersangkutan.
4. Government to Employees (G2E) ialah sebuah tipe hubungan antara
pemerintah dengan pegawainya. Hubungan ini bertujuan agar para pegawai
pemerintahan ataupun pegawai negeri dapat meningkatkan kinerja beserta
kesejahteraan dari para pegawai yang bekerja pada salah satu institusi
pemerintah.
5. Government to Non-Profit (G2N) ialah sebuah tipe hubungan antara
pemerintah dengan Lembaga atau Institusi Non Profit, seperti NGO, Partai
Politik, dll. Hubungan ini bertujuan agar lembaga atau institusi non profit dapat
di kelola dengan baik, sehingga tujuan lembaga atau institusi ini dapat terwujud
sesuai dengan fungsi dan wewenangnya masing-masing.
Pentingnya e-government salah satunya didasari atas kebutuhan pemerintahan
yang transparan dan tuntutan akan perubahan jaman yang semakin maju. Salah
satu tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik melalui
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk-bentuk peningkatan
pelayanan publik yang dimaksud antara lain meliputi beberapa hal berikut ini :
1. Jaringan informasi dan transaksi layanan publik yang dapat diakses di mana
saja dan kapan saja.
2. Semakin terjangkaunya biaya transaksi layanan publik salah satunya melalui
program paperless.
3. Hubungan pemerintah dengan dunia usaha menjadi lebih interaktif dan bisa
selalu update
4. Kemudahan berkomunikasi antar lembaga pemerintah yang saling terkait
untuk peningkatan fasilitas dan pelayanan publik.
5. Menjamin transparansi dan efisiensi kinerja pemerintah.
6. Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan
untuk meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan
juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh
karyawan pemerintahan.
Pemerintah pusat sangat mendukung dan mendorong pemerintah daerah untuk
segera membangun e-government. Berikut 6 strategi pemerintah pusat dalam
penyusunan e-government :
1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya, serta terjangkau
masyarakat luas. Hal tersebut salah satunya dicapai dengan pemerataan
jaringan komunikasi baik wilayah maupun kualitasnya serta pembentukan
portal informasi pemerintahan.
2. Menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah otonom secara
holistik. Maksudnya adalah persiapan sumber daya manusia dalam
pemerintahan agar beradaptasi dengan sistem yang sudah memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Selain
daripada penyajian informasi yang lengkap, keamanan transaksi layanan publik
juga menjadi hal utama dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri
telekomunikasi dan teknologi informasi. Peran dunia usaha cenderung kepada
partisipasi dalam pemanfaatan e-government sehingga pelayanan publik tidak
sepenuhnya dilayani pemerintah.
5. Mengembangkan kapasitas sumber daya manusia baik pada pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan peningkatan e-
literacy masyarakat.
6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang
realistik dan terukur yaitu melalui tahapan persiapan, pematangan,
pemantapan, dan pemanfaatan.
Oleh karena itu seluruh pemerintah daerah di Indoneia berlomba-lomba
membangun e-government. Baik pemerintah daerah provinsi maupun
kabupaten/kota. Namun setelah pemerintah daerah provinsi maupun
kabupaten/kota membangun e-government muncul berbagai permasalahan
dalam pengelolaannya.
Manfaat E-Government
Komunikasi yang lebih baik
Standardisasi membuat proses komunikasi antara masing-masing lembaga
pemerintahan berjalan dengan lancar. Karena pemakaian aplikasi sesuai
standar, upaya melakukan analisis perbandingan performa masing-masing
lembaga jadi lebih mudah.Tidak hanya memberi kemudahan dalam
berkomunikasi. Standardisasi aplikasi dapat pula mendorong adanya kolaborasi
positif antara masing-masing lembaga pemerintahan.
Mengurangi waktu dan biaya pelatihanKeuntungan selanjutnya adalah
pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk melakukan
pelatihan penggunaan aplikasi. Selain itu, para penggunanya juga dapat
beradaptasi pada aplikasi pemerintahan lain dalam waktu singkat.
