Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Mengajar-mengajar dengan Teknologi”


(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi)

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Rudi Alexander Repi, M.Pd, M.Sc

Jimmi Mamahit, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
Suilling Pontoh (18 507 046)
Putri Pangemanan (18 507 029)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat serta
penyertaannya yang selalu nyata dalam kehidupan kita sehingga kita boleh ada sebagaimana

1
kita ada dan atas berkat serta pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Adapun juga judul makalah ini yaitu, “Mengajar-mengajar dengan Teknologi” dalam
mata kuliah Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.

Kami berharap makalah ini dapat membantu dalam menambah wawasan kita serta
menjadi bermanfaat bagi yang membacanya. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima
kasih dan mohon maaf karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan harapan kami pembaca dapat mengembangkan
makalah ini hingga menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Tomohon, 23 September 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................


2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
3
BAB I .........................................................................................................................................
3
PENDAHULUAN .....................................................................................................................
4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................
4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................
5
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................................
6
BAB II ........................................................................................................................................
7

2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................
7
A. Peran dan Praktik Pendidik dalam Pembelajaran yang Didukung Teknologi Error!

Bookmark not defined.


B. Guru
Teladan ..................................................................................................................... 9 C.
Persiapan Guru ................................................................ Error! Bookmark not defined.
D. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan .................... Error! Bookmark not
defined.
BAB III ....................................................................................................................................
15
PENUTUP................................................................................................................................
15 a. Kesimpulan ...................................................................................................................
15
b. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Information and Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih


dikenal dengan istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah semakin
berkembang serta memberikan pengaruh terhadap berbagai bidang. Menurut Alvin
Toffler (1980) yang dikutip oleh Bambang Warsito (2006: 70), perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mencapai gelombang yang ketiga.
Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian. Gelombang kedua
timbul dalam bentuk teknologi industri. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Perkembangan
teknologi elektronika dan informatika merambah berbagai aspek.

3
Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,
software) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah,
menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara
bermakna. Sedangkan teknologi komunikasi adalah sarana dan prasarana struktur
kelembagaan dan nilai-nilai sosial dimana dikumpulkan, disimpan, diolah dan
dipertukarkan informasi sehingga memungkinkan untuk terjadinya persamaan
persepsi dan atau tindakan (Bambang Warsita: 73). Dengan demikian bisa dikatakan
adanya teknologi informasi dan komunikasi mampu mempermudah proses
mentransfer suatu gagasan dan menyamakan persepsi.

Dunia pendidikan saat ini mulai mengintegrasikan teknologi pada berbagai


aspek termasuk dalam pembelajaran. Kebijakan pendidikan diarahkan untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu mempersiapkan
sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan global. Dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di berbagai tempat, di kota,
desa, bahkan di daerah terpencil atau pedalaman.
Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan suatu
wadah untuk menciptakan manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang
dari peserta didik tersebut. Sekolah diharapkan mampu menciptakan output yang
optimal yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing di dunia global.
Untuk mewujudkannya maka dalam pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi karena di dunia Internasional perkembangan
teknologi semakin pesat.

Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan suatu


wadah untuk menciptakan manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang
dari peserta didik tersebut. Sekolah diharapkan mampu menciptakan output yang
optimal yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing di dunia global.
Untuk mewujudkannya maka dalam pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi karena di dunia Internasional perkembangan
teknologi semakin pesat.

