Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR TORAKOSINTESIS

(ICOPIM: 34.91)

NO. DOKUMEN NO. TERBIT/ HALAMAN


RSUP. DR. M. DJAMIL REVISI
PADANG 1/3
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL TERBIT/ REVISI
PROSEDUR
DR. dr.Yusirwan ,Sp.B, Sp.BA(K), MARS
NIP.19621122 198903 1 001
Suatu tindakan drainase efusi pleura dengan cara memasukkan
1. Pengertian jarum ke rongga pleura dan mengeluarkan efusi tersebut dengan
(Definisi) tujuan diagnostik maupun terapeutik

2. Indikasi Efusi pleura

3. Kontra Indikasi Relatif: Pasien dengan gangguan perdarahan, terapi


antikoagulan/trombolitik, koagulopati, trombositopenia, adanya
infeksi di kulit pada dinding dada yang luas (pioderma, herpes
zoster)

4. Persiapan Persiapan Pasien :


- Penerangan prosedur tindakan
- Persetujuan tindakan dan risiko tindakan (Informed consent)
Persiapan alat dan bahan :
- foto toraks, sebaiknya posisi PA/AP dan lateral
- spuit 5 cc, 10 cc, 50 cc lubang pinggir
- jarum kateter no. 18
- three way stopcock
- transfusion set
- kontainer,
- duk steril
- sarung tangansteril
- Lidocaine 2%
5. Prosedur Lokasi Aspirasi pleura:
Tindakan Posisi penderita duduk dengan lengan ke depan.
Tempat punksi: prinsip punksi dilakukan pada tempat yang paling
rendah dari cavum pleura dengan memperhatikan foto toraks dan
pemeriksaan fisik, yaitu pada ICS 6,7,8,9 linea aksilaris posterior
atau di lokasi efusi pleura yang terlokulasi
PROSEDUR TORAKOSINTESIS
(ICOPIM: 34.91)
NO. DOKUMEN NO. TERBIT/ HALAMAN
RSUP. DR. M. DJAMIL REVISI
PADANG 2/3
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL TERBIT/ REVISI
PROSEDUR
DR. dr.Yusirwan ,Sp.B, Sp.BA(K), MARS
NIP.19621122 198903 1 001
Desinfeksi
Kulit dibersihkan dengan povidone iodine dilanjutkan dengan
alkohol, sebaiknya dipasang duk steril pada lapangan operasi
Anastesi
Dengan lidocaine 2% sebanyak 2-4 cc, infiltrasi mulai dari
subkutan diteruskan kedalam secara perlahan sampai cavum
pleura
Punksi percobaan (aspirasi diagnostik)
Pada tempat yang telah dilakukan anestesi selanjutnya diaspirasi
dengan spuit 5/10 cc untuk melihat apakah ada efusi pleura atau
tidak. Apabila ada efusi pleura maka dilanjutkan dengan
torakosentesis.
Tehnik Aspirasi Pleura
1. Mencuci tangan sebelum tindakan dan menggunakan
sarung tangan selama tindakan
2. Tangan kiri memegang/ memfiksir intercosta (tempat yang
telah ditentukan) dan tangan kanan memegang jarum yang
tersambung dengan transfusion set
3. Jarum ditusukkan pada tempat yang telah dianastesi
4. Selang dihubungkan dengan spuit 50 cc dan dilakukan
penyedotan secara perlahan, bila spuit telah penuh maka
cairan dibuang dst
5. Bila dipandang cukup, jarum dilepas
Jumlah cairan yang diambil
1. Sebanyak mungkin/sampai habis, selama keadaan umum
penderita baik (apabila sudah mencapai 1000-1500 cc
dihentikan)
2. Aspirasi dihentikan apabila ada tanda-tanda batuk, sesak
nafas, nyeri dada, presyok
3. Bekas luka jarum diberi alkohol/povidone iodine dan
kemudian ditutup kain kasa steril dan diplester
4. Spesimen cairan pleura diperiksakan:
a. Mikrobiologi (ditampung steril)
b. Sitologi
c. Analisa (PH, LDH, rivalta dll)
PROSEDUR TORAKOSINTESIS
(ICOPIM: 34.91)
NO. DOKUMEN NO. TERBIT/ HALAMAN
REVISI
RSUP. DR. M. DJAMIL 3/3
PADANG
STANDAR TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
OPERASIONAL TERBIT/ REVISI
PROSEDUR
DR. dr.Yusirwan ,Sp.B, Sp.BA(K), MARS
NIP.19621122 198903 1 001
6. Pasca Prosedur 1. Anamnesa
Tindakan 2. Pemeriksaan fisik
3. Foto toraks bila diperlukan
4. USG toraks bila diperlukan
7. Tingkat Evidens I

8. Tingkat A
Rekomendasi
9. Penelaah Kritis 1. KSM Paru

2. Sub divisi Intervensi

10. Indikator 80% pasien selesai dilakukan torakosentesis dalam waktu 30 menit
Prosedur
Tindakan
11. Kepustakaan 1. Todd W. Thomsen, M.D., Jennifer DeLaPena, M.D., and
Gary S. Setnik, M.D, The New England Journal of
Medicine 2006; 335:e16
2. Light W Richard, Lee Gary, 2008, Textbook of Pleural
Diseases, Hodder and Stoughton Ltd, London, p. 551-556

Anda mungkin juga menyukai