DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS 4 LF
DOSEN PEMBIMBING :
2020
BAB IV
JARINGAN DISTRIBUSI TL
Jaringan tegangan rendah dipergunakan untuk memasok tenaga listrik ke Pelanggan dengan
daya 450 VA s/d 197,5 kVA. Pasokan listriknya diperoleh dari gardu distribusi (gardu beton
cantol atau portal).
Jaringan ini mempergunakan kabel lilit (twisted cable) berisolasi yang mempunyai tegangan
isolasi maksimum 1000 V, jadi dalam hal ini kabel lilit TR tidak boleh dipergunakan untuk
penghantar yang mempergunakan tegangan 20 kV.
Pemakaian kabel TR berisolasi, disebabkan banyaknya lintasan pohon yang dilalui oleh kabel
tersebut, jadi dalam ini kalau tidak berisolasi banyak pepohonan yang akan ditebang hal ini
sangat merugikan bagi yang mempunyai pepohonan.
= 3 X 70 mm2 +1 x 50 mm2
4 x 25 mm2, 4 x 35 mm2
Khusus pada kabel twisted tegangan rendah terdapat tanda fasa sebagai berikut:
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. PLASTIC STRAP
6. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
POSISI JARINGAN
5.3 Material Untuk Jaringan Ujung
1. TEBSION BRACKET
2. JEPITAN STRAIN
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. STRAP PENJEPIT
6. TUTUP PLASTIK PEMISAH
7. LINK
8. UJUNG BERISOLASI
9. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
POSISI JARINGAN
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. PLASTIC STRAP
6. BUNDELD CON, CONECTOIR
70-25/70-25
7. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
5.5 Kebutuhan Material Untuk Persimpangan Jaringan & Belokan
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. PLASTIC STRAP
6. BUNDELD CON, CONECTOIR
70-25/70-25
7. SUSPENSION CLAMP BRACKRET
8. SUSPENSION CLAMP
9. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. PLASTIC STRAP
5. STOPPING BUCKLE
6. BUNDELD CON, CONECTOIR
70-25/70-25
7. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
5.7 Kebutuhan Material Untuk Jaringan Lurus
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. PLASTIC STRAP
6. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. STOPPING BUCKLE
5. PLASTIC STRAP
6. BUNDLED COND, CONNECTIR
70-25/70-25
7. PROTEKTIP PLASTIC STRAP 0,5 mtr
5.9 Kebutuhan Material Untuk Jaringan Pertigaan
1. TEBSION BRACKET
2. STRAIN CLAMP
3. STAINLESS STEEL STRIP 0,75 mtr
4. PLASTIC STRAP
5. STOPPING BUCKLE
6. BUNDLED COND, CONNECTIR
70-25/70-25
Konstruksi dan material kabel lilit seperti terlihat pada gambar-gambar diatas, berguna bila
kabel lilit rusak akibat terbakar atau tertimpa pohon , dapat diketahui material apa yang perlu
dibawa.
Gambar ini dipergunakan untuk pemilihan material JTR sesuai sudut jaringan
Karena pada JTR tanda fasa hanya di tandai dengan strip-strip kecil, maka untuk pemasangan
tanda fasa dengan plat plastik pada JTR seperti terlihat pada gambar diatas, sangat berguna
bagi Perencana dan Pelaksana pemasangan sambungan baru, sehingga beban pada tiap
fasanya diusahakan dapat seimbang.
Kegunaan tabel :
Kegunaan tabel diatas adalah untuk pembebanan penghantar kabel lilit (Amp), harus melihat
Kemampuan Hantar Arus seperti terlihat pada tabel diatas.
PERHATIAN
o Bendengan melebihi KHA kabel lilit seperti terlihat tabel diatas. Bila terjadi
short circuit pada kabel llilit, NH fuse bisa tidak trip, sehingga dapat
menimbulkan kebakaran pada kabel lilit.
o Karena NH fuse dibendeng, beban dapat melebihi kapasitas trafo, yang dapat
memanaskan trafo akibatnya trafo short circuit/terbakar.
