Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS dr.

Nindya Puspita Sari


(KEJANG DEMAM SEDERHANA)
IDENTITAS
Nama : An. J
Umur : 1 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tempuran 20/09 Wonoagung
Anak ke :1
Agama : Islam
MRS : Kamis, 11-01-2018
Tgl periksa : 11-01-2018 jam 19.30 WIB
No.Rekam Medik : 041601
ANAMNESIS
(11 januari 2018)

Keluhan Utama : Kejang


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar keluarganya. Ibu pasien mengatakan pasien kejang 1x dirumah
sekitar pukul 18.00 (± 1 jam SMRS), kejang pertama kali ± 5 menit, kejang seluruh tubuh
tangan dan kaki kaku, setelah kejang anak menangis. Saat kejang ibu pasien memberi
kain yang sudah dibasahi ke badan pasien. Sebelum kejang pasien panas sejak siang
dan sore hari panas tinggi. Keluhan lain : batuk -, pilek -, BAB agak lembek, makan dan
minum berkurang. BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu : Belum pernah sakit seperti ini
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang sakit seperti ini. Epilepsi (-)
Riwayat Sosial : Rumah gedung, berdinding tembok, lantai keramik, pencahayaan baik.
Higiene baik. Makan sudah MPASI dan susu formula.
Riwayat Tumbuh Kembang :
BB/U : 8,2 kg / 1 th = -2SD s/d +2SD = normal
Riwayat Imunisasi :
BCG +
DPT I/II/III +/+/+
Polio I/II/III +/+/+
Campak +
Hepatitis I/II/III +/+/+
Riwayat Persalinan :
Anak I/ aterm/ spontan/ Bidan/ 2900 gram
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak lemah
Vital Sign :
Nadi : 128x/menit, kuat, irama teratur
RR : 28 x/menit
Temp : 38,8oC

 Kepala/Leher
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, cowong -/-
Telinga : Sekret –
Hidung : Sekret –
Mulut : Pucat -, sianosis -, mukosa bibir kering - , faring hiperemis -
Leher : Kaku Kuduk -, Pembesaran KGB -
 Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada normal, Gerak nafas simetris, retraksi otot pernapasan -/-
Palpasi : Fremitus raba simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi: suara napas normal, Rhonki -/-, Wheezing -/-
 Jantung
Pembesaran : Normal
Auskultasi : S1S2 tunggal, bising (-)
 Abdomen
Inspeksi : Abdomen datar, defans muskular (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi : soepel, Massa (-), Nyeri tekan (-), Hepar/Lien (-/-).Turgor Normal
Perkusi : Timpani
Inguinal/Genitalia
Tidak ada kelainan
Ekstremitas
Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik, edema -/-
Parameter Hasil Unit
DARAH LENGKAP Lekosit 8,81 103/µL

(11 JANUARI 2018) Eritrosit


Hemoglobin
4,43
10,3
106/µL
g/Dl
Hematokrit 30,98 %
Trombosit 324 103/µL
P-LCR 24,57 %
MCV 70 fL
MCH 23,2 Pg
MCHC 33,1 g/dL
RDW-SD 49,2 Fl
RDW-CV 18,4 %
MPV 9,7 fL
PDW 11,6 fL
Lym% 8,1 %
Gra% 90,7 %
Lym# 0,71 103/µL
Gra# 7,99 103/µL
Kejernihan Jernih Jernih

URIN LENGKAP Warna


Leukosit
Kuning
Negatif
Kuning
Negatif

(11 JANUARI 2018) Nitrit


Urobilin
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Protein Negatif Negatif
pH 6,0 6,0 – 7,5
Berat Jenis 1,015 1,000 – 1,020
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
SEDIMENT
Leukosit 1-2 / lp 1-3 / lp
Erytrosit 2 / lp 1-3 / lp
Epitel Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
 DIAGNOSIS
Kejang Demam Sederhana

