Dipresentasikan oleh :
Anwar Hidayat
1
AGENDA
1 Karakteris6k
2 Pemungut & Objek PPh Ps 22
3 Tarif PPh Ps 22
4 Dikecualikan dari Pemungutan
5 Saat Terutang
6 Tata Cara Pemungutan, Pelaporan, & Ketentuan Lain
Pemungut OBJEK
Bank Devisa & DJBC impor barang
Bendahara Pemerintah & Kuasa pembayaran atas pembelian
Pengguna Anggaran (KPA) barang
Bendahara Pengeluaran pembayaran atas pembelian
barang dg mekanisme Uang
Persediaan
KPA/Penerbit SPM yg diberi pembayaran atas pembelian
delegasi KPA barang pd pihak keUga dg
mekanisme Pembayaran
Langsung
*Uang Persediaan adalah uang untuk
kegiatan operasional sehari-hari
Pemungut & Objek PPh Ps 22 (cont.)
Pemungut OBJEK
Badan usaha tertentu (BUMN & badan usaha PEMBELIAN barang untuk
yg dimiliki BUMN) keperluan usaha
Badan usaha industri: semen, baja, otomoUf, PENJUALAN hasil produksinya
farmasi, kertas pd distributor DN
Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM), APM, PENJUALAN kendaraan
imporUr umum kendaraan bermotor bermotor di DN
Produsen & imporUr BBM, BBG, pelumas PENJUALAN BBM, BBG, dan
pelumas
Industri & eksporUr dalam sektor kehutanan, PEMBELIAN bahan-bahan dari
perkebunan, pertanian,peternakan, perikanan pedagang pengumpul untuk
keperluan industrinya
Pemungut Badan Usaha Tertentu
• Badan Usaha Milik Negara, yaitu badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
• badan usaha dan Badan Usaha Milik Negara yang merupakan hasil dari
restrukturisasi yang dilakukan oleh Pemerintah, dan restrukturisasi
tersebut dilakukan melalui pengalihan saham milik negara kepada Badan
Usaha Milik Negara lainnya; dan
• badan usaha tertentu yang dimiliki secara langsung oleh Badan Usaha Milik
Negara, melipuU PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT
Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT
Telekomunikasi Selular, PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa-Bali,
PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Elnusa Tbk, PT Krakatau
Wajatama, PT Rajawali Nusindo, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Kimia
Farma Apotek, PT Kimia Farma Trading & DistribuUon, PT Badak Natural
Gas LiquefacUon, PT Tambang Timah, PT Terminal PeUkemas Surabaya, PT
Indonesia Comnets Plus, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI Syariah, dan
PT Bank BNI Syariah
Tambahan: Pengadaan Barang - UP
Tambahan: Pengadaan Barang - LS
Tarif PPh Pasal 22
10% nilai impor barang tertentu sesuai Lampiran A PMK
110/2018
IMPOR
7,5% nilai impor barang tertentu sesuai lampiran B PMK
110/2018
2,5% nilai impor menggunakan Angka Pengenal Impor (API)
0,5% nilai impor impor gandum, kedelai, tepung terigu
(dengan API) Lampiran C PMK 110/2018
7,5% nilai impor TIDAK menggunakan API
EKSPOR 1,5% nilai ekspor atas ekspor batubara, mineral logam & non
KOMODITAS 7,5% harga lelang barang yg TIDAK DIKUASAI
TAMBANG
logam (kecuali yg terikat Kontrak Karya)
BBM:
PENJUALAN 0,25% penjualan* penjualan pd stasiun pengisian bhn bkr umum
BBM, BBG, Pertamina
PELUMAS
0,3% penjualan* penjualan pd stasiun pengisian bhn bkr umum
BUKAN Pertamina
0,3% penjualan* penjualan pd selain di atas
BBG:
0,3% penjualan*
Pelumas:
0,3% penjualan*
*"dak termasuk PPN
Tarif (Cont.)
Yg 6dak memiliki NPWP, pemungutan lebih 6nggi 100%
PEMBELIAN
BAHAN 0,25% pembelian untuk keperluan industri/ekspor
KEPERLUAN oleh badan usaha sektor kehutanan, pertanian,
INDUSTRI peternakan, perkebunan, perikanan*
*Udak termasuk PPN
Tarif (Cont.)
IMPOR
Penyetoran oleh impor6r/DJBC
FINAL
Penjualan BBM/gas/pelumas
pd penyalur/agen
PPh Pasal 22 atas Barang Sangat Mewah
Yang tergolong Barang Sangat Mewah
PMK-92/PMK.03/2019
Dipungut PPh Pasal 22 sebesar 5% atas barang sangat mewah sebagai berikut :
Ø pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;
Ø kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya;
Ø kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10
orang berupa sedan, jeep, sport uUlity vehicle (suv), mulU purpose vehicle
(mpv), minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual lebih dari
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau dengan kapasitas silinder
lebih dari 3.000cc;
Ø kendaraan bermotor roda dua dan roda Uga, dengan harga jual lebih
dari Rp300.000.000,00 (Uga ratus juta rupiah) atau dengan kapasitas
silinder lebih dari 250cc.
Contoh penghitungan:
PT Holden Indonesia (API) mengimpor spare part mobil sebesar AUD
200.000 .Biaya angkut AUD 9000, insurance AUD 10,000. Bea masuk
20%. Kurs KMK pada saat transaksi adalah Rp.9800 per AUD 1. Berapa
PPh Pasal 22 yg harus dipungut atas transaksi tersebut?
THANK YOU
@2016