DOSEN PENGAMPU:
Dr. Azainil, M.Si
DISUSUN OLEH:
Rizqi Dwi Ariana (1805045006)
Siti Nurjanna (1805045011)
Yuliana Barek (1805045017)
Susiana (1805045036)
Kurnia Safitri (1805045039)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia- Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”ICT
SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN”.
Kami sangat berterimakasih kepada segenap pihak yang telah turut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Secara khusus ucapan
terimaksih ini kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Teknologi
Informasi dan Komunikasi yakni Bapak Dr. Azainil, M.Si.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Segala
masukan dan kritik yang membangun akan kami terima dengan senang hati
untuk perbaikan dari makalah ini selanjutnya. Semoga dengan selesainya
makalah ini, senantiasa dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan terknologi yang semakin canggih akan memberikan
banyak manfaat dalam semua aspek kehidupan. Komputer digunakan di
berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada
awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran
pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft
word, excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai
salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat
penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum
untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar
siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses
informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga
siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif,
mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi
dengan perkembangan baru di lingkungannya. Melalui Teknologi
Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan
dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi
secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman
dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan
sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat
1
memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan
optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses inti TIK sebagai penunjang administrasi
pendidikan?
2. Bagaimana proses penunjang TIK sebagai administrasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses inti TIK sebagai penunjang administrasi
pendidikan
2. Untuk mengetahui proses penunjang TIK sebagai administrasi
pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(2011) adalah
a) TIK dapat digunakan untuk membantu pekerjaan administratif
(Word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat Dasar, Spreadsheet).
Pada era kini, berbagai kebutuhan administrasi, persuratan, dan
perpesanan sudah mulai berbasis elektronik, oleh karena itu sudah
waktunnya bagi guru untuk menginovasikan pembelajaran berbasis
TIK dan membekali kemampuan-kemampuan administratif,
Spreadsheet berbasis elektronik pada peserta didik.
b) TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar
(Multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah. Pengemasan berbagai
sumber belajar berupa teks, grafis, audio, video, dan animasi
menjadi sebuah perangkat multimedia dapat dipastikan dapat
menambah daya keefektifan pembelajaran, dimana siswa dapat
belajar dan memroses informasi secara sekaligus, serta tidak
terpisah-pisah (pebelajaran holistik).
c) TIK dapat digunakan untuk membantu proses manajemen
pembelajaran (e-learning, Kebutuhan Tingkat Lanjut,dll). E-
Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran
yang pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon,
audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Dengan kata lain
e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan
media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Model pembelajaran e-learning ini memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
internet, intranet atau jaringan komputer lain.
d) TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan
pengetahuan agar dapat mewujudkan self running creation
(antivirus, tools, jaringan, , internet, dll).
3. Manajemen kelas (class management system)
Kualitas proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru,
akan berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik. Berhasil
4
tidaknya proses belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan guru
dalam memanajemen kelas. Terkait dengan pentingnya kedudukan
pendidik tersebut, maka peran guru dalam suatu pembelajaran
sangatlah penting dalam membantu peserta didik mencapai hasil
belajar yang baik. Dalam proses tersebut, seorang guru perlu
memperhatikan manajemen kelas yang akan digunakan.
Manajemen Kelas merupakan upaya mengelola siswa didalam
kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana/kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan
jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu
ikut terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah.
Kualifikasi pendidik berkaitan erat dengan manajemen kelas.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan makin besar
kecenderungannya untuk sukses di dalam kerjanya. Karena bidang
pengetahuan apapun selalu mengalami perkembangan, maka seorang
guru juga harus terus-menerus meningkatkan dan mengembangkan
ilmu yang diajarkannya, sehingga tidak ketinggalan zaman. Guru
menjadi aset strategis yang dituntut terus mengalami proses
peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar (on going
formation) serta memiliki kemampuan untuk melihat ke depan.
4. Manajemen materi (course management system)
Pada dunia pendidikan Indonesia, globalisasi memberi dampak
keharusan perubahan pada cara mengajar guru yang dulunya bersifat
tradisional berbasis paper menjadi kini berbasis teknologi informasi
dan komunikasi (TIK). Kehadiran TIK dalam dunia pendidikan
memungkinkan terwujudnya pembelajaran yang efektif,
menyenangkan, dan melibatkan siswa secara aktif. Salah satu contoh
pemanfaat TIK dalam pendidikan adalah dengan memanfaatkan
teknologi seperti komputer/laptop, jaringan internet, dan smart phone
sebagai sumber atau media belajar bagi siswa dalam mencari berbagai
materi/informasi.
