Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Nurmala Sianipar

Nim : 18507015

1. Apa saja contoh aksebilitas teknologi bagi oara siswaberkebutuhan khusus?


Jawab :

Peserta didik disabilitas fisik Penyandang disabilitas fisik memerlukan ketersediaan


aksesibilitas untuk menuju tempat yang lebih tinggi dalam bentuk bidang miring, lift, dan atau
bentuk lainnya.

 Peserta didik disabilitas intelektual

Dalam kegiatan belajar mengajar, penyandang disabilitas intelektual memerlukan


fleksibilitas proses, penyesuaian bentuk materi, fleksibilitas pencapaian serta evaluasi
penilaian terhadap pembelajaran peserta didik. Penyesuaian rasio antara jumlah guru atau
dosen dengan jumlah peserta didik di kelas juga dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, tambahan pelajaran mengenai keterampilan hidup sehari-hari, baik keterampilan
domestik, keterampilan berinteraksi di masyarakat, maupun di tempat berkarya harus
disediakan.

 Peserta didik disabilitas mental

Peserta didik disabilitas mental memerlukan ketersediaan akses yang hampir serupa
dengan peserta didik disabilitas intelektual. Hanya saja, mereka tidak memerlukan tambahan
materi keterampilan untuk hidup mandiri atau berinteraksi sosial di dalam masyarakat.
Peserta didik disabilitas mental memerlukan fleksibilitas waktu untuk tidak mengikuti
pembelajaran pada saat menjalani proses perawatan mental. Peserta didik disabilitas mental
juga memerlukan fleksibilitas posisi duduk dan waktu istirahat saat mengikuti proses
pembelajaran.

Guna mengantisipasi berbagai keadaan, penyelenggara pendidikan perlu menyediakan


ruang bagi peserta didik disabilitas mental untuk melepas ketegangan, atau dikenal dengan
nama ruang relaksasi.

 Peserta didik disabilitas sensorik

Jenis ragam disabilitas ini terbagi tiga yaitu disabilitas netra, disabilitas rungu dan
disabilitas rungu-netra. Setiap sub ragam disabilitas ini memiliki kebutuhan akses yang
berbeda-beda.

 Peserta didik disabilitas netra

Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik disabilitas netra memerlukan berbagai
standar laman yang aksesibel dalam penggunaan teknologi, aplikasi, dan peralatan berbasis
teknologi baik dalam sistem pendaftaran, administrasi, proses belajar mengajar, maupun
evaluasi. Salah satu teknologi yang dimaksud adalah teknologi pembaca layar yang
terintegrasi dengan berbagai program teknologi lainnya. Peserta didik disabilitas netra juga
memerlukan penyediaan denah timbul/maket yang menggambarkan lingkungan fisik
sekolah/kampus lembaga pendidikan. Penyediaan akses ini termasuk pendampingan saat
melakukan orientasi mobilitas di lingkungan sekolah atau kampus. Selain penyesuaian
format pembelajaran yang terakses, peserta didik disabilitas netra juga memerlukan
penyesuaian strategi pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu khususnya matematika,
fisika, kimia, statistik dan olahraga.

 Peserta didik disabilitas rungu
Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik disabilitas rungu memerlukan penyesuaian
pilihan cara berkomunikasi, mengakses informasi dan instruksi dalam proses pembelajaran, serta
evaluasi menggunakan cara yang sesuai dengan pilihan masing-masing peserta.

Salah satu ketersediaan akses yang juga sangat diutamakan bagi peserta didik disabilitas
rungu adalah pendampingan di kelas, baik oleh juru bahasa isyarat maupun juru catat jika
pendidik tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Dalam proses belajar
mengajar bahasa asing, peserta didik disabilitas rungu memerlukan modifikasi tugas dan evaluasi
pelajaran yang dikonversi dalam bentuk tugas tertulis.

Fleksibilitas posisi duduk harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta
didik. Kebutuhan ini juga diikuti dengan posisi pendidik yang wajib menghadap ke peserta didik
dalam menyampaikan materi pembelajaran.

 Peserta didik disabilitas rungu-netra

Salah satu komponen aksesibilitas yang sangat diperlukan peserta didik dikenal dengan
disabilitas multi atau ganda ini adalah komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Komunikasi yang digunakan adalah bahasa isyarat raba. Sementara komponen
aksesibilitas lain yang dibutuhkan merupakan perpaduan antara akses bagi peserta disabilitas
rungu dan netra.

 Disediakan forum untuk berdiskusi antara guru dengan peserta didik dan antar
peserta didik,
 Diberikan keterampilan menguasai teknologi kepada pengajar.
 Disediakan fasilitas jaringan dan koneksi internet di tempat-tempat pendidikan.
2. bagaimana solusi untuk keterbatasan E-Learning ?
 Sekolah dan pemerintah daerah bekerjasama dalam menyiapkan infrastruktur yang
diperlukan
 Membiasakan guru dan siswa menggunakan perangkat ICT dalam kegiatan pembelajaran.
Pembiasaan ini dapat dilakukan dengan cara pelatihan berkala yang dipandu oleh guru
lain yang kompeten dalam penggunaan perangkat ICT
 Guru membiasakan diri menggunakan perangkat ICT dalam member tugas maupun
dalam memberi materi ajar tambahan yang dapat diakses oleh siswa kapan saja dan
darimana saja.
 Menentukan aplikasi LMS yang paling disukai dan familiar digunakan sehari hari
sehingga lebih mudah beradaptasi dan lebih mudah memahami konten-kontenya

3. bagaimana peran teknologi dalam pemecahan masalah pembelajaran dalam pendidikan di


Indonesia ?

