Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pada Pasien Gastritis Di

Puskesmas Masran II

1)
Hesti 2), Wahyuningsih Safitri 3) Fakhrudin Nasrul Sani
1
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta
hesti04011996@gmail.com
2,3
Dosen Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Wahyuningsihsafitri@gmail.com

ABSTRAK
Gastritis merupakan peradangan pada lambung yang berkembang bila
mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri. Masalah yang perlu
ditangani dengan segera yaitu nyeri, nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman
akibat dari kerusakan dan potensial dalam tubuh. Salah satu untuk managemen
nyeri adalah dengan relaksasi benson, teknik relaksasi benson ini untuk
merileksasikan tubuh dengan pernafasan yang ada penambahan unsur berupa
keyakinan dalam bentuk kata-kata, sehingga pasien menjadi tenang dan nyaman.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi benson terhadap nyeri
pada pasien gastritis.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan
penelitian menggunakan desain Quasi eksperimen dengan pendekatan pre test and
post test nonequivalent control group. Alat ukur dengan penelitian ini
menggunakan lembar observasi VAS (Visual Aid Scale). Populasi dalam
penelitian ini di Puskesmas Masaran II pada bulan Mei 2018 sebanyak 30
responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden.
Analisa data menggunakan Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh relaksasi
benson terhadap nyeri pada pasien gastritis di Puskesmas Masaran II,dan Mann
Whithney test digunakan untuk mengetahui mengetahui perbedaan antara
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada pengaruh relaksasi benson
terhadap nyeri pada pasien gastritis di Puskesmas Masaran II.
Kesimpulan hasil analisis uji Wilcoxon terdapat nilai p value 0,002 pada
kelompok perlakuan dan nilai p value 0,004 pada kelompok kontrol, sedangkan
pada uji Mann-Whitney terdapat nilai p value 0,935 (p value > 0,05), maka tidak
ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada pemberian
relaksasi benson terhadap nyeri pada pasien gastritis.

Kata kunci : Nyeri gastritis, relaksasi benson


Daftar pustaka : 74 (2001-2018)

1
Abstract

Gastritis is an inflammation in stomach which could grow if the mukosa


protection mechanism is filled with bacteria. The problem which is needed to be
taking care soon is the pain, pain is an uncomfortable feeling because potential
damage inside of a body. One of the pain management is Benson’s relaxation, this
relaxation technique could relax the body with respiration process which could be
added with faith in form of words so the patient could become relax and
comfortable. The purpose of this research is to find out the effect of Benson’s
relaxation towards the pain of gasitrisis patients.
This is a quantitative research with with Quasi Experiment design and
with pre-test and post test nonequivalent control group design. The measuring
tool of this research is using VAS (Visual Aid Scale) observation sheet. The
population of this research is in the Puskesmas Masaran II on Mei 2018 with 30
respondents. The samples are 30 respondents.
The researcher is using Wilcoxon to analyze the data and to find out the
effect of Benson’s relaxation towards the pain of the gastrisis patients in
Puskesmas Masaran II and Mann Whithney test is used to find out the differences
between the control group and treatment group in the effect of Benson’s
relaxation towards the pain of the gasitrisis patients in Puskesmas Masaran II.
The conclusion of the analysis of wiloxon, there is p value 0, 002 in the
treatment group and p value 0, 004 in the control group, while in the Mann-
Whitney test, there is p value 0, 0935 (p value > 0, 05), so there is no difference
between intervension group and control group in the Benson’s relaxation
treatment which is given to the gastrisis patients.

