Anda di halaman 1dari 25

PPH PASAL 22 DAN 23

KELOMPOK 1
PERPAJAKAN
Dyayu Lintang Kinanti
01 18080574036

Mochamad Luqmanul Hakim


02 18080574038

Ailsa Arinda Putri


03 18080574039

NAMA Silvi Dwi Tatiani


04
KELOMPOK 18080574083

Magfirah Safitri P.
05 18080574091

Rochmatin Lailatis S.
06 18080574147
PENGERTIAN PPH PASAL 22
Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah pajak yang dipungut
oleh bendaharawan pemerintah baik pusat maupun
daerah sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang dan badan-badan tertentu untuk
memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan
kegiatan impor atau kegiatan usaha di bidang lain
PEMUNGUT PAJAK

EKSEKUTIF.

Bank Devisa dan Bendahara BU di bidang


Direktorat Jenderal Pemerintan dan BUMN industrI Semen,
Bea Cukai KPA Kertas, Baja dsb.

Agen Tunggal Importir Bahan Eksportir sektor


Pemegang Merek Bakar Minyak, Gas kehutanan,
(ATPM), Agen dan Pelumas
Pemegang Merek perkebunan,
(APM) pertanian,
peternakan dan
perikanan TEKNIS.
- IMPOR BARANG

- PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG YANG DILAKUKAN OLEH


BENDAHARA PEMERINTAH DAN KPA

- PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG KEPADA PIHAK KE 3 DENGAN


METODE PEMBAYARAN LANGSUNG

- PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN UNTUK KEBUTUHAN KEGIATAN


USAHA BUMN
OBJEK - PENJUALAN HASIL PRODUKSI KEPADA DISTRIBUTOR DI DALAM NEGERI

PAJAK - PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR DI DALAM NEGERI OLEH AGEN


TUNGGAL PEMEGANG MEREK (ATPM0, AGEN PEMEGANG MEREK (APM),
IMPOPRTIR UMUM KENDARAAN BERMOTOR
- PENJUALAN BAHAN BAKAR MINYAK, GAS DAN PELUMAS OLEH PRODUSEN

- PEMBELIAN BAHAN UNTUK INDUSTRI DALAM SEKTOR KEHUTANAN,


PERKEBUNAN, PERTANIAN, PERIKANAN, PETERNAKAN
- PENJUALAN BARANG YANG TERGOLONG SANGAT MEWAH
DIKECUALIKAN DARI OBJEK PAJAK
PPH PASAL 22
1. Barang kiriman hadiah
2. Persenjataan
3. Peti
4. Kapal laut
5. Pesawat udara
6. Kereta api
7. Barang untuk keperluan museum, kebun binatang, tempat
lain semacam itu yang terbuka untuk umum
8. Barang keperluan khusus penyandang cacat
9. Impor sementara
10. Impor kiembali (re-impor) meliputi barang yang telah
diekspor kemudian di impor kembali
11. Emas batangan
12. Pembayaran yang sehubungan dengan penggunaan dana
bantuan operasional sekolah (BOS)
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPH PASAL 22

ATAS ATAS ATAS


PEMBELIA PENJUALA PEMBELIA
ATAS
N BARANG N BAHAN N BAHAN
IMPOR
OLEH BAKAR KEPERLU
BARANG
PEMUNGU MINYAK AN
T PAJAK INDUSTRI

PENYETORAN BAGI PEMUNGUT


PAJAK OLEH IMPORTIR PAJAK WAJIB
IMPORTIR, MELPORKAN
BBM, GAS
MENGGUNAKAN
DIREKTORAT DAN SEKTOR SURAT
JENDERAL KEHUTANAN, PEMBERITAHUAN
BEA DAN PERKEBUNA MASA KE
CUKAI N DLL.. KANTOR
LAYANAN PAJAK
DASAR PENGENAAN PAJAK DAN TARIF PPH PASAL 22

IMPOR (SEBESAR 10%)

BARANG TERTENTU LAINNYA (SEBESAR 7,5%)

BARANG BERUPA KEDELAI, GANDUM DAN TEPUNG


(SEBESAR 0,5%)

BARANG SELAIN YANG MENGGUNAKAN ANGKA


PENGENAL IMPOR (API) (SEBESAR 2,5%)

BARANG YANG TIDAK DIKUASAI (SEBESAR 7,5%)


PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

1. PERHITUNGAN ATAS IMPOR BARANG TERTENTU

PPh Pasal 22 = 10% x Nilai impor dengan atau tanpa API

2. PERHITUNGAN ATAS IMPOR BARANG TERTENTU LAINNYA YANG DITENTUKAN PMK NO 175/PMK/.011/2013
PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai impor dengan atau tanpa API

3. PERHITUNGAN ATAS IMPOR KEDELAI, GANDUM, DAN TEPUNG


PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai impor dengan atau tanpa API
PPh Pasal 22 = 0,5% x Nilai impor

4. PERHITUNGAN ATAS IMPOR BARANG SELAIN BARANG PADA POIN 1, 2 DAN 3

PPh Pasal 22 =7,5% x Nilai impor dengan API

5. PERHITUNGAN ATAS IMPOR BARANG YANG TIDAK DIKUASAI

PPh Pasal 22 = 7,5% x Harga jual lelang


6. PERHITUNGAN ATAS EKSPOR KOMODITAS TAMBANG BATUBARA, MINERAL LOGAM DAN NONLOGAM,
PPh Pasal 22 = 1,5 % x Nilai ekspor

7. PERHITUNGAN ATAS PEMBELIYAN OLEH BENDAHARA PEMERINTAH/PENGELUARAN DAN KPA

PPh Pasal 22 = 1,5% x Harga pembelian tidak termasuk PPN

8. PERHITUNGAN ATAS PEMBELIAN BARANG UNTUK KEPERLUAN KEGIATAN USAHA


PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai impor dengan atau tanpa API
PPh Pasal 22 = 1,5% x Harga pembelian tidak termasuk PPN

9. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN KEPADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM YANG DIBELI DARI PERTAMINA

PPh Pasal 22 = 0,25% x Penjualan tidak termasuk PPN

10. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN KEPADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM SELAIN PERTAMINA

PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan tidak termasuk PPN


11. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN KEPADA PIHAK SELAIN POIN 9 DAN 10

PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan tidak termasuk PPN

12. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN GAS

PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan tidak termasuk PPN

13. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN PELUMAS


PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai impor dengan atau tanpa API
PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan tidak termasuk PPN

14. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN KERTAS HASIL PRODUKSI DI DALAM NEGERI

PPh Pasal 22 = 0,1% x DPP PPN

15. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN SEMUA JENIS SEMEN HASIL PRODUKSI DALAM NEGERI

PPh Pasal 22 = 0,25% x DPP PPN


16. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN BAJA HASIL PRODUKSI DALAM NEGERI

PPh Pasal 22 = 0,3% x DPP PPN

17. PERHITUNGAN ATAS SEMUA JENIS KENDARAN BERODA 2/4 HASIL PRODUKSI DALAM NEGERI

PPh Pasal 22 = 0,45% x DPP PPN

18. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN JENIS OBAT DI DALAM NEGERI


PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai impor dengan atau tanpa API
PPh Pasal 22 = 0,3% x DPP PPN

19. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR DI DALAM NEGERI OLEH AGEN

