Anda di halaman 1dari 45

Komponen Instalasi Penerangan

KABEL
• Kabel yang berada dipasaran memiliki isolasi baik dari karet maupun dari plastik. Dengan berbagai
bentuk dan ukuran. Selain isolasi juga dilengkapi semacam perisai sebagai pengamanan terhadap
tekanan mekanis. Yang dibahas disini adalah jenis penghantar yang sering dipergunakan pada
jaringan instalasi rumah tinggal, kantor dan bangunan sejenisnya dengan pasangan tetap.
Diantaranya :
• Kabel NYA
• Kabel NYM
• Kabel NGA
• Kabel NYHGbY
Pemasangan Kabel NYA dan NGA
Pemasangan harus dalam pipa pelindung.
Tidak boleh dipasang diruang basah. Dialam terbuka.serta ditempat dengan
resiko kebakaran.
Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, ditanam
langsung kedalam tanah, harus dilindungi dengan pipa pelindung.
Kabel NGA dan NYA, boleh digunakan didalam perlengkapan hubung bagi
peralatan listrik ( PHB).
Boleh dipasang dengan menggunakan isolator, cara pemasangannya diusahakan
ada jarak bebas minimum 1 cm terhadap dinding dan bagian lain dari bangunan
konstruksi
Kabel NYM 3 x 2,5 mm2
• Kabel NYM ini pada umumnya terdiri dari beberapa buah kabel yang
banyak disesuaikan dengan kebutuhan misalnya berisi dua atau tiga
kabel jenis NYA. Istilah NYM mempunyai arti sebagai berikut :
• N : Normal artinya penghantar terbuat dari tembaga.
• Y : Isolasi PVC. Yaitu Polyvynyl Chlorida.
• M : Artinya selubung kabel terbuat dari PVC.
• 3 x 2,5 mm2 : artinya kabel tersebut mempunyai 3 penghantar yang
masing-masing berukuran 2,5 mm2.
Pemasangan Kabel NYM
• Boleh dipasang langsung menempel pada tembok atau dinding
lainnya juga di ruangan lembab serta ditempat dengan resiko bahaya
kebakaran dengan menggunakan klem dan jarak 25 cm.
• Boleh dipasang langsung pada bagian-bagian lain dari bangunan,
asalkan cara pemasangannya tidak merusak selubung luar kabel.
• Tidak boleh dipasang atau ditanam didalam tanah.
PIPA
• Fungsi pipa pada instalasi adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar
dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapih. Jenis Pipa
Pelindung :
• Pipa UNION
• Pipa PVC atau Paralon
• Pipa Fleksibel
• PIPA UNION
• Pipa UNION adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa
mengguna- kan las dan diberi cat meni berwarna merah.Pipa jenis ini dalam
pengerjaannya mudah, karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan
dingin.Selain dari pada itu pipa Union mudah pula dipotong dengan gergaji besi, pipa
jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif murah.Dalam instalasi listrik pada
pemasangan pipa union jika masih dalam jarak jangkauan tangan harus dihubungkan
dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk menyelubungi kawat pembumian (
arde).Pemasangan pipa union umumnya dipasang pada tempat yang kering dengan
maksud menghindari dari terjadinya korosi atau karat.
PIPA PVC atau Paralon
• Pipa pelindung yang terbuat dari bahan PVC atau paralon. Keuntungan
menggunakan pipa PVC dibandingkan dengan pipa Union antara lain :
• Pipa PVC lebih ringan, mudah pengerjaannnya, mudah dibengkokkan.
• Yang lebih penting adalah pipa PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi
sehingga dalam pemasangannya tidak akan mengakibatkan terjadinya
hubungan pendek antara penghantar dengan pipa.
• Pipa Flexyble
• Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel
pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Contoh pipa
KRF. Sebagai contoh misalnya dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal
dari dak standar menuju ke meter pembatas listrik atau juga dipakai
sebagai pelindungpada penghantar instalasi tenaga seperti mesin bubut.
Pres dan mesin skraf.
Perlengkapan Pipa (Klem atau Sengkang)
• Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa
agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan
berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan
pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk
meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana,
pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada
kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya :
• Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit.
• Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar.
• Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar.
Sambungan Pipa
• Klem atau sengkang adalah suatu bahan yang dapat dipakai untuk menahan pipa
agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dibuat dari bahan
berupa Plat besi atau PVC, dan mempunyai ukuran yang diseduaikan dengan
pipanya. Jarak pemasangan klem tidak boleh lebih dari 100 cm. Untuk
meninggikan pemasangan pipa, klem biasanya dilengkapi dengan pelana,
pemasangan pipa yang perlu ditinggikan misalnya pada kotak sekering, atau pada
kotak penyambung. Didalam instalasi listrik dikenal beberapa macam klem yang
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhannya misalnya :
• Klem atau sengkang setengah, dipakai pada tempat yang sempit.
• Klem atau sengkang ganda untuk pemasangan pipa yang sejajar.
• Klem atau sengkang mejemuk untuk pemasangan beberapa pipa yang sejajar.

Selubung Pipa
• Pada umumnya pada bagian dalam dari ujung pipa pelindung terdapat bagian
yang tajam yang disebabkan oleh bekas pemotongan baik dari pabrik mangsung
maupun pada pelaksanaan pekerjaan, bagian yang tajam tersebut harus
diratakan dan untuk meratakannya akan memakan waktu yang lama, untuk
mengatasi hal ini maka pabrik-pabrik telah menyediakan suatu komponen disebut
selubung pipa atau yang biasanya dikenal dengan nama TILE. Dengan
menggunakan Tile , maka ujung pinggir dari pipa akan licin dan tidak tajam.
Kotak Sambung
• Dalam pekerjaan instalasi untuk suatu keperluan tertentu biasanya ada
pemasangan kawat yang harus disambung atau dicabangkan , kawat yang
disambung menurut ketentuan peraturan instalasi listrik tidak di izinkan
berada didalam pipa. Karena di khawatirkan sambungan akan putus pada
waktu kawat direntangkan pada waktu dimasukkan dalam pipa , sebab bila
hal ini terjadi, maka akan berakibat timbulnya hubungan pendek atau
bahaya kebakaran. Untuk menghindari hal ini maka penyambungan kawat
harus dalam kotak yang disebut kotak sambung Jenis kotak sambung yang
sering kita jumpai :
• Kotak sambung cabang dua ( untuk penyambungan lurus)
• Kotak sambung cabang tiga ( untuk Percabangan , pada saklar, stop kontak)
• Kotak sambung Cabang empat.( Untuk Percabangan Cross)
Saklar
• Sakelar adalah : sesuatu alat yang dapat digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan arus
listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam, jenisnya yaitu :
• Sakelar Penerangan
• Sakelar Tegangan Tinggi
• Sakelar Instalasi tenaga
• Sakelar Elektronika.
• Pada waktu memutuskan dan menghubungkan arus listrik biasanya akan timbul busur api ( Fong)
diantara kontak-kontaknya, besarnya loncatan api tergantung dari kecepatan kontak-kontak
sakelar terputus atau penyambung. Untuk mengatasi hal ini biasanya sakelar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutus hubungan sakelar dengan cepat.Dalam prakteknya kita mengenal
bermacam-macam jenis saklelar yang biasanya dipakai pada instalasi listrik penerangan rumah,
bangunan sekolah atau sejenisnya. Jenis-jenis sakler tersebut adalah :
• Sakelar Tunggal
• Sakelar Berkutub Ganda
• Sakelar berkutub Tiga
• Sakelar Kelompok
• Sakelar Seri ( deret)
• Sakelar Tukar
• Sakelar Silang.
Saklar Tunggal
• Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya hanya dapat
menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal hanya
terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban
atau lampu. Pada penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua
atau tiga lampu sekaligus tergantung kemampuan daya hantarnya.
Saklar Berkutub Ganda
• Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan
penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga
memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di
pergunakan pada Box sekering/fasa.
Saklar Berkutub Tiga
• Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi menghubungkan fasa
kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai sakelar untuk
saluran tiga fasa.
Saklar Kelompok
• Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan
kebutuhannya misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau
tiga buah lampu , namun tersebut tidak dinyalakan bersamaan.
Saklar Seri (Deret)
• Sakelar seri (deret) adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu
dapat memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih
secara bergantian atau bersama-sama, lampu jenis ini banyak
digunakan dalam ruang tamu, ruang tidur atau lampu gang. Sakelar
seperti ini pada saat sekarang sudah sangat sulit di jumpai,
seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa sakelar yang
terdiri dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu kotak.
Saklar Tukar
• Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini banyak
dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel.
Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu
secara bergantian.
Saklar Silang
• Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang ada
ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan
berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar.
Sehingga lampu dapat dioperasikan dari tiga tempat.
Klasifikasi Saklar
• Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal pemasangan
dan cara kerjanya.
• Klasifikasi sakelar berdasarkan Pemasangannya :
• sakelar yang dipasang didalam tembok ( Inbow), perlu Imbowdus)
• sakelar yang dipasang diluar tembok ( Outbow), Perlu Roset Kayu tempat dudukan
sakelar.
Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya.
• Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi
menjadi :
• sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara memutar)
• sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
• Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik)
• Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan)
Stop Kontak
• Stop Kontak adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai
tempat/terminal untuk mendapatkan arus /tegangan listrik yang
diperlukan untuk kebutuhan peralatan listrik atau alat-alat rumah
tangga seperti : pesawat TV, Radio, Kulkas, Kipas Angin, Setrika listrik
dll.
• Stop Kontak terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Bagian Dasar atau kaki
• Terbuat dari porselin, keramik atau bahan isolator lainya dan sekaligus
dudukan stop kontak yang di sekrup pada tembok atau kayu. Pada
bagian ini juga terdapat tiga buah titik kontak hubung untuk, kawat
penghantar , fasa, netral, PE.
b. Bagian Penutup
• Adalah merupakan pelindung dari bagian dasar/kakinya, selain
sebagai pelindung juga memberikan keindahaan dari stop kontak
tersebut. Bagian penutup ini bisasnya terbuat dari ebonit atau plastik.
Klasifikasi Stop Kontak
• Berdasarkan cara pemasangan stop kontak dapat dibedakan menjadi
2 yaitu :
• pemasangan stop kontak diluar tembok (Outbow), perlu roset, pipa
pelindung.
• Pemasangan stop kontak didalam tembok(Inbow) , perlu inbowdus
dan pipa.
Fiting
• Fiting adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memasang atau
menempatkan bola lampu yang digunakan sebagai penerangan untuk
menyalakan dan memadamkan lampu fiting biasanya dihubungkan dengan
sakelar.
• Fiting terdiri dari dua bagian yaitu :
• Bagian dalam , merupakan penghantar arus listrik yang terdiri dari
hantaran fasa dan hantaran nol. Kedua hantaran tersebut disekat oleh
bahan isoaltor yang ada pada badannya.
• Bagian Luar, Merupakan bahan isolasi yang merupakan penutup dari fiting,
dengan maksud agar sipemakai tidak kena aliran listrik pada waktu
memasang bola lampu.
Konstruksi Fiting
• Berdasarkan konstruksinya kita mengenal 2 macam fiting yaitu :
• Fiting Ulir, cara pemasangan Bola lampu dengan cara memutar, fiting
jenis ini banyak disukai karena lebih kuat.
• Fiting Bayonet , cara pemasangan bola lampu dengan cara
ditekan/ditusukan seperti memasang bayonet pada senjata panjang.
• Bentuk fiting tusuk ini ada dua sbb :
• a. fiting tusuk biasa
Penggunaan dan Pemasangan Fiting
• Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan ,
fiting dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
• a. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya (
dilangit-langit, dinding-dinding, bangku-bangku ), bahan dari bakelit,
ebonit, porselin.
• b. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan
kabel snur yg dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai
penahan berat fiting dan armaturnya.
• c. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai
tempat pengambilan arus listrik yang dibantu oleh steker.
• d. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya
dipasang pada tempat yang kedap air( lembab)
FUSE

Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam
Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang
akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit)
dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut
tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika
dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan
dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan adalah berbentuk tabung (silinder) dan Pisau (Blade Type). Fuse yang
berbentuk tabung atau silinder sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang berbentuk Pisau (blade)
lebih sering digunakan di bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri ataupun diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse diantaranya terdiri dari Arus
Listrik (dalam satuan Ampere (A) ataupun miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) ataupun miliVolt (mV).
Dalam Rangkaian Eletronika maupun Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
Pada umumnya Fuse memiliki bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca maupun Plastik sehingga kita dapat melihat
langsung apakah Kawat halus Fuse tersebut putus atau tidak. Tetapi ada juga jenis Fuse yang bungkusannya menutupi Kawat
halus di dalamnya sehingga kita sulit untuk melihat isi daripada Fuse tersebut. Oleh karena itu, kita perlu mengukur Fuse dengan
Multimeter untuk mengetahui apakah Fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.
Macam macam fuse
1. Fuse Catridge

Fuse element adalah tipe fusible link yang berbentuk catridge atau kadang juga disebut
pacific fuse. Element Fuse yang digunakan dilengkapi dengan terminal dan housing. Secara
umum fuse element yang sering kita jumpai di pasaran adalah yang cara pasangnya dengan
cara plug-in atau dengan menggunakan bolt.
Fusible link berbentuk kawat penghantar yang didesain akanmeleleh dan putus saat dilewati
oleh arus lebih yang melebihi kapasitas arusnya, karena desainnya yang seperti itu maka
isolation nya terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
2. Fuse Diazed

Fuse Diazed memiliki bentuk fisik seperti galon air mineral berdimensi kecil yang terbuat dari bahan
keramik. Bahan fuse ini adalah pada baguan dasar dan atas sekering terbuat dari bahan logam yang
berfungsi sebagai penyalur arus. Dalam penggunaannya sekering diazed selalu dilengkapi komponen
lainnya seperti rumah sekering ( fuse holder ), adaptor dan tutupnya ( Fuse Cap). Tepe fuse diazed ini
adalah tipe ulir yang merupakan sekering dengan kapasitas pemutus rendah. Fuse ini dipakai pada
instalasi rumah. Bentuk Fisik fuse diazed mirip dengan MCB. Cara penggunaannya saat terjadi overload
dah hubung singkat, maka yang didalam akan putus. Didalah fuse ini terdapat pasir yang meredamkan api
saat terjadinya overload dan hubung singkat
3. Fuse Neozed

Fuse Neozed mirip dengan fuse diazed pada patron leburnya hanya saja berbeda
tempatnya. Cara penggunaannya saat hubung singkat dan overload, patron leburnya
yang ada didalam fuse ini akan mendorong keluar, yang menandakan fise neozed
telah putus
4. Fuse NH

sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang di sisi tegangan rendah (220 Volt), untuk
melindungi trafo terhadap gangguan arus lebih yang disebabkan karena hubung singkat dijaringan tegangan
rendah maupun karena beban lebih. NH Fuse umumnya dipasang pada PHB trafo listrik yang berfungsi
sebagai pemutus atau pengaman terhadap arus lebih.
NH Fuse links banyak dipakai di dunia industri. Fuse ini terdapat berbagai jenis, mulai dari tegangan, ukuran
body dan Class.
· Tegangan : AC 400 / 500/ 690/ 1000/ 1500
· Ukuran/ Size : 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4
· Class : a. gG : Aplikasi umum, Proteksi Kabel dan Line.
b. gB : Aplikasi Umum
c. aM : Proteksi Short pada motor.
d. gTr : Aplikasi Umum dan Proteksi Trafo.
e. gTF : Aplikasi Umum.
B. MCB

MCB adalah dan fungsi MCB dalam instalasi listrik dirumah. MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang
berfungsi sebagai alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih (over load). MCB akan memutuskan
arus apa bila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal MCB, sebagai contoh MCB 2 A akan memutuskan arus jika
penggunaan beban melebihi 2 A, MCB juga akan memutuskan arus jika terjadi hubung singkat karena saat hubung singkat arus
yang dihasilkan sangat besar dan melebihi 2 A. Sebagai salah satu alat pengaman listrik MCB sangatlah menguntungkan dan lebih
efisien dibandingkan sekering (patron lebur), patron lebur merupakan alat pengaman beban lebih saja. Tak seperti MCB patron
lebur hanya sebagai alat beban lebih dan apa bila sudah putus maka harus mengganti kawat didalamnya dengan kawat khusus,
sedangkan jika MCB putus maka kita hanya perlu menghidupkannya kembali layaknya sakelar. MCB biasanya digunakan oleh PLN
sebagai pembatas daya dalam rumah dan sekaligus sebagai pengaman dan sakelar utama, biasanya MCB terletak dibawah KWH
meter, anda dapat melihat MCB secara langsung dirumah anda. MCB merupakan pengaman listrik yang bekerja dengan prinsip
bimetal dan memiliki dua cara pemutusan yakni secara thermal (panas) dan elektromagnetik. Saat terjadi hubung singkat maka
MCB akan memutuskan arus dengan sangat cepat karena menggunakan cara kerja elektromagnetik, namun saat memutuskan
arus karena bebean lebih maka akan sedikit lambat karena MCB menggunakan cara kerja berdasarkan panas atau thermal. Berikut
ini adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika membeli MCB:
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short
circuit).

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating)
yang diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang
terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-
kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan
kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan
digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D yang
didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari
arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe standar
yang biasa digunakan pada bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali
arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan pada
peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12 kali arus
nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan
pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan
kapasitor.
Jenis - Jenis MCB
Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman-pengaman otomatis dapat terbagi atas Otomat-L, Otoma-H, dan Otomat-G.

1. Otomat-L (Untuk Hantaran)

Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan meningkatnya suhu hantaran. Apabila terjadi beban lebih dan
suhu hantarannya melebihi suatu nilai tertentu, elemen dwi logamnya akan memutuskan arusnya. Kalau terjadi hubung singkat,
arusnya diputuskan oleh pengaman elekromagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In-6 In dan arus searah
yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalam waktu 0.2 sekon.

2. Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)

Secara termis jenis ini sama dengan Otomat-L. Tetapi pengaman elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika
arusnya sama dengan 2,5 In–3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arus searah. Jenis Otomat ini digunakan
untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah, arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat. Jadi kalau
terjadi gangguan tanah, bagian-bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama bertegangan.
3. Otomat-G

Jenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil untuk arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga
rangkaian akhir besar untuk penerangan, misalnya penerangan pabrik. Pengaman elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In-11 In untuk arus
bolak-balik atau pada 14 In untuk arus searah. Kontak-kontak sakelarnya dan ruang pemadam busur apinya memiliki konstruksi khusus.
Karena itu jenis Otomat ini dapat memutuskan arus hubung singkat yang besar, yaitu hingga 1500 A.

Tiap tipe MCB juga memilki faktor pengali, mis. :

- Tipe L : 3,1

- Tipe G : 7,5

- Tipe H : 8
Cara kerja MCB :

1. Thermis

Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis logam yang koefisien jenisnya
berbeda. Kedua jenis logam tersebut dilas jadi satu keping (bimetal) dan dihubungkan dengan kawat
arus. Jika arus yang melalui bimetal tersebut melebihi arus nominal yang diperkenankan maka bimetal
tersebut akan melengkung dan memutuskan aliran listrik.

2. Magnetik

Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup besar untuk menarik sakelar
mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetis. Semakin besar arus hubung singkat, maka semakin
besar gaya yang menggerakkan sakelar tersebut sehingga lebih cepat memutuskan rangkaian listrik dan
gagang operasi akan kembali ke posisi off. Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang
berbentuk pelat-pelat, tempat busur api dipisahkan, didinginkan dan dipadamkan dengan cepat.
Keuntungan penggunaan MCB meliputi :

1 Dapat meengamankan (memutus hubungan) semua fasa dari


rangkaian 3 fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu
fasanya saja

2 Dapat digunakan kembali setelah proses pengamanan terjadi akibat


hubung singkat atau beban lebih

3 mempunyai respon yang baik bila terjadi gangguan seperti hubung


singkat dan beban lebih
C. ELCB

ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding
pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak
antara listrik dan tubuh manusia.
Komponen ELCB tidak dilengkapi dengan pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus
diamankan terhadap hubung singkat oleh MCB sisi atasnya. Biasanya ELCB dapat dipadukan dengan
alat Bantu ( auxiliary ) seperti OFS, MX, MN yang menyediakan fasilitas signaling jarak jauh dan trip
jarak jauh. ELCB mempunyai mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual
seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengaman arus bocor dibutuhkan pada sekelompok sirkit yang
maksimum terdiri dari 4 sirkit.
Cara kerja ELCB secara sederhana diuraikan sebagai berikut : Pada umumnya, bila peralatan
listrik bekerja normal, maka total arus yang mengalir pada kawat “plus” dan “netral” adalah sama
sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun bila seseorang tersengat listrik, maka kawat “plus”
akan mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah.

Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa pada kawat “plus” atau “fasa” akan mengalir tambahan
arus sebesar ΔI bila ada seseorang yang tersengat aliran listrik. Bila ELCB terpasang, maka
tambahan arus tersebut akan dideteksi oleh rangkaian khusus. Bila ada tambahan arus maka
berarti ada perbedaan arus yang mengalir antara kawat “plus” dan “netral”. Perbedaan arus
sebesar 30 mA sudah cukup untuk mengaktifkan relay untuk memutus MCB sisi atasnya. Dengan
demikian, ELCB dapat melindungi orang dari bahaya tersengat aliran listrik.
Prinsip prinsip pengaman ini berdasarkan pada arus bocor yang
terjadi. Arus bocor ini berdasarkan standar, umumnya tidak lebih dari
30 mA, alasan penetapan ini berdasarkan pada resistansi tubuh bila
dikenai tegangan. Komponen ini tidak memiliki pengaman thermal dan
magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap hubung singkat
dan beban lebih oleh MCB di sisi atasnya. ELCB mempunyai
mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual
seperti saklar. Alat ini digunakan jika pengamanan arus bocor
dibutuhkan pada sekelompok circuit yang maksimum terdiri dari 4
circuit.
Pengertian Listrik 1 Phasa
Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1
kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan
dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya
listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi
yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke
rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T
Pengertian Listrik 3 Phasa

Listrik 3 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat phasa dan satu kawat 0 (netral) atau kawat
ground. Menurut istilah Listrik 3 Phasa terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel Netral. Umumnya listrik 3
phasa bertegangan 380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
Listrik 3 phasa adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan
sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree.

Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar, yaitu :


1.Hubungan bintang (“Y” atau star).
2.Hubungan delta.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phasa ini, yaitu :
1.Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line).
2.Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).
Keuntungan Listrik 3 phasa yaitu :

1.Menyediakan daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan
besar ). Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga
memerlukan line yang banyak. Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya
memerlukan satu phasa ( memilih salah satu dari 3 phasa ). Listrik 3 phasa biasanya
diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.
2.Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir
akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel
yang digunakan bisa lebih kecil.
3.Untuk motor induksi, listrik 3 phasa tidak memerlukan kapasitor.
Perbedaan Listrik 1 fasa dan 3 fasa

Seringkali kita mendengar listrik 1 fasa dan 3 fasa, sebenarnyanya kalo di urutkan materi ini masih masuk dalam
salah satu mata kuliah di prodi D3 Instrumentasi dan Elektronika. Yaitu bersinggungan dengan mata kuliah
Elektronika Daya atau anak-anak sering menyebutnya Elday. Okeee langsung saja kita bahas mengenai apa itu listrik
1 fasa dan 3 fasa itu.
Listrik 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat fasa dan 1 kawat 0
(netral). Pengertian singkatnya sprti ini, listrik 1 fasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Listrik 1
fasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 fasa digunakan untuk listrik perumahan,
namun listrik PLN di jalanan itu sebenarnya memiliki 3 fasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 fasa, karena
kalau untuk rumah biasa tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Fase R, tetangga kita
mungkin Fase S, dan tetangga yang lain Fase T. Lebih gampangnya sih begitu hehehe…
Sedangkan Listrik 3 fasa yaitu, instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat fasa dan satu kawat 0 (netral) atau
sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 fasa terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel Netral.
Umumnya listrik 3 fasa bertegangan 380V yang banyak digunakan Industri atau pabrik.
Listrik 3 fasa adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai
tegangan pada masing-masing fasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut fase sebesar 120 derajat.
Sebenarnya sih ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 kawat penghantar tersebut yaitu :

1.Hubungan bintang (“Y” atau star).


2.Hubungan delta.
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fasa ini, yaitu :
1.Tegangan antar fase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah
Voltage line to line) atau istilahnya tegangan fasa ke fasa .
2.Tegangan fase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).

Anda mungkin juga menyukai