4
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan menjadi
salah satu faktor dalam upaya memecahkan tiga isu strategis pendidikan nasional
yaitu: perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta good
governance dan akuntabilitas, mengingat era globalisasi saat ini mengharuskan
pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sarana paling
efektif dan efisien dalam mengejar ketertinggalan pendidikan. Sehingga fokus
penanganan obyek pendidikan dititik beratkan pada peningkatan SDM dan Sarana
prasarana antara lain sebagai berikut: menunjang Wajar Dikdas 9 tahun dan perintisan
Pendidikan Menengah 12 tahun melalui sistem pembelajaran jarak jauh, menunjang
peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah melalui pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), dan menunjang pengayaan pembelajaran melalui
operasional dan pemanfaatan ICT dan E-Learning (H. Taufiqurokhman: 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan praktik Pendidik dalam Pembelajaran yang didukung
Teknologi?
2. Apa yang dimaksud dengan Keteladanan Guru?
3. Bagaimana cara persiapan guru?
4. Bagaimana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengidentifikasi peran dan praktik Pendidik dalam Pembelajaran yang
didukung Teknologi?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Keteladanan Guru
3. Untuk mengidentifikasi cara persiapan guru.
4. Untuk mengidentifikasi Pengembangan Keprofesian berkelanjutan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran dan Praktik Pendidik dalam Pembelajaran yang didukung oleh Teknologi
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Pemanfaatan Teknologi
Di balik praktik guru dalam pemanfaatan teknologi di kelas, ada beberapa
faktor yang menentukan apakah guru sudah mengintegrasikan teknologi dengan
baik atau belum. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi praktik pemanfaatan
teknologi oleh guru baik menjadi sebuah manfaat ataupun hambatan dalam
penerapannya. Ammade et al., (2018) menyebutkan beberapa kendala yang sering
terjadi dalam penerapan pemanfaatan teknologi, seperti kurangnya ruang, sumber
daya, perawatan, kemampuan dalam pemanfaatan teknologi sekaligus kurangnya
pelatihan teknologi dan kurang jelasnya kebijakan perihal pemanfaatan teknologi
di bidang pendidikan. Hal ini berbeda dengan Muller (2017) yang
mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dari pemanfaatan
teknologi, seperti faktor fisik, faktor digital, faktor sumber daya manusia, faktor
sosial-ekonomi, faktor usia, faktor bahasa, faktor budaya, faktor suku, faktor jenis
kelamin, faktor geografik, faktor literasi dan kendala dalam belajar. Di dalam
penelitian ini, faktorfaktor yang mempengaruhi praktik pemanfaatan teknologi di
simplekan menjadi faktor internal dan eksternal.

2. Faktor Internal yang Mempengaruhi Praktik Guru dalam Pemanfaatan Teknologi.


Faktor internal yang mempengaruhi praktik guru dalam pemanfaatan teknologi
adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan guru tersebut. Beberapa
faktorfaktor internal tersebut akan di jelaskan secara singkat pada uraian di bawah
ini.
a) Sikap dan Persepsi Guru Terhadap Pemanfaatan Teknologi.
Persepsi guru terhadap pemanfaatan teknologi atau pengintegrasian
teknologi sering merujuk kepada sikap guru, pandangan, self-efficacy dan
pemahaman guru terhadap pemanfaatan teknologi (Jatileni & Jatileni,
2018). Sikap guru terhadap pemanfaatan teknologi diklaim sebagai tahap
paling awal untuk memprediksi bagaimana teknologi akan diintegrasikan

6
atau diterapkan dalam pembelajaran di kelas oleh guru. Pandangan positif
guru terhadadap pemanfaatan teknologi seringkali di kaitkan sebagai
langkah awal dalam mencapai pengintegrasian dan pemanfaatan teknologi
yang efektif di dalam proses belajar mengajar

b) Self-efficacy dan Kompetensi Guru.


Self-efficacy juga berkaitan dengan sikap dan kepercayaan. Adapun
yang di maksud dengan self-efficacy adalah kepercayaan yang diyakini
oleh seorang individu dalam mempercayai suatu kemampuan yang ia
miliki untuk nantinya dapat direalisasikan menjadi sebuah prilaku atau
sikap (Player-Koro, 2012). Lebih spesifik, self-efficacy di dalam penelitian
pemanfaatan teknologi merujuk kepada keinginan guru untuk
menggunakan perangkat teknologi di dalam proses pembelajaran di kelas.
Hadijah & Shalawati, 2017 mengemukakan bahwa self-efficacy adalah
keyakinan yang di miliki oleh seorang guru untuk menggunakan teknologi
di dalam kelas dimana self-efficacy ini juga berhubungan dengan
kemampuan dan pengetahuan guru terhadap penggunaan perangkat
teknologi. Menurut Muller (2017), kompetensi adalah kemampuan untuk
memiliki suatu pengetahuan, penilaian, skill, energi, pengalaman, dan
motivasi yang di butuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan tanggung
jawab profesionalisme. Adapun kemampuan guru dalam memanfaatkan
perangkat teknologi dalam proses pembelajaran diklaim sebagai faktor
yang sangat mempengaruhi praktik guru dalam mencapai integrasi
pembelajaran dengan teknologi yang efektif

c) Pengalaman Mengajar dan Umur


Faktor lainnya yang termasuk ke dalam faktor internal yang dapat
mempengaruhi praktik guru dalam pemanfaatan teknologi adalah umur
dan pengalaman mengajar (Azmi, 2017; Cheng, 2017; Djiwandono, 2019;
Guillén-gámez et al., 2019; Jimoyiannis & Komis, 2007; Juliana &
Muslem, 2017; Kolbakova, 2014; Lindner, 2014; Rahimi & Yadollahi,
2011b, 2011a; Yunus & Suliman, 2014).

