Anda di halaman 1dari 9

Penggunaan internet untuk sumber belajar

Tugas dan tanggung jawab guru di satuan pendidikan dewasa ini semakin berat dan kompleks, seiring dengan perkembangan zaman, perubahan dalam sistem pemerintahan dan pendidikan, serta persaingan lulusan dalam lapangan pekerjaan. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara lebih profesional. Untuk bisa menjadi guru yang profesional, dituntut untuk memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi yang dipersyaratkan. Aspek-aspek yang harus dipenuhi guru dalam sejumlah kompetensinya itu, antara lain mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan, serta pemanfaatan (penguasaan) teknologi dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia.. Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal mailing list. Kehadiran internet dalam dimensi pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah merupakan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi : (a) arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat (b) kemudahan mendapatkan data yang lengkap (c) aktifitas pembelajaran pelajar meningkat Peran media internet (tentu saja media komputer yang menjadi perangkat utamanya) semakin meningkat pesat dari waktu ke waktu. Di dunia serba digital saat ini, internet bagi manusia, meluncur dan tumbuh subur menjadi sebuah kebutuhan. Internet memang memudahkan pelajar mendapatkan segala informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan . Tapi pada internet juga terdapat liang raksasa, bagai rahang yang akan mengunyah para pelajar dengan situs-situs pornografi, kekerasan, dan hal-hal negatif lainnya. Meskipun dalam diri mereka terjadi tarik menarik yang dahsyat antara kepentingan yang baik (positif) dengan buruk (negatif). Namun pada akhirnya, kekuatan negatif cenderung lebih bertaring untuk mencengkram cara berpikir dan berprilaku para remaja tersebut. Maka untuk menghambat (paling tidak untuk meminimalisirnya), usaha untuk memaksimalkan manfaat internet sebagai media pendidikan harus lebih dilakukan. Apalagi muaranya, hendak meningkatkan mutu pendidikan sekaligus mutu pendidik dan anak didik. Melihat kondisi sekarang, tentunya peranan teknologi informasi terkhususnya internet tidak dapat disangkal dan telah memberikan kontribusi yang besar. Roy suryo (2005), telah memberikan gambaran kepada kita bagaimana teknologi informasi telah memainkan peranan yang penting dalam suatu komunikasi informasi.

B. Pembahasan Definisi media pembelajaran. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Peningkatan kemampuan dan kesadaran guru untuk mengenal dan menguasi teknologi informasi termasuk penggunaan komputer tentunya hal yang positif sekaligus membanggakan dan mengisaratkan peningkatan mutu dengan membuat media pembelajaran berbasis komputer sehingga lebih menarik, komunikatif, adaptif dan yang paling prinsip dapat mengubungkan anak didik pada pemahaman yang nyata dan bermakna. Perkembangan teknologi komonikasi dan informasi telah membuka kemungkinan yang luas untuk dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Hal ini disebabkan pesatnya teknologi komonikasi dan informasi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Proses belajar dikelas yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar di sekolah , internet diharapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komonikasi interaktif antara guru dengan siswa. Kondisi yang perlu didukung oleh internet berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu sebagai kegiatan komonikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas Berdasarkan kondisi sekarang, terlihat bagi kita bahwa teknologi informasi, khususnya internet memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap dimensi pendidikan. Internet memberikan kontribusi yang sangat besar didalam membantu setiap dimensi yang ada untuk selalu mendapatkan informasi yang up to date. Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara bersama-sama. Demikian juga dalam dunia pendidikan, berkat adanya jaringan internet, maka dapat membantu setiap penyedia jasa pendidikan untuk selalu mendapat informasi-informasi yang terkini dan sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan internet pada saat ini masih belum merata. dan terbatas pada daerah perkotaan yang sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain pihak dalam dunia pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode pembelajaran konvensional yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhan dunia pendidikan yang ada.

Asep Saepudin (2003), menyatakan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan di mana proses belajarnya yang relatif masih konvensional (tatap muka), yang sesungguhnya sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat yang semakin kompleks, memerlukan inovasi dan media yang mampu menangulanginya. Ironisnya, guru masih sedikit sekali menggunakan media internet ini sebagai media pembelajaran, kemungkinan disebabkan kurang pahamnya guru menggoperasikan komputer, sehingga timbul rasa keminderan dalam diri seorang guru untuk mengajak siswanya belajar dengan menggunakan media internet , padahal mau tidak mau kita tidak mungkin terhindar dari teknologi komonikasi dan informasi. Banyak hal yang dapat dilakukan seorang guru agar mampu menyesuaikan diri dalam era pembelajaran yang semakin canggih, terutama menggunakan media internet. , Kompetensi guru harus lebih ditingkatkan, misal dengan mengikuti pelatihan yang berbasis komputer, kursus-kursus, dan sekolah agar lebih tanggap untuk mengirim guru-gurunya mengikuti pelatihan pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan maupun sekolah- sekolah lain, dan memberikan kesempatan yang sama kepada guru-guru untuk dapat lebih aktif dalam mengikuti pelatihan yang berbasis komputer, serta mengadakan pelatihan komputer secara internal dilingkungan sekolah masing-masing. Bila hal itu dapat kita lakukan mudah-mudahan dapat sedikit mengurangi jumlah guru yang sangat elergi terhadap komputer, dan dapat melakukan proses belajar dikelas dengan menggunakan media internet. Sekolah merupakan sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan antara subsistem dengan sub sistem lainnya yaitu meliputi pihak sekolah , pemerintah daerah dan pemrintah pusat,komite sekolah, dan peran masyarakat. Bila kita melihat konteks diatas maka, sekolah akan mampu menciptakan pembelajaran yang berbasis internet dengan melibatkan semua pihak, dan adanya keterbukaan serta mampu membuat program yang baik dengan melakukan kerjasama kepada semua pihak dan setiap guru mampu meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan komputer, sehingga diharapkan dapat memanfaatkan media internet sebagai media pembelajaran di kelas/ di sekolah. Karena walau bagaimanapun kita tidak bisa terhindar dari globalisasi yang salah satunya adalah meningkatkan pembelajaran teknologi komonikasi dan informasi. Dengan demikian, terlihat bahwa media lain yang selama ini telah dipergunakan sebagai media pendidikan secara luas, internet juga mempunyai peluang yang tak kalah besarnya, dan bahkan mungkin karena keunikannya yang bisa mengakses segala informasi dari penjuru dunia. Internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan dipergunakan secara luas disekolah- sekolah. Berdasarkan kondisi yang ada sekarang, nampaklah bahwa kehadiran internet dalam dimensi pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak, dan sudah merupakan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan, maka kehadiran internet pada dasarnya sangat membantu dunia pendidikan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih kondusif dan interaktif. Dimana para peserta didik tidak lagi diperhadapkan dengan situasi yang lebih konvensional, namun mereka akan sangat terbantu dengan adanya metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek pemakaian lingkungan sebagai sarana belajar. Adapaun manfaat internet,antara lain: 1). Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur melalui

internet, 2). Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 3). Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah. 4). Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif, dsb-nya. Dilain pihak, kelemahan penggunaan internet adalah : 1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya perubahan sikap dalam proses belajar dan mengajar; 2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial; 3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan; 4) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT; 5);Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer); 6) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet. Berdasarkan pemahaman diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa internet pada dasarnya memiliki peranan yang cukup besar dan sangat penting dalam pengembangan pendidikan. Namun hal ini juga perlu ditunjang oleh ketersediaan sarana-prasarana yang mendukung, serta kesiapan pendidikan dan peserta didik untuk beradaptasi dengan teknologi internet. C. Penutup

Pada dasarnya internet memberikan kemudahan bagi kita didalam mengembangkan pendidikan dan pengajaran. Kehadiran internet untuk saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi siapa saja, tidak terbatas hanya pada pelaku bisnis, namun hal ini juga udah merambah dalam berbagai bidang, terutama dunia pendidikan. Namun untuk menjadikan internet sebagai basis pengajaran, kelemahan utamanya adalah ketersediaan sarana prasarana pendukung seperti jaringan internet, ketersediaan komputer, dan berbagai sarana lainnya yang mesti disediakan. Selain itu, perlu juga didukung dengan tingkat akses yang memadai. Internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. Metode konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Guna mencapai tingkat pembelajaran yang efektif, maka sudah semestinya setiap institusi pendidikan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita perlu memikirkan pemanfaatan teknologi informasi internet dalam setiap pengembangan kurikulum dan bahan ajar di setiap sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disampaikan beberapa rekomendasi yang urgen untuk dipertimbangkan : 1. Penyediaan fasilitas pendidikan oleh pemerintah, terutama yang berhubungan dengan TIK dan media pembelajaran berbasis teknologi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan (pembelajaran) yang bermutu, hendaknya diperluas dan merata untuk semua sekolah. 2. Kesempatan pengembangan diri tenaga pendidik, khususnya tentang pengusaan (pemanfaatan) TIK dalam pembelajaran yang difasilitasi oleh pemerintah, hendaknya melibatkan lebih banyak tenaga pendidik dan merata untuk semua sekolah. Hal ini untuk lebih memacu kreativitas dan memotivasi mereka yang kurang kemauannya dalam pemanfaatan TIK. Oleh : Drs. Maswardi, M.Pd Guru SMA Negeri 1 Sungai Pua
http://disdik-agam.org/component/content/article/34-berita/411-internet-sebagai-sumber-belajar-danmedia-pendidikan

B. MACAM-MACAM MEDIA AUDIO-VISUAl 1. Media Audio a. Radio Merupakan alat elektronik yang kegunaannya untuk mendengarkan berita secara actual. Mengetahui informasi serta peristiwa-peristiwa penting dan baru. b. Alat Perekam Pita Magnetik Alat digunakan untuk merekam suara. Dalam proses pembelajaran, alat ini lebih efisien karena dapat diputar berulang-ulang sesuai keinginan. Pesan dan isi pelajaran yang telah direkam dimaksudkan untuk merangsang perasaan, perhatian dan kemauan sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. Alat ini memiliki kelemahan dan kelebihan yaitu : Kelebihan Kelemahan a) Mempunyai fungsi ganda yang efektif b) Dapat diputar berulang-ulang c) Rekaman dapat dihapus a). daya jangkau terbatas b). dari segi biaya, pengadaannya bila untuk banyak lebih mahal 2. Media Visual Sederhana a. Diagram Diagram merupakan susunan garis-garis yang saling berhubungan, berfungsi untuk memperjelas hubungan yang ada antar komponen yang terkait atau sifat-sifat prosesyang ada didalamnya. b. Fotonovela Fotonovela merupakan bentuk belajar efektifyang menceritakan melalui serangkaian foto yang disusun secara berurutan seperti sebuah buku kecil. Fotonovela sangat cocok untuk menyampaikan pesan yang dapat dilihat secara realistis dengan cara mengesankan. Fotonovela dapat dipakai untuk menunjukan adegan yang terjadi, seandainya ilustrasi tidak tersedia. Arif dan Napitupulu (1985 : 47)

c. Poster Poster merupakan penggambaran yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, yang biasanya berisi gambar, serta bahan belajar yang efektif, menyenangkan dan dapat memotivasi tingkat pemula untuk meningkatkan kemampuan membaca, menyampaikan kesan yang langsung dalam waktu singkat. d. OHP (Overhead Proyektor) Media ini alat untuk memproyeksikandengan bahan transparansi. Penggunaan transparansi tidak jauh berbeda dengan papan tulais, yang membedakan transparasi dengan papan tulis membtuhkan waktu yang lama dan harus menggambar lebih dahulu, sehingga jam pelajaran cepat selesai. Media pembelajaran OHP memiliki kelebihan dan kelemahan : Kelebihan a) Dapat menyajikan dalam urutan sistematis b) Hanya memerlukan peralatan proyeksi yang sederhana c) Persiapan cepat dan mudah Kelemahan a) Susunan urutan mudah kacau b) Memerlukan keterampilan dan peralatan khusus untuk tekhnik penyajian 3. Media Audio-Visual Penggunaan media audio-visual dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan indra pendengaran dan penglihatan. Menurut arsyad (2005 :30) pengajaran melalui audio vusual adalah produksi dan penggunaan materi yang peyerapannya melalui pendidikan dan pendengar serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahamn kata atau symbol-simbol yang serupa. a. Televisi Televisi merupakan media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsure gerak, Televisi juga merupakan alat yang banyak dimiliki oleh setiap keluarga, selain harganya terjangkau, keberadaannya dapat menghibur masyarakat luas. Sedangkan Televisi pendidikan harganya mahal. Televisi mempunyai kelebihan dan kekurangan : a) Kelebihan - Hamper setiap mata pelajaran dapat ditelevisikan. - Dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal belajar. - Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima dari kehidupan luar sekolah. b) Kekurangan - Harga relative murah. - Sifat komunikasi satu arah. - Program selalu dikontrol guru. b. Vidio Video merupakan suatu alat yang dihubungkan dengan Televisi.cara kerja alat ini yaitu dengan memasukan compact Disk (CD) kedalam video Compact Disk (VCD). CD merupakan benda yang berbentuk lingkaran seperti piringan yang tengahnya berlubang. Video mempunyai kelebihan dan kelemahan a) Kelebihan - Memiliki kemampuan yang dipunyai media audio-visual maupun film. - Dapat merangkum beberapa jenis media dalam satu program. - Dapat menghadirkan sumber yang sukar dan langkah. b) Kelemahan - Tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan produk video. - Memerlukan peralatan compact dan mahal. - Harus memenuhi persyaratan produksi.

C. MANFAAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA SISWA Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media audio-visual dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Menurut Yunus (1942 : 78) dalam bukunya Attarbiyatu WattaLiim mengukapkan : (Azhar Arsyad, 2002 : 16) bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman.orang yang mendengarkan saja tidak sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. Selanjutnya Ibrahim (1946 : 342) menjelaskan betapa pentingnya media karena media membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka menetepkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran. Lavie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media khususnya media visual, Fungsi Atensi, Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan maksud visual yang ditampilkan atau menyerupai texs materi pelajaran. Fungsi Afektif Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca texs yang bergambar. Gambar atau lambing dapat menggugah emosi dan sikap siswa

Fungsi Kognitif Fungsi kognitif media visual mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi Konpensatoris Fungsi konpensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami texs membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan texs atau disajikan dengan cara verbal. Menurut Nana Sudjana (1991) mengemukakan nilai-nilai praktis media pembelajaran adalah : a) Dengan media meletakkan dasar-dasar nyata untuk berfikir karena itu dapat mengurangi ferbalisme. b) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. c) Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa. e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan bahasa. g) Meberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang sempurna. h) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para

siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujaun pengajaran dengan baik. i) Metode mengajar akan berfariasi, tidak semata-mata komunikasi ferbal melalui penuturan kata-kata guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. j) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan, tetapi aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan. Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Sudirman dkk (1991) adalah a) Meletakan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. b) Menampilkan objek yang terlalu besar yang memungkinkan utnuk dibawa kedalam kelas, misalnya pasar, pabrik. Objek-objek tersebut cukup ditampilkan melalui foto, film atau gambar. c) Memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat gerakan yang terlalu lambat, misalnya gerakan mobil, pesawat, dll. d) Keseragaman pengamatan dan persepsi pada siswa. e) Membangkitkan motivasi siswa. f) Dapat mengontrol dan mengatur waktu siswa. g) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lignkungan (sumber belajar). h) Bahan belajar dapat diulang sesuai kebutuhan atau disimpan pada saat lain. i) Memungkinkan untuk menampilkan objek yang langkah. j) Menampilkan objek yang sulit diamati oleh mata telanjang. Penggunaan media berupa Audio-visual, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri. Manfaat penggunaan media dalam pembelajaran, terutama untuk anak SD sangat penting, karena pada masa ini siswa masih berfikir konkret belum mampu berfikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan sesuatu bahan dapat diwakili oleh peranan media. Sehingga nilai praktek media terlihat yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Nilai atumanfaat penggunaan media audio-visual : 1. menambah kegiatan belajar murid 2. menghemat waktu belajar 3. membantu anak-anak yang ketinggalan dalam pelajaran 4. memberikan situasi yang wajar untuk belajar dengan membangkitkan minat, perhatian, aktivitas membaca sendiri dan turut serta dalam bebbagai kegiatan sekolah Peran guru lebih kearah positif dan produktif. a. Guru tidak terlalu mengulang- ulang penjelasan dalam pembelajaran b. Mengurangi uraian verbal c. Guru tidak lagi sebagai pengajar, tetapi sebagai konsultan, penasehat, manager pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Alipandie, Imanjah. 1984. Didaktik Metodik. Kediri : Usaha Nasional Anderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Arif, Zaenudin dan W.P.Napitupulu. 1985. Pedoman Baru Menyusun Bahan Belajar. Jakarta: PT. Grasindo. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta : CV. Rajawali Harefa, Andrias. 2000. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta : Harian Kompas Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 1991. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Rose, Colin dan Malcolm J Nicholl. 1997. Accelerated Learning. Bandung : Nansa Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran . Bandung : Sinar Baru Algesindo. Wahidin. 2006. Metode Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : Sangga Buana Bandung. Yamin, H. martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jambi : Gaung persada Press Jakarta Zain, Aswan dan Syaiful Bahri Djamarah. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : PT. Asdi Mahasatya. http://uyunkachmed.blogspot.com/2011/10/pembelajaran-dengan-menggunakan-media.html

Anda mungkin juga menyukai