(2) DAN 26
1
PPH PASAL 22
PPh Pasal 22
Adalah Pajak yang :
34/PMK.010/2017
- dipungut oleh badan-badan tertentu, dan
Berlaku 01 Maret 2017
Wajib Pajak yang melakukan kegiatan
impor atau kegiatan usaha bidang lain.
4
lanjutan...
4
Tarif PPh Pasal 22
34/PMK.010/2017
1. Atas pemungutan oleh Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai atas IMPOR
• Barang tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini
a) 10% • Memiliki ataupun tidak memiliki API
• Nilai impor, kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu sebesar
c) 0,5% 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai impor;
Tarif PPh
Produk Pembeli
Pasal 22
BBM SPBU Pertamina 0,25%
SPBU bukan Pertamina 0,30% Tidak Termasuk PPN
BBG Siapapun 0,30%
Pelumas Siapapun 0,30%
7. Atas pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, dari badan
atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan oleh industri atau badan usaha
sebesar 1,5% (satu setengah persen) dari harga pembelian tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai.
8. Atas penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksi emas
batangan, termasuk badan usaha yang memproduksi emas batangan melalui
pihak ketiga, sebesar 0,45% dari harga jual emas batangan.
TIDAK PUNYA NPWP
menggunakan Surat Setoran Pajak yang telah diisi atas nama rekanan serta ditandatangani oleh pemungut pajak.
Dikecualikan dari Pemungutan PPh Pasal 22
34/PMK.010/2017 pasal 3
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau PPN:
1. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di
Indonesia berdasarkan asas timbal balik;
2. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di
Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia yang diakui dan terdaftar dalam
peraturan menteri keuangan yang mengatur tentang tata cara pemberian
pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk keperluan badan
internasional beserta para pejabatanya yang bertugas di Indonesia;
3. barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,
kebudayaan atau untuk kepentingan penanggulangan bencana;
4. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, konservasi alam dan tempat
lain semacam itu yang terbuka untuk umum;
5. barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
6. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya;
7. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;
lanjutan…
8. barang pindahan;
9. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman
sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan kepabeanan;
10. barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang ditujukan
untuk kepentingan umum;
11. persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer, termasuk suku cadang yang
diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
12. barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi keperluan
pertahanan dan keamanan negara;
13. vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan program Pekan Imunisasi Nasional (PIN);
14. buku ilmu pengetahuan dan teknologi, buku pelajaran umum, kitab suci, buku pelajaran
agama, dan bukuilmu pengetahuan lainnya;
15. kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, kapal angkutan
penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan
suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang
diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau perusahaan
penangkapan ikan nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kelabuhan Nasional atau
Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional,
sesuai dengan kegiatan usahanya;
a) pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan
manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh
Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional;
b) kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana
yang diimpor dan digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia;
c) peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan foto udara wilayah Negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia; dan/atau
d) barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya dilakukan oleh Kontraktor
Kontrak Kerja Sama.
e) Barang untuk kegiatan usaha panas bumi.
Pada tanggal 1 Agustus 2018, PT DEF (tidak memiliki API) mengimpor barang dari
Barang yang diimpor adalah jenis barang yang tidak termasuk dalam barang-barang
- Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 20% dan 10%.
- Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan pada saat itu sebesar US$1= Rp10.000.
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC jika PT ABC tidak memiliki API (7,5% x Nilai
Impor):
7,5% X Rp1.495.000.000 = Rp112.125.00
3.Penjualan Hasil Produksi Industri
Tertentu
Badan Pemerintah
Subjek Pajak Badan Dalam Negeri
Penyelenggaraan kegiatan
Bentuk usaha tetap (BUT)
Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Orang Pribadi yang menyelenggarakan pembukuan
1. Badan
Pemerintah
2.
6. Subjek
BUT Pajak
DN
Pemotong
5. WP OP
PPh 23
3.
Yg Penyelenggara
ditunjuk Kegiatan
4.
KEP-50/PJ/ Perwakilan
1994 Perush. LN
30
OBJEK DAN TARIF
PPH PASAL 23
Royalti Bunga
Deviden Hadiah
15%
x Bruto
OBJEK DAN TARIF
PPH PASAL 23 Selain yang dikenakan
PPh Ps 21
Jasa Jasa
Manajemen konsultan
Jasa Jasa
Tehnik Konstruksi
Sewa
Harta 2% Jasa
Lainnya
Selain yang dikenakan X Bruto PMK-141/2015
PPh Ps4(2)
32
Jenis Jasa Lain Selain Yang Telah Dipotong Pph Pasal 21
Sesuai Per 141/PMK.03/2015
Jasa penilai (appraisal);
Jasa aktuaris;
Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
Jasa hokum;
Jasa arsitektur;
Jasa perencana kota dan arsitektur landscape;
Jasa perancang (design);
Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi
(migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT);
Jasa penunjang di bidang penambangan migas;
Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas;
Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;
Jasa penebangan hutan;
Jasa pengolahan limbah;
Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)
Jasa perantara dan/atau keagenan;
Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga , kecuali yang dilakukan oleh
KSEI;
Lanjutan…
Jasa custodian/pemyimpanan /penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;
Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;
Jasa mixing film;
Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, klise, banner,
pamphlet, baliho dan folder;
Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer, termasuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;
Jasa pembuatan dan/ atau pengelolaan website;
Jasa internet termasuk sambungannya;
Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, informasi, dan/ atau
program;
Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau
TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di
bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha
konstruksi;
Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,
AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang
dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
Lanjutan…
Jasa maklon;
Jasa penyelidikan dan keamanan;
Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
Jasa pengepakan;
Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi;
Jasa pembasmian hama;
Jasa kebersihan atau cleaning service;
Jasa sedot septic tank;
Jasa pemeliharaan kolam;
Jasa catering atau tata boga.
Jasa freight forwarding;
Jasa logistik;
Jasa pengurusan dokumen;
Jasa pengepakan;
Jasa loading dan unloading
Jasa laboratorium dan/ atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga atau
institusi pendidikan dalam rangka penelitian akademis;
Jasa pengelolaan parkir;
Jasa penyondiran tanah;
Jasa penyiapan dan/atau pengolahan lahan;
Lanjutan…
Jasa pembibitan dan/atau penanaman bibit;
Jasa pemeliharaan tanaman;
Jasa pemanenan;
Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan/ atau
perhutanan;
Jasa dekorasi;
Jasa pencetakan/penerbitan;
Jasa penerjemahan;
Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15
Undang-Undang Pajak Penghasilan;
Jasa pelayanan kepelabuhanan;
Jasa pengangkutan melalui jalur pipa;
Jasa pengelolaan penitipan anak;
Jasa pelatihan dan/ atau kursus;
Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM;
Jasa sertifikasi;
Jasa survey;
Jasa tester, dan
Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
SAAT TERUTANG PPh PASAL 23
• DIBAYARKAN ……………………pembayaran jasa/sewa, dll.
• DISEDIAKAN UNTUK DIBAYAR.. Pengumuman deviden
• JATUH TEMPO PEMBAYARAN …. Bunga pinjaman selain bank
Maret April
Sewa mobil 1-31 Maret
Pajak yang dipotong atas penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
Pihak-pihak yang mempunyai kewajiban untuk memotong PPh pasal 26 yang terutang :
Wajib Pajak Luar Negeri, baik orang pribadi maupun badan yang menerima atau
• Dividen;
• Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang;
• Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
• Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
• Hadiah dan penghargaan;
• Pensiun dan pembayaran berkala lainnya;
• Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya;
• Keuntungan karena pembebasan utang;
Lanjutan…
5. Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu bentuk usaha tetap
di Indonesia dikenai pajak sebesar 20% (dua puluh persen), kecuali
penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia
Pengecualian Objek Pemotongan PPh Pasal
26
Khusus untuk BUT dikecualikan dari pemotongan apabila
penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak penghasilan dari
BUT ditanamkan kembali di Indonesia, dengan syarat :
Penanaman kembali dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
pada perusahaan yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia
sebagai pendiri atau peserta pendiri, dan;
Penanaman kembali dilakukan pada tahun berjalan atau
selambat-lambatnya tahun pajak berikutnya dari tahun pajak
diterima atau diperoleh penghasilan tersebut;
Tidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut
sekurang-kurangnya dalam waktu 2 tahun sesudah perusahaan
tempat penanaman dilakukan mulai berproduksi komersial.