7
3. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Praktik Guru dalam Pemanfaatan Teknologi.
Faktor eksternal adalah faktor di luar faktor internal yang dapat mempengaruhi
praktik guru dalam pemanfaatan teknologi. Dalam faktor eksternal, Fu (2013),
Kaur (2016) dan Mikre (2011) merincikan beberapa faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi keefektifan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di sekolah.
Beberapa diantaranya adalah keadaan dan akses fasilitas yang mendukung
pemanfaatan teknologi, dukungan teknis, dukungan dari pihak-pihak terkait,
sumber pendanaan, serta waktu untuk perencanaan pengajaran. Masing-masing
faktor akan di jelaskan secara ringkas di bawah ini.
a) Keadaan dan Akses Fasilitas yang Mendukung Pemanfaatan Teknologi.
Di dalam praktik pemanfaatan teknologi, banyak peneliti yang
menemukan bahwa keterbatasan akses dan fasilitas pendukung sebagai
salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya atau tidak maksimalnya
pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran di kelas (Fu, 2013;
Hadijah & Shalawati, 2017; Hidayati, 2016; Juliana & Muslem, 2017).

b) Dukungan Teknis
Faktor lainnya yang tak kalah penting selain adanya fasilitas dan akses
ke perangkat teknologi adalah dukungan teknis untuk menjalankan
infrastuktur teknologi yang sudah disediakan, seperti internet, aksesoris
komputer yang berfungsi dengan baik, juga keadaan daya listrik atau
elektrisiti.

c) Dukungan dari Sekolah dan Pihak-pihak Terkait


Dukungan dari pihak sekolah dan pihak-pihak terkait dalam
pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mendukung guru dengan cara
memberikan pelatihan, menyediakan tempat atau forum diskusi untuk guru
agar memudahkan guru dalam berbagi pengalaman mereka menerapkan
integrasi teknologi di kelas mereka serta mengawasi dan membantu proses
dan peningkatan integrasi teknologi oleh guru di dalam kelas.

d) Sumber Pendanaan.
Sudah menjadi hal umum bahwa untuk mewujudkan integrasi
teknologi dengan pembelajaran membutuhkan dana yang tidak murah

8
terutama untuk memfasilitasi kelas dengan perangkat teknologi yang
mumpuni (Floris, 2014). Tidak hanya untuk memfasilitasi kelas dengan
perangkat teknologi, budget lain juga dibutuhkan untuk melengkapi
fasilitas tersebut seperti pengadaan komputer, koneksi internet, server,
menyediakan staff IT, mengadakan pelatihan untuk guru, serta biaya untuk
perawatan berbagai fasilitas teknologi (Floris, 2014; Hidayati, 2016).

e) Waktu untuk Persiapan Pengajaran.


Waktu yang dibutuhkan dalam persiapan pengajaran juga menjadi
faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pemanfaatan
teknologi dalam proses pembelajran di kelas. Beberapa penelitian
menemukan bahwa para guru memiliki masalah dengan kurangnya waktu
yang mereka punya untuk mempersiapkan dan bereksperimen dengan
sumber pembelajaran baru (Al-munawwarah, 2014; Juliana & Muslem,
2017). Hal ini terjadi karena para guru harus membutuhkan lebih banyak
waktu dalam mencari dan memodifikasi materi autentik yang sesuai untuk
siswa mereka. Masalah lainnya berkaitan dengan waktu yang ditemukan
beberapa peneliti adalah waktu yang dihabiskan cukup lama dalam
mengecek program atau perangkat teknologi sebelum dapat
menggunakannya di dalam kelas

B. Keteladanan Guru
Keteladanan berasal dari kata “Teladan yang berarti sesuatu yang patut ditiru
atau baik untuk dicontoh”. Keteladanan guru adalah suatu perbuatan atau tingkah laku
yang baik, yang patut ditiru oleh anak didik yang dilakukan oleh seorang guru
didalam tugasnya sebagai pendidik, baik tutur kata ataupun perbuatannya yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh murid, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.

C. Persiapan Guru
1. Guru Harus Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau di sebut RPP adalah suatu rencana
atau rancangan pembelajaran yang di buat oleh seorang pengajar yakni seorang

9
guru, untuk menggambarkan langkah–langkah yang akan di pergunakan dalam
proses belajar mengajar.
Manfaat dari rencana pembelajaran ini yaitu dijadikan sebagai pedoman bagi
seorang guru yang akan memberikan pelajaran supaya lebih sistematis dan
terencana guna untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Dengan
perencanaan pembelajaran juga, belajar jadwal siswa dan guru akan terarah
dengan lebih baik.
Penyusunan rencana pembelajaan juga dapat mempermudahkan guru untuk
mengingaat hal–hal penting dalam proses belajar dan materi pelajaran. Sehingga
guru dengan muda menentukan metode yang bagus dan tepat selama berjalanya
proses belajar. Jadi dari penjelasan mengenai rencana pelaksanaan pembelajara
(RPP) sangat bermanfaat untuk guru dan siwa.

