BUMN / BUMD belian barang yg dana- nya dari APBN/APBD
BI,PPA,BULOG,TELKOM,PLN Pembayaran atas pem-
Garuda Ind, Indosat, Krakatau belian barang dg dana Steel, Pertamina, Bank BUMN dr APBN dan non-APBN Bank Devisa Impor Ditjen Bea dan Cukai
Pertamina dan badan usaha Penjualan hasil
lain yg bergerak di bidang BBM produksinya
Badan usaha di bidang industri
Penjualan hasil produk- tertentu (semen, kertas, baja, sinya di dalam negeri otomotif)
Industri dan eksportir dlm sektor Pembelian bahan-bahan
perhutanan,perkebunan,pertani- untuk keperluan industri an, & perikanan yg ditunjuk KPP atau ekspor Tarif dan Dasar Pemungutan Ps. 22 OBJEK TARIF
Pembayaran atas pem- 1,5% x Harga Pembelian
belian barang
• API : 2,5% x nilai impor
IMPOR • Non API : 7,5% x NI •Tdk dikuasai:7,5% x Hg Lelang • Kedelai,gandum,terigu (API): 0,5%xNI
• Semen : 0,25% x DPP PPN
Penjualan hasil produk- • Kertas : 0,1% x DPP PPN sinya di dalam negeri • Baja : 0,3% x DPP PPN • Otomtf : 0,45% x DPP PPN Tarif dan Dasar Pemungutan Ps. 22 OBJEK TARIF
Pembelian bahan-bahan 0,25% x Harga Pembelian
untuk keperluan industri atau ekspor dari Pedagang Pengumpul
Pesawat pribadi HJ > 20 M;
Kapal pesiar HJ > 10 M; Rumah & tanah HJ > 10 M dan LB > 500 M2; 5% x Harga Pembelian Apartemen & kond HJ > 10 M dan LB > 400 M2; Kend bermotor R4 u < 10 org, HJ > 5 M, silinder > 3000 cc. Jenis Produk SPBU SPBU Swastanisasi Pertamina Premium 0,3% x Penjualan 0,25% x Penjualan Solar 0,3% x Penjualan 0,25% x Penjualan Premix / Super TT 0,3% x Penjualan 0,25% x Penjualan Minyak Tanah 0,3% x Penjualan 0,3% x Penjualan Gas LPG 0,3% x Penjualan 0,3% x Penjualan Pelumas 0,3% x Penjualan 0,3% x Penjualan
Atas penjualan hasil produksi tsb kpd penyalur, dealer, atau
agen bersifat FINAL, harus dilunasi sebelum penerbitan DO. Tidak ber-NPWP…..
Dalam hal WP yang menerima atau
memperoleh penghasilan tidak mempunyai NPWP maka besarnya tarif PPh Ps. 22 adalah 100% lebih tinggi. Bukan Objek Pemungutan PPh Pasal 22
Impor barang dan atau penyerahan barang yg berdasarkan
peraturan tdk terutang PPh (dgn SKB); Impor barang tertentu yang dibebaskan dari bea masuk dan atau PPN (pembebasan oleh DJBC); Impor sementara yang nyata2 dimaksudkan untuk ekspor kembali (pembebasan oleh DJBC); Pembayaran yg jumlahnya paling banyak Rp 1 juta dan tdk merupakan pembayaran yg terpecah-pecah (tanpa SKB); Pembayaran untuk pembelian listrik, gas, PDAM dan benda- benda pos (tanpa SKB); Emas batangan yang akan di proses untuk menghasilkan perhiasan untuk ekspor (tanpa SKB); Pembayaran atau pencairan dana JPS oleh KPPN (tanpa SKB); Re-impor yg meliputi barang-barang yang telah diekspor; Pembayaran untuk pembelian gabah/beras yang dilakukan oleh BULOG (tanpa SKB).