Jawab :

teknologi pendidikan diantaranya sebagai berikut:

 teknologi pendidikan sebagai alat pendukung desain pengetahuan,


 teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk mencari tahu pengetahuan yang
mendukung peserta didik,
 teknologi pendidikan sebagai media dalam memfasilitasi peserta didik dalam
mengemukakan argumen,
 teknologi pendidikan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran, (5) teknologi pendidikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan
pendidikan.

Disamping itu peran teknologi pendidikan menjadi sangat penting dalam proses
pembelajaran, terlebih pada masa pandemi seperti saat ini. Munculnya Covid-19
mengaharuskan segala aktivitas dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar.
sebagai bentuk upaya pemutusan rantai penularan virus Covid-19, kegiatan pembelajaran
yang semula dilakuakn secara tatap muka langsung oleh pendidik dan peserta didik dilakukan
secara daring. Dengan begitu teknologi menjadi bagian terpenting dalam membantu proses
pembelajaran daring.

4. seberapa besar manfaat pembelajaran TI untuk siswa ?


Keuntungan pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan bagi pelajar antara lain :

 Dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain


 Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah
 Akses ke para ahli lebih mudah karena tidak dibatasi jarak dan waktu
 Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif dan menarik
 Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan waktu.

5. Bentuk format sajian program media pembelajaran berbasis komputer (CAI), sebagai
berikut :
 Tutorial

Program ini merupakan program yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara
tutorial, sebagaimana  layaknya tutorial yang dilakukan guru atau instruktur. Informasi yang
berisi suatu konsep disajikan dengan teks gambar baik diam atau bergerak, dan grafik. Pada
saat yang tepat yaitu ketika dianggap bahwa siswa telah membaca, menginterpretasi dan
menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon
siswa benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon siswa
salah, maka siswa harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun
pada bagian-bagian tertentu saja atau siswa harus melakukan perbaikan atau remedial.
Kemudian pada bagian akhir akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa atas konsep atau materi yang disampaikan
(Warsita, 2008:141).

 Praktik dan latihan (drills and practice)

Format ini dimaksudkan untuk melatih siswa sehingga memiliki kemahiran dalam suatu
keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program menyediakan serangkaian
soal atau pertanyaan yang ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal
atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda atau dalam kombinasi yang berbeda. Program ini
dilengkapi dengan jawaban yang benar beserta penjelasannya sehingga diharapkan siswa
dapat memahami suatu konsep tertentu. Pada bagian akhir, siswa dapat melihat skors akhir
yang dicapai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan
soal-soal yang diajukan (Warsita, 2008:141).

 Simulasi (simulation)    

Program multimedia dengan format simulasi mencoba menyamai proses dinamis yang
terjadi di dunia nyata. Simulasi tersebut berhubungan dengan materi yang dibahas dalam
pembelajaran (Warsita, 2008:141).

 Percobaan atau eksperimen

Format percobaan mirip dengan simulasi, namun ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang
bersifat eksperimen. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan eksperimen
sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-eksperimen lain berdasarkan
petunjuk tersebut. Pada akhirnya diharapkan siswa dapat menjelaskan suatu konsep atau
fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang dilakukan secara maya tersebut (Warsita,
2008:142).

 Permainan (game)

Bentuk permainan yang disajikan mengacu pada proses pembelajaran dan diharapkan
terjadi aktivitas belajar sambil bermain sehingga siswa tidak merasa sedang mempelajari
suatu konsep sehingga bersifat menyenangkan (Warsita, 2008:142).

Menurut Anderson (dalam Prastowo, 2012:331), kemajuan kemampuan komputer untuk secara
cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses sejumlah besar informasi, serta
bergabung dengan media lain untuk menampilkan serangkaian besar stimulasi audio visual,
menjadikan komputer sebagai media yang dominan dalam bidang pembelajaran.

6. jelaskan keterampilan abad 21 dan implementasinya

Menurut widayat (2018), pendidikan abad 21 merupakan pendidikan yang


mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan
terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Partnership for 21st century learning
(P21) (2019), Penguasaan mata pelajaran utama dan tema abad ke-21 sangat penting untuk
keberhasilan siswa. Mata pelajaran utama termasuk Bahasa Inggris, membaca, atau seni
bahasa, bahasa dunia; seni; matematika, ekonomi; ilmu; geografi; sejarah; pemerintah; dan
kewarganegaraan. Selain itu, sekolah harus mempromosikan pemahaman tentang konten
akademik di tingkat yang lebih tinggi dengan menenun Tema interdisipliner abad ke-21
menjadi mata pelajaran utama yang meliputi:

 Kesadaran global
 Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis, dan Kewirausahaan
 Literasi Masyarakat
 Literatur kesehatan
 Literasi Lingkungan

Keterampilan Belajar dan inovasi dalam pembelajaran abad 21 (menurut Partnership for 21st
century learning (P21))

 Critical Thinking (Pemkiran Kritis)


 Communication (Komunikasi)
 Collaboration (Kolaborasi)
 Creativity (Kreativitas)

7. kontribusi pemerintah untuk mengatasi permasalahan siswa yang tinggal di daerah terpencil: 

 Meningkatkan konektivitas internet dan melatih para guru untuk memberikan


pembelajaran daring secara lebih efektif dan interaktif
 Mengidentifikasi dan mendukung mereka yang tertinggal dengan metode pengajaran
yang berbeda
 Mendukung siswa yang kurang beruntung untuk kembali ke sekolah

Anda mungkin juga menyukai