PPh Pasal 22 = 0,45% x DPP PPN

20. PERHITUNGAN PEMBELIAN BARANG BERUPA HASIL PERHUTANAN, PERIKANAN, PETERNAKAN, PERTANIAN

PPh Pasal 22 = 0,25% x Harga pembelian tidak termasuk PPN


21. PERHITUNGAN ATAS PEMBELIAN BATU BARA, MINERAL LOGAM DAN NON LOGAM

PPh Pasal 22 = 1,5% x Harga pembelian tidak termasuk PPN

22. PERHITUNGAN ATAS PENJUALAN EMAS BATANGAN

PPh Pasal 22 =0,45% x Harga jual emas batangan


CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 22

Contoh 1 : PPh Pasal 22 atas pembelian barang oleh instansi pemerintah


Pada 1 Agustus 2019, PT. Mahakarya berkedudukan di Jakarta, menjadi pemasok alat
– alat tulis kantor bagi Dinas Pertanian Kota Tangerang Selatan dengan nilai kontrak
sebesar Rp.11.000.000 (nilai kontrak termasuk PPN)
Jawaban :
PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara Dinas Pertanian Kota Tangerang Selatan
adalah :
Nilai Kontrak termasuk PPN Rp.11.000.000
DPP: (100 ÷ 110) x Rp.11.000.000 Rp.10.000.000
PPN dipungut (10% dari DPP) Rp. 1.000.000
PPh Pasal 22 yang dipungut (1,5% x Rp.10.000.000) Rp. 150.000
Contoh 2 : PPh Pasal 22 atas impor barang
Pada tanggal 1 Juni 2019, PT. Tomang megimpor barang dari Jerman dengan harga faktur US$10.000. Barang
yang diimpor adalah jenis barang tertentu lainnya yang termasuk dalam Lampiran II Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 34/PMK.010/2017. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 5% dari harga
faktur dan biaya angkut sebesar 10% dari harga faktur. Bea masuk dan bea masuk tambahan masing – masing
sebesar 20% dan 10%. Kurs yang ditetapkan Menteri Keungan pada saat itu S$1 = 10.000.
a. Hitung PPh Pasal 22 yang dipungut jika PT. Tomang memiliki API
b. Hitung PPh Pasal 22 yang dipungut jika PT. Tomang tidak memiliki API
Jawaban :
Harga faktur (cost) US$10.000
Biaya asuransi (insurance): 5% x US$10.000 US$ 500
Biaya angkut (freight): 10% x US$10.000 US$ 1.000
CIF (cost, insurance, & freight) US$11.500
CIF (dalam rupiah): US$11.500 x Rp.10.000 Rp.115.000.000
Bea masuk (20% x Rp.115.000.000) Rp. 23.000.000
Bea masuk tambahan (10% x Rp.115.000.000) Rp. 11.500.000
Nilai impor Rp.149.500.000
a. PPh Pasal 22 jika PT. Tomang memiliki Angka Pengenal Impor (API)
2,5% X Rp.149.500.000 = Rp.3.737.500
b. PPh Pasal 22 jika PT. Tomang tidak memiliki Angka Pengenal Impor (API)
7,5% X Rp.149.500.000 = Rp.11.212.500
Contoh Kasus Pph Pasal 22
PT. Tomaba bergerak di bidang industri semen beralamat di Jl. Tupai No. 10, Kota Ternate. PT. Tomaba memiliki NPWP
16.184.555.8.942.000. Berikut data transaksi yang terjadi terkait dengan penjualan hasil produksi.
Transaksi Penjualan :
5 September : Menjual hasil industri kepada PT. Bahari Jaya sebesar Rp.550.000.000 (termasuk PPN 10%). PT. Bahari
Jaya beralamat di Jalan Beruang Nomor 8, Kota Ternate, NPWP 01.432.300.8.942,000.
14 September : Menjual hasil produksi kepada PT. Sentosa sebesar Rp.220.000.000 (tidak termasuk PPN sepuluh persen).
PT Sentosa beralamat di Jl. Anuang No. 5, Kota Ternate, NPWP 01.111.400.8.942.000
20 September : Menjual hasil industri kepada Mahakam Raya sebesar Rp.132.000.000 (termasuk PPN 10%). PT.
Mahakam Raya beralamat di Jalan Macan Nomor 7, Kota Ternate, belum ber-NPWP
25 September : Menjual hasil produksi kepada Beton Jaya sebesar Rp.400.000.000 (tidak termasuk PPN sepuluh persen).
Beton Jaya beralamat di Jl. Veteran No. 7, Kota Ternate, belum ber-NPWP
Hitunglah PPh Pasal 22 yang dipungut ! Nama Pembeli DPP PPh yang dipungut

Penyelesaian : PT Bahari Jaya (100 ÷ 110) x Rp.550.000.000 = 0,25% x Rp.500.000.000 = Rp.1.250.000


Rp.500.000.000

PT Sentosa Rp.220.000.000 0,25% x Rp.220.000.000 = Rp.550.000

Mahakam Raya (100 ÷ 110) x Rp.132.000.000 = 0,25% x Rp.120.000.000 = Rp.300.000


Rp.120.000.000 Belum ber-NPWP ditambah (100% x Rp.300.000)
total dipungut Rp.600.000
LOREM 01
Beton Jaya Rp.400.000.000 0,25% x Rp.400.000.000 = Rp.1.000.000
Belum ber-NPWP ditambah (100% x Rp.1.000.000)
total dipungut Rp.2.000.000
PENGERTIAN PPH PASAL 23

