Anda di halaman 1dari 15

i

MAKALAH FILSAFAT ILMU


TEKNIK PENULISAN ILMIAH UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun Oleh:
Fia Nursanti 1805045001
Andhita Indhirasti 1805045016
Siti Nurjanna 1805045011
Nisfiatul Fauziah Arifian 1805045023
Riski Dwi Ariana 1805045006
Herma Ayu Puspitasari 1805045042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
bimbingan dan karunia-Nya maka dapatlah kami menyusun makalah Filsafat ini
dengan Judul “Teknik Penulisan Ilmiah untuk penelitian kuantitatif”.
Kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah Filsafat ini,
kami ucapkan terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan
yang sesuai.
Dalam penulisan makalah pembelajaran ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahan, baik dalam segi teknik maupun obyektifitas hasil
penulisan makalah.
Untuk itu saran dan kritik positif dari pembaca sangat kami harapkan.
Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang lain khususnya bagi
penulis sendiri.

Samarinda, 29 September 2019

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTARISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1

C. TUJUAN......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. HAKIKAT PENELITIAN KUANTITATIF...............................................5

B. CIRI-CIRI PENELITIAN KUANTITATIF...............................................5

C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DATA KUANTITATIF............6

D. KERANGKA DASAR PENELITIAN KUANTITATIF.............................6

BAB III PENUTUP................................................................................................10

A. KESIMPULAN..........................................................................................10

B. SARAN......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula ilmu


pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini dapat dilihat semakin canggih
teknologi yang digunakan manusia. Ilmu pengetahuan juga semakin
merambah luas. Salah satu contoh perkembangan teknologi dan pengetahuan
di bidang pendidikan adalah berkembangnya ilmu mengenai pembelajaran,
semakin banyak yang mencoba untuk menerapkan inovasi model
pembelajaran untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebenarnya didasari oleh
peneliti yang melakukan penelitian.

Penelitian merupakan serangkaian cara ilmiah untuk memperoleh data


dengan maksud mencapai tujuan tertentu untuk kegunaan tertentu. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian yang didasatkan pada ciri-ciri keilmuan
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh dari penelitian itu
adalah data yang teramati yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.
Tujuan penelitian yaitu penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Sedangkan keguanaanya adalah untuk memahami, memecahkan, serta
mengantisipasi masalah.

Oleh karena itu, penyusun secara khsusu membuat makalah yang


membahas mengenai “Metode Penulisa Ilmiah Penelitian Kuantitaif”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari hakikat penelitian kuantitatif?


2. Bagaimana ciri-ciri penelitian kuantitatif?
2

3. Bagaimana langkah-langkah penelitian kuantitatif?


4. Bagaimana kerangka dasar penelitian kuantitatif?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari hakikat penelitian kuantitatif


2. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian kuantitatif
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kuantitatif
4. Untuk mengetahui kerangka dasar penelitian kuantitatif
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Hakikat Penelitian Kuantitatif


Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya. Upaya
menemukan kebenaran tersebut dilakukan berdasarkan suatu cara atau
metode yang disebut sebagai metode ilmiah atau metode penelitian. Metode
penelitian merupakan upaya untuk menemukan kebenaran dan/ atau
menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/ atau
kesenian berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis. Metode penelitian adalah cara atau langkah-langkah sistematis dan
logis tentang pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, pengambilan
kesimpulan, dan cara pemecahan masalah. Jadi, upaya untuk memperoleh
ilmu pengetahuan yang benar diperlukan cara-cara yang benar pula.
Berdasarkan uraian ini tampak jelas hubungan antarafilsafat ilmu dan metode
penelitian.
Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan
program statistik. Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang pendekatan
dan jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data dalam suatu proposal dan/atau laporan
penelitian diperlukan pemahaman yang baik tentang masing-masing konsep
tersebut (wahidmurni: 2013). Pendapat lain tentang metode penelitian
kuantitatif dikemukakan oleh (Creswell, 2014:32) “quantitative research is
an approach for testing objective theories by examining the relationship
among variables. These variables, in turn, can be measured, typically on
instruments, so that numbered data can be analyzed using statistical
procedures”. Sedangkan menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatf
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
4