5
Keberadaan fasilitas komputer/laptop dan jaringan internet di
sekolah dasar saat ini sudah semakin luas keberadaannya begitu pula
keberadaan smart phone yang semakin hari semakin banyak
pengunanya (Nielsen, 2017). Misalkan dengan kehadiran jaringan
internet yang sudah ada dimana-mana, kita dapat mengenal dan
menjelajahi dunia dengan mudahnya. Melalui internet kita dapat
menemukan atau mencari informasi/materi apapun yang kita butuhkan,
baik materi bersifat teks, gambar, audio, bahkan audio visual (video).
Siswa juga semakin mudah dalam menggali berbagai materi yang
diminati, dan juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi.
5. Manajemen ekstrakulikuler (extra curriculer management system)
Pengembangan potensi siswa dapat berupa penguasaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni, kepemimpinan
dan sebagainya Sekolah dapat meningkatkan penguasaan siswa
terhadap berbagai bidang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak hanya melalui kegiatan kokurikuler,
melainkan dapat melalui kegiatan ekstrakurikuler, baik yang
dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun yang dilaksanakan di luar
sekolah. kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan siswa yang
dilaksanakan diluar ketentuan yang telah ada didalam kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan
minat yang dimiliki. Contoh kegiatan ekstrakurikuler: OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah), ROHIS (Rohani Islam), kelompok
Karate, Kelompok silat, kelompok basket, pramuka, kelompok teater,
Palang Merah Remaja, dll.
Kegiatan yang dimaksud tetap terintegrasi dalam keseluruhan
program pendidikan di sekolah, yang antara lain dalam bentuk
pembinaan dan pengembangan bakat, minat dan kreatifitas siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar jam
belajar untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara
6
khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berwenang di sekolah.
Agar pembentukan karakter siswa dapat terbentuk melalui
kegiatan ekstrakurikuler maka dibutuhkan manajemen kegiatan
ekstrakurikuler yang baik pula, di dalam manajemen tersebut dalam
pelaksanaanya memerlukan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan pengevaluasian serta pengembangan
segala upaya dalam mendayagunakan sumber daya manusia dan non
manusia agar dapat tercapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang
efektif dan efisien. Sistem manajemen ekstrakurikuler yang dikelola
secara baik tentu akan menghasilkan kegiatan ekstrakurikuler yang
baik dan berprestasi pula.
7
daya berupa personil maupun materil untuk penyelengaraan suatu
tujuan tertentu dengan bantuan perangkat/mesin yang disebut dengan
komputer, guna mempercepat, mempermudah dan penghematan biaya
dan waktu.
Kegiatan administrasi sekolah dilakukan oleh Tata Usaha yang
berfungsi sebagai administrator yang fungsinya mencatat secara rapi
dan teratur, dapat mengetahui keadaan perlengkapan/barang dalam
waktu singkat dan mengaitkan kebutuhan barang yang diperlukan.
Bila dilihat dari tujuan administrasi, ruang lingkup dan prinsip-prinsip
administrasi yang baik maka kegiatan administrasi yang dilakukan
dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat berjalan
lancar bila ditunjang oleh sistem administrasi yang baik, sarana
memadai, sumber daya manusia siap pakai dan yang paling penting
adalah berkesinambungan.
Dalam pelaksanaan administrasi yang dilakukan dalam upaya
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah mempunyai tiga prinsip
yaitu:
a) Administrasi harus bersifat praktis, dapat dikerjakan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi nyata di sekolah.
b) Administrasi harus bersifat sebagai sumber informasi bagi
pengembangan pengelolaan pendidikan dan peningkatan proses
kegiatan belajar mengajar.
c) Administrasi dilaksanakan melalui suatu sistem dan mekanisme
kerja yang menujang pelaksanaan program kegiatan belajar
mengajar di sekolah
8
yang dipercaya.
b) Pendaftaran Online. Dengan layanan ini memungkin calon
mahasiswa dapat mendaftar universitas tanpa harus datang.
Pendaftaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
c) Absensi finger print. Absensi ini menggunakan scaner yang sudah
banyak disediakan oleh fendor. Dengan layanan ini para staf
pegawai tidak perlu repot-repot membuat form absen yang selama
ini masih bisa dimanipulasi. Dengan menggunakan sidik jari,
otomatis yang tidak bisa diwakilkan dan status bolos maupun
terlambat sudah dapat di catat.
d) Heregitrasi online. Dengan layanan ini mahasiswa dapat
merencanakan studi pada semester selanjutnya dimanapun tanpa
harus mengantre mengambil form secara manual. Selain itu,
mahasiswa juga dapat melihat perolehan nilai akhir dengan
mengkases situs kampus yang sudah tersedia.
2. Sumber daya manusia (human resource information system)
Pendidikan di Indonesia terus bekembang seiring berjalannya
waktu sehingga menyebabkan perkembangan pada ruang lingkup
sumber daya manusianya. Perkembangan ini diperlukan guna
menyesuaikan dengan perubahan yang ada sehingga dapat berjalan
seimbang antara satu dengan yang lainnya yang saling berkaitan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada pendidikan di Indonesia
menuntut perbaikan akan kualitas sumber daya manusia dalam dunia
pendidikan terutama bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang diarahkan pada proses pembelajaran yang lebih
berorientasi kepada penyediaan kompetensi-kompetensi yang berguna
bagi peserta didik dalam kehidupannya. SDM sendiri memiliki
pengertian yaitu tenaga kerja atau pegawai di dalam organisasi yang
mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan atau sebagai
penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Dalam
pengelolaan sumber belajar di satuan pendidikan, peran pengelola dan
9
siswa sebagai peserta didik sangat penting sehingga sudah seharusnya
diperhatikan. Desentralisasi pendidikan memberikan wewenang lebih
banyak kepada daerah sehingga ini merupakan peluang yang besar
bagi pemda/dinas pendidikan untuk berlomba mewujudkan
masyarakat belajar di daerah masing-masing dengan mengelola
sumber belajar yang ada.
Melalui updaya tersebut, diharapkan akan tercapai tiga hal berikut:
a) Meningkatnya keterampilan masyarakat dan peneliti di bidang
teknologi informasi dan komunikasi.
b) Terselenggaranya program-program pelatihan, pendidikan dan
penelitian teknologi informasi dan komunikasi, baik secara
menejerial maupun teknis.
c) Meningkatnya pembudayaan pemanfaatan dan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Keuangan dan akuntansi (financial information system)
Sistem informasi keuangan dan akuntansi untuk mengelola
pengeluaran dan penerimaan keuangan guna mempermudah pelaporan
dan pemantauan keuangan, dengan fitur sebagai berikut :
a) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran
b) Pengelolaan anggaran dan monitoring penggunaan
c) Laporan keuangan (realisasi anggaran, realisasi penerimaan dan
pengeluaran)
d) Posting transaksi (jurnal penerimaan, jurnal pengeluaran, dan
jurnal umum)
e) Laporan akuntansi (laporan buku besar dan laporan neraca) dan
administrasi sistem
Selain itu, terdapat data pembayaran biaya pendidikan siswa,
seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya lain-lain. Data
pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang
akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan
evaluasi, seperti laporan siswa yang belum melakukan pembayaran,
10
laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran, laporan-laporan
yang berkenaan dengan honor guru/ karyawan, dan lain sebagainya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses inti TIK sebagai penunjang administrasi pendidikan
a) Manajemen siswa (student management system)
b) Manajemen guru (teacher management system)
c) Manajemen kelas (class management system)
d) Manajemen materi (course management system)
e) Manajemen ekstrakulikuler (extra curriculer management
system)
2. Proses penunjang TIK sebagai administrasi pendidikan
a) Administrasi sekolah (school administration information
system)
b) Sumber daya manusia (human resource information system)
c) Keuangan dan akuntansi (financial information system)
d) Manajemen fasilitas (facilities management system)
B. Saran
Dengan disusunya makalah yang membahas mengenai materi
TIK sebagai penunjang administrasi pendidikan, diharapkan kita
sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi tenaga pendidik
juga ikut serta dalam memajukan ICT/TIK untuk kemajuan
pendidikan Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Malang, M. S. (n.d.). Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi Berbasis Komputer
Untuk Smk Program Keahlian Bisnis &. Pengembangan Bahan Ajar
Akuntansi Berbasis Komputer Untuk SMK Program Keahlian Bisnis &
Manajemen Se-Kota Malang.
Setyanto, E., Rasyidah, N., & Sulhan, M. (2017). Aplikasi Tik Dalam Manajemen
Pendidikan Dasar Dan Menengah. HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2),
298–317. https://doi.org/10.1287/serv.2.1
Teknologi, B., Dan, I., Tik, K., Teknologi, B., Dan, I., & Tik, K. (2020).
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI
Oleh : Etin Indrayani. April 2011.
14