Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan Solar Cell dengan Wind Power dan Tanpa Wind Power

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA


KULIAH PRAKTIKUM
PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU
TERBARUKAN
DISUSUN OLEH :

NAMA : AFFAN HANIF ATH TARECH


NIM : 061830311274
KELAS : 4 LF
DOSEN : Siswandi, S.T. M.T

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020
Tugas

1. Perbedaan praktikum menggunakan Solar Cell yang digabungkan dengan Wind Power!

2. Bagaimana penggabungan terhadap Wind Power!

Penyelesaian

1. Perbedaan antara Power System Solar Cell yang berdiri sendiri dengan Solar Cell yang dihibrid dengan
Wind Power adalah terletak pada keefektifan pilihan penggunaan sumber energi. Ketika Solar Cell
sedang terhalang oleh bayangan atau sinar matahari yang tidak terlalu terik maka pasokan daya masih
dapat disalurkan oleh Wind Power. Dengan melakukan hibrid ini juga energi listrik yang dihasilkan akan
semakin besar pula. Karena sumber daya berasal dari dua jenis sumber energi listrik yaitu, PLTS dan
PLTB. Pengisian baterai juga akan menjadi lebih cepat karena arus listrik yang dihasilkan akan semakin
besar. Namun biaya yang diperlukan untuk instalasi pembangkit ini cukup mahal.

Berbeda dengan Solar Cell yang berdiri sendiri, pilihan sumber energi tidak variatif. Karena listrik hanya
dihasilkan melalui Solar Cell saja. Energi listrik yang dihasilkan kecil, karena hanya dihasilkan dari satu
sistem pembangkit. Pengisian baterai lambat, karena arus listrik yang dihasilkan kecil. Namun biaya
yang dikeluarkan ekonomis.
2. Penggabungan terhadap Wind Power kedalam sistem Solar Cell dapat dikontrol menggunakan
Arduino Uno sebagai kontroller nya.

Berikut adalah diagram rancangan Hibrid Solar Cell dengan Wind Power yang dikontrol menggunakan
Arduino Uno. Skema diatas terlihat bahwa kedua sumber dipasang secara paralel yang dihubungkan ke
charge control. Charge control dihubungkan ke baterai kemudian ke beban (lampu). Proses
pengontrolan sistem hibrid ini menggunakan master kontrol yang mengambil sumber dari baterai.
Master kontrol yang digunakan adalah arduino uno.

Perancangan ini digunakan sumber energi terbarukan yang berbeda yaitu panel surya dan turbin angin.
Panel surya diletakan dengan ketinggian 150 cm dari tanah. Turbin angin yang diletakan tepat dibawah
panel surya dengan ketinggian 70 cm. Proses terjadinya pengontrolan dengan menggunakan sensor
tegangan sebagai media untuk mengetahui tegangan pada masing-masing pembangkit dan baterai.
Tegangan yang sudah terbaca ditampilkan di monitor yang sebelumnya disimpan pada modul mikro SD
card yang terhubung dengan arduino. Skema perancangan sistem kontrol sistem hibrid adalah sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai