Anda di halaman 1dari 2

QUIZ PPH POTPUT

PT Indomie merupakan perusahaan produsen mie instan. PT Indomie bukan merupakan


perusahaan go public. Saham PT Indomie hanya dimiliki beberapa pihak, yaitu:
a. Koperasi Langit Hijau dengan porsi kepemilikan 10%
b. PT Mie Keriting dengan porsi kepemilikan 20%
c. BUT Mie Ramen dengan porsi kepemilikan 25%
d. Mie Samyang Corp yang berkedudukan di Negara X dengan porsi kepemilikan 5%
e. Tn Andi Wijaya (WPDN) dengan porsi kepemilikan 10%
f. Tn Budi Wijaya (WPDN) dengan porsi kepemilikan 10%
g. Tn Chandra Wijaya (WPDN) dengan porsi kepemilikan 10%
h. Tn Donnie Wijaya (WPDN) dengan porsi kepemilikan 10%
PT Indomie dalam menjalankan usahanya memerlukan tepung terigu impor, sehingga PT Indomie
memiliki API untuk mempermudah proses impor tepung terigu.
Berikut beberapa transaksi PT Indomie selama tahun 2018:
1. Pada tanggal 10 Januari, mengimpor 1 buah mesin produksi sebagai barang modal untuk
memproduksi mie instan dengan harga US$ 15.000. perusahaan membaya asuransi sebesar
US$500, dan biaya trasportasi sebesar US$250. Bea Masuk ditetapkan sebesar 5%. Kurs
Menteri Keuangan US$1= Rp13.000, sedangkan kurs tengah BI US$1 = Rp13.100.
2. Pada tanggal 15 Januari, mengimpor tepung terigu sebanyak 1.000 ton dengan nilai impor
Rp5.000.000.000,00 dari Australia. Tepung terigu merupakan barang yang termasuk pada
Lampiran III PMK-34/PMK.03/2017.
3. Pada tanggal 5 Februari 2018, membayar biaya iklan promosi mie instan kepada PT Iklan
Promo selaku perusahaan agen periklanan, dengan rincian tagihan:
- Jasa pembuatan materi iklan sebesar Rp100.000.000,00
- Fee agen Rp5.000.000,00
- Biaya pemasangan iklan pada PT Perusahaan Media Rp150.000.000,00
PT Iklan Promo melampirkan bukti pembayaran dari PT Iklan Promo kepada PT Perusahaan
Media
4. Pada tanggal 12 Februari, membeli rempah-rempah untuk membuat bumbu mie instan dari Tn.
Abdullah (belum ber-NPWP) sebesar Rp20.000.000,00.
5. Pada tanggal 5 Maret, membayar jasa catering kepada CV Selera Nusantara untuk penyediaan
katering pada perayaan ulang tahun perusahaan. Berdasarkan rincian dalam kuitansi diketahui
bahwa harga makanan adalah sebesar Rp8.000.000,00 dan jasanya sebesar Rp4.000.000,00.
6. Pada tanggal 5 Maret, melakukan pengundian pegawai yang berhak mendapatkan liburan ke
Thailand. Pegawai yang mendapatkan hadiah undian sebesar Rp20.000.000,00 adalah
Susanto (belum ber-NPWP).
7. Pada tanggal 12 Maret, melakukan pembelian BBM dari PERTAMINA sebagai bahan bakar di
Pabrik dengan nilai Rp25.000.000,00.
8. Pada tanggal 2 April, menerima tagihan dari CV Fashion atas pembuatan seragam pegawai PT
Indomie. Rincian tagihan terdiri dari imbalan jasa sebesar Rp50.000.000,00 dan biaya bahan
(ada faktur pembelian) sebesar Rp30.000.000,00.
9. Pada tanggal 5 Mei, membayar jasa desain kemasan produk kepada PT Kreasindo sebesar
Rp5.000.000,00.
10. Pada tanggal 1 Juni, membayar premi asuransi ke Axa Insurance Asian Ltd. yang merupakan
perusahaan asuransi di negara Y sebesar US$2.000 dengan kurs Menteri Keuangan US$1=
Rp13.100, sedangkan kurs tengah BI US$1 = Rp13.250.
11. Pada tanggal 1 Juli, membeli 10 lembar obligasi PT XL di pasar perdana melalu Bank ABC
selaku perantara seharga Rp7.500.000,00 per lembar. Obligasi diterbitkan tanggal 1 Juli 2018

Credit to: Ikhsan Zaini


dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000.000,00, jangka waktu 5 tahun, bunga 8%
yang dibayarkan setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
12. Pada tanggal 7 Juli, menyewa kapal laut dari PT Perahu Kertas untuk mengangkut produk ke
cabang perusahaan yang ada di Makassar. Harga sewa yang dibayar sebesar
Rp30.000.000,00.
13. Pada tanggal 1 Agustus, mengekspor mie instan ke Afrika Selatan dengan nilai ekspor sebesar
Rp200.000.000,00.
14. Pada tanggal 10 Agustus, mengumumkan pembagian dividen dengan total sebesar
Rp500.000.000,00 yang akan dibagikan tanggal 10 Oktober 2018.
15. Pada tanggal 8 September, membeli sebidang tanah untuk pembangunan pabrik dari Tn. Yahya
(belum ber-NPWP) sebesar Rp1.000.000.000,00 secara tunai. Akte Jual Beli ditandatangani
pada tanggal 10 September 2018.
16. Pada tanggal 1 Oktober, membayar jasa perawatan AC dari PT Angin Cepoi sebesar
Rp10.000.000,00. PT Angin Cepoi dapat menunjukkan Surat Keterangan dari KPP yang
menyatakan bahwa PT Angin Cepoi dikenai pajak berdasarkan PP 23 Tahun 2018.
17. Pada tanggal 12 November, menjual 10.000 lembar saham PT Telkom (TLKM) di Bursa Efek
Indonesia dengan harga Rp4.000,00/lembar.
18. Pada tanggal 30 November, menjual 10 lembar obligasi PT XL kepada PT Lintas Artha melalui
PT Damai Sekuritas selaku perantara dengan harga jual per lembar sebesar Rp8.000.000,00
belum termasuk bunga berjalan.
19. Pada tanggal 1 Desember, membayar sewa gudang untuk 2 tahun ke depan sebesar
Rp100.000.000,00 kepada Tn. Harun (belum ber-NPWP).
20. Pada tanggal 3 Desember, membayar royalty kepada Mie Samyang Corp. yang berkedudukan
di Negara X untuk penggunaan resep Mie Samyang senilai US$10.000. Kurs Menteri Keuangan
US$1= Rp13.000, sedangkan kurs tengah BI US$1 = Rp13.100.
Tidak ada P3B antara Indonesia – Negara X dan Indonesia Negara Y.
Diminta:

Identifikasi jenis PPh, mekanisme pelunasan, pemotong atau pemungut, PPh terutang, saat setor,
dan saat lapor dengan format sebagai berikut:

Tgl Jenis dan Mekanisme Pemotong PPh Saat Setor Saat Lapor
Transaksi Sifat PPh Pelunasan atau Terutang
Pemungut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Keterangan:
(1) : diisi tanggal transaksi
(2) : diisi jenis PPh, misalnya PPh Pasal 22 tidak final
diisi bukan objek pemotongan atau pemungutan (jika transaksi tersebut bukan objek
pemotongan atau pemungutan atau bukan objek PPh final)
(3) : diisi pemotongan, pemungutan, atau setor sendiri
(4) : diisi nama Pemotong atau Pemungut (jika ada)
dikosongi jika tidak ada Pemotong atau Pemungut
(5) : diisi perhitungan PPh terutang
(6) : diisi paling lambat penyetoran PPh
(7) : diisi paling lambat pelaporan PPh

Credit to: Ikhsan Zaini

Anda mungkin juga menyukai