Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ENERGI NUKLIR SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF,


TERBARUKAN, RAMAH LINGKUNGAN DAN
PENYELAMAT GLOBAL WARMING

PKM-AI

Diusulkan oleh:

RIZKY ASSIDIQI (14409614 / 2009)


DANANG YUDITYA H. (11409978 / 2009)
JAJANG MAULANA Y. (13409653 / 2009)
ACHMAD BUGOWI (10411062 / 2011)

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011

i
HALAMAN PENGESAHAN USUL
PKM-AI

1. Judul Kegiatan : Energi Nuklir Sebagai Energi


Alternatif, Terbarukan, Ramah
Lingkungan dan Penyelamat Global
Warming
2. Bidang Kegiatan : PKM-AI
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rizky Assidiqi
b. NIM : 14409614
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas : Universitas Gunadarma
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Azalea Raya No. 62 Lippo
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat/No.
Telp. 085236974164
f. Alamat email : assidiqirizky@ymail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 ( tiga) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Desy Kristyawati, ST.,MT
b. NIP : 060601
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Bumi Panggugah Jl.Cempaka No.
12 Ciomas – Bogor 16610

Depok, 29 September 2011

Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Denny Syarif S) (Rizky Assidiqi)


NIP. 991217 NIM. 14409614

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Irwan Bastian, S. Kom,. MMSI) (Desy Kristyawati, ST.,MT )


NIP. 930390 NIP. 060601

ii
1

Energi Nuklir Sebagai Energi Alternatif, Terbarukan, Ramah Lingkungan


dan Penyelamat Global Warming
Rizky Assidiqi, Danang Yuditya Haryono, Jajang Maulana Y., Achmad Bugowi
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Energi nuklir adalah energi yang dihasilan oleh inti atom. Energi ini
dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti energi fosil yang saat ini
cadangannya sudah mulai menipis. Energi ini cukup ramah lingkungan dan
ekonomis, namun tidak semua daerah bisa di bangun Pusat Listrik tenaga Nuklir.
Hanya daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang sangat kecil. Karena
radiasi dari pecahan inti atom sangat berbahaya bila mengalami kebocoran.
Energi nuklir memiliki potensi cukup besar untuk pembangkit listrik.

Kata kunci : nuklir, pembangkit listrik, terbarukan

ABSTRACT

Nuclear energy is the energy dihasilan by atomic nuclei. This energy can
be harnessed as an energy alternative to fossil energy reserves that are currently
already running low. This energy is quite environmentally friendly and
economical, but not all areas can be in the wake of the Central Electricity
Nuclear power. Only areas that have a very small density. Because the radiation
from atomic nuclei fraction is very dangerous if a leak. Nuclear energy has
substantial potential for electricity generation.

Key words: nuclear, power generation, renewable

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pada era globalisasi saat ini, energi sangat banyak diperlukan untuk
kehidupan sehari – hari, tak terkecuali energi listrik. Energi listrik sangat penting
bagi kehidupan manusia di bumi. Dengan bertambahnya manusia yang menghuni
bumi, maka kebutuhan energi listrik juga meningkat. Meningkatnya jumlah
kebutuhan energi listrik saat ini tidak didukung dengan persediaan yang memadai.
Untuk mengatasi hal ini, perlu diperlukan penambahan energi, yaitu melalui
energi alternative yang ramah lingkungan. Salah satu energi alternative tersebut
adalah energi nuklir yang bahan bakunya cukup banyak tersedia di bumi ini,
khususnya di Indonesia.
Sebagai Negara penghasil uranium terbesar didunia, Indonesia sangat
2

berkesempatan untuk memenuhi kebutuhan energinya dengan nuklir. Bila


pengayaan uranium di Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal, maka dapat
mengatasi kekurangan pasokan listrik yang saat ini Indonesia masih kekurangan
energi listrik . Namun saat ini penggunaan energi alternative nuklir di Indonesia
sendiri belum tersedia dan sedang menjadi polemik di tengah – tengah
masyarakat.
Polemik tentang PLTN, sebagai sistem pembangkit listrik melalui konversi
energi nuklir menjadi energi listrik, berkaitan dengan keselamatan reaktor dan
keluaran limbah radioaktif yang termasuk dalam kategori limbah beracun.

Rumusan masalah

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka


keperluan akan energi listrik juga meningkat pesat. Namun, PLN ( Perusahaan
Listrik Negara ) tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik di seluruh
Indonesia. Dikarenakan terbatasnya pembangkit – pembangkit listrik yang di
miliki oleh PLN dan terbatasnya energi fosil yang saat ini masih menjadi bahan
bakar utama pembangkit – pembangkit listrik yang ada di Indonesia.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah


1. Untuk membantu pemerintah dalam upaya mengoptimalkan
penggunaan energi panas bumi sebagai energi alternative pengganti
energi fosil yang sekarang ini sudah menipis persediaannya.
2. Mengurangi polusi yang di sebabkan pemakaian energi fosil secara
berlebihan.
3. Membatu mewujudkan program pemerintah bahwa seluruh daerah di
Indonesia tersalurkan listrik secara merata pada tahun 2025.

METODE PENELITIAN

Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data – data yang sudah ada


untuk menguji kebenaran dari data tersebut dengan membandingkan data yang
sebenarnya. Data di peroleh dari berbagai sumber milik perusahaan yang memang
bergerak dalam bidang nuklir dan kelistrikan. Untuk membandingkan kebenaran
data yang sudah ada dibutuhkan waktu cukup lama, karena data yang sebelumnya
banyak mengalami kemiripan dengan data yang baru saja didapat.
Analisis perbandingan data tersebut dilakukan di berbagai tempat yang
memang mempunyai kondisi yang sangat memungkinkan untuk mengolah data.
Analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui berapa kekuatan dari
sebuah PLTN untuk mengambil energi yang dilepas ketika sebuah inti atom pecah
menjadi inti atom yang lebih kecil ( disebut reaksi fisi ) yang dapat dirubah
menjadi energi listrik dengan menggunakan reaktor. Reaksi tersebut harus dapat
dikontrol oleh operator (manusia), jika tidak maka terjadi reaksi berantai yang tak-
3

terkendali dan dapat berakibat fatal (seperti meledak).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemilihan PLTN sebagai sumber Energi listrik didasarkan atas beberapa


pertimbangan.
Pertama, PLTN menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar nuklir,
uranium alam banyak tersedia di alam dan kandungan energinya sangat tinggi
( energi yang dihasilkan per jumlah material yang dibutuhkan paling tinggi ).
Misalnya, energi yang dihasilkan setengah kilogram uranium sama dengan energi
yang dihasilkan enam ton batubara. Dari segi biaya (cost ), biaya perkilo watt
(kwh) yang diperlukan untuk PLTN relatif lebih rendah dibandingkan dengan
batubara.
Kedua, persediaan sumber energi fosil semakin menipis, karena
mayoritas orang kini menggunakan sumber energi ini.
Ketiga, pengoperasian PLTN tidak menghasilkan emisi
gas karbondioksida (CO2). Gas karbondioksida merupakan
penyebab terjadinya efek gas rumah kaca. Akibat dari efek gas rumah kaca
adalah terjadinya pemanasan global yang menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Selain itu, tidak menyebabkan hujan asam yang dapat merusak ekosistem.
Pertimbangan lainnya adalah :
1. Plutonium, yang merupakan hasil samping dari operasi PLTN, dapat
digunakan sebagai bahan bakar nuklir untuk PLTN yang menggunakan
reaktor nuklir jenis pembiak (breeder reactor)
2. Jumlah limbah yang dihasilkan paling sedikit (kompak/ringkas)
dibandingkan dengan sumber energi lain, sehingga lokasi yang
digunakan untuk mengelola limbah juga tidak seluas bahan bakar yang
lain.
3. Silkusnya memiliki basis ilmiah yang luas. Teknonolgi nuklir telah
dipelajari secara terus menerus, baik segi aplikasinya maupun sistem
keselamatannya
4. Bahan bakar nuklir untuk PLTN lebih mudah diangkut karena
volumenya relatif kecil dibandingkan dengan bahan bakar batubara
untuk PLTU. Akibatnya, biaya pengangkutannya juga lebih murah (1).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Indonesia memiliki cadangan


uranium yang sangat melimpah untuk menunjang pasokan bahan baku PLTN.
Namun, pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir belum juga dikerjakan. Hal ini
disebabkan terkendalanya masalah polemik yang beredar di masyarakat yang
menyatakan bahwa radiasi yang disebabkan oleh radiasi nuklir sangat berdampak
buruk terhadap penduduk di sekitar Pusat Listrik Tenaga Nuklir dan masalah
penempatan PLTN yang akan didirikan.
Dengan demikian, penulis berinisiatif untuk melakukan analisa tentang
prinsip kerja dan pemanfaatan secara optimal pada energi nuklir sebagai energi
baru dan terbarukan. Agar tidak tergantung kepada energi – energi yang memakai
bahan bakar dari fosil dan kita semua tetap bisa menikmati energi listrik secara
4

berkala.
Prinsip kerja PLTN sangat mirip dengan PLTU ( Pembangkit Listrik
Tenaga Uap ), dimana listrik dihasilkan dari perputaran turbin-generator yang
digerakkan oleh uap air hasil pemanasan air pendingin. Letak perbedaannya
adalah pada pembangkit panas yang dimanfaatkan untuk menghasilkan uap.Pada
PLTU, panas dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak,
batubara dan gas. Sedangkan pada PLTN panas dihasilkan dari reaksi bahan bakar
nuklir, seperti Uranium. Reaksi nuklir yang dimanfaatkan dalam PLTN
merupakan reaksi pembelahan inti uranium yang dipicu oleh partikel neutron dan
menghasilkan energi panas yang sangat tinggi. Panas inilah yang digunakan untuk
memanaskan air hingga menjadi uap yang dapat memutar turbin–generator dan
menghasilkan listrik. Reaksi nuklir yang dipicu oleh partikel neutron dapat
berlangsung secara berantai (terus– menerus ) sehingga menghasilkan energi
panas yang berlanjut.
Reaksi nuklir dipicu oleh partikel neutron, dan berlangsungnya reaksi
nuklir yang berantai juga sangat bergantung pada jumlah partikel neutron yang
ada di dalam reaktor nuklir. Pengendalian jumlah partikel neutron dilakukan
dengan menggunakan batang kendali (cantrol rods), yang terbuat dari bahan yang
dapat menyerap neutron.Batang kendali diletakkan di antara batang–batang
elemen bakar nuklir, sehingga dapat mengendalikan jumlah neutron yang dapat
memicu reaksi nuklir berantai.
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti
melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi
nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir. Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel
(misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan
beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi
nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron
lambat.

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah
inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh
inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi
dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali.
Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme
ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki
potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir (2).
5

Gambar 1. Reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com)

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang


dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih
berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat
lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi
berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin
keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

Gambar 2. Reaksi fisi berantai terkendali (sumber:www.atomicarchive.com)

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga


hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya.
Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang
dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna (3).

Reaktor Nuklir

Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali
di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton.
6

Gambar 3. Skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es)

Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami
fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U.
elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras
reaktor. Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam
kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi
nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat
memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron
yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai
moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan
kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.
Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam
reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang
terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi
nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di
dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai
batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron. Batang kendali didesain
sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika
jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi
kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap
sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan
dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis (kekurangan
neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang diizinkan. Radiasi
yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat
membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di
sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak
menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton
yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai (4).

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor
nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan
energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN).
7

Gambar 4. Skema pembangkit listrik tenaga nuklir


(sumber:http://reactor.engr.wisc.edu)

Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized
water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang
dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh
batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor
bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas
dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin
menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju
reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa
kembali ke dalam reaktor. Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada
pada suhu 300oC) tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1
atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini
dinamakan reaktor air bertekanan (5).

KESIMPULAN

Indonesia memiliki cadangan uranium yang besar dan terbesar di dunia.


Namun dalam pemanfaatannya, Indonesia masih sangat kurang dan juga masalah
tempat dimana akan dibangun Pusat Listrik tenaga Nuklir masih menjadi
perdebadan di kalangan masyarakat dan pemerintah. Namun, dari segi energi yang
dihasilkan oleh satu gram uranium saja dengan 3.000.000 gram batubara. Bila
disamakan dengan tenaga listrik yang dihasilkan maka dengan 1 kilogram
uranium dihasikan 50.000 KWh bahkan dengan proses lanjut bisa dihasilkan
3.500.000 KWh. Sungguh besar daya yang dihasilkan oleh Pusat Listrik tenaga
Nuklir. Pada prinsipnya, energi nuklir sangat ramah lingkungan. Energi buang
yang dihasilkan jauh lebih baik daripada energi listrik bertenaga fosil. Itulah
sebabnya, Indonesia sangat ingin membangun Pusat Listrik energi Nuklir. Karena
dapat membantu menambah daya listrik yang diperlukan untuk menyalurkan
listrik di seluruh Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini
8

tentang “Energi Nuklir Sebagai Energi Alternatif, Terbarukan, Ramah dan


Lingkungan dan Penyelamat Global Warming ” ini dengan baik. Karya tulis ini
dibuat untuk lomba Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Artikel Ilmiah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ......sebagai dosen pembimbing dan
orang-orang yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini.Semoga
artikel ilmiah ini dapat berguna dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
yang membacanya serta dapan memberikan pengertian kepada pemerintah akan
pentingnya kelestarian lingkungan dan pemanfaatan energi terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

(1) Kementrian Negara Riset dan Teknologi, "Pembangkit Listrik Tenaga


Nuklir", Jakarta, 2009.
(2) www.scienceclarified. Diunduh pada September 2011.
(3) www.atomicarchive.com. Diunduh pada September 2011.
(4) http://personales.alc.upv.es. Diunduh pada September 2011.
(5) http://reactor.engr.wisc.edu. Diunduh pada September 2011.

Anda mungkin juga menyukai