Pajak Penghasilan Pasal 22 atau di singkat PPh Pasal 22 adalah salah satu
bentuk pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan yang dilakukan
oleh pihak lain terhadap Wajib Pajak. PPh Pasal 22 dikenakan terhadap
kegiatan perdagangan barang. Pada umumnya PPh Pasal 22 dikenakan
pada perdagangan barang yang dianggap "menguntungkan" sehingga
penjual atau pembeli kemungkinan besar akan mengalami keuntungan
dan dengan demikian, Wajib Pajak tersebut akan dikenakan cicilan pem-
bayaran Pajak Penghasilan.
Latihan file dalam bab ini dapat diunduh dari tautan berikut.
https://dl.dropboxusercontent.com/u/50645035/PerpajakanDgnExcel.rar
47
Tentang Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 merupakan PPh yang dipungut oleh
Bendahara Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau lembaga pemerintah,
lembaga-lembaga negara lainnya dan badan pemerintah maupun swasta
berkenaan atas penghasilan antara lain sehubungan dengan impor
barang/jasa, pembelian barang menggunakan dana APBN/APBD dan
non-APBN/APBD dan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
KPA atau pejabat penerbit Surat Perintah Pembayaran atas pembelian barang
Membayar yang diberi delegasi oleh KPA kepada pihak ketiga yang dilakukan
dengan mekanisme pembayaran
langsung (LS)
Produsen atau importir bahan bakar Atas penjualan bahan bakar minyak,
minyak, gas, dan pelumas gas, dan pelumas.
48
Yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 sebagaimana diatur
dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010,
yaitu:
2.1. Impor barang yang dibebaskan dari Bea Masuk dan/atau Pajak
Pertambahan Nilai.
49
Tarif PPh Pasal 22
Bagi WP yang tidak memiliki NPWP, maka besarnya pemungutan PPh
Pasal 22 lebih tinggi 100% daripada tarif yang diterapkan kepada WP
yang memiliki NPWP. Selain itu, yang memiliki API (Angka Pengenal
Importir) dan tidak memiliki API, tarif PPh Pasal 22 juga berbeda.
50
Pembelian bahan untuk keperluan 0,25% dari harga beli Tidak Final
industri atau ekspor dari sebelum PPN
pedagang pengumpul
Penjualan barang yang tergolong 5% dari harga jual tidak Tidak Final
sangat mewah termasuk PPN
Barang yang tergolong sangat mewah, antara lain terdiri atas rumah
beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari
Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) dan luas bangunan lebih dari
500 m2 (lima ratus meter persegi) dan apartemen, kondominium, dan
sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari
Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) dan/atau luas bangunan lebih
dari 400 m2 (empat ratus meter persegi). Daftar yang lebih rinci dapat
dibaca dari situs Direktorat Jenderal Pajak
(http://www.pajak.go.id/content/seri-pph-pajak-penghasilan-pasal-22) pada
bagian Tarif PPh Pasal 22 untuk paragraf Atas Penjualan.
Contoh 1
Bea Masuk (yang terdiri atas bea masuk dan bea masuk tambahan
masing-masing 10% dan 20%) pada sel B4 dihitung dengan rumus
berikut.
=B3*30%
PPh 22 yang berlaku untuk importir yang tidak memiliki API pada sel
B13 dihitung dengan rumus berikut.
51
=B5*7.5%
Contoh 2
Berapa jumlah PPh Pasal 22 yang dipungut jika PT Semesta Alam tidak
memiliki API dan mengimpor melalui PT. Omya yang memiliki API
dengan biaya handling sebesar 1,5% dari nilai impor.
PPh pasal 22 jika PT Semesta Alam memiliki API (pada sel B12) dihitung
dengan rumus sebagai berikut (PPh pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor).
52
=2.5%*B10
PPh pasal 22 jika PT Semesta Alam tidak memiliki API (pada sel B14)
dihitung dengan rumus sebagai berikut (PPh pasal 22 = 7,5% x Nilai
Impor).
=7.5%*B10
Contoh 3
53
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) pada sel B6 dihitung dengan rumus
berikut (100/110 x Harga Beli).
=100/110*B5
PPh pasal 22 pada sel B7 dihitung dengan rumus sebagai berikut (1,5% x
DPP).
=1.5%*B6
Atas pembayaran untuk pembelian komputer dipungut PPN pada sel B12
yang dihitung dengan rumus sebagai berikut (10% x DPP).
=10%*B11
Kewajiban bendahara atas PPh Pasal 22 dan PPN yang telah dipungut
adalah melakukan pengecekan keabsahan Faktur Pajak yang telah diisi
dengan data Wajib Pajak PT Compusurvindo lalu menyetorkan PPh
Pasal 22 dan PPN dengan cara berikut:
54
(disetor ke bank/kantor pos selambat-lambatnya tanggal 7 Februari
2014) atas nama PT Compusurvindo dan ditandatangani oleh benda-
hara.
1. SSP PPh Pasal 22 dan SSP PPN lembar ke-1 yang telah disahkan oleh
KPPN; dan
Contoh 4
Nilai Impor (NI) pada sel B10 dihitung dengan rumus berikut (Total CIF
+ Bea Masuk).
=B6+B8
PPh pasal 22 jika PT Jaya memiliki API pada sel B12 dihitung dengan
rumus sebagai berikut (2,5% x Nilai Impor).
=2.5%*B10
55
PPh pasal 22 jika PT Jaya tidak memiliki API pada sel B14 dihitung
dengan rumus sebagai berikut (7,5% x Nilai Impor)
=7.5%*B10
Contoh 5
Bea masuk yang dibayar oleh PT KIA Motors sebesar 5% dari CIF dan bea
masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan oleh
Menteri Keuangan sebesar $1 US = Rp 9.000. Berapa PPh pasal 22 yang
harus dibayar?
Harga Faktur pada sel B3 dihitung dengan rumus berikut (Jumlah unit x
Harga per unit x Kurs).
=50*10000*9000
56
Nilai Impor (NI) pada sel B11 dihitung dengan rumus berikut (Total CIF
+ Bea Masuk + Bea Masuk Tambahan).
=B6+B8+B9
PPh pasal 22 yang harus dipungut oleh PT Kia Motors yang memiliki API
pada sel B13 dihitung dengan rumus sebagai berikut (2,5% x Nilai
Impor).
=2.5%*B11
Contoh 6
57
Peralatan simulasi penerbangan yang diimpor oleh PT Aviasi tidak
termasuk dalam 19 kelompok barang yang bebas dari pungutan PPh Pasal
22 impor sehingga PPh Pasal 22 impor sebesar 2.5% wajib disetor oleh
PT Aviasi sebagai berikut.
2.5% x Rp 1.200.000.000 = Rp 30.000.000
Contoh 7
Contoh 8
Contoh 9
PT Rubber Jaya adalah eksportir karet yang telah ditunjuk oleh KPP
sebagai pemungut PPh Pasal 22, melakukan transaksi sebagai berikut.
} Tanggal 21 Januari 2015 membeli bahan olah karet dari Bapak Eko,
seorang pedagang besar yang membeli hasil karet dari petani karet di
sekitar daerahnya senilai Rp 100.000.000.
58
PT Rubber Jaya melakukan pemungutan PPh Pasal 22 hanya atas
transaksi dengan Bapak Eko karena PT Perkebunan Nusantara tidak
termasuk dalam pengertian pedagang pengumpul.
Contoh 10
Contoh 11
Bulan Februari 2015, Ibu Mary kembali ke Indonesia setelah selama dua
minggu berada di Malaysia untuk liburan. Saat pulang ke Indonesia,
Ibu Mary membawa sebuah jam tangan senilai US$ 200 yang dibeli di
Malaysia. Bagaimana kewajiban pemotongan/pemungutan PPh Pasal 22
terkait transaksi tersebut?
59
bawah batas nilai pembebasan bea masuk, maka atas impor tersebut tidak
dipungut PPh Pasal 22.
Contoh 12
Contoh 13
60
Contoh 14
Kantor Dinas Surabaya membeli barang berupa meja kerja yang ter-
cantum dalam kontrak dengan nilai sebesar Rp 22.000.000 termasuk PPN,
perhitungan pemungutan PPN dan PPh Pasal 22 adalah sebagai berikut.
61