Perlakuan Khusus
Apabila wajib pajak yang menerima/memperoleh
penghasilan sudah terdaftar sebagai pembayar pajak (tax
payer) dari negara yang memiliki tax treaty (perjanjian
penghindaran pajak berganda) dengan pemerintah
Indonesia, maka berlaku ketentuan pemotongan PPh
Pasal 26 sesuai dengan Tax Treaty sepanjang WPLN
tersebut dapat menunjukkan Surat Keterangan Domisili
yang sah dan masih berlaku yang dikeluarkan oleh
Competent Authority Negara tersebut. Kantor Pajak
termasuk salah satu ‘competent authority’
TAX TREATY
PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK
BERGANDA (P3B)
Atas jasa-jasa yang dilakukan Wajib Pajak Orang Pribadi Luar Negeri yang
tidak bertempat tinggal di Indonesia atau Badan Luar Negeri yang tidak
berkedudukan di Indonesia, yang keberadaannya di Indonesia kurang dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan dipotong PPh Pasal 26
Jika Wajib Pajak Orang Pribadi Luar Negeri tersebut berada di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan sejak kedatangannya di
Indonesia, maka dia menjadi Wajib Pajak Dalam Negeri dan dikenakan PPh
Pasal 21 atau PPh Pasal 23 (tergantung dari jenis kegiatan atau usahanya),
tidak lagi dikenakan PPh Pasal 26
Jika Wajib Pajak Badan Luar Negeri melakukan kegiatan/usaha di Indonesia,
maka dia menjadi Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang dipersamakan dengan
Wajib Pajak Dalam Negeri, dan dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 (bukan
lagi PPh Pasal 26)
PPH 4 Ayat 2
OBJEK PAJAK
Hadiah Undian
PPh
Transaksi Saham
Pasal 4 Ayat (2)
Pengalihan Harta berupa Tanah dan/ atau Bangunan
Jasa Konstruksi
Persewaan Tanah dan/ atau Bangunan
Pemenuhan
kewajiban pajaknya Tarifnya: tarif tersendiri
melalui kecuali pesangon, Uang
pemotongan/pemung Sifat Sifat Tebusan Pensiun dan
utan pajak oleh THT/JHT yg diterima
pihak lain dan ada PPh Final sekaligus tarifnya
juga yg dibayar progresif.
sendiri.
PPH PASAL 4 AYAT 2
Penghasilan Bunga Deposito dan Tabungan
(PP No. 123 TAHUN 2015)
Tarif :
15% Bagi WPDN dan BUT
20 % untuk WPLN selain BUT
No Kegiatan Tarif*
1. Jasa pelaksanaan konstruksi oleh penyedia jasa dengan
kualifikasi *) usaha kecil 2%
a.orang pribadi yang mempunyai penghasilan di bawah PTKP yang melakukan pengalihan
hak atas tanah dan/atau bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya kurang dari Rp 60
juta dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah;
b.orang pribadi yang melakukan pengalihan harta berupa tanah dan/ atau bangunan dengan
cara hibah kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu dera.iat, badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi atau orang pribadi
yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang hibah tersebut tidak ada hubungan dengan usaha,
pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan;
c.badan yang melakukan pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan dengan cara hibah
kepada badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang hibah tersebut tidak ada hubungan
dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihakpihak yang
bersangkutan;
Lanjutan…