5.12 TABEL UNTUK BENTANGAN KABEL TWISTED TR
UKURAN TIANG
KABEL 200 daN 350 daN 500 daN 800 daN
3 x 25 32 m 43 m 54 m 77 m
3 х 35 31 m 41 m 51 m 71 m
З x 50 31 m 41 m 50 m 69 m
З x 70 27 m 36 m 44 m 67 m
3 x 35 + 2 x 16 30 m 40 m 49 m 60 m
3 x 50 + 2 x 16 29 m 36 m 47 m 64 m
3 x 70 + 2 x 16 26 m 35 m 42 m 56 m
B. pemasangan stringing block yang langsung dipasang pada tiang lurus atau belokan
o Kunci sock, tractel-tirfor super T13, sikat pembersih, comealong tipe frog 35 mm 2
s/d 70 mm2.
o Walkie talkie, peralatan kompresi mekanis dengan tangan.
o Tang penjepit, pemotong kabel, penahan rol drum.
o Sistem katrol dengan tangan, tali kawat polyster, pemutar.
o Kabel tackle blocks 500 daN, sackle perentang, block perentang tunggal.
o Tambang serat, dinamometer (kekuatan dlm daN = 1000).
o Tangga luncur portable, kerangka gergaji besi, pisau.
o Peralatan khusus untuk stainless steel strip :
Tang pelipat steel strip, tang pengikat bergerigi, tang penggunting dan palu tukang
listrik.
o Pemutar skrup segi delapan, kunci pas dan sliding T handle.
o Perentang ujung ukuran dlm metrik.
o Peralatan pengelasan gas portable
Penjelasan Jaringan Distribusi :
Jaringan distribusi yang telah dijelaskan diatas adalah jaringan tenaga listrik distribusi
tegangan menengah yang mempergunakan kabel tanah atau mempergunakan kawat udara dan
jaringan tenaga listrik tegangan rendah yang mem pergunakan kabel lilit (twisted). Pada
prinsipnya jaringan tenaga listrik distribusi sebagai penyalur tenaga listrik ke pelanggan
mempergunakan tegangan menengah 20 kV atau tegangan rendah (220 - 380 V atau 231 -
400 V). Untuk pemakaian tenaga listrik y ang dibutuhkan pemakai tenaga listrik adalah mutu
listrik yang baik al: tegangan (+ 5% dan 10%) dan frekwensi (+- 0,1 Hz), untuk itulah
pemgelaaran jaringan distribusi harus melihat mutu listrik tersebut, disesuaikan dengan
panjang jaringan dan pembebanannya y ang akan dipikul oleh jaringan distribusi.
Untuk jaringan udara tegangan menengah yang perlu diperhatikan adalah sambungan
(jepitan), sebaiknya sambungannya arah beban (dekat tiang lanjutan) kalau jepitan nya
kendor karena adanya gaya berat kawat, dapat melepas kawat tersebut dari sambungannya
sehingga jatuh ketanah tetapi GFR di GI trip . Karena jaringan udara TM tergelar di udara
bebas perlu dilihat ROW (road of wide) supaya pepohonan tidak menyentuh kawat, bila
tersentuh dapat menyebabkan gangguan hubung singkat. Untuk kabel tegangan rendah yang
mempergunakan kawat berisolasi tidak ada masalah pada lingkungan terutama pohon yang
menyentuhnya.
BAB V
1. PENDAHULUAN
Energi (kWh) adalah sebagai bentuk pemakaian listrik, yang dikeluarkan oleh Pusat
Listrik dan dipergunakan oleh beban.
Persamaan energi:
Dimana :
E fasa = tegangan fasa-netral (volt), E f −f = tegangan fasa –fasa (volt), I = arus (amp).
Cosφ = power factor dan t = waktu pemakaian listrik (jam).
Jadi kWh adalah sebagai patokan energi, bila ditinjau dari Pusat Listrik sebagai
patokan energi yang dikeluarkan oleh Pusat Listrik, yang berhubungan dengan pemakian
bahan bakar. Bila ditinjau dari beban (pelanggan) adalah sebagai patokan untuk mengetahui
pemakaian energi (kWh) yang dipergunakannya.
Untuk mengetahui besaran energi yang dipergunakan baik oleh Pusat Listrik atau
pelanggan dipasang alat pengukur yang disebut kWh meter.
Pemasok tenaga listrik (PLN), memasok listrik ke pelanggan dalam bentuk tegangan
(E) dan arus (l), oleh karena permintaan listrik oleh pelanggan bermacam- macam
kebutuhannya, untuk itu dipasang pembatas arus yang sesuai dengan permintaan daya
pelanggan alat tersebut disebut alat pembatas.
Pada bab ini, secara ringkas membahas tentang alat pembatas dan pengukur dan
bermacam – macam alat ukur yang dipergunakan sebagai alat untuk mengukur daya, arus,
dan tegangan.
Penyambungan tenaga listrik ke pelanggan, diatur dalam Tarif Dasar Listrik yang
dikeluarkan oleh PT PLN (Persero), dengan ketentuan sebagai berikut:
Pada pelanggan TT atau TM, sebagai Alat Pengukur dan pembatas/proteksi disebut
APP mempergunakan kWh meter, kVArh, Current transformer, Potensial transformer dan
over - load Relay dengan circuit breaker.
2. DIAGRAM PENGAWATAN APP
a. Diagram Pengawatan Langsung
Diagram Pengawatan APP 1 fasa
Contoh: Pemasangan segel pada APP 1 fasa atau 3 fasa pengukuran langsung
Segel adalah pelindung untuk mencegah agar alat atau komponen yang dilindungi
dimaksud tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang
o = Segel yanggu
ʘ = Segel meterologi
Pendapatan Pengelola Listrik diperoleh dari pengukuran energi melalui kWh meter yang
terpasang di Pelanggan, untuk ke akuratan dari kWh meter sebelum dipasang atau setelah
dipasang harus diuji terlebih dahulu. Apakah putaran kWh meter yang terpasang sudah sesuai
dengan pemakaian beban/energi yang diukur.
Dibawah ini dijelaskan bagaimana cara menguji kWh meter berdasarkan beban terukur.
Keterangan :
Dimana:
Cara pengukuran:
P =U.I.Coso
Dari pemeriksaan tersebut diatas bila hasilnya ( - ) minus, maka perlu diadakan penelitian
lebih lanjut karena kemungkinan yang terjadi adalah :
o Adanya pelanggaran mempengaruhi kWH meter.
o Rusaknya CT/PT.
o Mutu/kualitas CT/PT tidak baik.
o Adanya salah pengawatan.
Hasil pengukuran:
Dan : P=P1+P2+ P3
P = 7715,3 watt
Kelas
0,5 1 2
Meter
Emaks +/-
0,1 0,15 0,2 0,2 0,3 0,4 0,3 0,45 0,6
(%)
o Kegunaan tabel diatas adalah bila kWh meter pelanggan ada yang rusak, dengan
bantuan tabel diatas, Petugas Yanggu dengan mudah mengetahui arus nominal kWh
meter yang sesuai dengan Daya Pelanggan.
o Membawa kWh meter mekaanik tidak boleh horizontal atau terbalik, hal ini akan
menggeser tumpuan tiang piringan selanjutnya putaran kWh meter akan terhambat.
o Juga untuk kWh elektronika cara membawanya tidak boleh kasar (lepas tangan)
karena akan merusak komponen elektronikanya.
DEFINISI TENTANG APP (ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR)
- Pengukuran
- Pembatasan
- Meter kWh
Meter kWh mempergunakan meter 1 fasa 2 kawat atau 3 fasa 4 kawat, dengan
meter kWh kelas 1 dan kelas 2. Untuk meter kWh kelas 1 dipergunakan untuk pelang-
gan > 41,5 kVA dengan mempergunakan trafo arus. Untuk meter kWh kelas 2
dipergunakan untuk pelanggan < 41 kVA tanpa mempergunakan trafo arus
Meter kWh mempergunakan meter kWh kelas 1 atau lebih teliti, dengan
pengukuran (WBP dan LWBP), mempergunakan trafo arus (kelas 0,2S) dengan trafo
tegangan (kelas 0,2 atau 0,5) pada sambungan tegangan menengah dipasang juga
kVarh sebagai pengukur pemakaian daya reaktif, bila power faktro beban ≤.
Bila daya sudah melebihi daya kontrak, maka disarankan pelanggan tersebut
disarankan menambah daya.
- APP Tipe IA adalah APP dengan tutup pelindung dan kWh meter 5/20 A
- APP Tipe khusus II A adalah pengukuran dengan meter kWh tarif tunggal 3 kawat
tanpa meter kVArh
- APP Tipe khusus II B adalah pengukuran dengan meter kWh tarif tunggal 4 kawat
tanpa meter kVArh
- APP Tipe khusus II C adalah pengukuran dengan meter kWh tarif tunggal 3 kawat dan
meter kVArh
- APP Tipe khusus II D adalah pengukuran dengan meter kWh tarif tunggal 4 kawat dan
meter kVArh
- APP Tipe khusus II E adalah pengukuran dengan meter kWh tarif ganda 3 kawat dan
meter kVArh
- APP Tipe khusus II A adalah pengukuran dengan meter kWh tarif ganda 4 kawat dan
meter kVArh