1. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor
barang;
3. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, yang
melakukan pembelian barang dengan dana yang bersumber dari
belanja negara (APBN) dan/atau belanja daerah (APBD), kecuali
badan-badan tersebut pada angka 4;
3
Pajak Penghasilan Pasal 22
Pemungut Pajak :
Pemungut Pajak :
5
Pajak Penghasilan Pasal 22
Tarif :
1. Atas impor :
7
5. Atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang oleh
Pertamina dan badan usaha lainnya yang bergerak dalam bidang
bahan bakar minyak jenis premix, super TT dan gas adalah
sebagai berikut :
11
Saat Terutang Dan Pelunasan/Pemungutan PPh Pasal 22
1. Atas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat
pembayaran Bea Masuk. Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda
atau dibebaskan, maka PPh Pasal 22 terutang dan dilunasi pada saat
penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
2. Atas pembelian barang (butir 2, 3, dan 4) terutang dan dipungut
pada saat pembayaran.
3. Atas penjualan hasil produksi (butir 5) terutang dan dipungut pada
saat penjualan ;
4. Atas penjualan hasil produksi (butir 6) dipungut pada saat penerbitan
Surat Perintah Pengeluaran Barang (Delivery Order);
5. Atas pembelian bahan-bahan (butir 7) terutang dan dipungut pada
saat pembelian.
12
TARIF PPh 22 = 1,5% X DPP (Rekanan Ber NPWP)
3% X DPP (Rekanan non NPWP)
13
Pada tanggal 21 Maret 2009, Dinas Pendidikan membeli mebel dan
peralatan kantor dari PT. Z dengan nilai Rp.220.000.000.
(termasuk PPN 10%). PPh pasal 22 yang dipungut oleh bendahara
Dinas Pendidikan adalah :
DPP :
(100%/110%) x Rp. 220.000.000 = Rp. 200.000.000
PPh pasal 22 :
1,5% x Rp. 200.000.000 = Rp. 3.000.000 (NPWP)
PPh pasal 22 :
3% x Rp. 200.000.000 = Rp. 6.000.000 (Tidak punya NPWP)
14
Hotel Satria merupakan salah satu BUMN di bidang jasa perhotelan,
pada bulan juni 2009 membeli TV seharga Rp.209.000.00 untuk
mengganti TV yang sudah rusak. Dari jumlah pembayaran tersebut
Rp.99.000.000 didanai oleh APBN (termasuk PPN 10%)
DPP:
(100%/110%) x Rp. 99.000.000 = Rp. 90.000.000
PPh pasal 22
1,5% x Rp. 90.000.000 = Rp. 1.350.000 (NPWP)
PPh pasal 22
3% x Rp. 90.000.000 = Rp. 2.700.000 (Tidak punya NPWP)
15
Pada 20 juli 2009 PT. Telkom Bandung membeli barang seharga
Rp.390.000.000 dari PT. B (termasuk PPN 10%, PPnBM 20%).
DPP :
(100%/110%+20%) x Rp.390.000.000 = Rp.300.000.000
PPh pasal 22 :
1,5% x Rp. 300.000.000 = Rp. 4.500.000 (NPWP)
PPh pasal 22 :
3% x Rp. 300.000.000 = Rp. 9.000.000 (Tidak punya NPWP)
16
PT. Mulia mengimpor barang-barang elektronik termasuk beberapa jenis
komputer sebanyak 200 unit @ US $ 900. Biaya pengangkutan kira-kira
Rp. 60.000/unit sedangkan BM dikenakan tarif 50%, Kurs US $ 1 =
Rp.8.500,00.
PPh pasal 22 :
2,5% x Rp. 2,313,000.000 = Rp. 57,825,000
17
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pengertian
18
Pajak Penghasilan Pasal 23
19
Pajak Penghasilan Pasal 23
22
Pajak Penghasilan Pasal 23
23
Dinas Pendidikan Kota Bandung menyewa kendaraan sebesar
Rp.2.200.000,- termasuk PPN 10%
DPP :
(100%/110%) x Rp.2.200.000 = Rp.2.000.000,-
PPh pasal 22 :
2% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 40.000 (NPWP)
PPh pasal 22 :
4% x Rp. 2.000.000 = Rp. 80.000 (Tidak punya NPWP)
24
PT. ABC membayar jasa manajemen kepada PT XYZ (ada NPWP)
sebesar Rp.10.000.000,-
PPh pasal 22 :
Jumlah tagihan Rp. 10.000.000
2% x Rp.10.000.000,- = Rp. 200.000 (-)
Jumlah yang dibayar Rp. 9.800.000
25
Penghasilan yang diterima oleh
Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) selain
Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
26
TARIF DAN OBJEK PEMOTONGAN
27
Tarif 20% x Perkiraan Penghasilan Neto atas :
a. Penjualan saham non bursa di Indonesia (25% x
harga jual).
b. Premi asuransi :
50% dari premi yang dibayarkan tertanggung di Ind.
kpd persh asuransi di LN.
10% dari premi yg dibayarkan persh asuransi di Ind.
kpd persh asuransi di LN.
5% dari premi yg dibayarkan persh reasuransi di
Ind. kpd persh asuransi di LN.
29
Contoh-contoh Perhitungan
30
Contoh-contoh Perhitungan
31
3. Sahota adalah pegawai asing yang berada di
Indonesia kurang dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari, status kawin mempunyai dua orang anak.
Ia memperoleh gaji pada bulan Maret 2003
sebesar US$ 2.500 sebulan. Kurs yang berlaku
adalah Rp. 8.500,- per US$1,00
Penghitungan PPh Pasal 26 :
Penghasilan bruto berupa gaji sebulan :
2,500.00 x Rp 8,500.00 = Rp 21,250,000.00
Penerapan tarif :
20% x Rp 21,250,000.00 = Rp 4,250,000.00
PPh Pasal 26 atas gaji US$2.500 = Rp 4,250,000.00
32
Pajak Penghasilan Final (PPh Final)
PPh
Pasal 4 Sewa tana & bangunan:
(2) 10% final
37
UNDERSTANDING WITHOLDING TAX :
CASH FLOW APPROACH
Ps. 22
Ps. 23/26 Pembelian Ps. 23/26/4(2)
Dividen Bunga