Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IMPLEMENTASI ICT DALAM PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

Nama : Arnold Indra Dermawan Silitonga (5193331012)

Widya Hanun Zuhairi (5193131009)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, S.T, M.Pd.

Muhammad Isnaini, M.Pd.

Mata Kuliah : Design Multimedia Pembelajaran

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Makalah ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat
dari orang terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi refrensi dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Implementasi ICT dalam
Pendidikan”. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan ulasan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Medan, 17 Oktober 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian TIK/ICT...................................................................................................................3
B. Peranan TIK/ICT Dalam Pendidikan.........................................................................................6
C. Penerapan ICT dalam Pendidikan..............................................................................................8
D. Manfaat ICT dalam bidang Pendidikan (e-education)..............................................................11
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah,
dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan
alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi
merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan
apabila media tersebut belum tersedia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang pesat
di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang
dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan
prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi.
Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
manusia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita
untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan
saja, dan dari siapa saja. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah
daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi
yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di
dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan
sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi
menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak
positif, namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya
yang menonjol adalah di bidang pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian TIK / ICT?
2. Bagaiamana Peranan TIK Dalam Pendidikan?
3. Bagaimana Penerapan ICT dalam Pendidikan?
4. Bagaimana Manfaat ICT dalam bidang Pendidikan (e-education)?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa Pengertian TIK / ICT?
2. Mengetahui Bagaiamana Peranan TIK Dalam Pendidikan?
3. Mengetahui Bagaimana Penerapan ICT dalam Pendidikan?
4. Bagaimana Manfaat ICT dalam bidang Pendidikan (e-education)?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian TIK/ICT
Menurut Yunie hutahaean “Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung
besarterminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi”. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi
adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan
Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. TIK
menjadi simbol kemajuan bagi sebuah bangsa, maka tak heran kalau TIK menjadi
mata pelajaran yang harus dikuasai oleh pelajar saat ini. TIK menjadi sesuatu yang
mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa Indonesia.
Bahkan diberbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan dan
menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta memperbanyak media-
media yang membantu pengembangan pembelajaran. Perkembangannya yang sangat
cepat dan pesat menuntutsemua komponen lembaga pendidikan harus mampu
mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik. Kehadiran TIK akan memperkuat model
pembelajaran yang berpusat pada pelajar disamping yang sudah berkembang secara
konvensional. Ini sebagaimana diramalkan olehWrigley bahwa pada saatnya ketika
datang era informasi, peran tenaga pendidik akan berkurang seiring makin pesatnya
penggunaan komputer berbasis jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Kehadiran TIK bagi sebagian kalangan akan memberi jawaban terhadap
persoalan pendidikan, misalnya menambah kekayaan media pembelajaran dari yang
sudah ada. Sementara menurut penelitian dari PBB, Indonesia menempati urutan ke
106 dari 180 negara yang disurvay dalam hal penggunaan IT. Namun penelitian di
Amerika sendiri menyatakan bahwa di negara pusat teknologi ini juga tidak merata
dalam penggunaan IT dalam pendidikan. Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas
praktis, efektif dan efisien menjadi acuan-acuan utama. Artinya kalau kehadirannya
justru menyulitkan dan menambah beban materidan waktu maka kehadiran TIK justru
tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di
mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampaike pelosok pedesaan.
Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya denganpengelolaan yang
tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu
yang harus dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap
kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi

3
bernilai ekonomis (ergonomis). Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah :
1) Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan
mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2) Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas
kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3) Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai
aktifitas dalam kehidupan sehari hari.
4) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses
pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil
dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa
bekerjasama.
5) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif,
dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

Menurut wayantarne (2015) “Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi.
Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi”. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
penyajian informasi. Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan
komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata
pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering
menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses
penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat
kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemerosesan, manipulasi dan
pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi
penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling
mempengaruhi di antara keduanya. Jadi dapat di simpulkan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya. Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan
terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan.

Hal yang saat ini sedang menjadi trand dan ramai diperbincangkan adalah
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana merupakan salah satu hal

4
terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga
pengusaha besar, baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK. Jika
dilihat dari kacamata sejarah, TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak
beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia
sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini
merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern
mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi
dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar. Pada
jaman lalu, teknik pendokumentasian informasi pun masih sangat sederhana, tetapi
akhirnya terus berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang
digunakan pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit
binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada zaman dahulu
adalah informasi menyebaran dengan lambat dan kurang efektif. Setelah masa
revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan, termasuk
didalamnya alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi lebih
mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu
berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan ini sudah
mulai digunakan telegram. Beberapa tahun kemudian, Alexander Graham Bel
menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh orang walaupun
berjarak jauh.

TIK berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini, jarak dan waktu
seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Orang yang berada di pulau
yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukkan
komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Salah satu hal yang sedang
menjadi trend saat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa
contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan
sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu
kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lagi
menjadi hambatan. Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien.
Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone, pager, PDA, laptop hingga
palmtop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat.
Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang
lebih canggih. Melihat apa yang terjadi saat ini, dapat dibayangkan apa yang mungkin
dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi
jarak jauh akan dilakukan dengan hologram tiga dimensi yang begitu nyata.
Pekerjaan-pekerjaan manusia akan mulai dikerjakan oleh robot yang bekerja secara
otomatis dan mampu belajar dari pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi
kesalahan yang ia lakukan dengan sendirinya. Teknologi komputer pun akan
berkembang dengan pesat. Komputer masa depan akan mampu merespon tindakan-
tindakan manusia dan memahami bahasa manusia. Lebih canggihnya lagi, komputer
generasi yang akan datang diramalkan, akan memiliki perasaan layaknya manusia.
Melihat fakta dan gambaran masa depan seperti diuraikan di atas, muncul satu

5
kekhawatiran, “Akankan eksistensi manusia digantikan oleh komputer?” dan
“Akankah manusia mampu bertahan dari kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari
dan tekadkan, “Teknologi dibuat untuk membantu manusia, bukan untuk
memperbudak manusia”.

B. Peranan TIK/ICT Dalam Pendidikan

Menurut wayantarne (2015) Didalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan


sangat penting dalam proses belajar mengajar. Pendidikan harus dapat menguikuti
perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat itu sejalan pula dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan
perkembangan teknologi, dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan
dibidanng ekonomi. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan itu di bidang
ilmu pendidikan dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai,
lebih efektif dan efesien. Materi pembelajaran pun dikembangkan karena telah banyak
perubahan yang terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih
mendalam sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Sebagai contoh, berkat hasil-
hasil penelitian tentang bulan, planet-planet, penyakit, tanah dan sebagainya, maka
berkembang pulalah materi pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal yang
diatas. Jadi jelaslah pendidikan telah memanfaatkan hasil perkembangan teknologi
dan harus memang senantiasa demikian. Tidak dapat disangkal, bahwa perkembangan
teknologi telah menyebabkan kehidupan lebih baik. Transportasi lebih mudah,
komunikasi lebih lancar dan cepat, produksi pabrik lebih banyak dan lebih bermutu
dan sebagainya. Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi / TIK memiliki tiga
kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.

a) Peran tambahan (suplemen)


Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran melalui TI atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran
melalui TIK. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
Walaupun materi pembelajaran melalui TIK berperan sebagai suplemen, para
dosen /guru tentunya akan senantiasa mendorong, mengggugah, atau
menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi pembelajaran
melalui TIK yang telah disediakan.
b) Fungsi pelengkap (komplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi
pembelajaran melalui TI diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi
pembelajaran melalui TIK diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement
(pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
c) Fungsi pengganti (substitusi)

6
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan
beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para
mahasiswanya. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah para
maasiswa mengelola kegiatan pembelajaran/ perkuliahannya sehingga para
mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan
perkuliahannya. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan
pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan
mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional
(tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi
melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. Alternatif
model pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak
menjadi masalah dalam penilaian. Artinya, setiap mahasiswa yang mengikuti
salah satu model penyajian materi perkuliahan akan mendapatkan pengakuan
atau penilaian yang sama. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan program
perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui
internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi
penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan
yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu para mahasiswa untuk
mempercepat penyelesaian perkuliahannya. Para mahasiswa yang belajar pada
lembaga pendidikan konvensional tidak perlu terlalu khawatir lagi apabila
tidak dapat menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik karena berbenturan
dengan kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan atau ditangguhkan.
Apabila lembaga pendidikan konvensional tersebut menyajikan materi
pembelajaran yang dapat diakses para mahasiswa melalui internet, maka
mahasiswa dapat mempelajari materi perkuliahan yang terlewatkan tersebut
melalui internet. Dapat terjadi demikian karena para mahasiswa diberi
kebebasan mengikuti kegiatan perkuliahan yang sebagian disajikan secara
tatap muka dan sebagian lagi melalui internet (model pembelajaran kedua). Di
samping itu, para mahasiswa juga dimungkinkan untuk tidak sepenuhnya
menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik. Sebagai penggantinya, para
mahasiswa belajar melalui internet (model pembelajaran ketiga).

Menurut wayantarne (2015) TIK mempunyani peran yang luar biasa dalam
bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti Microsoft office atau Open
Office memudahkan para pelajar dalam megerjakan tugas, seperti laporan praktikum
dan artikel, juga ketika mempresentasikan tugas di dalam kelas. Sistem pengajaran
berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video)
mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan
mudah dicerna atau dipahami. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari
materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi
program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai
pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat
disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus
memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk

7
keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan
menggunakan komputer. Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas
dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa
mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karena tidak
berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa asing tidak
merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka pun
menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut. Agar proses belajar berlangsung
menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. konsep ini
melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan
perpaduan antara education dan entertainement. Teknologi internet ikut berperan
dalam menciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus
dilakukan di dalam kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang digunakan
bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang berada
di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan. Berkat internet pula,
berbagai buku dalam bentuk digital atau yang disebut sebagai ebook ataupun beragam
hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan setiap
seorang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan.

C. Penerapan ICT dalam Pendidikan


Menurut Yunie hutahaean “Buku Elektronik Buku elektronik atau e-book
adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan
informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuahe-book
dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga
informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional”. Jenis
e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional
menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini,
ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas
sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB)
maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih
kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft
Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format
multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsure multimedia lainnya.
Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara
jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apayang
dimaksud oleh penyaji.
E-learning Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L.
Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet
maupun ekstranet) untuk pengantaran bahanajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk
pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet
sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada
working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa
elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning

8
adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana
penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio
maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan
televise pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati
bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi
internet. Internet-basedlearning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi
pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang
disediakan oleh narasumber atau fasilitatorkapanpun dikehendaki. Bila diperlukan
dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang
berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus
yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning
management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga
dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang
disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi
pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi
pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-
fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya
tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator,
peserta didik atau pembelajar). „Kehadiran‟pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-
mail, kanal chatting, atau melalui video conference.2.7 Pembelajaran Berbasis ICT
(e_Learning) Cisco (2001) menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut:
1. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,
pelatihan secara on-line.
2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar
secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks,
CD-ROM, danpelatihan berbasis komputer), sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi.
3. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam
kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content
dan pengembanganteknologi pendidikan.
4. Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung padabentuk isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alatpenyampai
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang
padagilirannya akan memberi hasil yang lebih baik. Pembelajaran berbasis
TIK atau e-Learning adalah sumber pembelajaran baik secara formal maupun
informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti Internet, Intranet,
CDROM, video tape, DVD, TV, Handphone, dan PDA.

Pola-pola seperti di atas semua berbeda satu dengan yang lain. E-learning
lebih luas dibandingkan dengan online learning. Online learning hanya menggunakan
Internet / intranet / LAN / WAN tidak termasuk menggunakan CD ROM. Dalam
pembelajaran berbasis TIK terdapat perbedaan komunikasi antara pembelajaran

9
langsung (syncronous) dan tidak langsung (ansyncronous), dengan sebuah
terminologi untuk mendeskripsikan bagaimana dan kapan pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran Langsung (Syncronous Learning) Dalam pembelajaran langsung, proses
belajar dan mengajar berlangsung dalam waktu yangsama (real time) walaupun
pendidik dan para peserta didik secara fisik berada pada tempat yang berbeda satu
sama lain. Sebagai contoh yaitu :

a. Mendengarkan siaran Radio.


b. Menonton siaran Televisi.
c. Konferensi audio/video.
d. Telepon Internet.
e. Chatting.
f. Siaran langsung Satelite dua arah.

Pembelajaran Tidak Langsung (Ansyncronous Learning) Dalam pembelajaran


tidak langsung, proses belajar dan mengajar berlangsung dengan adanyadelay waktu
(waktu yang berbeda) dan pendidik dan peserta didik secara fisik berada padatempat
yang berbeda. Sebagai contoh yaitu :

a. Belajar sendiri menggunakan internet atau CD-Rom.


b. Kelas belajar menggunakan video tape.
c. Presentasi web atau seminar menggunakan audio/video.
d. Rekaman suara.
e. Mentoring tanya jawab.
f. Membaca pesan e-mail.
g. Mengakses content online.
h. Forum diskusi.

