Anda di halaman 1dari 6

Tugas Modul 1 KB 2 “Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran

Abad 21”

Kompetensi Pedagogi – UM – S18012 Kelas O

Nama Peserta : Ika Novyati Budi Lestari

No. Peserta : 18052252310082

1. Tugas Terstruktur (Praktikum)


Peran guru di era digital abad 21 sesuai dengan standar Teknologi Pendidikan
Nasional untuk Guru (National Educational Technology Standards for
Teacher) / NETS-T setidaknya ada tujuh, yaitu
(1) Guru sebaga sumber belajar. Peran guru sebagai sumber belajar berkaitan
dengan kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran
(2) Guru sebagai fasilitator. Guru memberikan pelayanan kepada siswa dalam
memudahkan siswa menerima materi pelajaran. Misalnya melalui
kegiatan diskusi atau literasi dalam proses pembelajaran
(3) Guru sebagai pengelola. Dalam proses pembelajaran guru berperan untuk
memegang kendali atas iklim dalam suasana pembelajaran. Guru
mengatur dan mengawasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa
di dalam maupun di luar kelas
(4) Guru sebagai inspirator. Guru sebagai sosok yang berperan menunjukkan
sikap-sikap yang dapat menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang
sama atau bahkan lebih baik. Misalnya guru menunjukkan sikap
menghargai pendapat dalam diskusi dalam kelas, guru juga bisa
mencontohkan sikap santun dalam mengemukakan pendapat, sikap
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, atau sikap-sikap terpuji
lainnya
(5) Guru sebagai pembimbing. Guru dapat mengarahkan siswa melalui
kegiatan-kegiatan positif yang dapat membantu siswa dalam mencapai
tujuan.
(6) Guru sebagai motivator. Guru memberikan penguatan kepada siswa agar
muncul motivasi dalam diri siswa. Misalnya dengan memberi reward
(7) Guru sebagai elevator. Guru mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran
secara berkala untuk mengukur efektivitas kegiatan belajar dan
pencapaian tujuan belajar.
2. Tugas Mandiri
A. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dan media informasi yang saya
lakukan dalam pembelajaran misalnya dengan meminta siswa mencari
referensi tentang materi yang sedang dipelajari melalui internet. Siswa
diberi batas waktu untuk mengerjakan. Siswa yang tidak bisa hadir
mengumpulkan tugas, bisa mengirimkan tugas melalui e-mail agar siswa
tetap bisa mengumpulkan tugas tepat waktu. Jika saya berhalangan hadir
untuk mengajar, saya bisa mengirimkan atau menitipkan materi dan tugas
kepada rekan sesama guru melalui e-mail atau video call.
B. Dengan memanfaatkan teknologi internet siswa dapat mengakses berbagai
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas di
sekolah, sehingga melatih kemandirian siswa dalam mencari kebutuhan
informasi serta meningkatkan kreativitas siswa dalam mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber.
Siswa juga dapat menggunakan aplikasi komputer yang juga merupakan
bagian dari saran teknologi informasi seperti Microsoft PowerPoint atau
Flash untuk membuat presentasi menjadi menarik dan mudah dipahami.
Aplikasi jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana
diskusi dengan teman, guru atau narasumber lain yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari.
C. Pesatnya kemajuan pemanfaatan teknologi dan media informasi yang telah
saya laksanakan pada pembelajaran abad 21 salah satunya adalah dalam
menyampaikan materi atau pengumpulan tugas. Jika saya mendadak tidak
bisa masuk untuk mengajar, saya bisa langsung mengirimkan materi
pelajaran yang seharusnya saya ajarkan hari itu kepada guru yang bertugas
menggantikan. Siswa juga bisa langsung mengumpulkan tugas kepada
saya melalui e-mail atau bahkan aplikasi WhatsApp jika memungkinkan.
D. Beberapa kemampuan yang dapat dikembangkan guru untuk menunjukkan
potensinya terkait tugas dan perannya di era digital yaitu sebagai berikut:

1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif)


Pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital
berisi presentasi yang kaya akan media interaktif. Sebagai contoh kegiatan
konferensi video digital secara langsung yang mendatangkan narasumber
seorang sejarawan, novelis, dan pakar di dalam pembelajaran kelas.
Catatan dan peta konsep dari sesi brainstorming terekam dalam media
digital berupa laptop atau notebook dan secara instant langsung dapat
dikirim melalui email kepada peserta didik. Presentasi aturan pembelajaran
terintegrasi secara baik melalui streaming video dan audio digital dari file
berbasis internet. Tampilan media iniberkisar dari klip video pendek yang
mendemonstrasikan konsep spesifik hingga video documenter berdurasi
panjang. Penyajian media bentuk ini biasa berupa PowerPoint atau Prezi
Presentation yang mengintegrasikan animasi, suara, dan hyperlinks dengan
informasi digital.

2. Personal Response System (PRS)


Flyn & Russell mengemukakan bahwa guru dalam pembelajaran berbasis
digital menggunakan perangkat digital handlehand, seperti personal
response system (PRS) atau biasa disebut sebagai “Clicker.” PRS
merupakan sebuah keypad wireless (tanpa kabel) seperti remot TV yang
mentransmisikan respon dari siswa. Karena setiap PRS diperuntukkan
pada siswa yang ditunjuk, maka sistem PRS dapat digunakan untuk
mengecek kehadiran/presensi siswa. Manfaat utama PRS adalah untuk
mengetahui setiap respon dari siswa dalam berbagai macam keadaan.
Penggunaan PRS selama pembelajaran mampu meningkatkan interaksi
antara peserta didik dan guru di kelas guna menghasilkan hasil
pembelajaran yang lebih baik. Penggunaan PRS pada dunia pendidikan
diantaranya untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep,
membandingkan sikap siswa terhadap ide-ide yang berbeda,memprediksi
situasi dengan perumpamaan kondisi “Bagaimana jika…”(“What if”), dan
memfasilitasi drill dan praktik skill(keterampilan) dasar. PRS juga dapat
digunakan sebagai media umpan balik bagi guru dan siswa. Guru dapat
menggunakan informasi ini untuk membimbing jalannya diskusiguna
membuat keputusan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.

3. Mobile Assessment Tools


Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing
resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa
secara langsung dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer
data ke komputer untuk membuat laporan. Sebagai contoh, perangkat
digital seluler digunakan untuk membuat catatan operasional kemampuan
membaca siswa SD atau data kinerja siswa yang diobservasi dalam
presentasi, eksperimen di laboratorium, atau tugas tulisan tangan siswa.
Perangkat seluler tidak hanya menghemat waktu guru tetapi juga
menyediakan pengaturan waktu dan penilaian otomatis hasil belajar siswa.
Guru dapat terus melakukan instruksi secara individual karena
ketersediaan hasil belajar langsung dapat diketahui. Data penilaian mudah
diunduh ke situs web yang aman dan dilindungi kata sandi yang
menawarkan berbagai opsi laporan dari seluruh siswa di kelas hingga
siswa secara perorangan.

4. Community of Practice (Komunitas Praktik)


Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of
practice (COP), dimana kelompok guru atau pendidik yang mempunyai
tujuan sama dari seluruh penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber
daya. Interaksi berbasis internet ini memungkinkan guru untuk
berkolaborasi maupun bertukar gagasan dan materi. Komunitas guru dapat
mencakup pendidik yang mengajar dengan subjek pelajaran sama, atau
guru yang mengajar pada tingkat kelas yang sama. Guru yang tertarik
dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam instruksi dapat memanfaatkan
sumber daya dan jaringan ahli, mentor, dan rekan-rekan baru yang
didukung oleh berbagai komunitas web.
E. Peran guru di era digital abad 21 sesuai Standar Teknologi Pendidikan
Nasional untuk Guru (National Educational Technology Standards for
Teacher) / NETS-T antara lain:
1. Guru sebagai fasilitator dan inspirato bagi siswa dalam pembelajaran
dan peningkatan kreativitas; Guru menggunakan pengetahuan mereka
tentang materi pelajaran, pengajaran dan pembelajaran , dan teknologi
untuk memfasilitasi pengalaman yang memajukan pembelajaran siswa,
kreativitas, dan inovasi baik di lingkungan tatap muka maupun virtual.
2. Guru sebagai perancang dan pengembang pengalaman dan penilaian
pembelajaran era digital; Guru merancang, mengembangkan, dan
mengevaluasi pengalaman belajar otentik dan penilaian yang
menggabungkan alat dan sumber daya kontemporer untuk
memaksimalkan pembelajaran konten dalam kontak dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diidentifikasi dalam NETS-T.
3. Guru sebagai model dalam pekerjaan dan belajar di era digital; Guru
menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan proses kerja yang
mewakili profesional inovatif dalam masyarakat global dan digital.
4. Guru sebagai model dan promotor bagi sikap tanggung jawab dan
masyarakat digital; guru memahami masalah tanggung jawab sosial
lokal dan global dalam budaya digital yang berkembang dan
menunjukkan perilaku hukum dan etika dalam praktik profesional
mereka.
5. Guru terlibat dalam pertumbuhan profesional dan kepemimpinan; guru
secara kontinyu meningkatkan praktik profesional mereka,
mencontohkan pembelajaran seumur hidup, dan mendemonstrasikan
kepemimpinan dalam komunitas sekolah dan profesional dengan
mempromosikan dan mendemonstrasikan penggunaan alat-alat digital
dan sumber daya secara efektif.
Referensi:

Modul 1 Kompetensi Pedagogi

http://www.uinjkt.ac.id/id/menjadi-guru-di-abad-21/

http://www.unismuh.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Tantangan-Guru-
Generasi-Z-dan-Pembelajaran-Abad-21.pdf

http://lpmpjogja.org/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21/

file:///C:/Users/asus/Downloads/MAKALAHSEMINARKENDARI2014-
SusriyatiMahanalUM.pdf

Anda mungkin juga menyukai