positivism yang digunakan untuk meneliti pada popilasi atau sampel tertentu.
Teknik pengambilansampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiono, 2009;14) dan menurut Sudarwan Danim, penelitian
kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai, sangat ketat
mennerapkan prinsip-prinsip objektivitas yang diperolah melalui penggunaan
instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. (Sudarwan Danim,
2002;35)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah suatu
metode penelitian yang menggunakan variabel yang dapat diukur dan
dianalisis dengan adanya instrumen penelitian menggunakan program statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menentukan hubungan
antar variabel dalam sebuah populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua
macam yaitu deskriptif dan eksperimental. Studi kuantitatif deskriptif
melakukan pengukuran hanya sekali. Artinya relasi antar variabel yang
diselidiki hanya berlangsung sekali. Sedangkan studi eksperimental
melakukan pengukuran antar variabel pada sebelum dan sesudahnya untuk
melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang diteliti. Berikutnya akan
dipaparkan karakteristik penelitian kuantitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, data set dikumpulkan, diolah dan dianalisis
untuk dicari hubungan antar variabel yang diteliti. Variabel yang digunakan
bisa dua atau lebih. Dalam ilmu sosial biasanya lebih dari dua karena variabel
selalu berada dalam setting sosial yang bersifat kompleks. Sebagai contoh,
kita akan meneliti hubungan antara tempat tinggal dengan pendapatan.
Hipotesis yang dibangun adalah, lingkungan urban memiliki peluang pada
pendapatan yang lebih tinggi. Pada kenyatannya, pendapatan tinggi tidak
ditentukan semata-mata oleh tempat tinggal. Ada variabel lain yang sangat
memungkinkan, misal tingkat pendidikan, keturunan, dan lain sebagainya.
5

Konsekuensi dari penelitian kuantitatif adalah relasi antar variabel bisa saja
signifikan secara statistik, namun secara sosial tidak signifikan.

B. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif


Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian
kuantitatif, seperti:
1. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen
yang terstruktur, seperti kuesioner, lembar survei atau polling.
2. Hasil analisis didasarkan pada sampel yang merupakan representasi dari
populasi.
3. Studi yang sama bisa diulangi dikemudian hari untuk mencapai level
reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi.
4. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
5. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
6. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar
berupa angka atau yang diangkakan.
7. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
8.  Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
9. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah
ke generalisasi.

C. Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah.
Masalah adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang
terjadi sesungguhnya. Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa
langkah penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara lain:
1. Tahap Konseptual
6

Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang


relevan,mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini
termasuk merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi
konsep, teoritisasi,  bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan
penelusuran pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah
yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki
permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian
peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut
dengan jelas sehingga mudah di mengerti.
2. Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang
rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian,
melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi.
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan
data penelitian dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang
dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan
kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan
diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun
dalam bentuk laporan hasil penelitian

D. Kerangka Dasar Penelitian Kuantitatif


Pada hakikatnya tidak ada kerangka atau desain riset kuantitatif yang
dianggap paling benar. Kerangka penelitian selalu luwes, yang terpenting
adalah sistematis dan tetap menjaga substansi penelitian. Namun demikian,
7

selalu ada unsur yang menjadi dasar desain penelitian. Misalnya, rumusan
masalah. Tidak ada penelitian tanpa rumusan masalah. Berikut ini kerangka
dasar yang umum digunakan dalam penelitian kuantitatif yang dikutip dari
buku ”Doing Quantitative Research in the Social Sciences: An Integrated
Approach to Research Design” tulisan Thomas R. Black:
1. Pendahuluan
Pendahuluan dalam riset kuantitatif umumnya berisi latar belakang
penelitian. Informasi dalam penelitian juga meliputi:
A. Rumusan masalah: Pada bagian ini peneliti menyatakan dengan jelas
apa masalah yang ingin diinvestigasi. Formulasi rumusan masalah
biasanya berbentuk kalimat tanya atau bisa juga pernyataan yang
mengandung pertanyaan. Rumusan masalah ketika diterjemahkan ke
dalam Bahasa Inggris adalah ”research question”, atau pertanyaan
penelitian.
B. Literatur review: Peneliti mereview beberapa literatur akademik yang
dianggap relevan dengan topik, kemudian melakukan sintesis. Jika
perlu, peneliti mencatat literatur apa saja yang metodologinya mirip
untuk komparasi dan referensi kedepannya nanti. Perlu juga dijelaskan
pada bagian ini, bagaimana penelitian yang dilakukan berkontribusi
terhadap kekurangan penelitian yang sudah ada sebelumnya.
C. Kerangka teoritis: Peneliti mendeskripsikan teori yang digunakan atau
hipotesis penelitiannya. Jika diperlukan, peneliti juga mendeskripsikan
terminologi teoritis yang sulit dipahami untuk membantu pembaca
memahami latar belakang penelitiannya. Umumnya penelitian
kuantitatif menjelaskan apa hipotesisnya ketimbang apa teorinya.
2. Metodologi
Pada bagian ini, Peneliti harus menjelaskan tujuan dari penelitiannya
dan bagaimana tujuan tersebut bisa dicapai. Penjelasan tentang metodologi
yang digunakan akan membantu pembaca melakukan penilaian terhadap
kualitas penelitiannya. Semakin detail informasi yang diberikan semakin
baik. Bagian metodologi juga meliputi:
8

A. Populasi dan sampling: Peneliti menjelaskan darimana memperoleh


data yang digunakan. Adakah data yang dibuang atau tidak dilibatkan?
Jika ada, mengapa?
B. Pengumpulan data: Peneliti mendeskripsikan proses pengumpulan data
dan mengidentifikasi variabel yang diukur. Perlu ditegaskan apakah
data yang diperoleh merupakan data yang sudah tersedia atau peneliti
mencari sendiri, misalnya dengan survei. Oleh karena tidak ada data
set yang sempurna, makan batasan atau limitasi dalam metode
pengumpulan data juga perlu dideskripsikan di sini.
C. Analisis data: Peneliti mendeskripsikan proses analisis data secara
jelas. Pada umumnya, dekripsi tentang teknik penghitungan statitstik
dan software yang digunakan juga ditampilkan pada bagian ini.
3. Hasil atau temuan penelitian
Temuan penalitian harus ditulis secara objektif. Dalam riset kuantitatif,
sudah lumrah peneliti menampilkan hasil penelitian secara visual dengan
grafik, tabel, atau diagram untuk membantu pembaca memahami data
secara mudah. Namun perlu digarisbawahi bahwa data visual merupakan
suplemen dari deskripsi tekstual yang ditampilkan. Pada bagian ini,
peneliti memberikan:
A. Analisis statistik: Bagaimana data dianalisis dan apa temuannya?
Temuan merupakan deskripsi dari data yang ditampilkan secara
tekstual dan atau visual. Hati-hati dalam mendeskripsikan, jangan
sampai peneliti melakukan interpretasi temuan. Interpretasi temuan
penelitian disampaikan pada bagian selanjutnya.
B. Diskusi: Berbeda dengan temuan penelitian yang deskriptif, bagian
diskusi harus analitis, logis dan komprehensif. Bagian ini merupakan
pertemuan antara data temuan dan data dari literatur yang digunakan.
Bagian diskusi meliputi:
C. Interpretasi data: Peneliti menginterpretasikan data temuannya. Pada
saat melakukan interpretasi, peneliti menghadirkan kembali rumusan
masalah dan hipotesisnya. Pertanyaan pentingnya adalah apakah
9

interpretasi temuan tersebut menjawab rumusan masalah, dan apakah


menerima atau menolak hipotesis yang dibangun sebelumnya. Dua
jawaban dari pertanyaan itu perlu ditulis di sini.
D. Deskripsikan tren dan hubungan antar variabel: Peneliti perlu
mendeskripsikan tren berdasarkan temuannya. Penjelasan mengenai
korelasi statistik yang tidak signifikan juga perlu dideskripsikan.
E. Implikasi: Peneliti mendeskripsikan apa implikasi dari hasil risetnya.
Apa yang menjadi temuan penelitian juga ditampilkan kembali dalam
kalimat yang singkat untuk meyakini pembaca bahwa temuannya
sangat penting dan mampu menjawab rumusan masalah
4. Kesimpulan
Pada bagian ini, peneliti mengakhiri studinya dengan kesimpulan singkat
terkait tema penelitiannya, diikuti dengan komentar dan penilaian akhir.
Bagian kesimpulan meliputi:
A. Simpulan temuan penelitian:Peneliti mendeskripsikan jawaban dari
rumusan masalahnya. Perlu diingat bahwa data statistik jangan
ditampilkan kembali disini. Namun narasi tentang temuan perlu ditulis
kembali dalam versi yang singkat atau intinya saja.
B. Rekomendasi: Peneliti menuliskan rekomendasi jika penelitiannya
berkontribusi bagi formulasi kebijakan. Rekomendasi yang ditulis
harus selalu didasarkan pada hasil temuan.
10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang
menggunakan variabel yang dapat diukur dan dianalisis dengan
adanya instrumen penelitian menggunakan program statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian
kuantitatif, seperti: teknik analisi dan pengumpulan data, instrument
penelitian, dan orientasi penelitian
3. Beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah tersebut, antara
lain: (1) tahap konseptual, (2) tahap perencanaan, (3) tahap empiric,
(4) tahap analisis, (5) tahap dimensiasi
4. Kerangka dasar penelitian kuantitatif adalah: (1) pendahuluan, (2)
metodologi, (3) hasil atau temuan penelitian, (4) kesimpulan

B. Saran
Penulis berharap, dengan adaya pembahasan tentang Teknik Penulisan
Ilmiah untuk Penelitian Kuantitatif dapat menambah wawasan pembaca
agar mengerti tentang materi Teknik Penulisan Ilmiah untuk Penelitian
Kuantitatif, sehingga dapat berguna untuk pembaca dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari khususnya mahasiswa/mahasiswi yang
menyusun skripsi.
11
12

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed

Methods Approaches, 4 Edition. London: Sage

Wahidmurni. 2003. Hubungan Kausal antara Faktor Manajerial, Perencanaan

dan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja UKM pada Sektor

Manufaktur di Jawa Timur. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program

Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Black, Thomas R. 1999. Doing Quantitative Research in the Social Sciences: An

Integrated Approach to Research Design. London: Sage

Anda mungkin juga menyukai