Anda di halaman 1dari 16

Peritonitis Et Causa Appendicitis Perforasi

Martiana Fahriah

Pembimbing:
dr. Welldi Rishki Chaiyar Sp.B
dr. Sri Wulan Sari

Internship 2022 Angkatan II


DEFINISI
• Peritonitis  peradangan yang disebabkan oleh infeksi
pada selaput organ perut (peritonieum). Peritonieum
adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus
organ perut dan dinding perut sebelah dalam. Lokasi
peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut
atau kronik dan patogenesis disebabkan oleh infeksi
atau aseptik.
DEFINISI
• Apendisitis  peradangan dari apendiks vermiformis, dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.
Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki
maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-
laki berusia antara 10-30 tahun
ETIOLOGI &
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASIKLINIS
Manifestasi klasik dari appendicitis meliputi
nyeri periumbilkus yang berpindah ke fossa
iliaka kanan, anoreksia, demam, dan nyeri
tekan pada fossa iliaka kanan.
DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan fisik :
Ditemukan nyeri tekan McBurney, nyeri lepas, penurunan bising
usus, tanda psoas positif, tanda obturator positif, dan tanda
Rovsing positif.

Diagnosis appendicitis perlu dicurigai pada pasien yang


mengeluhkan gejala nyeri perut akut. Kecurigaan ini kemudian
dipastikan dengan pemeriksaan pencitraan, seperti USG atau CT
Scan abdomen.
PENATALAKSANAAN
Penanganan Preoperatif
• Resusitasi Cairan
• Antibiotik

Penanganan Operatif
• Kontrol Sepsis
• Peritoneal Lavage
• Peritoneal Drainage

Pengananan Postoperatif
KOMPLIKASI

Komplikasi postoperatif sering terjadi dan umumnya


dibagi menjadi komplikasi lokal dan sistemik. Infeksi
pada luka dalam, abses residual dan sepsis
intraperitoneal, pembentukan fistula biasanya
muncul pada akhir minggu pertama postoperasi.
Demam tinggi yang persisten, edema generalisata,
peningkatan distensi abdomen, apatis yang
berkepanjangan merupakan indikator adanya infeksi
abdomen residual. Hal ini membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut misalnya CT-Scan
abdomen. Sepsis yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kegagalan organ yang multipel yaitu
organ respirasi, ginjal, hepar, perdarahan, dan sistem
imun
Prognosis
              

Tingkat mortalitas dari peritonitis generalisata adalah


sekitar 40%. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingginya tingkat mortalitas antara lain tipe penyakit
primer dan durasinya, keterlibatan kegagalan organ
multipel sebelum pengobatan, serta usia dan kondisi
kesehatan awal pasien. Tingkat mortalitas sekitar 10%
pada pasien dengan ulkus perforata atau apendisitis,
pada usia muda, pada pasien dengan sedikit
kontaminasi bakteri, dan pada pasien yang terdiagnosis
lebih awal
Edukasi Pasien
Edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa
appendicitis, utamanya yang sudah mengalami
komplikasi, tergolong sebagai kondisi darurat
yang membutuhkan tata laksana segera. Gejala
appendicitis adalah nyeri pada area sekitar
umbilikus yang berpindah ke perut bagian kanan
bawah, nyeri diperberat oleh pergerakan. Gejala
lain yang dapat muncul adalah mual, muntah,
tidak nafsu makan, demam, dan diare. Bila
mengalami gejala serupa, pasien sebaiknya
mencari pertolongan segera.
IDENTIAS PASIEN
Nama : An. S
Usia : 8 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dumai
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum menikah
No. Medis : 482987
Waktu : 21 September 2022 10:15
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri seluruh lapang perut

Anamnesa tambahan:
Pasien datang dengan keluhan nyeri di seluruh lapang perut sejak 3
hari yang lalu. Nyeri di rasakan semakin lama semakin hebat dan
terus menerus. Nyeri bertambah dengan pergerakan. Nyeri awalnya
terasa di bagian perut kanan bawah sejak 5 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh mual dan disertai muntah 2-3 x sehari berisi
makanan. Demam disangkal . BAB dan BAK normal.
 
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang
sama seperti pasien.
PEMERIKSAAN FISIK Thorax
Keadaan Umum Bentuk dan gerak simetris
Komposmentis, tampak sakit sedang Paru-paru :
Tanda-tanda vital: Retraksi interkostal (-)
TD : - Vokal fremitus kanan dan kiri sama
N : 115 kali/menit, Perkusi paru sonor kanan dan kiri
R : 20 kali/menit, VBS (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
S : 36,8ᴼC Jantung
BB : 20kg Ictus kordis di ICS 5 linea midclavikula sinistra
Kepala Batas jantung kanan di iCS 4 parasternal
Bentuk : simetris dekstra dan batas jantung kiri ICS 5 line
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik midclavikula sinistra
(-/-) S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Telinga: Simetris, secret -/- Abdomen
Hidung : Simetris, secret -/-, pernafasan Inspeksi : Perut distensi
cuping hidung (-) Auskultasi : Bising usus (menurun)
Mulut : Bibir serta lidah merah muda Palpasi : Defans muskuler (+) NT di seluruh
abdomen
Leher Perkusi : timpani
Pembesaran KGB (-), Retraksi suprasternal (-)
Ekstremitas
Akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : USG ABDOMEN
Pemeriksaan (21/09/22) Pemeriksaan (21/09/22)

Hemoglobin 12,8 M.Pembekuan 2.30 menit

Leukosit 16.1 M. Perdarahan 1.30 menit

Trombosit 181.000 mm3 GDS 121

Ht 33.2%  

Kesan :
Koleksi cairan minimal dirongga abdomen
kanan bawah e.c ?
DIAGNOSIS KERJA
Peritonitis Ec Appendisitis Perforasi

PENATALAKSANAAN
Rencana tindakan operasi oleh dokter spesialis bedah.
Infus RL 15tpm
Injeksi ceftriaxone 2 x 1 gram
Injeksi ranitidine ½ amp
Paracetamol Infus 3x300mg (k/p)
Dipuasakan

Anda mungkin juga menyukai