Keywords : Gasitrisis pain, Benson’s relaxation


Bibliography : 74 (2001-2018

2
I. PENDAHULUAN

Gastritis merupakan Berdasarkan profil kesehatan


peradangan lokal atau yang Indonesia tahun 2011 Gastritis
menyebar pada lambung, yang merupakan salah satu penyakitdari
berkembang, bila bila mekanisme 10 penyakit terbanyak pada pasien
protektif mukosa dipenuhi dengan di Rumah Sakit di Indonesia dengan
bakteri atau bahan iritan lain. jumlah 30.154 kasus (4,9%)
(Rafani, 2009). Penderita gastritis (Depkes, 2012). Angka kejadian
umumnya mengalami gangguan gastritis pada beberapa daerah di
pada saluran pencernaan atas, Indonesia cukup tinggi dengan
berupa nafsu makan menurun, perut prevalensi 274,396 kasus dari
kembung, dan perasaan penuh di 238,452,952 jiwa penduduk.
perut, mual, muntah dan bersendawa Didapatkan data bahwa dikota
(Boyers, 2010). Surabaya angka kejadian gastritis
Penyakit gastritis merupakan sebesar 31,2%, Denpasar 46%,
salah satu penyakit kesehatan sedngkan di Jawa Tengah angka
saluran pencernaan paling sering kejadian infeksi cukup tinggi
terjadi. Sekitar 10% orang yang sebesar 79,6% (Riskesdas, 2013).
datang ke unit gawat darurat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen
pemeriksaan fisik ditemukan adanya tahun 2014 menurut urutan penyakit
nyeri tekan didaerah epigastrium terbesar mendapat urutan ke-4
(Gustin, 2011). Gastritis bisa timbul dengan jumlah penderita sebesar
mendadak dan dikenal dengan 308,75 (Dinas Kabupaten Sragen,
serangan gastritis, biasanya ditandai 2014).
dengan rasa nyeri ulu hati, mual , Masalah utama yang perlu
dan muntah, perdarahan, rasa lemah, ditangani pada penderita gastritis
nafsu makan menurun atau sakit adalah nyeri. Menurut Tamsuri
kepala (Hidayati, 2008). (2007) nyeri adalah suatu keadaan
Badan penelitian kesehatan yang mempengaruhi seseorang, dan
dunia WHO (2012), mengadakan eksistensinya diketahui bila
tinjauan terhadap beberapa negara di seseorang mengalami penyakit yang
dunia dan mendapatkan hasil mengalami nyeri. Orang yang
persentase dari angka kejadian memiliki pola makan tidak teratur,
gastritis di dunia, diantaranya mudah terserang penyakit ini.
Inggris 22%, China 31%, Jepang Penatalaksaan untuk
14,5%, Kanada 35%, dan Perancis menurunkan nyeri yang terjadi pada
29,5%. Insiden terjadinya gastritis di pasien gastritis salah satunya dengan
Asia Tenggara sekitar 583,635 dari pemberian relaksasi benson.
jumlah penduduk setiap tahunnya. Relaksasi benson merupakan teknik

3
relaksasi pernafasan dengan terhadap penurunan kadar gula
melibatkan keyakinan yang darah sewaktu (GDS) pada pasien
mengakibatkan penurunan terhadap diabetes mellitus di RSUD Kota
konsumsi oksigen oleh tubuh dan Semarang.
otot-otot tubuh menjadi rileks Penelitian ini bertujuan untuk
sehingga menimbulkan perasaan mengetahui pengaruh relaksasi
tenang dan nyaman (Yusliana, benson terhadap nyeri pada pasien
2015). Manfaat relaksasi benson gastritis. Hasil penelitian ini
adalah melegakan stress untuk diharapkan dapat digunakan oleh
penyakit darah tinggi, penyakit Rumah sakit pada pasien yang
jantung, susah hendak tidur, sakit mengalami nyeri. Selain itu juga
kepala disebabkan karena tekanan diharapkan dapat bermanfaat bagi
dan asma, membantu orang menjadi mahasiswa, tenaga kesehatan dan
rileks dan dapat memperbaiki institusi pendidikan kesehatan
berbagai aspek kesehatan fisik, serta sebagai kajian bahan pengembangan
membantu individu untuk bagi penelitian selanjutnya tentang
mengontrol diri dan memfokuskan penatalaksanaan nyeri gastritis.
perhatian sehingga ia dapat
mengambil respon yang tepat saat II. METODE PENELITIAN
berada dalam situasi yang Jenis penelitian ini adalah
menenangkan (Miltenberger, 2004). penelitian kuantitatif dengan
Teknik ini merupakan upaya untuk rencana penelitian menggunakan
memusatkan perhatian pada suatu desain Quasi eksperimen dengan
fokus dengan menyebut berulang- pendekatan pre test and post test
ulang kalimat ritual dengan ritme nonequivalent control group
yang teratur disetai dengan sikap (Dharma, 2011). Efektifitas
pasrah kepada Tuhan (Green dan perlakuan dinilai dengan cara
Setyawati, 2015). membandingkan nilai post test
Hasil penelitian Aryana dan dengan pre test baik pada kelompok
Novitasari yang di lakukan pada kontrol maupun pada kelompok
tahun (2013), bahwa ada pengaruh perlakuan (Sugiyono, 2007).
yang signifikan teknik relaksasi Penelitian ini dilaksanakan
benson terhadap penurunan tingkat di Puskesmas Masaran II, dengan
stress pada lansia. Terapi relaksasi waktu penelitian 1 bulan.
mampu menurunkan kadar kortisol
yaitu hormone stress yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berkontribusi besar dalam tekanan 1. Karakteristik Responden
darah tinggi. Berdasarkan hasil Tabel 1 Karakteristik responden
penelitian Ulum (2015), tentang berdasarkan jenis kelamin dan
efektifitas terapi relaksasi benson usia.

4
Per- Kont tambahan getah lambung yang
kuan -rol sangat asam.
F % F % Hasil pengamatan peneliti
Jenis
responden yang paling banyak
kelamin
Laki-laki 7 46,7 6 40,0 mengalami gastritis adalah berusia
Perempu 8 53,3 9 60,0 20-29 tahun selaras dengan
-an penelitian Hartanti, dkk (2014),
yang menunjukkan bahwa mayoritas
Usia
responden memiliki umur 20-29
20-29 3 20,0 7 46,7
30-39 6 40,0 5 33,3 tahun sebanyak 54 orang (77,1%).
40-49 3 20,0 2 13,3 Menurut Robbins (2012),
50-59 2 13,3 1 6,7 mengatakan bahwa adanya tugas
60-69 1 6,7 0 0 yang terlalu banyak. Banyak tugas
Berdasarkan tabel 1 tidak selalu menjadi penyebab
menunjukkan mayoritas jenis stress, akan menjadi sumber stress
kelamin responden untuk kelompok apabila banyaknya tugas tersebut
kontrol adalah perempuan sejumlah tidak sebanding dengan kemampuan
9 orang (60,0%) dan pada kelompok baik fisik maupun keahlian dan
perlakuan adalah perempuan waktu tersedia. Jika banyak tugas
sejumlah 8 orang (53,3%), tidak disertai dengan kemampuan
sedangkan mayoritas usia responden dan waktu yang menandai, maka
untuk kelompok kontrol adalah 20- akan cenderung menjadi penyebab
29 tahun sejumlah 7 orang (46,6%) munculnya stress.
dan pada kelompok perlakuan Menurut Vincen Cornelli,
adalah 30-39 tahun sejumlah 6 sebagaimana dikutip oleh Grant
orang (40,0%). Brecht dalam Prio (2009),
Penelitian yang dilakukan berpendapat bahwa yang dimaksud
oleh Rahmawati (2010), dan data stress adalah gangguan pada tubuh
Kemenkes RI (2011), dimana jenis dan pikiran yang disebabkan oleh
kelamin terbanyak menderita perubahan dan tuntutan kehidupan,
gastritis adalah perempuan. Menurut yang dipengaruhi baik oleh
(Prio, 2009), yang menyatakan lingkungan maupun penampilan
bahwa hormon wanita lebih reaktif individu didalam lingkungan
dari pada laki-laki. Hal ini sesuai tesrsebut. Maka dapat disimpulkan
dengan teori yang menyatakan stress merupakan faktor yang
bahwa sekresi lambung diatur oleh berpengaruh dalam terjadinya
mekanisme saraf dan hormonal gastritis.
berlangsung melalui hormon gastrin.
Hormon ini bekerja pada kelenjar
gastrik dan menyebabkan aliran

5
2. Nyeri Sebelum Dilakukan Intervensi Tingkat nyeri Kontrol
Pada Kelompok Perlakuan dan Pre test
Kontrol
F %
Tabel 2 Tingkat nyeri sebelum
Tidak nyeri 0 0
dilakukan relaksasi benson pada Nyeri ringan 7 46,6
kelompok perlakuan. Nyeri sedang 8 53,3
Tingkat nyeri Perlakuan Nyeri berat 0 0
Pre test Berdasarkan tabel 3
menujukkan mayoritas nyeri
F %
Tidak nyeri 0 0
responden untuk kelompok kontrol
Nyeri ringan 7 46,6 sebelum diberikan terapi obat
Nyeri sedang 8 53,3 analgetik (ranitidin) adalah nyeri
Nyeri berat 0 0 ringan sejumlah 8 orang (53,3%).
Berdasarkan tabel 2 Hasil penelitian Wardianti, dkk
menunjukkan mayoritas nyeri (2016) Berdasarkan mukosa
responden sebelum diberikan lambung pasien pada esofagus
relaksasi benson untuk kelompok terdapat mukosa hiperaemis ringan
perlakuan adalah nyeri sedang sampai sedang dan pada gaster
sejumlah 8 orang (53,3%). banyak ditemukan hiperaemis
Nyeri akan akan meningkat ringan terutama pada bagian antrum
karena lambung kosong sehingga yang disertai dengan hipersekresi
menyebabkan peristaltik tambah cairan lambung sedangkan pada
nyeri pada ulu hati (Ikawati, 2010). bagian duodenum tidak ditemukan
Hasil penelitian yang dilakukan adanya kelainan. Pada penderita
Lukman (2013), yang berjudul gastritis akut mukosa memerah,
pengaruh relaksasi benson terhadap edema, dan ditutupi oleh mukosa
penurunan terhadap integritas nyeri yang melekat, juga sering terjadi
pada pasien postpartum caesare erosi kecil dan bisa mengakibatkan
menegaskan bahwa sebagian besar perdarahan pada lambung.
nyeri sebelum diberikan teknik Berdasarkan hasil penelitian
relaksasi pada pasien berada tingkat yang dilakukan oleh Sunaryo
nyeri hebat dengan angka 5 yaitu (2014), yang berjudul Pengaruh
sebanyak 29 orang (74,36%) dari 39 relaksasi benson terhadap penurunan
responden. skala nyeri pada pasien Acute
Myocardial Infarc di RS Dr.
Tabel 3 Tingkat nyeri sebelum Moewardi Surakarta, Hasil uji
diberikan terapi obat analgetik pada statistik menunjukkan bahwa mean
kelompok kontrol pada pre test sebesar 5,38,
sedangkan nilai mean pada post test
4,31 yang artinya nilai mean pre test

6
lebih tinggi dibandingkan nilai post adrenal meningkat. Kelenjar
test, sebelum diberikan terapi obat dibawah otak juga menghasilkan β
analgetik pada kelompok kontrol. endorphine sehingga
neurotransmitter (Yusliana, 2015).
3. Nyeri Setelah Dilakukan Intervensi Hasil penelitian Sunaryo
Pada Kelompok Perlakuan dan (2014) yang berjudul pengaruh
Kontrol teknik relaksasi benson terhadap
Tabel 4 Tingkat nyeri setelah penurunan skala nyeri dada kiri pada
dilakukan relaksasi benson pada pasien AMI (acute myocardial
kelompok perlakuan infark) menjelaskan bahwa
Tingkat nyeri Perlakuan didapatkan rata-rata nyeri dada kiri
Post test setelah diberikan intervensi pada
kelompok eksperimen adalah 2,82
F %
dengan penurunan nyeri sebesar
Tidak nyeri 2 13,3
Nyeri ringan 12 80,0 2,71, sehingga relaksasi benson
Nyeri sedang 1 6,7 dapat menurunkan nyeri pada pasien
Nyeri berat 0 0 AMI.
Berdasarkan tabel 4
menunjukkan mayoritas nyeri Tabel 5 Tingkat nyeri setelah
responden setelah diberikan diberikan terapi obat analgetik
relaksasi benson untuk kelompok Tingkat nyeri Kontrol
perlakuan adalah nyeri sedang Post test
sejumlah 12 orang (80,0%).
F %
Relaksasi benson merupakan
teknik pernafasan dengan Tidak nyeri 0 0
melibatkan keyakinan yang Nyeri ringan 11 73,4
Nyeri sedang 4 26,6
mengakibatkan penurunan terhadap
Nyeri berat 0 0
otot-otot tubuh menjadi rileks
Berdasarkan tabel 5 diatas
sehingga menimbulkan perasaan
menunjukkan bahwa mayoritas
tenang dan nyaman. Apabila O2
nyeri responden setelah diberikan
dalam otak tercukupi maka manusia
terapi obat analgetik pada kelompok
dalam kondisi seimbang. Kondisi ini
kontrol adalah nyeri ringan
akan menimbulkan keadaan rileks
sejumlah 11 orang (73,4%).
secara umum pada manusia.
Berdasarkan hasil penelitian
Perasaan rileks akan diteruskan
yang dilakukan Wardaniati (2014).
hipotalamus untuk menghasilkan
Pemberian obat analgetik
Conticothhropin releaxing factor
(Ranitidin) yaitu efektif untuk
(CRF). CRF akan merangsang
menurunkan nyeri, karena ranitidin
kelenjar dibawah otak sehingga
mengurangi faktor agresif dengan
produksi encephalin oleh medulla
cara menghambat histamine pada

7
reseptor H2 sel parietal sehingga sel posttest relaksasi benson terhadap
parietal tidak terangsang nyeri pada pasien gastritis.
mengeluarkan asam lambung, Penelitian ini didukung
apabila asam lambung berkurang Yusliana (2015), yang berjudul
maka nyeri pada lambung dapat efektivitas relaksasi benson terhadap
berkurang sehingga akan penurunan nyeri pada ibu post
mempercepat proses penyembuhan partum section caesarea dalam hasil
(William dan Wilkins, 2010). penelitian menunjukkan rata-rata
Penelitian ini selaras dengan nyeri post partumsectio caesarea
penelitian Sunaryo (2014), yang setelah diberikan intervensi pada
berjudul pengaruh teknik relaksasi kelompok eksperimen adalah 2,86
benson terhadap penurunan skala dengan penurunan nyeri sebesar
nyeri dada kiri pada pasien AMI 1,53 dan kelompok kontrol adalah
(acute myocardial infark), 3,76 dengan penurunan sebesar
menjelaskan bahwa didapatkan dari 0,030 dari data tersebut
hasil uji statistik menunjukkan menunjukkan penurunan nyeri pada
bahwa nilai p value pada kelompok kelompok eksperimen yang lebih
kontrol pemberian obat analgetik besar dibandungkan dengan
sebesar 0,004 (α= 0,05), sehingga kelompok kontrol.
dapat disimpulkan bahwa terapi Teknik relaksasi benson
analgetik berpengaruh dapat merupakan salah satu teknik
menurunkan skala nyeri pada relaksasi pernafasan dengan
responden dengan AMI. melibatkan keyakinan yang
mengakibatkan penurunan terhadap
4. Pengaruh Intervensi Relaksasi komposisi oksigen oleh tubuh dan
Benson Pada Kelompok Perlakuan otot-otot tubuh menjadi rileks
dan Terapi Obat Analgetik Pada sehingga menimbulkan perasaan
Kelompok Kontrol tenang dan nyaman. Apabila O2
Tabel 6 Analisa relaksasi benson dalam otak tercukupi maka manusia
pada kelompok perlakuan dalam kondisi seimbang. Kondisi ini
Pretest Posttest P value akan menimbulkan keadaan rileks
Perlakuan 3,60 2,53 0,002 secara umum manusia. Perasaan
rileks akan diteruskan ke
Berdasarkan tabel 6 diatas hipotalamus untuk menghilangkan
menunjukkan bahwa pada saat conticothropin releaxing factor
dilakukan uji Wilcoxon didapatkan (CHF). CHF akan merangasang
nilai mean pretest 3,60 dan posttest kelenjar dibawah otak untuk
2,53, dan nilai p value 0,002 meningkatkan produksi proopiod
(<0,05), maka ada pengaruh pre dan melanocothin (POMC) sehingga
produksi enkephalin oleh medulla

8
adrenal meningkat. Kelenjar terapi obat analgetik yang perlu
dibawah otak juga menghasilkan β diperhatikan adalah interaksi obat.
endorphine sebagai Dimana interaksi obat ini adalah
neurotransmitter (Yusliana, 2015). yang menguntungkan seperti
diperolehnya efek sinergis, dan ada
Tabel 7 Analisa terapi obat analgetik juga efek yang merugikan seperti
pada kelompok kontrol berkurangnya absorbs salah satu
Pretest Posttest Pvalue obat, meningkatkan efek samping,
Kontrol 3,53 2,60 0,004 terapi duplikasi dan lain-lain.

Berdasarkan tabel 7 diatas 5. Perbedaan Hasil Perlakuan dan


menunjukkan bahwa pada saat Kontrol
dilakukan uji Wilcoxon didapatkan Tabel 8 Hasil perbandingan
nilai mean pretest 3,53 dan posttest kelompok perlakuan dan kontrol
2,60, dan nilai p value 0,004
Kelompok P value
(<0,05), maka ada pengaruh pre dan
Perlakuan 0,935
posttest terapi obat analgetik
Kontrol
(ratidin) terhadap nyeri pada pasien
Berdasarkan tabel 8 Uji
gastritis.
mann-whitney menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian
nilai p value=0,935 (p value >0,05),
(Dipiro, 2008). Tujuan utama dalam
maka H0 diterima dan Ha ditolak
pengobatan gastritis adalah
yang artinya tidak ada perbedaan
menghilangkan nyeri,
antara kelompok perlakuan dan
menghilangkan inflamasi dan
kontrol pada relaksasi benson
mencegahan terjadinya ulkus
terhadap nyeri pada pasien gastritis.
lambung dan komplikasi.
Relaksasi benson dilakukan
Patofisiologinya terapi farmakologi
pada pasien yang mengalami nyeri
gastritis ditunjukkan untuk menekan
dapat melatih tubuh dengan
faktor agresif dan memperkuat
mengatur irama pernafasan secara
faktor defensif. Saat ini pengobatan
baik dan benar sehingga pemusatan
ditunjukkan mengurangi asam
pikiran dan penghayatan akan lebih
lambung yakni dengan cara
mempercepat penyembuhan dan
menetralkan asam lambung dan
menghilangkan nyeri, kecemasan,
mengurangi sekresi asam lambung.
stress, depresi atau meningkatkan
Selain itu pengobatan gastritis juga
kesehatan. Relaksasi benson
dilakukan dengan memperkuat
dasarnya merupakan latihan
mekanisme defensive mukosa
pernafasan tepat penawar nyeri,
lambung dengan obat-obat
stress, atau depresi. Ketika kita tarik
sitoproteksi.
nafas udara dihirup kedalam melalui
Menurut Wardianti (2016),
hidung dan dihangatkan selaput
Membahas bahwa mengunakan

9
lendir rongga hidung. Bulu hidung samping, tetapi duplikasi dan lain-
menyaring kotoran yang dikeluarkan lain. Pemberian obat analgetik
pada saat menghembuskan nafas. bertujuan untuk menetralkan asam
Diafragma adalah seperti selembar lambung dan sekresi sehingga
otot yang membentang pada dada, mempercepat penyembuhan. Oleh
memisahkan dada dan perut karena itu perlu pengaturan
umumnya hal ini berjalan dengan pemberian obat diminum dalam
otomatis, pada saat diafragma rileks selang waktu yang tepat
paru-paru, kontraksi dan udara (Wardaniati, 2016).
didorong keluar. Keduan paru Berdasarkan hasil penelitian ini
dihubungkan bronkus yang setelah dilakukan intervensi pada
membawa oksigen yang tinggi kelompok perlakuan adalah 3,60
(kurang dari 25%). Dipompa keluar dengan penurunan skala nyeri
oleh jantung melalui pembuluh sebesar 1,07 dan kelompok kontrol
darah nadi kapiler, mencapai semua adalah 3,53 dengsn penurunan
bagian tubuh. sebagaimana sebesar 0,93 dari data tesebut
kehidupan disokong oleh oksigen menunjukkan relaksasi benson lebih
yang ditukar oleh hasil pembakaran efektif menurunkan nyeri
didalam sel, darah berwarna pudar. dibandingkan dengan kelompok
Darah kembali ke bagian kanan kontrol.
jantung dan dipompa paru-paru Hal ini selaras dengan
dimana tersebar berjuta pembuluh penelitian Yusliana (2015) yang
darah kecil. Pada saat oksigen berjudul efektifitas relaksasi benson
kontrak dengan yang bermuatan terhadap penurunan nyeri pada ibu
buang gelembung terjadi dimana sel post partum section caesarea dalam
mengambil oksigen dan hasil penelitian menunjukkan rata-
mengeluarkan karbondioksida. rata nyeri postpartum section
Setelah dibersihkan dan di caesarea setelah diberikan
oksigenasi, darah kembali ke intervensi pada kelompok
jantung kiri dan dialirkan ke seluruh eksperimen adalah 2,86 dengan
tubuh, sehingga pasien lebih tenang penurnan nyeri sebesar 1,53 dan
(Kustanti, 2008). kelompok kontrol adalah 3,76 denga
Pemberian obat analgetik penurunan nyeri sebesar 0,30 dari
efektif menurunkan nyeri, dimana data tersebut menunjukkan
interaksi obat ini ada penurunan nyeri pada kelompok
menguntungkan seperti eksperimen yang lebih besar
diperolehnya efek sinergis dan ada dibandingkan dengan kelompok
juga efek dari obat yang merugikan kontrol. Uji t dependent pada
seperti berkurangnya absorbs salah kelompok pada kelompok
satu obat, meningkatkan efek eksperimen menunjukkan nilai p