 PLANNING DIAGNOSIS
DL sudah dilakukan
UL sudah dilakukan

 PLANNING THERAPY
Infus D5 ¼ NS 800 cc/24 jam
Inj. Gentamicin 1 x 45 mg i.v
Inj. Gethidin 2 x 8 mg i.v
Inj. Paracetamol 3 x 100 mg i.v
Inj. Diazepam 2,5 mg bila kejang
PLANNING MONITORING
Monitoring keluhan pasien (kejang dan panas)
Vital Sign (N, RR, t)

PLANNING EDUCATION
Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit pasien, bahaya penyakit,
dan pencegahan.
Setelah KRS orang tua diminta untuk menyediakan thermometer dan obat
demam untuk dirumah, sebagai tindakan awal saat anak mulai demam serta
untuk mencegah terjadinya demam tinggi hingga kejang kembali. Serta tetap
menjaga agar anak tidak kekurangan cairan hingga demam
Langkah promotif /preventif : asupan nutrisi tetap diberikan sama seperti
keadaan anak saat sehat, kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum
makan, kebersihan lingkungan, BAB di jamban, penyediaan air minum yang
bersih, selalu memasak makanan.
FOLLOW UP
11/01/2018 12/01/2018 13/01/2018
Kejang 1x - -
Demam + + -
BAB Lembek Normal -
Makan/minum Sedikit Agak banyak Agak banyak
Kesadaran CM CM CM
Suhu 38,8 37,7 36,8
Akral Hangat Hangat Hangat
Terapi  Infus D5 ¼ NS 800 cc/ 24  Infus D5 ¼ NS 800 cc/ 24  Paracetamol 3 x 100 mg
jam jam  Mulyavit syr 1x cth ½
 Inj. Gentamicin 1 x 45 mg  Inj. Gentamicin 1 x 45 mg  KRS
i.v i.v
 Inj. Gethidin 2 x 8 mg i.v  Inj. Gethidin 2 x 8 mg i.v
 Inj. Paracetamol 3 x 100  Inj. Paracetamol 3 x 100
mg i.v mg i.v
 Inj. Diazepam 2,5 mg bila  Inj. Diazepam 2,5 mg bila
kejang kejang
 Mulyavit syr 1x cth 1/2  Mulyavit syr 1x cth ½
 Forpazi 1x1
PEMBAHASAN TEORI
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu aksilar lebih dari 37,5⁰C, suhu rektal
lebih dari 38⁰C) akibat suatu proses ekstrakranium, tanpa adanya
infeksi pada sistem saraf pusat, gangguan elektrolit, atau
metabolik lain
KLASIFIKASI

kejang demam sederhana (Simple febrile seizure)


• Kejang yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan tidak
berulang pada satu episode demam. Kejang berbentuk umum, tonik,
dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam
waktu 24 jam
kejang demam kompleks (Complex febrile seizure)
• kejang demam yang lama, lebih dari 15 menit, dapat bersifat fokal,
multipel, atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial, serta berulang, atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
DIAGNOSIS BANDING

Meningitis
• Ditandai dengan sakit kepala yang hebat disertai demam, meningismus
dengan atau tanpa penurunan kesadaran, iritabilitas, letargi, malaise,
kejang, dan muntah, Pada bayi gejala hanya berupa demam, iritabel,
letargi, malas minum, dan high pitched cry.
Ensefalitis
• Ditandai dengan demam tinggi mendadak, sering ditemukan
hiperpireksia, dapat terjadi penurunan kesadaran dengan cepat, kejang
yang bersifat umum atau fokal, dapat berupa status konvulsivius, dapat
ditemukan gejala peningkatan tekanan intrakranial
INDIKASI RANAP
saat kejang demam terjadi pada usia dibawah 6 bulan

terjadi hiperpireksia

kejang demam yang pertama kali

kejang demam kompleks

terdapat kelainan neurologis


PENANGANAN AWAL

Kendorkan Ukur suhu, Berikan Bawa ke


Tetap pakaian Jangan observasi Tetap diazepam dokter/RS
tenang yang ketat memasukk dan catat bersama rektal. bila kejang
dan tidak terutama an sesuatu lama dan anak Stop bila berlangsun
panik disekitar kedalam bentuk ke- selama kejang g 5 menit
leher mulut. jang kejang telah atau lebih
berhenti
Tata laksana kejang demam-status konvulsivus :
Kejang ☻ diazepam rektal 0,5 mg/kgbb atau
5 menit BB< 10 kg : 5 mg
BB > 10 kg : 10 mg
Kejang (+)
Diazepam rektal

( 5 menit )
Di rumah sakit : pencarian akses vena
Lab : darah tepi, gula darah, natrium, kalsium, magnesium, ureum,kreatinin.

