Anda di halaman 1dari 38

Ahmad M Ryad, SE.

,Ak

Fakultas Ekonomi UNINUS 2012

adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan UndangUndang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara


bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UU KUP No.28 Tahun 2007 )

1. Pajak dipungut berdasarkan UU dan sifatnya

dapat dipaksakan
2. Tidak ada kontraprestasi langsung 3. Dipungut oleh negara pusat & daerah 4. Dipergunakan bagi pengeluaran pemerintah, apabila ada surplus membiayai public

investment (budgeter)
5. Tujuan mengatur (reguler)
3

PAJAK Keputusan/undang-undang dari pemerintah pusat. Diatur dengan undangundang . Dipungut pemerintah pusat.

RETRIBUSI

Keputusan dari pemerintah daerah. Ditetapkan dengan peraturan daerah. Dipungut pemerintah daerah. Wajib bagi orang yang Wajib dan dapat dipaksakan menggunakan fasilitas bagi seluruh warga negara pemerintah daerah. Tidak mendapat imbalan Mendapat imbalan jasa jasa secara langsung. secara langsung. Berlaku untuk seluruh Berlaku untuk daerah warga negara Indonesia. bersangkutan. Sumber pendapatan Sumber pendapatan pemerintah pusat pemerintah daerah

jelas

tegas

kemamp

uan

m ku Kep hu as tia n

ea K

lan di

Pe

ng

ha si la n

PRINSIP-PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK

mem bera tk

an

ya ela K

an k

Ek on om i
5

iaya < p enerimaan B

pajak dikenakan secara umum dan sesuai dengan kemampuan wajib pajak atau sebanding dengan tingkat penghasilannya.

Pemungutan pajak harus dilakukan dengan tegas,jelas, dan ada kepastian hukum.

Hal ini dimaksudkan agar mudah dimengerti oleh wajib pajak dan memudahkan administrasi.

Pajak yang dipungut hendaknya tidak memberatkan wajib pajak.

Artinya pemerintah harus memperhatikan layak atau tidaknya seseorang dikenakan pajak sehingga orang yang dikenai pajak akan senang hati membayar pajak.

BIAYA PEMUNGUTAN < PENERIMAAN PAJAK

Pada saat menetapkan dan memungut pajak harus mempertimbangkan biaya pemungutan pajak. Jangan sampai biaya pemungutannya lebih tinggi dari pajak yang dikenakan.
9

hadia h

undia n

a aba usah l

O ra n g
EK BJ AK AJ P

i aj

d Ba

royalti
K EK PAJA OBJ
SU

an

Sa sa ra n

TAR IF P AJA K

Te ta p

Pr og re si f

UNSUR-UNSUR PAJAK

if Degres

o op Pr a ion rs l
10

Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
11

Sesuatu yang dikenakan pajak (Penghasilan)

12

ketentuan besar kecilnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya.
13

No. 1. 2. 3.

Penghasilan Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00 Rp3.000.000,00

Tarif Pajak 5% 10% 15%

Persentase tarif pajaknya semakin meningkat mengikuti pertambahan jumlah objek pajaknya.
14

Persentase tarif pajaknya semakin kecil dengan semakin besarnya jumlah objek pajaknya.
No. 1. 2. 3. 4. 5. Penghasilan Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00 Rp3.000.000,00 Rp4.000.000,00 Rp5.000.000,00 Tarif Pajak 25% 20% 15% 10% 5%
15

Persentase tarif pajaknya tetap berapapun jumlah objek pajaknya.

No. 1. 2. 3.

Objek pajak Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00 Rp3.000.000,00

Tarif Pajak 10% 10% 10%

16

Besaran tarif pajaknya tetap berapapun jumlah objek pajaknya.


17

Ne

ga

ra LE P E MB M AG UN A GU T

ah er a

ng su ng La Ti N La dak A ng NG su O ng OL G

JENIS PAJAK

Subjektif

SI FA T
ektif Obj

18

Pajak yang harus ditanggung oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

19

pajak yang harus dibayar pihak tertentu, tetapi dapat dilimpahkan kepada orang lain. Biasanya dibebankan kepada harga jual
Contoh: Pajak Penjualan (PPn), Pajak PertambahanNilai (PPN), bea impor.
20

Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara

Lembaga yang memungut Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak di bawah Departemen Keuangan.
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bea meterai, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, bea cukai, pajak orang asing pajak atas royalti dan dividen.
21

Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah, baik Pemerintah Daerah Tingkat I maupun Pemerintah Daerah Tingkat II.
Pajak ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Contoh: pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, pajak hotel, pajak restoran, dan pajak reklame.

22

Pajak yang pemungutannya berdasarkan diri wajib pajak. Contoh: pajak penghasilan (PPh).
23

Pajak yang pemungutannya berdasarkan objek atau tidak memerhatikan keadaan wajib pajaknya.

Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
24

1. Budgetair 2. Reguler 3. Redistribusi Penghasilan

25

1. Materil 2. Formil

26

Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan, segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan antara pemerintah dan wajib pajak. Misal : UU Pajak penghasilan
27

Memuat tata cara untuk mewujudkan Hukum Pajak Materiil menjadi kenyataan Tata cara penetapan utang pajak; Hak-hak fiskus untuk mengawasi wajib pajak mengenai keadaan, perbuatan, dam peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak; Kewajiban wajib pajak Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
28

1) 2) 3) 4)

Teori asuransi Teori kepentingan Teori bakti Teori gaya pikul

29

Negara berhak memungut pajak dari penduduk


karena menurut teori ini negara melindungi semua rakyat dan rakyat membayar premi pada negara.

30

Bahwa negara berhak memungut pajak karena penduduk negara

mempunyai kepentingan pada


negara, makin besar kepentingan penduduk kepada negara maka

makin besar pula pajak yang harus


dibayarnya kepada negara.

31

Mengajarkan bahwa penduduk adalah bagian dari suatu negara oleh karena itu penduduk terikat pada negara dan wajib membayar pajak pada negara dalam arti berbakti pada negara.

32

Teori ini mengusulkan supaya didalam hal

pemungutan pajak pemerintah memperhatikan


gaya pikul wajib pajak.

33

Stelsel nyata (riil stelsel)

Stelsel anggapan (fictive stelsel) Stelsel campuran

34

Official Assessment System Self Assessment System With Holding System

35

36

37

TERIMA KASIH
38

Anda mungkin juga menyukai