Biaya support dan perawatan lebih hematAnda bisa membayangkan
kalau masing-masing aplikasi pemerintahan dibuat oleh vendor
berbeda. Pada situasi seperti itu, pemerintah bakal perlu melakukan
pembayaran lisensi pemakaian aplikasi secara terpisah.Namun, lain
halnya kalau terdapat standardisasi aplikasi. Penggunaan lisensi jadi
lebih hemat. Selain itu,keberadaan aplikasi yang telah terstandar juga
meringankan beban maintenance yang harus dilakukan oleh departemen
IT.
Penentuan anggaran dan manajemen biaya lebih mudahPemakaian
aplikasi e-government sesuai standar juga memberi kemudahan dalam
proses penyusunan anggaran dalam pembangunannya. Dengan situasi
seperti itu, pemerintah tidak akan mengalami kesulitan
memperhitungkan pengeluaran masing-masing lembaga.
Meningkatkan produktivitas Terakhir, standardisasi aplikasi e-
government juga mampu mendorong kinerja para pegawai
pemerintahan. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kemudahan
pengoperasian aplikasi. Apalagi, tenaga operator yang menjalankan
aplikasi pemerintahan bukanlah tenaga yang disiapkan secara khusus.
Untuk dapat memperbaiki sebuah kauliatas layanan dari pemerintahan
pada para stakeholder, yang utama ialah di dalam hal-hal kinerja
efektivitas dan juga efisiensi pada berbagai bidang kehidupan
bernegara.
Supaya meningkatkan transparansi kontrol dan juga akuntabilitas
penyelenggraan pemerintahan yakni di dalam sebuah rangka penerapan
kosep Good Corporate Governance.
Agar dapat mengurangi dengan signifikan total dari biaya administrasi,
relasi beserta interaksi yang juga dikeluarkan oleh pemerintah untuk
kepentingan dari aktivitas sehari-hari.
Memberikan layanan dan informasi tanpa ada batasan waktu dan
tempat. Masyarakat dapat mengakses informasi serta layanan tanpa
harus terikat batasan waktu dan tempat. Informasi dan layanan
disediakan 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan pencari informasi
tidak harus datang secara fisik ke kantor pemerintah penyedia informasi
dan layanan yang diperlukannya.
Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi. Dengan
menggunakan Internet sebagai salah satu media penyampaian layanan
dan informasi, seorang investor Amerika dan Eropa dapat mengetahui
potensi sumberdaya alam yang ada di propoinsi Lampung misalnya
dengan hanya melihat informasi tersebut pada ofisial website dari
propinsi tersebut.
Memberikan layanan yang lebih berkualitas. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi, layanan yang diberikan dalam bentuk
elektronik dan multimedia (electronic form) bisa lebih menarik dan
berkualitas dibandingkan layanan dan informasi yang berbasis kertas
(paper form) saja.
Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh
masyarakat. Informasi dan layanan dapat diperoleh oleh masyarakat
dengan lebih gampang tanpa harus melewati berbagai meja birokrasi
dan mengeluarkan banyak biaya administrasi untuk mendapatkannya.
Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan
konsep good corporate governance. Transparansi, akuntabilitas dan
kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan dari
masing-masing pihak.
Memberikan media pembelajaran terhadap masayarakat. Masyarakat
diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memilih metoda atau cara
terbaik dan ternyaman yang dapat digunakan untuk memperoleh
layanan dan informasi dari pemerintahnya.
Menciptakan koordinasi kepemerintahan yang efektif dan efisien.
Sebagai contoh koordinasi antar staff disuatu dinas pemerintahan yang
letaknya masing-masing berjauhan dapat dilakukan melalui media
email, Internet Relay Chat (IRC) atau bahkan konfrensi video secara
online dan real time.