Kejang (+)
Diazepam IV 0,3 – 0,5 mg/kgBB
Kecepatan 0,5 – 1 mg/menit (3-5 menit)
( Hati-hati depresi pernafapasan )
20 menit
Kejang (+) Kejang ( - )
Fenitoin bolus IV 10-20 mg/kg bila disebabkan ensefalitis atau meningitis, terapi rumatan
Kecepatan 0,5 – 1 mg/kg/menit perlu dilanjutkan dengan phenobarbital 8-10 mg/kg/hr
selama 2 hari kemudian dilanjutkan dengan 4-5 mg/kg/hr
sampai resiko kejang berulang tidak ada
Kejang ( - )
Rumatan Fenitoin IV 5 - 7 mg/kg/hari, 12 jam kemudian

Kejang (+) STATUS KONVULSIVUS


30 menit
Transfer ke ruang perawatan intensif
Phenobarbital 5-15 mg/ kgBB/hari bolus iv dilanjutkan dosis 1-6 mg/kg /menit drip atau
midazolam 0,2 mg/kg dilanjutkan 0,1-0,4 mg/kg/jam.
RESIKO BERULANGNYA KEJANG
Usia < 18 bulan saat kejang demam
pertama

Riwayat kejang demam dalam keluarga

Suhu tubuh saat kejang

Lamanya demam saat awitan kejang

Kejang pertama adalah complex febrile


seizure
PEMBAHASAN KASUS
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien, dapat dikatakan bahwa
diagnosis pada pasien ini adalah kejang demam sederhana. Dari hasil anamnesis
(aloanamnesis) yang telah dilakukan, didapatkan keluhan utama pasien kejang 1x
dirumah sekitar pukul 18.00 (± 1 jam SMRS), kejang pertama kali ± 5 menit, kejang
seluruh tubuh tangan dan kaki kaku, setelah kejang anak menangis. Saat kejang ibu
pasien memberi kain yang sudah dibasahi ke badan pasien. Sebelum kejang pasien
panas sejak siang dan sore hari panas tinggi. Tidak didapatkan keluhan lain, makan
dan minum berkurang, BAK dalam batas normal. Dari pemeriksaan fisik keadaan
umum anak lemah, composmentis dengan GCS 4-5-6 dan tidak didapatkannya
kelainan pada neurologis. Suhu tubuh anak 38,8 ⁰C, nadi 128 kali/menit, respiratory
rate 28 kali/menit. Pada pemeriksaan head to toe tidak ditemukan kelainan
bermakna lainnya.
Penanganan yang dilakukan saat itu adalah dengan memasang infus untuk rehidrasi
maintenance, pemberian asupan cairan serta pengobatan secara injeksi dikarenakan
saat sampai di RS pasien tidak dalam kondisi kejang. Infus yang diberikan adalah
N4 (D5 + ¼ NS) yang bertujuan selain memenuhi kebutuhan cairan. Kemudian
diberikan anti panas yaitu paracetamol 100mg setiap 8 jam secara IV bila panas.
Selain itu pasien diberikan gethidin 8 mg IV / 12 jam, gentamicin 1x45mg IV dan
mulyavit syr cth ½ dalam 24 jam untuk penambah nafsu makan pasien. Prognosis
pasien pada kasus ini cukup membaik, hal ini berdasarkan pada perkembangan
yang ditampakkan oleh pasien dari hari ke hari berupa berkurangnya keluhan-
keluhan berupa panas dan penurunan nafsu makan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai