Anda di halaman 1dari 6

Laporan Portofolio Dokter Internsip

FRAKTUR TERBUKA MANUS

Oleh:
dr. Nindya Puspita Sari

Pembimbing:
dr. Paramedya Anggit
dr. Garley Rizal

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


INTERNSIP
RSU ISLAM MADINAH KASEMBON
2018
Kasus 5
Nama Peserta : dr. Nindya Puspita Sari
Nama Wahana : RSU Islam Madinah Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Topik : Fraktur Terbuka Os. Phalang Proksimal Digiti V Manus Sinistra
Tanggal (Kasus) : 20 Juli 2018 Presenter : dr. Nindya Puspita Sari
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Paramedya Anggit
Tempat Presentasi : -
Objektif Presentasi :
 Keilmuan  Ketrampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  BuMil
Deskripsi : Tn. S., laki-laki, 42 tahun, datang ke IGD RSUI Madinah Kasembon
setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas
Tujuan : Mengetahui pengertian, klasifikasi, diagnosis, tatalaksana, perjalanan
penyakit, dan prognosis fraktur
Bahan Bahasan  Tinjauan  Riset  Kasus  Audit
Pustaka
Cara Membahas  Diskusi  Presentasi &  eMail  Pos
diskusi
Data Pasien : Tn. S. (42 tahun) No. Register: 052556
Nama Klinik: IGD RSUI Madinah, Kab. Alamat: Jalan Raya Sukosari no 32,
Malang, Jawa Timur Kasembon, Kab. Malang, Jawa timur
Data Utama untuk Bahan Diskusi:
DATA SUBJEKTIF
Amanesa
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dari setelah dilakukan primary survey. (Pasien
trauma)
Keluhan utama: Luka di tangan kiri akibat terserempet sepeda motor
Pasien datang post KLL sepeda motor vs sepeda motor. TKP di jalan raya area kepung. MOI :
pasien sedang berkendara sepeda motor kemudian dari arah yang sama ada sepeda motor melaju kencang
dan stang motornya mengenai tangan pasien. Awalnya tidak terasa sakit sehingga pasien melanjutkan
perjalanan kerumah. Sesampai dirumah keluar darah dari tangan pasien dan terlihat tulang menonjol
keluar. Kemudian pasiem mendorong tulang tersebut masuk kembali dan pasien pergi ke RS. Saat di TKP
: pasien tidak terjatuh, nyeri kepala (-), mual muntah (-). Tiba di IGD : pasien sadar, nyeri kepala (-),
mual muntah (-). Mengeluh jari kelingking tangan kiri tidak bisa digerakkan. Riwayat penyakit dahulu
(-), riwayat alergi (-), riwayat pengobatan antikoagulan (-).

DATA OBYEKTIF
Airway : Clear, stridor (-), gurgling (-)
manajemen : -
Breathing : RR : RR 18 x/menit, gerak nafas simetris, sonor, suara nafas vesikuler kiri dan kanan
manajemen : -
Circulation : TD 120/70 mmHg, Nadi 88x/menit, CRT < 2 detik
manajemen : -
Disability : GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor, reflek cahaya +/+
manajemen : -
Exposure : vulnus appertum et regio digiti V manus sinistra

Secondary survey
Kepala/leher : Laserasi (-), Kontusio (-), Deformitas (-), Abrasio (-),JVP normal
Dada : simetris, retraksi (-), deformitas (-), abrasio (-)
Cor (jantung) : HR 88x/menit; S1S2 tunggal, murmur (–), gallop (–)
Pulmo : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (–),
suara nafas vesikular; ronkhi (-/-); wheezing (-/-)
Perut : abrasio (-), laserasi (-), pelvis stabil, bising usus (+) normal, meteorismus (-), shifting
dullness (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien: tidak teraba.
Ekstremitas : deformitas (+) jari kelingking tangan kiri, luka terbuka (+) 3x0,5x0,5 cm, bone
expose (-), krepitasi (+), keterbatasan gerak
X-ray Manus Sinistra AP/Oblique

DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, diagnosis pasien adalah
Open fracture os. phalang proximal 1/3 medial digiti V manus sinistra
RENCANA TERAPI
 MRS  pasien menolak MRS dan operasi
 Reposisi + Hecting
 Leomoxyl 3x1 tab
 Ponsamic 3x1 tab
 Kalmet 3x1 tab
 Kalk 3x1 tab
Daftar Pustaka:
1. Kenneth J.K., Joseph D.Z. Handbook of Fractures, 3rd Edition. Pennsylvania. 2006.
2. Mangunsudirejo RS. Fraktur, penyembuhan, penanganan, dan komplikasi, buku 1. Edisi
1. Semarang: 2009

3. Nayagam S. Principle of Fractures. In : Warwick D dan Nayagam S (eds) Apley’s


System of Orthopardics and Fracture, 9th edition. London : Hodder Arnold; 2010. p. 687-
732.

