Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI

PERPAJAKAN

1
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
PPh 22

PPh 23

Pajak Dibayar Dimuka PPh 24

PPh 25

Pajak Masukan

2
PPh 22 Subjek Pajak
Pemungut (yang dipotong)

membayar WP dalam negeri


Orang Pribadi
Badan
Bank Devisa & Dirjen Bea Cukai BUT
Bendahara Pemerintah
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Industri semen, kertas, baja, otomotif
Produsen dan importir yang bergerak
dalam bidang bahan bakar minyak,
gas dan pelumas
Industri dan eksportir dalam sektor
perhutanan, perkebunan, pertanian,
Bukan objek
dan perikanan
Badan yang melakukan penjualan
barang tergolong sangat mewah
Objek
Impor barang / penyerahan barang
yang tidak terutang PPh;
Impor barang yang dibebaskan dari
Bea Masuk &/ PPN;
Impor yang dimaksudkan untuk
Transaksi Impor diekspor kembali;
Transaksi dengan Bendahara Pemerintah Pembayaran yang jumlahnya paling
& Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) banyak Rp 2.000.000 dan tidak
merupakan pembayaran yang
Transaksi dengan industri kertas, semen, terpecah-pecah;
baja, otomotif Pembayaran listrik, gas, air minum /
Bukan Pemungut Transaksi penjualan bahan bakar PDAM dan benda pos;
minyak, gas & pelumas Emas batangan;
Pembayaran / pencairan dana JPS
Transaksi pembelian dari pedagang
oleh KPKN;
Perwakilan NA pengumpul dalam sektor perhutanan, Impor kembali (re-import);
Organisasi Internasional perkebunan, pertanian & perikanan Pembayaran untuk pembelian gabah
Transaksi barang sangat mewah dan atau beras oleh BULOG

3
PAJAK PENGHASILAN 22
1. Transaksi impor barang

2. Transaksi dengan Bendahara Pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

3. Transaksi dengan industri tertentu  semen, kertas, baja, dan otomotif

4. Transaksi dengan Pertamina atas penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas

5. Transaksi dengan industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan,
perkebunan, pertanian, dan perikanan dari pedagang pengumpul

6. Transaksi penjualan barang yang tergolong sangat mewah

4
TARIF PPh 22
No Objek Tarif
API = 2,5% x NI
1 Impor
Non = 7,5% x NI
2 Bendahara Pemerintah dan KPA 1,5% × HP
3 Penjualan dari industri :
a. Semen 0,25% x DPP PPN
b. Kertas 0,10% x DPP PPN
c. Baja 0,30% x DPP PPN
d. Otomotif 0,45% × DPP PPN
4 Sektor perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan dari
0,25% × HP
pedagang pengumpul
5 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah 5% x HJ

5
TARIF PPh 22 - LANJUTAN
Tarif
No Objek SPBU
SPBU Pertamina
Non Pertamina
6 Penjualan oleh Pertamina :

• Premium/Solar/Premix/Super TT 0,30% x HJ 0,25% x HJ


• Minyak tanah, gas LPG 0,30% x HJ 0,30% x HJ

• Oli/pelumas Pertamina 0,30% x HJ 0,30% x HJ

6
TARIF PPh 22 - LANJUTAN

Tarif bagi WP ber-NPWP


Tarif bagi WP tidak ber-NPWP

Tarif bagi WP tidak ber-NPWP


100% lebih tinggi dibandingkan dengan tarif bagi WP ber-
NPWP

7
PPh 22 ATAS PENJUALAN BENDAHARA
PEMERINTAH
Pada tanggal 21 April 2012 Pemda DKI Jakarta membeli komputer secara tunai di
PT XYZ dengan harga Rp 220.000.000 (termasuk PPN).
Atas pembelian tersebut, Bendahara Pemda DKI Jakarta memungut PPN dan PPh
22 seperti berikut ini :
PPN  Rp 220.000.000 x (10/110) = Rp 20.000.000
PPh 22  Rp 220.000.000 x (100/110) x 1,5% = Rp 3.000.000

Jurnal untuk PT XYZ yaitu :

Tanggal Keterangan Debet Kredit

21-Apr-12 Kas/Bank  197.000.000 -


PPh 22 dibayar di muka 3.000.000 -
  Penjualan   - 200.000.000
PPN Pemungut - 20.000.000
pembayaran PPN Pemungut 20.000.000 -
(7-Mei-12) Kas/Bank - 20.000.000

8
PPh 22 ATAS TRANSAKSI INDUSTRI TERTENTU
Pada tanggal 27 Juni 2012 PT Atik, salah satu pabrikasi semen, menjual hasil produksinya
kepada PT Ria dengan nilai sebesar Rp 500.000.000 belum termasuk PPN.
Atas pembelian tersebut diperhitungkan :
PPN 10%  Rp 50.000.000
PPh 22  0,25% x Rp 500.000.000 = Rp 1.250.000

Atas transaksi ini dicatat oleh PT Ria adalah :


Tanggal Keterangan Debet Kredit
27-Jun-12 Persediaan semen 500.000.000 -
Pajak Masukan 50.000.000 -
PPh 22 dibayar di muka 1.250.000 -
Kas / Bank - 551.250.000

Sedangkan untuk PT Atik mencatat sebagai berikut:



Tanggal Keterangan Debet Kredit
27-Jun-12 Kas / Bank   551.250.000 -
Pajak Keluaran - 50.000.000
  Hutang PPh 22 - 1.250.000
  Penjualan - 500.000.000

9
PPh 22 ATAS PENJUALAN BBM, GAS DAN
PELUMAS
PT Didoy bergerak di bidang industri plastik.
Pada tanggal 14 Januari 2012 membeli solar dari Pertamina yang akan
digunakan untuk pengoperasian mesin pengolahan plastiknya sebesar
Rp 100.000.000 belum termasuk PPN.

PPN sebesar 10% x Rp 100.000.000 = Rp 10.000.000


PPh 22  0,3% x Rp 100.000.000 = Rp 300.000
Total penyetorannya adalah Rp 110.300.000

Jurnal yang dibuat oleh PT Didoy adalah sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Debet Kredit


14-Jan-12 Persediaan solar  100.000.000 -
PPh 22 dibayar di muka 300.000 -
Pajak Masukan 10.000.000 -
Kas / Bank - 110.300.000

10
PPh 22 ATAS TRANSAKSI DENGAN PEDAGANG PENGUMPUL HASIL PERKEBUNAN

Pada tanggal 18 Oktober 2011 PT Doci menjual hasil perkebunan kepada PT


Giagia yang merupakan produsen sambal tomat dengan orientasi ekspor dan telah
ditunjuk sebagai pemungut PPh 22 sesuai dengan SK dari KPP. Nilai penjualan
adalah Rp 500.000.000 belum termasuk PPN.
PPN  10% x Rp 500.000.000 = Rp 50.000.000
PPh 22  0,25% x Rp 500.000.000 = Rp 1.250.000

Jurnal untuk PT Doci adalah :


Tanggal Keterangan Debet Kredit
18-Okt-11 Kas/Bank  548.750.000 -
PPh 22 dibayar di muka   1.250.000 -
Pajak Keluaran  - 50.000.000
Penjualan hasil perkebunan - 500.000.000

Sedangkan untuk PT Giagia mencatat transaksi tersebut :


Tanggal Keterangan Debet Kredit

18-Okt-11 Pembelian hasil perkebunan 500.000.000 -


Pajak Masukan  50.000.000 -
Hutang PPh 22 - 1. 250.000  
  Kas/Bank - 548.750.000

11
12

Anda mungkin juga menyukai