MAKALAH
Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga berkat karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah karya ilmiah dengan judul “Penerapan
Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar Kelas VII”
sebagai tugas mata kuliah Seminar Matematika.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan baik dari segi materi maupun penyusunan makalah. Oleh karena itu,
saran dan kritik membangun sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada
umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus
diajarkan di sekolah. Matematika menuntut siswa untuk berpikir kritis dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Tetapi kenyataannya sebagian besar
siswa cenderung pasif terhadap apa yang dijelaskan oleh gurunya, mereka
hanya duduk diam, mendengarkan, dan hanya mengikuti apa yang diajarkan
tanpa mau mengembangkan informasi yang diperoleh dan berdiskusi.
Salah satu materi pada bidang studi matematika yang diajarkan adalah
tentang luas bangun datar. Materi ini memberikan bermacam-macam
permasalahan yang memicu siswa berpikir kritis dalam menemukan solusi.
Akan tetapi, banyak siswa yang masih belum begitu memahami materi ini
dikarenakan penjelasan guru yang masih menggunakan konsep pembelajaran
yang berpusat pada guru atau masih menggunakan metode ceramah (teacher
centered), sehingga peserta didik terbiasa mengandalkan contoh-contoh
penyelesaian soal dari guru dan buku pegangan matematika (closed ended).
Hal ini dapat menjadikan peserta didik selalu merasa takut salah saat
menggunakan cara yang berbeda dalam penyelesaian soal-soal matematika.
Sebagai seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran yang
baik dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Salah
satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
matematika khususnya pada materi luas bangun datar adalah model
pembelajaran open ended. Model ini dapat membuat siswa mengembangkan
kemampuan berpikir kritisnya dengan cara menyelesaikan soal-soal
matematika menggunakan banyak strategi atau cara atau metode. Sehingga
siswa tidak hanya sekedar paham dengan konsep matematika. Akan tetapi
siswa mampu untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dia pelajari
dengan menggunakan ide atau gagasan mereka untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam situasi yang berbeda.
1
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertatik untuk membahas “Penerapan
Model Pembelajaran Open Ended Pada Materi Luas Bangun Datar Kelas
VII”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penulisan makalah karya ilmiah ini adalah “bagaimana penerapan model
pembelajaran open ended pada materi luas bangun datar kelas VII?”.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui penerapan model pembelajaran open ended pada materi luas
bangun datar kelas VII.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai model pembelajaran di sekolah, sehingga dapat
meningkatkan kreativitas siswa pada bidang studi matematika.
2. Bagi Siswa
Melalui penggunaan model pembelajaran open ended terhadap bidang
studi matematika, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri dan berpikir
kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran open
ended sekaligus penerapannya terhadap materi luas bangun datar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran menurut Briggs dalam Rifa’i (2010: 191) adalah
seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian
rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Gagne dalam Rifa’i
(2010: 192) memiliki pendapat bahwa pembelajaran merupakan serangkaian
peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses
internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta
didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Peristiwa eksternal ataupun peristiwa internal yang diperoleh
peserta didik bergantung pada bagaimana peserta didik itu melakukan
kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku dan
memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses
yang bersifat individual. Pembelajaran mengubah stimuli lingkungan
seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan
adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Rifa’i 2010: 193).
Hasil belajar sebagai ingatan jangka panjang yang dialami peserta didik satu
dengan peserta didik yang lain berbeda dikarenakan oleh kemampuan
individu dari peserta didik tersebut sehingga pembelajaran harus dilakukan
sedemikian rupa dan semenarik mungkin untuk mendapatkan hasil belajar
ingatan jangka panjang bagi peserta didik.
B. Model Pembelajaran
Mills dalam Suprijono (2011: 45) berpendapat bahwa model adalah
merupakan bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu. Pendapat lain dari Winataputra dalam Sugiyanto
(2010: 3) yang mengartikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
3
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pengertian model di
atas mengasumsikan bahwa guru terikat erat dengan model pembelajaran.
Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan
mengekspresikan ide.
Menurut pendapat di atas, model pembelajaran merupakan kerangka
yang melukiskan prosedur yang sisitematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk membantu peserta didik mendapatkan informasi,
ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model
pembelajaran juga digunakan sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran
dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar di kelas.
C. Model Pembelajaran Open Ended
1. Pengertian Model Pembelajaran Open Ended
Menurut Wahyudin (2015), model pembelajaran open ended adalah
suatu pendekatan pembelajaran dengan menyajikan suatu permasalahan
yang memiliki lebih dari satu jawaban atau metode penyelesaian (masalah
terbuka). Pembelajaran ini memberikan keleluasaan kepada peserta didik
untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, menemukan, mengenali
dan menyelesaikan masalah dengan beberapa cara berbeda dengan
kemampuan masing-masing peserta didik, sehingga peserta didik yang
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dapat berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan matematika, dan peserta didik dengan kemampuan
lebih rendah masih dapat menikmati kegiatan matematika sesuai dengan
kemampuannya.
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka, artinya
pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan
berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab,
fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide,
kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing,
keterbukaan dan sosialisasi. Peserta didik dituntut untuk menjelaskan
4
cara, atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban peserta
didik yang beragam. Selanjutnya peserta didik juga diminta untuk
menjelaskan proses mencapai jawaban terssebut. Dengan demikian,
model pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang
akan membentuk pola pikir, keterpaduan, keterbukaan, dan ragam
berpikir (Suyatno, 2009).
Problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar
disebut problem tak lengkap atau disebut juga problem open ended atau
problem terbuka. Peserta didik dihadapkan dengan problem open ended
tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih
menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan
demikian bukanlah hanya ada satu pendekatan atau metode dalam
mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak. Sifat “keterbukaan”
dari problem itu dikatakan hilang apabila guru hanya mengajukan satu
alternatif cara dalam menjawab permasalahan (Erman dkk, 2003)
Berdasarkan beberapa pendapat di atars, dapat disimpilkan bahwa
model pembelajaran open ended adalah model pembelajaran yang
memerikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memakai sejumlah
metode dan segala kemungkinan yang dianggap paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah. Artinya, pertanyaan open ended diarahkan untuk
menggiring tumbuhnya pemahaman atas masalah yang diberikan.
2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Open Ended
Langkah-langkah menggunakan model pembelajaran open ended
menurut Zaenal Arifin dan M. Chusna (2015) yaitu:
a. Menghadapkan siswa pada masalah (problem) terbuka dengan
menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi
b. Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkontruksi
permasalahannya sendiri
c. Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai
penyelesaian dan jawaban yang beragam
d. Meminta siswa untuk menyajikan hasil temuannya.
5
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Open Ended
Model pembelajaran open ended memiliki beberapa kelebihan.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran open ended menurut Aris
Shoimin (2014) yaitu:
a. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering
mengekspresikan ide
b. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan matematik secara komprehensif
c. Siswa dengan kemampuan matematika rendah dapat merespon
permasalahan dengan cara mereka sendiri
d. Siswa secara instrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau
penjelasan.
e. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam
menjawab permasalahan.
6
siswa siap untuk belajar. Pada kegiatan ini terjadi tahap pembangkitan
minat yaitu:
a. Guru menanyakan kembali materi yang diajarkan sebelumnya di
Sekolah Dasar tentang materi bangun datar
b. Guru menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan
dilalui peserta didik yaitu belajar mengenai luas bangun datar
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi luas bangun datar
2. Kegiatan Inti
Adapun kegiatan inti yang dilakukan sesuai dengan tahapan model
pembelajaran open ended, yaitu:
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai cara
menemukan luas bangun datar. Kemudian guru memberikan
bimbingan kepada peserta didik melalui tanya jawab.
2) Guru mengkondisikan peserta didik dengan cara mengelompokan
menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik
agar peserta didik terlibat secara aktif untuk menyelesaikan
permasalahan.
3) Guru memberikan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang berisi permasalahan-permasalahan terbuka
mengenai luas bangun datar kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan.
b. Elaborasi
1) Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta
didik melalui penjelasan atau pertanyaan yang mengarah pada
penyelesaian masalah
2) Apabila mengalami kesulitan, peserta didik dapat bertanya kepada
guru atau teman kelompoknya
3) Guru mengamati dengan seksama cara penyelesaian yang
7
dilakukan peserta didik dan mencari respon-respon peserta didik.