4. Rasjad, C. Buku pengantar Ilmu Bedah Ortopedi ed. III : Struktur dan Fungsi Tulang.
Yarsif Watampone. Jakarta: 2008. pp. 317-478

5. Sjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, ed revisi, EGC. Jakarta: 2008.
pp. 1138-96

6. Solomon L, Varwick D, Nayagam S. Principle of Fracture. Court-Brown CM, McQueen


MM, Quaba AA (eds), Management of Open Fracture. London : Martin Dunitz. 25-35

Hasil Pembelajaran:

1. Definisi fraktur terbuka


2. Diagnosis fraktur terbuka
3. Tatalaksana fraktur terbuka
4. Prognosis fraktur terbuka
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
Subjektif:
Pasien datang post KLL sepeda motor vs sepeda motor. Mengeluh luka di jari kelingking tangan kiri tidak
bisa digerakkan. Tulang keluar tetapi dimaasukkan kembali oleh pasien. Pasien tidak terjatuh, nyeri
kepala (-), mual muntah (-). Tiba di IGD : pasien sadar, nyeri kepala (-), mual muntah (-).
Primary Survey
Airway : Clear, stridor (-), gurgling (-)
manajemen : -
Breathing : RR : RR 18 x/menit, gerak nafas simetris, sonor, suara nafas vesikuler kiri dan kanan
manajemen : -
Circulation : TD 120/70 mmHg, Nadi 88x/menit, CRT < 2 detik
manajemen : -
Disability : GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor, reflek cahaya +/+
manajemen : -
Exposure : vulnus appertum et regio digiti V manus sinistra
Secondary survey
Kepala/leher : Laserasi (-), Kontusio (-), Deformitas (-), Abrasio (-),JVP normal
Dada : simetris, retraksi (-), deformitas (-), abrasio (-)
Cor (jantung) : HR 88x/menit; S1S2 tunggal, murmur (–), gallop (–)
Pulmo : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (–),
suara nafas vesikular; ronkhi (-/-); wheezing (-/-)
Perut : abrasio (-), laserasi (-), pelvis stabil, bising usus (+) normal, meteorismus (-), shifting
dullness (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien: tidak teraba.
Ekstremitas : deformitas (+) jari kelingking tangan kiri, luka terbuka (+) 3x0,5x0,5 cm, bone
expose (-), krepitasi (+), keterbatasan gerak
X-ray Manus Sinistra AP/Oblique

Assessment :
Fraktur terbuka merupakan suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan
luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri dan timbul komplikasi berupa infeksi
luka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam dan keluar menembus kulit (fromwithin)
atau dari luar oleh karena tertembus misal oleh peluru atau trauma langsung (fromwithout).
Pasien fraktur terbuka biasanya datang dengan suatu trauma, baik trauma hebat maupun
ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak. Keluhan umum
yang dialami pasien yakni nyeri, memar dan pembengkakan merupakan gejala yang sering
ditemukan, tetapi gejala itu tidak membedakan fraktur dari cedera jaringan lunak sehingga perlu
diperhatikan ada tidaknya deformitas dan krepitasi. Dengan pemeriksaan klinis biasanya sudah
dapat mencurigai adanya fraktur. Walaupun demikian, pemeriksaan radiologis diperlukan untuk
menentukan keadaan, lokasi serta ekstensi fraktur dengan mengingat rules of two yakni two view
(anteroposteror dan lateral), two joint ( dua sendi atas dan bawah fraktur), two limbs (kanan dan
kiri), two injuries (curiga lebih dari satu daerah tulang), serta two occasions (dua
kesempatan/pengulangan). Dengan pemeriksaan X-foto ini dapat dilihat ada tidaknya patah
tulang, luas, dan keadaan fragmen tulang. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengikuti proses
penyembuhan tulang
Penatalaksanaan secara Umum
Fraktur biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat penting untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jalan napas (airway), proses pernafasan (breathing) dan sirkulasi
(circulation), apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru
lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara terperinci. Waktu terjadinya kecelakaan penting
ditanyakan untuk mengetahui berapa lama sampai di RS, mengingat golden period 1-6 jam. Bila
lebih dari 6 jam, komplikasi infeksi semakin besar. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis
secara cepat, singkat dan lengkap. Kemudian lakukan foto radiologis. Pemasangan bidai
dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada
jaringan lunak selain memudahkan proses pembuatan foto.
Fraktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu fraksi skeletal atau reduksi terbuka
dengan fiksasi eksterna tulang. Fraktur grade II dan III sebaiknya difiksasi dengan fiksasi
eksterna.

KOMPLIKASI FRAKTUR TERBUKA


Komplikasi fraktur terbuka pada pemasangan fiksasi external antara lain :
1. Pin Tract Infection
Proses radang yang berasal dari luka sampai terjadi infeksi yang dapat menyebabkan
terjadinya osteomyelitis hingga memerlukan pemberian antibiotik.
2. Gangguan Neurovaskular
Nervus radialis pada bagian distal tangan dan pada bagian proksimal dari telapak tangan
3. Refraktur
Kemungkinan besar dapat terjadi pada saat mengeluarkan pin. Seperti pada metode open
reduction dapat menjadi sulit atau tidak mungkin dilakukan apabila terdapat infeksi pada pin
tract
Plan (Rencana):
1. Rencana Diagnosis
X-ray manus sinistra AP/Oblique

2. Rencana Terapi
Terapi yang diberikan kepada pasien adalah sebagai berikut:
a. Reposisi + Hecting luka
b. Leomoxyl 3x1 tab
c. Ponsamic 3x1 tab
d. Kalmet 3x1 tab
e. Kalk 3x1 tab

3. Rencana Monitoring
Beberapa hal yang perlu mendapat pengawasan adalah:
a. Tanda-tanda sindroma kompartemen
b. Keterbatasan gerak fisik
c. Luka jahit

4. Rencana Edukasi
a. Mengurangi aktivitas tangan kiri
b. Tidak boleh terkena air
c. Makan makanan tinggi kalsium dan protein seperti telur, ikan dan susu
d. Kontrol luka dan penggantian perban luka setiap hari

Anda mungkin juga menyukai