UAS
Objek Objek
Pengh berupa hadiah undian dgn nama & dlm bentuk apapun - penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi
yg diterima/diperoleh OP/badan baik DN maupun LN. atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek.
- Saham yang diperjualbelikan di bursa efek, terdiri dari
Yang dikecualikan dri objek PPh Final saham pendiri dan saham bukan pendiri.
Hadiah langsung dalam penjualan barang atau jasa
sepanjang diberikan kepada semua pembeli atau Pemotong
konsumen akhir tanpa diundi Penyelenggaraan bursa efek melalui perantara pedagang efek
ditunjuk sebagai pemotong pajak final yang terutang
Hadiah tersebut diterima langsung oleh konsumen akhir
pada saat pembelian barang atau jasa.
Pendiri
OP/badan yg namanya tercatat dalam daftar pemegang
Hadiah Undian PPh final 4 (2)
saham perseroan terbatas/tercantum dlm anggaran dasar
Hadiah sehub dgn Penerima: PPh Pasal 21 perseroan terbatas. Termasuk dalam pengertian pendiri
pekerjaan, jasa & WP DN adalah orang pribadi atau badan yang menerima pengalihan
kegiatan saham dr pendiri karena :
Hadiah/penghargaan WP badan / PPh Pasal 23 • warisan;
perlombaan BUT • hibah dlm hub keluarga garis keturunan lurus satu derajat
Penghargaan WP LN PPh pasal 26
Tarif
Hadiah langsung dalam Penjualan barang Dikecualikan
0,1% Atas semua transaksi penjualan
atau jasa, dgn syarat : dr obyek PPh
saham, baik saham pendiri ataupun
Diberikan kepada semua pembeli atau
saham bukan pendiri
konsumen akhir tanpa diundi, dan
Tambahan Atas transaksi penjualan saham
Hadiah tersebut diterima langsung
pajak 0,5% pendiri.
oleh konsumen akhir
tidak berlaku apabila saham yang
dijual tersebut milik perusahaan
modal ventura selaku pendiri dari
badan pasangan usahanya.
Dasar Hukum
PP 29/1996 jo PP 5/2002 (berlaku sejak 1 Mei 2002)
PPH FINAL ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN KMK-394/KMK.04/1996 jo KMK No.120/KMK.03/2002
BANGUNAN (berlaku sejak 1 Mei 2002)
Pengertian KEP-227/PJ./2002 (berlaku sejak 1 Mei 2002)
yang diterima/diperoleh oleh pihak yang mengalihkan hak
atas tanah &/ bangunan melalui penjualan, tukar-menukar, Pemotong
pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, waris, atau Yang menjadi pemotong PPh Pasal 4 ayat 2 atas sewa tanah
cara lain yang disepakati antara para pihak. &/ bangunan adalah apabila PENYEWA (pihak yang
menyewa/ yang membayar biaya sewa)
Bentuk pengalihan lain Badan pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri,
Warisan. penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, kerjasama
Sewa dgn hak opsi. operasi, perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Sale and lease back. Orang Pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong (KEP-
Penyetoran modal. 50/PJ./1996) (Harus ada Surat Keputusan Penunjukan
Pengalihan sehubungan bangun guna serah. yang diterbitkan oleh Kepala KPP dgn menggunakan
Penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan formulir yang ada di Lampiran KEP-50/PJ./1996), yaitu :
pengambialihan usaha. - Akuntan, arsitek, dokter, Notaris, Pejabat Pembuat
Pembubaran badan hukum. Akte Tanah (PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah
Camat, pengacara, dan konsultan, yang melakukan
Putusan pengadilan.
pekerjaan bebas;
- Orang pribadi yang menjalankan usaha yang
Yang dikecualikan dari pemotongan
menyelenggarakan pembukuan;
OP dgn pengh di bawah PTKP yang melakukan pengalihan
- yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri
hak katas tanah &/ bangunan dgn jumlah bruto
pengalihan < Rp60 juta dan bukan merupakan jumlah
Objek
yang dipecah2;
Penghasilan berupa sewa atas tanah dan atau bangunan
OP yang melakukan pengalihan harta berupa tanah &/
berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
bangunan dgn cara hibah kepada keluarga sedarah dalam
kondominium, gedung perkantoran, gedung pertokoan,
garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan,
atau gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah
badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan,
kantor, toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri
koperasi atau orang pribadi yang menjalankan usaha
(KEP-227/PJ./2002).
mikro dan kecil sepanjang hibah tersebut tidak ada
Pengertian bagian dari gedung perkantoran, pertokoan,
hubungannya dgn usaha, pekerjaan, kepemilikan/
penguasaan antara pihak2 yg bersangkutan; atau pertemuan termasuk areal baik di dalam gedung
maupun di luar gedung yang merupakan bagian dari
Badan yang melakukan pengalihan harta berupa tanah &/
gedung tersebut (SE-22/PJ.4/1996)
bangunan kepada badan badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil
Tarif
Penjelasan
1% dikalikan dgn dasar pengenaan pajak berupa jumlah
Uplift = imbalan yg diterima oleh kontrakator sehubungan
peredaran bruto setiap bulan, u/ setiap tmpt kegiatan usaha.
dgn penyediaan dana talangan untuk pembiayaan operasi
kontrak bagi hasil yg seharusnya merupakan kewajiban
partisipasi kontraktor lain yg ada dlm satu kontrak kerja sama.
PPH ATAS SELISIH REVALUASI ASET Participating interest = hak dan kewajiban sebagai kontraktor
Dasar Hukum kontrak kerja sama baik scr langsung maupun tidak langsung
PMK No 79/PMK.03/2008 ttg penilaian kembali aset tetap a. Ph lain kontraktor di luar kontrak kerjasama berupa uplift/
perusahaan untuk tujuan perpajakan (PER-12/PJ/2009) imbalan lain dikenakan pph final dgn tarif 20% dr ph bruto
PMK No 191/PMK.03/2015 ttg penilaian kembali aset b. Ph lain kontraktor di luar kontrak kerjasama berupa
tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan bagi pengalihan participating interest dikenakan pph final dgn
permohonan yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun tarif
2016 (PER-12/PJ/2009) - sebesar 5% dr ph bruto untuk participating interest
masa eksplorasi
Penjelasan - sebesar 7% dr ph bruto untuk participating interest
Revaluasi dilakukan untuk tujuan pajak, konsekuensinya selama masa eksploitasi
adalah:
Membayar pph final atas revaluasi aset tetap sebesar 10%
dari selisih antara harga pasar dan nilai buku aset Pertemuan 16
Meningkatkan biaya penyusutan aset tetap di masa PPh Pasal 15
datang sehingga biaya di masa datang semakin besar dan
beban pajak penghasilan semakin kecil
Pasal 15
Menurunkan capital gain apabila terjadi pengalihan asset
Norma Perhitungan Khusus u/ menghitung pengh netto dr WP
tertentu yg tidak dpt dihitung brdsrkan ketentuan Pasal 16 ayat
Syarat Revaluasi untuk tujuan pajak
(1) atau ayat (3) ditetapkan Menkeu.
- Dilakukan WP Badan DN termasuk BUT
- Telah memenuhi semua kewajiban perpajakannya sampai
Penjelasan
masa pajak terakhir sebelum revaluasi
NPK untuk menghitung penghasilan netto dari Wajib Pajak
- Aset yang perlu direvaluasi
tertentu yg tidak dapat dihitung berdasarkan ketentuan Pasal
o Aset tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus
16 ayat (1) atau ayat (3), ditetapkan Menteri Keuangan:
hak milik atau hak guna bangunan
Perusahaan Pelayaran atau Penerbangan Internasional;
- Aset tetap berwujud tidak termasuk tanah, yang terletak
Perusahaan Asuransi Luar Negeri;
atau berada di Indonesia,dimiliki, dan dipergunakan untuk
Perusahaan pengeboran minyak,gas dan panas bumi;
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yg
merupakan objek pajak Perusahaan dagang asing;
Tidak bisa dilakukan setelah lewat jangka waktu 5 Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk bangun-
tahun guna-serah.
- Dilakukan berdasarkan nilai pasar
Bersifat FINAL
Jasa Maklon Internasional bidang Produksi Mainan Anak2
Dalam terminologi jasa angkutan kapal: KMK Nomor 543/KMK.03/2002 Jo SE - 02/PJ.31/2003
Jasa Maklon Internasional = jasa pembuatan/perakitan brg
Sewa berdasarkan pemakaian ruang (space charter)
berupa produk mainan anak2 dimana bahan2, spesifikasi,
Sewa berdasarkan pemakaian waktu (time charter)
petunjuk teknis & imbalan ditentukan dari pemesan yg
Sewa kapal tanpa awak (bare boat charter)
berkedudukan di luar negeri & mempunyai hubungan
Sewa kapal dgn awak (fully-manned basis)
istimewa dgn WP
1. Jika perusahaan pelayaran menyewakan kapalnya kpd pihak
lain maka perusahaan pelayaran akan dipotong PPh Pasal 23
Objek Pajak imbalan yang diterima sesuai kontrak
oleh penyewa dgn tarif 2% dari jumlah bruto. Pengertian
dgn pemesan jasa maklon
mnyewakan = sewa kapal tanpa awak (bareboat charter).
Subjek Pajak Perusahaan Jasa Maklon Internasional
Penyewaan kapal selain bareboat tidak dikenakan PPh Pasal
Tarif 7% x tarif tertinggi Pasal 17 ayat (1)
23 tetapi PPh Pasal 15. huruf b UU PPh x total biaya
(S-852/PJ.341/2003 tgll 31 Desember 2003) pembuatan/perakitan brg tidak trmsk
2. Apabila charter / sewa kapal didasarkan atas pemakaian biaya pemakaian bahan baku.
ruang, waktu &/ sewa dgn awaknya & digunakan untuk Didalam SE 02/PJ.31/2003 disebutkan:
pengangkutan orang &/ brg yg dimuat dari satu pelabuhan ke 7% x 30% x total biaya pembuatan atau
pelabuhan lain di Indo &/ dari pelabuhan Indo ke pelabuhan perakitan barang tidak termasuk biaya
di luar negeri, maka dikenakan Pasal 15 UU PPh. pemakaian bahan baku
3. Khusus mengenai sewa ruangan kapal / pesawat udara baik
untuk orang &/ barang (“space charter’), apabila lebih dari
50% (lima puluh Persen) dari kapasitas angkut / pesawat Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 15
terbang yg disewa, maka sewa tsb digolongkan sbg charter. Pasal 15 Jatuh tempo Batas Akhir
Penyetoran Pelaporan
Dipotong oleh Paling lama tgl 10 Lapor paling lama
Pelayaran atau Penerbangan Luar Negeri pemotong pajak bulan berikutnya 20 hari setelah
KMK No 417/KMK.04/1996 Harus dibayar Paling lama tgl 15 Masa Pajak
sendiri oleh WP bulan berikutnya berakhir
Peredaran Bruto: Semua imbalan/nilai pengganti berupa
uang / nilai uang yg diterima/diperoleh Wajib Pajak