Anda di halaman 1dari 15

KATETERISASI URINE

Present By :
Ns. Ujang yusuf fatah.S.Kep., M.Kep
PENGERTIAN
Adalah memasukkan kateter melalui uretra ke
dalam kandung kemih dengan tujuan untuk
mengeluarkan urin. Kateter urin dapat dipasang
untuk  jangka waktu pendek seperti di lingkungan
rawat inap atau kronis dan lingkungan rumah.
TUJUAN
Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih.
Untuk pengumpulan spesimen urine.
Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam
kandung kemih.
Untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan
selama pembedahan
TINDAKAN KATETERISASI
UNTUK TUJUAN DIAGNOSIS
 Memperoleh contoh urin pada wanita guna pemeriksaan kultur urin.
 Mengukur residual urin pada pembesaran prostat
 Memasukkan bahan kontras pemeriksaan seperti pada sistogram
 Mengukur tekanan buli-buli seperti pada sindrom kompartemen abdomen
 Untuk mengukur produksi urin yang merupakan cerminan keadaan perfusi ginjal pada
penderita shock
 Mengetahui perbaikan atau perburukan pada trauma ginjal dari urin yang bertambah
merah atau jernih yang keluar dari kateter
TINDAKAN KATETERISASI
UNTUK TUJUAN TERAPI
 Mengeluarkan urin pada retensio urinae
 Membilas / irigasi buli-buli setelah operasi batu buli-buli, tumor buli atau prostat
 Sebagai splint setelah operasi uretra seperti pada hipospadia
 Untuk memasukkan obat ke buli-buli, misalnya pada carcinoma buli-buli
PERSIAPAN PEMASANGAN
KATETER URETRA
Karena pemasangan kateter merupakan tindakan invasif, menimbulkan nyeri dan
dapat menimbulkan komplikasi permanen, pemasangannya harus melalui
persetujuan tertulis (informed consent). Kateterisasi juga dapat menimbulkan infeksi
pada uretra dan buli-buli, karenanya harus dilakukan secara aseptik.
PERAWATAN KATETER
MENETAP
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk merawat kateter menetap :
 Banyak minum, urin cukup sehingga tidak terjadi kotoran yang bisa mengendap
dalam kateter
 Mengosongkan urine bag secara teratur
 Tidak mengangkat urine bag lebih tinggi dari tubuh penderita agar urin tidak mengalir
kembali ke buli-buli
 Membersihkan darah, nanah, sekret periuretra dan mengolesi kateter dengan
antiseptik secara berkala
 Ganti kateter paling tidak 2 minggu sekali
KOMPLIKASI PEMASANGAN
KATETER
 Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa menyebabkan luka dan perdarahan
uretra yang berakhir dengan striktur uretra seumur hidup
 Balon yang dikembangkan sebelum memasuki buli-buli juga dapat menimbulkan luka
pada uretra. Karenanya, balon dikembangkan bila yakin balon akan mengembnag
dalam buli-buli dengan mendorong kateter sampai ke pangkalnya
 Infeksi uretra dan buli-buli
 Nekrosis uretra bila ukuran kateter terlalu besar atau fiksasi yang keliru
 Merupakan inti pembentukan batu buli-buli
 Pada penderita tidak sadar, kateter dengan balon terkembang bisa dicabut yang
berkibat perdarahan dan melukai uretra
 Kateter tidak bisa dicabut karena saluran pengembang balon tersumbat
UKURAN KATETER URETRA
Ukuran pada kateter uretra menunjuk pada diameter luar, bukan lumennya. Pada
bungkus kateter dan pangkal kateter selalu tercetak ukuran diameter kateter dan
jumlah cairan yang diizinkan untuk dimasukkan dalam balon kateter. Ukuran diameter
luar kateter ditulis dalam satuan Ch = Cheriere atau F/Fr = French (bukan Foley),
dimana 1 Ch / 1 F sama dengan 0.33 milimeter; atau dengan kata lain 1 milimeter
sama dengan 3 Ch atau 3 F. Pada orang dewasa Indonesia biasanya dipasang kateter
no16 atau 18.
TIPE DAN UKURAN
 Tipe
1) Nelaton kateter/straight catheter/kateter sementara
2) Folley kateter/kateter tetap Foley kateter Nelaton Kateter Ukuran

 Ukuran
 Wanita Dewasa Kateter no 14/16
Laki-laki dewasa Kateter no 18/20
Anak-anak Kateter no 8/10

 Panjang kateter
wanita 3,7 – 7 cm
pria 14 – 20 cm

 Kateter yang masuk


wanita 5 – 7,5 cm
pria 15 – 22,5 cm

 Yang diberi jelly


wanita 3 – 4 cm
pria 5 – 7,5 cm
PROSES PEMASANGAN KATETER
PADA PRIA
 Tangan kiri memegang penis dengan posisi tegak lurus tubuh penderita sambil
membuka orificium urethra externa, tangan kanan memegang kateter dan
memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderita menarik
nafas dalam. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak
kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan. Menaruh
neirbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai
urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
1 2

3 4
PROSES PEMASANGAN KATETER
PADA WANITA
 Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter
pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran
pemasukan kateter, jika ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken
di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine
keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
1 2

3 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai