Pasal 22
CARA PEMUNGUTAN
Pemungutan PPh Pasal 22 wajib disetor oleh pemungut pajak ke kas negara
PEMBELIAN BARANG OLEH BADAN USAHA TERTENTU
Bendahara & badan-badan yang memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% dari
pembelian adalah:
01
Bahan bakar minyak sebesar
0,25 % dari penjualan tidak
termasuk Pajak
02
Bahan bakar gas
sebesar 0, 3 %
03
Pelumas sebesar 0,3%
Sifat pemungutan PPh Pasal 22 atas
penjualan bahan bakar dan pelumas
dapat bersifat final atau tidak final,
tergantung pada jenis bahan bakar dan
pelumas, serta status pembelinya. Jika
penjualan bahan bakar dilakukan
kepada penyalur/agen, PPh Pasal 22
yang dipungut bersifat final.
Apabila dilakukan kepada selain
penyalur/agen, PPh Pasal 22 yang
dipungut atas penjualan bahan bakar
bersifat tidak final.
CONTOH
PENGHITUNGAN
Untuk menghitung pajaknya, Anda
perlu mengetahui tarif dan dasar
pemungutan PPh Pasal 22 untuk
penjualan bahan bakar dan pelumas.
Seperti yang disebutkan sebelumnya,
tarifnya tergantung pada jenis bahan
bakar dan pelumas, serta status
pembelinya (penyalur/agen atau
bukan).
PPH PASAL 22 = TARIF X NILAI
PENJUALAN
CONTOH SOAL
PT Rubrix merupakan pabrik pembuatan
kendaraan bermotor yang membeli solar ke
Pertamina dengan nilai sebesar Rp 200 juta
(tidak termasuk PPN). PT Rubrix memiliki
NPWP.
Tarif PPh Pasal 22 untuk penjualan solar kepada selain
penyalur/agen adalah 0,3 persen. Maka, PPh Pasal 22 yang
harus dibayar oleh PT Rubrix adalah:
Lembar pertama
untuk Wajib Pajak
Lembar kedua
yang dipungut.
sebagai lampiran
laporan bulanan Lembar ketiga
kepada Kantor sebagai arsip
Pelayanan Pajak pemungut pajak yang
bersangkutan.
PEMBELIAN BAHAN-BAHAN
UNTUK KEPERLUAN
INDUSTRI ATAU EKSPOR