2. Guru Mempersiapakan Media Pembelajaran.


Media pembelajaran adalah alat peraga atau media belajar untuk memudahkan
siswa dalam memhami pelajaran. Media permbelajaran harus di persiapkan oleh
guru untuk menarik perhatian siswa, guna merangsang kognitif,efektif dan
psikomor siswa. Kognitif sendiri memiliki pengertian ranah yang mencakup
kemampuan berfikir siswa yang mencangkup pengetahuan, hafalan dan ingatan,
pemahaman dan analisis.
Afektif sendiri memiliki pengertian yaitu, ranah yang yang berkaitan dengan
watak perilaku seperti, perasaan, minat, dan emosi. Sedangkan psikomotor ini
yaitu berkaitan dengan keterampilan siswa, berhubungan dengan aktivitas siswa,
artinya tergerak untuk melakukan sesutu. Dari pengertian ke tiga tersebut guru di
tuntut tidak hanya memberikan materi dengan cara metode ceramah, dan tanya
jawab saja melainkan guru sebaiknya mengunakan media agar siswa mampu
melihat langsung objek yang sedang dipelajari
Dengan menggunakan media dalam pembelajaran, hal ini bisa menambah
minat belajar siswa sehingga lebih semangat dan lebih aktif untuk mengikuti
proses belajar mengajar di sekolah. guru juga harus kreatif dan harus melihat
keadaan terhadap media yang akan di gunakan.

3. Mempersiapkan dan Mempelajari Materi Pelajaran Sebelum Mengajar.

10
Materi pembelajaran adalah suatu informasi yang berupa alat dan teks yang di
pergunakan untuk perencanaan serta untuk membantu dalam kegiatan proses
belajar mengajar di kelas.
Materi pembelajaran sebaiknya dipilih dan diajarkan secara sistematis
bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap siswa dalam proses belajar
mengajar berlangsung atau setelah menerima pelajaran yang telah di ajarakan.
Sangat penting bagi guru untuk memahami dan menguasai materi
pembelajaran yang akan diajarkan agar mampu mengajar secara maksimal, selain
itu dengan menguasai materi pelajaran guru juga akan merasa confidence/nyaman
dalam mengajar sehingga bisa menaikkan rasa percaya diri seorang guru

4. Pengajar Harus Menentukan Pendekatan, model, metode, strategi dalam


mengajar
Sebelum mengajar seorang guru harus menentukan terlebih dahulu
pendekatan, model, metode dan strategi yang tepat untuk diterapkan saat
mengajar. Dengan pendekatan, model, metode dan strategi yang tepat maka
peluang akan tercapainya tujuan pembelajaran akan semakin besar.
Dalam memilih pendekatan, model, metode dan strategi sebaiknya disesuaikan
dengan materi dan karakter siswa yang akan diajar, karena seperti yang kita
ketahui pendekatan, model, metode dan strategi tertentu kadang tidak cocok untuk
diaplikasi untuk mengajar materi pembelajaran tertentu atau tidak tepat untuk
diterapkan pada karakter siswa tertentu.
Selain itu dengan menggunakan pendekatan, model, metode dan strategi yang
biasanya memiliki berbagai keunikan bisa memunculkan motivasi dan minat
belajar siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih meriah dan antusias

5. Mamahami Karakter Siswa.


Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, salah satu hal yang cukup
penting adalah sebaiknya pengajar harus mampu memahami karakter siswa atau
anak didiknya,
Untuk mengenal dan memahami karakter peserta didik bisa lakukan dengan
pendekatan personal, mewawancarainya dan bertanya hal-hal pribadi serta
memberikan soliusi ketika ada masalah pribadinya.

11
Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. Dengan mengetahui karakter
peserta didik, guru bisa menentukan strategi yang tepat dalam mengajar.

D. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi yang dilakukan guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan profesionalitasnya. PKB ini merupakan tuntutan
Peraturan Menteri Negara Pendayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor
16 tahun 2009. Bentuk PKB meliputi unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan
karya inovatif.Dengan PKB diharapkan akan terwujud guru yang profesional dan
memiliki ilmu pengetahuan yang kuat dan memiliki kepribadian yang matang, kuat,
dan seimbang.

• Tujuan PKB :
Tujuan umum PKB adalah meningkatkan kualitas layanan pendidikan di
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan khususnya adalah :
1. memfasilitasi guru untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan
2. memfasiltasi guru untuk memutakhirkan kompetensi sehingga sesuai dengan
tuntutan zaman
3. memotivasi guru untuk memiiliki komitmen dalam melaksanakan tugas pokok dn
fungsinya secara profesional
4. mengangkat citra, harkat dan martabat profesi guru

• Jenis PKB
Jenis kegiatan PKB untuk guru adalah:
1. Pengembangan diri
Pengembangan diri merupakan upaya guru dalam meningkatkan kemampuan
dan keterampilan melalui kegiatan pendidikan dan latihan fungsional dan kegiatan
kolektif guru yang dapat meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya.

2. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan
kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pemngembangan dunia pendidikan secara umum`

3. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi dan
seni.

12
• Prinsip Dasar PKB
Prinsip dasar pengembangan keprofesian berkelanjutan (pusat pengembangan
profesi pendidik, kementrian pendidikan nasional 2011), yaitu
1) PKB harus berfokus pada keberhasilan peserta didik
2) sekolah harus memfasilitasi guru secara sistematis dan teratur
serta berkesinambungan
3) sekolah memfasilitasi guru untuk mengikuti PKB sesuai dengan permenegpan RB
nomor 16 tahun 2009
4) guru yang tidak melaksanakan PKB akan mendapakan sanksi
5) materi PKB harus fokus pada pembelajaran peserta didik, kaya dengan materi
akademik, proses pembelajaran, materi pembelajaran terkini dan teknologi atau
seni serta menggunakan pekerjaan dan data peserta didik untuk meningkatkan
pembelajaran.
6) proses PKB harus dimulai oleh guru sendiri sehingga betul-betul terjadi
perubahanpada diirinya sehingga kualitas pelayanan terhadap peserta didik
semakin meningkat
7) pelaksanaan PKB harus terkait dengan visi misi satuan pendidikan dan visi misi
dinas pendidikan setempat
8) PKB sedapat mungkin dilaksanakan di lingkungan sekolah atau sekolah terdekat
9) PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang
bermanfaat dalam pencerdasan bangsa

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi praktik pemanfaatan teknologi oleh


guru baik menjadi sebuah manfaat ataupun hambatan dalam penerapannya. Faktor
internal yang mempengaruhi praktik guru dalam pemanfaatan teknologi adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan guru tersebut. Faktor eksternal adalah
faktor di luar faktor internal yang dapat mempengaruhi praktik guru dalam
pemanfaatan teknologi
Keteladanan guru adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang baik, yang
patut ditiru oleh anak didik yang dilakukan oleh seorang guru didalam tugasnya
sebagai pendidik, baik tutur kata ataupun perbuatannya yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh murid, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
Hal-hal yang perl dipersiapkan guru : Guru Harus Mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Guru Mempersiapakan Media Pembelajaran,
Mempersiapkan dan Mempelajari Materi Pelajaran Sebelum Mengajar, Pengajar
Harus Menentukan Pendekatan, model, metode, strategi dalam mengajar, Mamahami
Karakter Siswa.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan
kompetensi yang dilakukan guru sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan profesionalitasnya.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini,diharapkan kita sebagai mahasiswa biologi lebih
mengerti tentang “Mengajar-mengajar dengan Teknologi”. Diharapkan juga ilmu
ini dapat berguna kedepannya.
Kami tentunya menyadari jika makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Kami kelompok akan memperbaiki makalah ini dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2016). Revitalisasi Penilaian Pembelajaran dalam Konteks Pendidikan


Multiliterasi Abad ke-21. Bandung: Refika Aditama.
Asmani, Jamal. (2011). Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.
Batubara, Hamdan. (2017). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Yogyakarta: Deep
Publish.

Daniel J. (2012). ICT dan Pembelajaran (Kurikulum untuk Sekolah dan Program
Pengembangan Guru). Jakarta : Bumi Aksara.

Farooq, M. U., & Soomro, A. F. (2018). Teachers and Technology : Trends in English
Language Teaching in Saudi Arabia. International Journal of English Linguistics,
8(5), 10–19. https://doi.org/10.5539/ijel.v8n5p10
Hamzah dan Nina Lamatenggo. (2011). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.

Kolbakova, F. (2014). The use of ICT among the teachers of English in Estonia by
comparison with Europe and Asia. University of Tartu.

Kurniawan, Deni. (2013). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi


Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Shyamlee, S. D., Skills, C., & Vidyanagar, V. (2012). Use of technology in English language
teaching and learning: An analysis . International Conference on Language, Medias
and Culture, 33, 150–156.

15

Anda mungkin juga menyukai