c. Konfirmasi
1) Guru mengarahkan setiap perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain
memberi tanggapan
2) Guru membimbing peserta didik untuk mengambil kesimpulan
alternative jawaban yang benar dari hasil pemecahan masalah
yang dibuat masing-masing kelompok
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa diminta kembali mengerjakan soal evaluasi secara individu
dengan waktu yang telah ditentukan
b. Guru merefleksi pembelajaran dan membimbing siswa merangkum
pembelajaran
c. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
d. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dikemukakan oleh penulis makalah karya ilmiah
ini ialah penerapan model pembelajaran open ended pada materi luas bangun
datar sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Zaenal Arifin
dan M. Chusna (2015) yaitu:
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan yaitu guru membuka
pembelajaran dengan mengucap salam, meminta ketua kelas memimpin
doa sebelum belajar, mengecek keadiran siswa, guru mengkondisikan
siswa siap untuk belajar. Pada kegiatan ini terjadi tahap pembangkitan
minat yaitu:
a. Guru menanyakan kembali materi yang diajarkan sebelumnya di
Sekolah Dasar tentang materi bangun datar
b. Guru menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan
dilalui peserta didik yaitu belajar mengenai luas bangun datar
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi luas bangun datar
2. Kegiatan Inti
Adapun kegiatan inti yang dilakukan sesuai dengan tahapan model
pembelajaran open ended, yaitu:
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai cara
menemukan luas bangun datar. Kemudian guru memberikan
bimbingan kepada peserta didik melalui tanya jawab.
2) Guru mengkondisikan peserta didik dengan cara mengelompokan
menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik
agar peserta didik terlibat secara aktif untuk menyelesaikan
permasalahan.
9
3) Guru memberikan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang berisi permasalahan-permasalahan terbuka
mengenai luas bangun datar kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan.
b. Elaborasi
1) Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta
didik melalui penjelasan atau pertanyaan yang mengarah pada
penyelesaian masalah
2) Apabila mengalami kesulitan, peserta didik dapat bertanya kepada
guru atau teman kelompoknya
3) Guru mengamati dengan seksama cara penyelesaian yang
dilakukan peserta didik dan mencari respon-respon peserta didik.
c. Konfirmasi
1) Guru mengarahkan setiap perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain
memberi tanggapan
2) Guru membimbing peserta didik untuk mengambil kesimpulan
alternative jawaban yang benar dari hasil pemecahan masalah
yang dibuat masing-masing kelompok
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa diminta kembali mengerjakan soal evaluasi secara individu
dengan waktu yang telah ditentukan
b. Guru merefleksi pembelajaran dan membimbing siswa merangkum
pembelajaran
c. Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
d. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam
B. Saran
1. Penggunaan model pembelajaran open ended dapat dijadikan salah satu
alternatif dalam proses mengajar matematika untuk meningkatkan hasil
10
kreativitas siswa
2. Diharapkan kepada setiap guru matematika agar dapat menerapkan model
pembelajaran open ended pada materi yang sesuai dengan karakter siswa
3. Agar lebih efisien dalam segi waktu, proses pembelajaran dengan model
pembelajaran open ended harus dipersiapkan rencana pembelajaran yang
baik
11
DAFTAR PUSTAKA
Zaenal Arifin, dan M. Chusna. Pendekatan open ended. Skripsi tahun 2015. doi
Retrieved from repo.iain.tulungagung.ac.id
12
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
P T R
N M
S
13
Lampiran 2. Penyelesaian Soal
Diketahui: persegi panjang KLMN,
panjang 3x cm, lebar (2 x + 1) cm, dan keliling 42 cm
K Q L
P T R
N S M
Ditanyakan: Pertanyaan-pertanyaan matematika yang bisa diajukan dari
keterangan yang diketahui
Penyelesaian:
Pertanyaan-pertanyaan matematika yang bias diajukan yaitu:
➢ Berapakah nilai x ?
Nilai x bisa ditentukan dengan cara berikut:
Keliling persegi panjang = 42 cm
Keliling = 2 (p + l)
42 = 2 (3x + 2x + 1)
42 = 2 (5x + 1)
42 = 10x + 2
10x = 40
x = 4 cm
➢ Berapakah ukuran panjang dan lebar persegi panjang KLMN?
Panjang = 3x = 3 (4) = 12 cm
Lebar = (2x + 1) = (2 (4) + 1) = 9 cm
➢ Hitunglah luas persegi panjang KLMN?
Luas persegi panjang KLMN = p × l
= 12 × 9
= 108 cm2
➢ Berapakah panjang diagonal-diagonal belah ketupat PQRS?
Panjang diagonal 1 = lebar persegi panjang = 9 cm
Panjang diagonal 2 = panjang persegi panjang = 12 cm
➢ Hitunglah luas belah ketupat PQRS!
14
1
Luas belah ketupat PQRS = × d1 × d2
2
1
= × 9 × 12
2
=54 cm2
➢ Hitunglah luas segitiga KPQ!
1
∆KPQ, alasnya = × KN = 4,5 cm
2
1
tingginya = × KT = 6 cm
2
1
Maka, luas ∆KPQ = ×a×t
2
1
= × 4,5 × 6
2
= 13,5 cm2
➢ Hitunglah luas daerah yang diarsir!
15