Karakteristik dari pembelajaran tidak langsung (ansyncronous) adalah pendidk


harus mempersiapkan terlebih dahulu materi belajar sebelum proses belajar
mengajar berlangsung. Peserta didik bebas menentukan kapan akan mempelajari
materi belajar tersebut. Contoh TIK yang digunakan dalam komunikasi
pembelajaran secara syncronous dan asyncronous sebagai berikut: Asyncronous
Learning Syncronous Learning Fax Telephone E-Mail Screen Sharing Knowledge
Base Chat Newsgroups Web conferences Computer Based Training Online Seminar
Quick Reference Guide Compressed video classes Sedangkan karakteristik e-
learning dapat dikemukakan sebagai berikut: Karakteristik PenjelasanNon-linearity
Pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse) tentang objek pembelajaran dan
terdapat fasilitas untuk memberikan persyaratan tergantung pada pengetahuan
pemakai.Self Managing Pemakai dapat mengelola sendiri prosespembelajaran
dengan mengikuti struktur yangtelah dibuat.Feedback-Interactivity Pembelajaran
dapat dilakukan dengan interaktifdan disediakan feedback pada prosespembelajaran.

10
D. Manfaat ICT dalam bidang Pendidikan (e-education)
Menurut Yunie hutahaean Peran TIK dalam bidang pendidikan sangat tidak
mungkin untuk dihindari. Dalam dunia pendidikan teknologi pembelajaran terus
mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai
sebagai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, daninternet. Internet
merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi
antara dua orang atau lebih. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK,
terutamainternet umumnya disebut e-education. Salah satu pernanan TIK dalam dunia
pendidikan saat ini adalah dengan munculnya E-learning. Dengan e-Learning
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-learning) menjadi
lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.E-learning
merupakan dasar dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-
learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di
ruangkelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-
learning jugadapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja
menghemat biayayang harus dikeluarkan oleh sebuah Program pembelajaran atau
Program pendidikan.
Dengan demikian e-learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan
membuat biaya pendidikan untuk belajar menjadi lebih ekonomis. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik
dengan dosen/guru/instruktur maupunsesama peserta didik. Peserta didik dapat saling
berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-
ulang, dengan kondisi yang demikian itu pesertadidik dapat lebih memantapkan
penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Pemerintah Indonesia sekarang tengah
gencar-gencarnya memanfaatkan teknologi ini bekerja samadengan TELKOM
melaksanakan Program “internet go to school”, yaitu pengadaan internetbagi sekolah-
sekolah yang belum mempunyai sarana internet.Jika dilihat berdasarkan jenis
kegiatannya, maka ICT dapat bermanfaat untuk :
1. Penelitian Penggunaan peralatan TIK sangat bermanfaat dalam mendukung
semua kegiatan penelitiandalam bentuk proses pencarian data, pengolahan
data, sehingga hasil yang bagus danbermanfaat dari suatu penelitian dapat
diperoleh. Disamping itu, proses penyebaran informasihasil penelitian
diharapkan lebih cepat dan tepat pada sasaran yang dituju.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut wayantarne (2015) Didalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Pendidikan harus dapat menguikuti
perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat itu sejalan pula dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan
perkembangan teknologi, dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan
dibidanng ekonomi. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan itu di bidang
ilmu pendidikan dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai,
lebih efektif dan efesien. Materi pembelajaran pun dikembangkan karena telah banyak
perubahan yang terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih
mendalam sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Sebagai contoh, berkat hasil-
hasil penelitian tentang bulan, planet-planet, penyakit, tanah dan sebagainya, maka
berkembang pulalah materi pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal yang
diatas. Jadi jelaslah pendidikan telah memanfaatkan hasil perkembangan teknologi
dan harus memang senantiasa demikian. Tidak dapat disangkal, bahwa perkembangan
teknologi telah menyebabkan kehidupan lebih baik. Transportasi lebih mudah,
komunikasi lebih lancar dan cepat, produksi pabrik lebih banyak dan lebih bermutu
dan sebagainya.

B. Saran
Dalam pembahasan yang saya sampaikan dimakalah ini kami menyadari
banyak kekurangan. Kami berharap saudara semua berkenan memberikan kami saran
atau kritik. Supaya kami bisa menyadari kekurangan materi yang kami sampaikan dan
untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik dari pada sekarang.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/yuniehutahaean/peranan-ict-dalam-dunia-pendidikan

http://wayantarne.blogspot.co.id/2015/01/peranan-teknologi-informasi-dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai