Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terbatas, Kenyataan ini sudah menggambarkan suatu usaha untuk mengikuti
perkembangan zaman dengan memanfaatkan sarana Teknologi Informasi untuk
media belajar. Tidak dapat dipungkiri lagi saat ini semua media Permasalahan
yang banyak timbul adalah kesiapan dari SDM yang ada, baik secara nasional
maupun regional. Ditinjau dari segi sumber daya manusia saat ini masih banyak
masyarakat pendidikan masih enggan untuk mempelajari teknologi, terutama yang
berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sikap apatis terhadap
teknologi yang sebenarnya dapat membantu mempercepat proses transfer
pengetahuan sering kita jumpai pada masyarakat pendidikan.
Ironisnya adalah tidak aktifan dalam belajar teknologi informasi dengan alasan
usia yang sudah mendekati masa purna kerja "Biarlah anak-anak saya saja yang
belajar" kalimat demikian sering kita jumpai dalam dialog sesama profesi
pendidikan. Bukankah belajar itu tanpa mengenal usia? Dan belajar yang optimal
saat ini adalah belajar di mana teknologi informasi yang berkembang saat ini
digunakan sebagai media untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Pada
kenyataannya perangkat teknologi informasi sangat membantu sekali pada setiap
kinerja di masyarakat, dengan satu syarat mau untuk menguasai dengan jalan
mempelajari dalam artian meluangkan waktu untuk belajar mengaplikasikan
perangkat teknologi informasi untuk menunjang pekerjaan yang ditekuni. Hal ini
terjadi karena perkembangan teknologi itu sendiri tidak dapat dibendung,
sehingga memaksa semua masyarakat untuk menggunakannya, dan sasaran yang
paling tepat adalah dengan mengaplikasikan pada semua sektor kehidupan yang
bertolak dari sektor pendidikan.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kegiatan semacam ini.
B. Komponen Komponen Dalam Komputer
2. Internet
Fungsi yang seharusnya dimanfaatkan dari internet adalah sebagai sumber data
yang sangat besar. Dapat dibayangkan bahwa internet berfungsi sebagai sebuah
perpustakaan yang sangat luas, yang dapat diakses kapan saja. Sumber data atau
perpustakaan bagi sebuah sekolah adalah bagian yang sangat utama. Dan ini dapat
dipenuhi sebagian dari penggunaan Internet. Sedangkan sebagai media
komunikasi dengan pi- hak luar, misalnya dengan email, sudah menjadi hal yang
lazim sekarang ini dimanfaatkan melalui internet. Koneksi ke Internet dapat
dibagi ke dalam jaringan lokal. Sehingga tidak diperlukan banyak sambungan ke
internet jika sudah memiliki LAN. Cukup dengan satu sambungan, maka seluruh
jaringan akan dapat memanfaatkan internet.
3. Sistem Informasi
Dari jaringan komputer lokal yang dimiliki akan sangat mungkin untuk
menambahkan/membangun berbagai sistem informasi di atasnya. Untuk
lingkungan sekolah, biasanya akan berkaitan dengan sistem informasi data siswa,
5
sistem informasi mata pelajaran, perpustakaan, local message, forum diskusi, dan
berbagai kemungkinan lainnya. Sistem informasi ini diharapkan berguna untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan di sekolah. Seperti penyimpanan data
yang lebih tertata dan akurat, penampilan data yang lebih cepat, dan dapat
membantu untuk menentukan sebuah keputusan dari data yang telah diproses
sesuai keperluan.
6
Permasalahan yang dihadapi banyak sekolah saat ini adalah pada tingkat
kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektivitas
pembelajaran, Sistem penyelenggaraan dan daya dukung seko- lah dalam
menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK, salah satu imbasnya
mengakibatkan minimnya peralatan laboratorium yang tidak sebanding dengan
jumlah siswa. Hal ini diperlukan strategi dalam upaya mengembangkan peralatan
dan fungsi laboratorium.
1. Agar terlaksananya prose pembelajaran TIK sesuai dengan amanat dan tuntutan
kurikulum terbaru (KTSP).
2. Agar pihak pimpinan madrasah, guru, siswa, personel sekolah dan Stakeholder
dapat memanfaatkan keberadaan lab komputer secara lebih maksimal terutama
dalam rangka menyikapi globalisasi tek nologi informasi dan komunikasi.
3. Agar dapat mendukung proses pembelajaran yang berbasis multi- media dan
agar para guru dapat memanfaatkan komputer yang ada untuk lebih membuka
wawasan dan berupaya meningkatkan kete- rampilan dalam pemanfaatan media
pembelajaran berupa teknologi komputer.
7
ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam
penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru) dan pembelajar (siswa).
6. Agar guru dan siswa dapat lebih meningkatkan kreativitas mereka dalam hal
penggalian informasi dan sumber belajar serta mampu menghidupkan iklim
ilmiah yang kompetetif menuju keunggulan madrasah.
a. Kelembagaan
Laboratorium (Lab) dipimpin oleh seorang Ketua Lab (di beberapa tempat
disebut sebagai Chief of Information Officer- CIO) dan dibantu oleh beberapa staf
pendukungnya. Sebagai contoh, struktur organisasi dalam pengelolaan lab di
beberapa sekolah, dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Wakil Ketua
2. Network and Security Adminitrator
3. Sistem Administrator
4. Teknisi
5. Staf administras
1. SMM ISO 9001: 2000 (Sistem manajemen kualitas atau mutu (Quality
Management System, QMS)
8
2. SML ISO 14001 (Sistem manajemen kesehatan Lingkungan)
3. OHSAS 18001 (Sertifikasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja)
4. QS 9000 (Quality System Requirement 9000, standar yang berisikan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pemasok kepada pihak ketiga OEM
(Original Equipment Manufacturer) untuk perusahaan industri otomotif atau
elektronik.
Dengan metode ini diharapkan peserta didik yang lulus dari sekolah diharapkan
sudah siap dengan lapangan pekerjaan yang akan dihadapinya. Untuk
mewujudkan metode KTSP ini harus didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai. Untuk itu diharapkan setidaknya sekolah harus memiliki sarana
prasarana sebagai alat pendukungnya. Dengan adanya laboratorium TIK yang
lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi perserta didik me rupakan suatu
kebutuhan mutlak dan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan dewasa ini,
sekaligus dapat digunakan untuk peningkatan status akreditasi lembaga
pendidikan tersebut. Untuk membantu tercapainya program tersebut kami
membuat Strategi pengadaan sarana dan prasarana Laboratorium TIK untuk
memenuhi standar kebutuhan di sekolah dengan harga terjangkau dan bergaransi
atas risiko kerusakan yang terjadi dikemudian hari.
1. Tahapan Pembangunan
a. Identifikasi Kebutuhan
Langkah ini yang paling sering dilupakan oleh SMK atau instansi yang akan
9
membangun sebuah laboratorium komputer. Dengan identifikasi kebutuhan, maka
10
akan diketahui jenis-jenis komputer yang akan diadakan serta bentuk dan strategi
lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi kebu- tuhan adalah:
Pemanfaatan Ruang Laboratorium Komputer, Pemakai, Lama pemakaian.
Dalam persiapan sarana dan prasarana laboratorium ini, ada beberapa hal yang
patut diperhatikan, yaitu:
Listrik
Besar daya listrik amat berpengaruh pada jumlah dan jenis komputer yang akan
digunakan. Sehingga, sebelum mem- bangun sebuah lab komputer, perlu dihitung
secara mendalam mengenai jumlah daya listrik yang tersedia dan daya listrik yang
akan digunakan.
Gedung
Sebuah lab komputer jelas membutuhkan gedung yang cukup baik, baik dari
segi ukuran, keamanan, tata letak maupun dari segi lainnya. Jangan sampai sebuah
lab komputer akan tergenang sewaktu musim hujan, atau memiliki atap yang
bocor sehingga air dapat masuk dengan mudah.
Grounding
Hal ini yang paling sering dilupakan atau diabaikan oleh instalatur listrik.
Mereka menganggap bahwa pemasangan arde atau grounding terhadap instalasi
listrik itu sesuatu hal yang membuang waktu belaka. Kalau diperhatikan baik-
baik,setiap kabel power dari CPU pasti terdiri atas tiga kabel, satu untuk positif,
satu untuk negatif, dan satu lagi untuk pentanahan atau grounding. Grounding ini
amat penting untuk membuang muatan berlebih pada peralatan elektronik
sehingga mencegah kerusakan terhadap peralatan tersebut.
Meja/Kursi
11
kursi yang tidak memiliki sandaran sehingga tidak dapat digunakan untuk
melemaskan punggung, serta berbagai penyebab lainnya. Oleh sebab itu,
dibutuhkan identifikasi kebutuhan yang jelas mengenai pemakaian komputer
tersebut sehingga dapat diten- tukan jenis meja/kursi yang akan digunakan.
Tata Letak
Pemilihan Spesifikasi
a. Beli Tunai
Pengadaan barang dengan sistem beli tunai adalah di mana pihak sekolah
membayar kepada Toko Penjualan Pengadaan Sarana Lab sebagai pihak sponsor
secara tunai terhadap perleng- kapan laboratorium TIK yang dipesannya. Pihak
sponsor memberi- kan bonus garansi perawatan dan perbaikan yang bervariasi ter-
gantung akta perjanjian yang dilaksanakan antara kedua belah pihak yang jangka
waktunya antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun, dan dapat diperpanjang sesuai
dengan kesepakatan kedua belah pihak di kemudian hari.
b. Beli Kredit
12
Sistem beli kredit adalah pihak sekolah membayar ke pada toko penjual
pengadaan sarana lab secara kredit atau cicilan perbulan terhadap sarana lab
tersebut dengan garansi perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1 sampai 2
tahun dan garansi tersebut dapat diperpanjang dengan kontrak garansi yang baru
dikemudian hari.
c. Sewa Beli
Sistem sewa beli adalah pihak sekolah membayar kepada toko penjual
pengadaan sarana lab dengan harga sewa dihitung dari jumlah siswa di sekolah
tersebut. Setelah masa sewa selesai, maka seluruh peralatan sarana dan prasarana
lab tersebut menjadi milik sekolah. Selama masa sewa masih berlangsung, maka
garansi pera- watan dan perbaikan kerusakan alat laboratorium yang disebutkan di
atas menjadi tanggung jawab toko penjual pengadaan barang lab. Garansi
perawatan dan perbaikan bervariasi mulai dari 1 sampai 5 tahun, dan dapat
diperpanjang dengan kontrak garansi yang baru dikemudian hari.
d. Saham
Sistem saham adalah toko penjual pengadaan sarana lab menerbitkan saham
senilai total investasi (100%), 50% saham tetap dimiliki oleh toko tersebut selaku
sponsor, sedangkan 50% sisa saham ini dijual kepada keluarga besar sekolah
(Komite, guru, dan pegawai) tetapi tidak dijual kepada pihak lain. Total nilai
sahan ini adalah total investasi laboratorium TIK di sekolah tersebut. Setiap in
bulan pemegang saham mendapatkan dividen tergantung jumlah lembar saham
yang dimiliki pemegang saham tersebut. Dana deviden ini iuran bulanan dari
masing- masing siswa di sekolah tersebut. Saham ini dapat dipindah tangankan
sepanjang masih anggota keluarga besar sekolah yang bersangkutan atau pihak
sponsor bersedia membelinya kembali sesuai dengan nilai sisa saham tersebut.
Pada setiap lembar saham dicantumkan total nilai saham dan nilai saham sisa,
karena setelah pembagian deviden maka nilai saham itu akan berkurang (susut).
Masa kedaluarsa dari saham ini bervariasi misalnya 3, 4, 5 bahkan bisa 10 tahun.
Manakala peminat saham bertambah pihak sponsor bersedia melepas sebagian
kepemilikan sahamnya yang 50% kepada anggota keluarga besar sekolah yang
13
bersangkutan. Saham yang dimiliki toko penjual dan pengadaan lab TIK akan
digunakan untuk menanggung biaya dan perawatan perangkat alat laboratorium
TIK dan untuk pengembalian modal investasi yang sudah dikeluarkan untuk
pembelian sarana dan prasarana laboratorium TIK. Sistem saham ini diusulkan
oleh pihak penjual selaku sponsor karena mempertimbangkan peningkatan
kesejahteraan keluarga besar sekolah yang bersangkutan, sehingga ketika ada
investasi dari mitra di luar sekolah akan masuk, maka diharapkan kesejahteraan
dari keluarga besar sekolah tersebut juga akan terjadi peningkatan yang signifikan.
e. Blockgrant
d. Dana dicairkan melalui PT Pos atau bank terdekat yang langsung diterimakan
kepada penanggung jawab sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah atau
Pemerintah Daerah yang berhak menerima dana bantuan 'blockgrant' untuk
digunakan sesuai dengan proposal yang diajukan.
14
e. Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pem- binaan,
mengawasi dan memantau pelaksanaan program yang didu- kung dengan dana
bantuan 'blockgrant' tersebut.
1. Responsif
Yang dimaksudkan dengan prinsip renponsif di sini ada lah bahwa pemberian
subsidi ini dilakukan jika ada permohonan bantuan dari pihak Pengelola Pondok
Pesantren. Oleh karena itu, selama pihak Pengelola Pondok Pesantren tidak
mengajukan pro posal permohonan blockgrant, maka bantuan ini tidak akan
pernah diberikan.
2. Keadilan
3. Pemerataan
15
pada tahun anggaran 2004 ini persyaratan penerima, dapat diuraikan sebagai
berikut.
Syarat Pokok:
b) Dalam tiga tahun terakhir tidak sedang menerima subsidi untuk kegiatan
pembangunan fisik RKB atau Rehabilitasi Gedung atau subsidi lain dari
pemerintah (pusat atau daerah).
c) Memiliki lahan sendiri (minimal berukuran lebar 9m dan panjang 11m setiap
RKB/asrama yang akan dibangun) lahan ini bisa berupa tanah atau berupa lantai
bagian atas yang sudah siap untuk mem- bangun gedung dengan konstruksi
tingkat.
Syarat-syarat tersebut merupakan syarat mutlak. Satu saja antara lima syarat ini
tidak dipenuhi, maka suatu lembaga pemohon subsidi tidak berhak ditetapkan
menjadi penerima subsidi blockgrant.
Syarat Tambahan
Di samping syarat utama tersebut di atas, ada beberapa syarat tambahan yang
seyogianya juga harus dipenuhi untuk bisa menerima subsidi blockgrant dari
pemerintah. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
a) Dalam tiga tahun terakhir mempunyai peserta didik/siswa dengan jumlah rata-
rata minimal 75 orang, serta kecenderungan jumlah per tahunnya tidak menurun.
b) Mempunyai izin operasional dan akte pendirian dari instansi yang berwenang.
Tujuan khusus
3. Mencantumkan secara rinci program kegiatan yang akan diseleng garakan, dan
dana (RAB) yang dibutuhkan untuk setiap program/ kegiatan. Proposal yang
diajukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi menggunakan sistematika sebagai
berikut.
17
Bab II: Analisis Situasi (mendeskripsikan data yang ada di wilayah provinsi dan
masalah yang dihadapi).
Bab IV: Pemantauan dan evaluasi (memuat kegiatan monitoring, evaluasi dan yang
akan dilakukan).
Data pendukung meliputi: Jumlah dana yang dikelola oleh Dinas Pendidikan
Provinsi yang bersumber dari APBD dan Jumlah tenaga yang ada di Dinas
Pendidikan Provinsi. Serta Fotocopy Nomor Rekening Dinas Pendidikan Provinsi
dan NPWP
Penyelenggaraan Program
18
belum
19
memadai, sehingga PBM kurang optimal, maka dengan adanya bantuan sharing
dari Komite akan sangat membantu Dana blockgrant, SSN maupun SBI yang akan
dikucurkan, sebagai upaya untuk mempercepat kemajuan dan perkembangan mutu
pendidikan yang mampu bersaing di tingkat Internasional. Laboratorium TIK
yang lengkap sebagai sarana penunjang belajar bagi peserta didik merupakan
suatu kebutuhan mutlak dan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan dewasa
ini, sekaligus dapat digunakan untuk peningkatan status akreditasi lembaga
pendidikan tersebut.
a. Unit Komputer
Sistem jaringan
Piranti keluaran/output Komputer instruktur/guru
LCD Screen
LCD Proyektor
Lemari/Kabinet
AC/Fan/Exchause
Tata letak laboratorium ini sangat umum, namun demikian dari sisi
pembelajaran hal ini kurang efektif sebab :
jarak pandang siswa sangat rendah (khususnya dari bagian bela- kang).
Guru tidak bisa melihat kegiatan siswa.
Jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar.
Pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai (tidak mudah
diubah).
Para siswa mudah sekali menabrak peralatan ketika masuk dan keluar.
21
Jika salah satu komputer memerlukan perhatian (atau perbaikankecil) di muka
kelas hal itu akan mengganggu semua siswa. Untuk lebih jelasnya penataan
laboratorium di mana komputer diletakkan menghadap ke depan semua dapat
dilihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 10.1
Tata letak komputer menghadap ke depan
b. Tata Letak Komputer Menghadap ke Samping
Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi pembelajaran, karena:
Para siswa dapat berputar di kursi mereka dan jarak pandang cukup baik.
Guru dapat memantau kegiatan semua siswa selama belajar.
Jalan bagi guru untuk bekerja secara individual dengan siswa sangat bagus.
Pemasangan kabel sangat mudah dan mudah pula dimodifikasi.
Para siswa tak berhubungan dengan kabel (di belakang) dan dapat mengurangi
risiko kecelakaan.
Jika ada komputer yang memerlukan perhatian (atau perbaikan kecil) siswa
lain tak terganggu.
Untuk lebih jelasnya penataan laboratorium di mana komputer diletakkan
menghadap ke samping dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
22
c. rekomendasi tata letak computer yang ideal
Dari dua jenis tata letak yang telah disebut di atas penulis mereko- mendasikan
untuk membuat desain laboratorium dengan pola tata letak penempatan komputer
menyamping, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 10.3
Tata letak komputer yang direkomendasikan
Desain pemetaan lab komputer seperti terlihat pada gambar.3 merupakan
pengembangan dari tata letak komputer yang menghadap ke samping dengan
beberapa tambahan kelengkapan alat penunjang yang tersedia di dalam lab.
Penataan model ini akan membantu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang lebih efektif karena memiliki beberapa keuntungan antara lain:
23
komputer-komputer yang berada di gedung yang berbeda, maka diperlukan
perlakuan-perlakuan yang berbeda dengan lab yang dengan komputer-komputer
yang bekerja sendiri (stand alone). Pengamanan, monitoring, backup data
senantiasa harus dilakukan untuk menjaga kestabilan dan otoritas yang berada di
jaringan. Keamanan jaringan komputer sebagai bagian dari sebuah sistem sangat
penting untuk menjaga validitas dan integritas data serta menjamin ketersediaan
layanan bagi penggunanya (siswa, guru, administrasi). Sistem harus dilindungi
dari segala macam serangan dan usaha-usaha penyusupan atau pemindahan oleh
pihak- pihak yang tidak berhak.
Pada dasarnya untuk membuat suatu sistem jaringan yang aman tidak lepas
dari bagaimana mengelola suatu sistem dengan baik. Persyaratan standar good
practice seperti standar operating procedure (SOP) dan security policy haruslah
diterapkan di samping memikirkan teknologinya.Network security tidak akan
efektif kecuali user yang menggunakan jaringan mengetahui tanggung jawab
masing-masing. Dalam hal menentukan security policy, kebijakan harus
mencakup:
1. Tanggung jawab user pada keamanan jaringan, yang meliputi keharusan user
untuk mengganti password dalam periode tertentu, aturan tertentu, atau
memeriksa kemungkinan terjadinya pengaksesan oleh orang lain.
3. Penggunaan yang benar atas resource network, dengan menentukan siapa yang
dapat menggunakan resource tersebut, apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
1. Ipscan.
Ipscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk soft. ware yang bebas
di download (freeware) untuk mengetahui internet protokol dari masing-masing
host (komputer client untuk siswa) Seorang administrator dapat pula
menggunakan perintah ping dengan command dari run, misal ping 192.168.0.9
untuk mengetahui status client tersebut (ternyata off).
25
Gambar 10.4
Proses Scan IP di UPInet
2. Portscan
Portscan dimanfaatkan sebagai tool ringan dan termasuk software yang bebas
didownload (freeware) untuk mengetahui port yang ter- buka maupun closes di
dalam remote access dari host-host yang ada.
Putty, VNC, Win SCP, SSH, Open SSH dan yang lain meskipun secara
interface mempunyai perbedaan-perbedaan namun pemanfaatannya sering kali
untuk kepentingan remote access antarkomputer baik yang berbasis windows
maupun linux. Dengan remote access ini kita dapat masuk ke dalam komputer
lain dan
26
memerintahkannya untuk bekerja meskipun secara fisik kita berada di komputer
yang berbeda.
Jika beberapa tahun yang lalu orang mengenal telnet untuk aktivitas remote
access, saat ini banyak pengguna yang beralih ke aplikasi yang lain.
Gambar 10.6
Putty sebagai tool remote access sebagai program client
Gambar 10.7
Virtual Network Computing (VNC) Untuk remote access
27
Gambar 10.8
WinSCP untuk Megelola File Remote dan Lokal secara Virtual
4. Netop, Radmin, dan Netsupport
Netop, Radmin dan Netsupport adalah tools aplikasi yang sering kali
dimanfaatkan di dalam pengelolaan sebuah laboratorium komputer untuk
melakukan monitoring terhadap aktivitas para siswa dalam memanfaatkan
komputer sebagai media pembelajaran dan pelatihan. Dengan tools aplikasi
tersebut, seorang administrator atau guru dapat melakukan aktivitas monitoring
terhadap semua komputer yang digunakan oleh para siswa, aktivitas apa pun yang
dilakukan siswa termasuk memberikan message baik berupa voice maupun text
sebagai bentuk reward maupun punishment.
Dengan tools di atas guru dapat pula melalukan lock (penguncian) pada sebuah
atau beberapa komputer client bila siswa melakukan aktivitas yang melanggar tata
tertib sekolah. Bahkan guru dapat melakukan perintah shutdown pada komputer-
komputer client sebagai alternatif bila terdapat siswa yang keluar dari aktivitas
kegiatan pembelajaran maupun keluar dari norma-norma yang ada.
28
Gambar 10.9
Radmin sebagai Aplikasi Remote/Monitoring untuk komputer Client
29
Aplikasi Netsupport untuk Aktivitas Client Server Sebelum melakukan
aktivitas dengan aplikasi netsupport atau yang lain, maka diperlukan konfigurasi
jaringan terlebih dahulu, workgroup, TCP/IP maupun menggunakan sarana yang
lain. Pengaturan jaringan komputer pada windows XP tidak jauh berbeda dengan
windows 9x/ Me. Pengaturan ini dilakukan agar komputer-komputer dapat saling
berkomunikasi di dalam jaringan tersebut. Untuk itu diperlukan peng- aturan IP
(internet protokol) yang sekelas terhadap komputer-komputer yang ada. Berikut
langkah konfigurasinya, klik kanan My Network Places, pada desktop maupun
control panel untuk memunculkan menu popup.Setelah itu akan muncul jendela
baru yang menampilkan setting koneksi jaringan yang dimiliki (yang aktif) oleh
sebuah komputer, baik dial up, local area network, wireless.
klik kanan mouse pada local area connection, pilih properties yang berisi
komponen-komponen jaringan komputer yang digunakan oleh windows XP. Pilih
Internet protocol (TCP/IP) untuk melakukan peng- aturan Netld, HostId dan
Maskingnya.
30
Untuk memudahkan pengaturan beberapa jaringan, lebih baik dila- kukan
pengaturan workgroup untuk tiap-tiap jaringan yang berbeda. Misalnya sebuah
workgroup dengan nama laboratorium (atau bisa apa saja untuk sebuah nama)
untuk menandakan sebuah jaringan di laboratorium komputer. Klik kanan pada
My Computer pilih properties, pada system properties pilih tab Computer Name
dan klik change untuk melakukan perubahan pada nama komputer (tuliskan nama
komputer di Computer name misalnya azzam dan lakukan perubahan workgroup
misalnya laboratorium. Setelah selesai klik ok, bila komputer menghendaki
restrart ikuti untuk melakukan konfigurasi.
31
Bila pengaturan (set hardware dan software) telah dilakukan maka selanjutnya
adalah:
2. Melakukan installasi software, pilih teacher untuk komputer server dan pilih
student untuk komputer client.
32
5. Melakukan aktivitas monitoring, melihat jalur koneksi dan pheri- pheral yang
dipakai oleh client.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
35