Pajak penghasilan pasal 23 adalah pajak penghasilan


dalam tahun berjalan yang dipotong atas penghasilan
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri
dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal,
penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain
yang telah dipotong PPh Pasal 21 yang dibayarkan atau
terutang oleh badan pemerintah, subjek pajak badan
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha
Tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri yang lain.
PEMOTONG PPH PASAL 23 PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG

1. BADAN PEMERINTAH. 1. WAJIB PAJAK DALAM


2. SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
NEGERI 2. BENTUK USAHA
3. PENYELENGGARA TETAP (BUT)
KEGIATAN
4. BENTUK USAHA TETAP
5. AKUNTAN, DOKTER,
NOTARIS
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK

EKSEKUTIF.

HADIAH,
DEVIDEN SEWA PENGHARGAAN,
BONUS.

BUNGA TERMASUK
PREMIUM, ROYALTY
DISKONTO, DAN TEKNIS.
IMBALAN
PENGHASILAN YANG DIKECUALIKAN DARI PEMOTONGAN PPH 23

1. Penghasilan Terutang Pada Bank


2. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan
sewa guna usaha dengan hak opsi
3. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh
perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri
4. Dividen yang diterima oleh orang pribadi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2c Undang- Undang PPh
5. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas
saham-saham
6. Sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggotanya
7. Penghasilan yang dibayar atau țerutang kepada badan
usaha atas jasa keuangan
Tarif dan Dasar Pemotongan Pph pasal 23

1. DEVIDEN
15% 2. BUNGA
3. ROYALTY
4. HADIAH, PENGHARGAAN / BONUS

1. SEWA DAN
2% PENGHASILAN LAIN
SEHUBUNGAN DENGAN
HARTA
2. IMBALAN
Tata Cara Penyetoran dan Pelaporan

01 02 03
Disetorkan selama satu Pelaporan
Melampirkan :
bulan takwim ke bank pemotongan PPh 1. Lembar ketiga SSP
persepsi Pasal 23 dengan bukti setoran PPh Pasal
menggunakan SPT 23;
2. daftar bukti
Masa PPh Pasal 23, pemotongan PPh Pasal
selambat lambatnya 23;
tanggal 20 bulan 3. lembar kedua bukti
pemotongan PPh Pasal
berikutnya
23,
CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 23

PT Sinar Mentari bergerak di bidang industri minuman kesehatan beralamat di Jl. Kemang
No. 5, Kota Ternate dan memiliki NPWP 16.111.444.8.942.000. Berikut data transaksi yang
terjadi terkait dengan pembayaran yang harus dipotong PPh Pasal 23 selama Juli 2018.
Transaksi Pembayaran :
6 Juli Memberikan hadiah dan penghargaan sebesar Rp.50.000.000 kepada PT Intisari
sebagai juara umum lomba jalan sehat yang diadakan oleh perusahaan untuk memperingati
50 tahun berdirinya PT Sinar Mentari. PT Intisari beralamat di Jl. Ceplukan No. 3, Kota
Ternate, NPWP 01.432.444.942.000
15 Juli Membayar sewa kendaraan yang dipakai untuk operasional perusahaan di dalam
Kota Ternate sebesar Rp.5.000.000 kepada Sugianto Thamrin yang beralamat di Jl.
Bengkoang No. 4, Kota Ternate, NPWP 01.123.256.8.942.000
19 Juli Membayar deviden tunai sebesar Rp.100.000.000 kepada PT Berdikari atas
penyertaan modal di dalam perusahaan. Jumlah penyertaan modal PT Berdikari adalah 20%
dari total saham yang beredar. PT Berdikari beralamat di Jl. Ahmad Dahlan No.8, Kota
Ternate, NPWP 01.578.111.8.942.000
Hitunglah PPh Pasal 23 yang dipotong !
PENYELESAIAN
Penerima Jenis Penghasilan PPh yang dipotong

PT Intisari Hadiah dan Penghargaan 15% x Rp.50.000.000 = Rp.7.500.000

Penyelesaian :
Sugianto Thamrin Sewa kendaraan 2% x Rp. 5.000.000 = Rp. 100.000

PT Berdikari Deviden 15% x Rp.100.000.000 = Rp.15.000.000

TEXT HERE

Mark Anderson
THANKS
APAKAH ADA PERTANYAAN?
PERPAJAKAN

Anda mungkin juga menyukai