Memberdayakan masyarakat sebagai mitra pemerintah didalam proses
pengambilan kebijakan publik. Dengan e-goverment dapat dibuat media
umpan balik (feedback) dari masyarakat dan pihak yang berkepentingan
untuk menyampaikan pendapat dan pandangan, sehingga dapat
mendorong terciptanya pelaksanaan pemerintahan yang demokratis.
e. Yogyakarta
Percontohan e-Government bukan hanya Bandung semata, Yogyakarta pun
demikian. Pelaksanaan e-Government di Kota Pelajar ini sudah dimulai sejak
10 tahun yang lalu. Bahkan pada 2016, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyebut bahwa DIY secara
umum akan dijadikan percontohan di tingkat nasional.Di Kota Yogyakarta
sendiri, e-Government telah dijalankan dengan basis strategis pemanfaatan TI,
keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan, serta sistem administrasi
kependudukan dan sistem administrasi perizinan.
Revitalisasi E-Governmnet
Revitalisasi yang dimaksudkan adalah serangkaian tindakan perencanaan dan
penataanulang program egov yang disesuaikan kembali dengan target
pembangunan nasional dan sektor telematika dengan mengindahkan prinsip-
prinsip dasar serta proses pentahapan egov tanpa menyia-nyiakan kondisi
eksisting yang sudah dicapai. Beberapa langkah yang bisa diambil dalam
waktu dekat adalah sebagai berikut. Pertama, mensikronkan target-target
pembangunan nasional dalam sektor telematika dengan beberapa program egov
yang akan dilaksanakan di seluruh lembaga dan departemen. Langkah ini
sekaligus sebagai proses evaluasi program egov yang pernah dijalankan di
semua tingkatan. Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat, pelaku
ekonomi swasta, termasuk pejabat pemerintahan atas potensi yang dapat
disumbangkan program egov dalam mencapai target pembangunan nasional
dan sektor telematika. Selanjutnya, menyelesaikan berbagai program utama
egov yang belum berhasil dilaksanakan, dan menyusun prioritas program egov
yang dapat menciptakan lapangan kerja serta membantu penegakan praktek
good governance dalam berbagai pelayanan publik. Keempat, menambah akses
dan jangkauan infrastruktur telematika bagi semua kalangan untuk
mengutamakan pemanfaatan egov dalam segala aktifitas sosial ekonomi
masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah menetapkan struktur tarif yang
transparan dan terjangkau buat semua kalangan. Jika perlu dapat saja
diberlakukan diferensiasi tarif untuk semua aplikasi egov. Berikutnya adalah
alokasi dana egov perlu ditingkatkan yang disesuaikan dengan tahapan yang
telah dicapai. Dana bisa berasal dari, RAPBN, kerjasama internasional atau
juga dari swasta nasional. Terakhir, menetapkan hanya beberapa aplikasi egov
pilihan –sebagai contoh sukses- yang menjadi prioritas pembangunan dan
pengembangan sehingga terjadi efisiensi dalam pemberian pelayanan publik.
Evaluasi dan revitalisasi egov juga sangat diperlukan mengingat seperti
diingatkan Kabani (2006) bahwa adalah suatu keharusan untuk melakukan
proses perencanaan secara hati-hati dan untuk melakukan streamlining
berbagai proses off-line sebelum melanjutkannya menjadi proses on-line.
Sebagai tambahan, juga sangat penting diperhatikan agar instansi pemerintah
untuk tidak melakukan proses otomatisasi berbagai inefisiensi. Revitalisasi
egov ini semakin dirasakan perlu ketika kita harus juga mempersiapkan diri
menyambut berbagai perkembangan baru dalam globalisasi industri dan
perdagangan dunia. Berbagai perkembangan teknologi telematika yang
semakin konvergen juga membuat pemerintah harus terus menyiapkan
berbagai regulasi dan kebijakan antisipatif dalam penyelenggaraan egov di
berbagai sektor.