10
value (0,000) < α (0,05) dan pada efektif menurunkan nyeri
kelompok kontrol menunjukkan dibandingkan dengan terapi obat
nilai p value (0,082) > α (0,05). analgetik (ranitidin).
Sebelum dilakukan pemberian Berdasarkan Uji Mann-
intervensi mayoritas responden Whitney menunjukkan nilai p value
mengalami nyeri gastritis mulai dari 0,935 yang artinya tidaka ada
nyeri ringan sampai sedang, perbedaan antara kelompok kontrol
responden gelisah, perasaan tidak dan kelompok perlakuan.
nyaman hingga meringis kesakitan, Berdasarkan uji Mann-Whitney nilai
peneliti melakukan 2 intervensi p value 0,935 (α>0,05).
yaitu pada kelompok perlakuan
diberikan relaksasi benson untuk SARAN
menurunkan nyeri pada pasien Diharapkan dapat mengembangkan
gastritis, sedangkan pada kelompok penelitian lebih lanjut menggunakan
kontrol dilakukan pemberikan terapi variabel lain yang dapat
analgetik untuk menurunkan nyeri mempengaruhi menurunkan nyeri
pada pasien gastritis, penelitian ini seperti pola makan yang tidak
relaksasi benson dapat menurunkan teratur, faktor obat-obatan, penyakit
nyeri pada pasien gastritis pada yang diderita. Perlu dikembangkan
kelompok perlakuan dan pemberian juga faktor-faktor yang lain yang
terapi obat analgetik dapat mempengaruhi nyeri pada pasien
menurunkan nyeri pada pasien gastritis seperti lamanya intervensi
gastritis, akan tetapi relaksasi dan waktu relaksasi benson untuk
benson lebih efektif menurunkan menurunkan nyeri.
nyeri dibandingkan pemberian terapi
obat analgetik. REFERENSI

Boyers, L. (2010). Gastritis &


IV. KESIMPULAN DAN SARAN weight loss. (www. Lifestrong.
com).
Berdasarkan hasil penelitian
Departemen Kesehatan Republik
menunjukkan ada pengaruh pengaru Indonesia (2012). Profil
relaksasi benson terhadap nyeri pada Kesehatan Indonesia.
pasien gastritis dengan nilai p value Departemen Kesehatan Republik
0,002 pada kelompok perlakuan, Indonesia. (2011). Profil
sedangkan pada kelompok kontrol Kesehatan Indonesia.
ada pengaruh pemberian terapi obat Dharma, (2011) Buku Metodologi
Penelitian Keperawatan Trans
analgetik (ranitidin) untuk
Info Media, Jakarta.
menurunkan nyeri pada pasien Dinas Kesehatan Kota Makasar.
gastritis dengan nilaip value 0,004, Laporan Data Angka
akan tetapi relaksasi benson lebih Kesakitan 2014. Sragen :

11
Dinas Kesehatan Kota Sragen Lukman, (2013) dalam Rasubala,
2014 (2017). Penagruh Relaksasi
Dipiro, J.T, Robert, L.T, Gary, Benson Terhadap Skala Nyeri
R.M., Barbara, G.W, Michael Pada Pasien Post Operasi di
Posey, 2008, RSUP. PROF. DR. RD.
Pharmacotherapy ; A KANDOU dan RS TK.III.R.W.
pathophysiological approach, Mongisidi Teling Manado. e-
Seventh Edition, Mc Graw Journal Keperawatan (e-kp)
Hill Companie. Volume 5 Nomor 1, Februari
Green., & Setyawati (2015). Seri 2017.
buku kecil terapi alternatif. Miltenberger, R. (2004). Behavior
Yogyakarta: Yayasan Spritia. modification, principles. (3th
Gustin, R. K. (2011). Faktor-faktor ed). Belmont CA :Wadsworth
yang Berhubungan dengan Thomson learning.
kejadian gastritis pada pasien Prio, A., & Sari, K (2009).
yang berobat jalan di Pengaruh teknik relaksasi
Puskesmas Gulai Bancah progresif terhadap respon
Kota Bukittinggi, 1-2 nyeri dan frekuensi
Hartati, Sri, dkk (2014). Hubungan kekambuhan kekambuhan
pola makan dengan resiko nyeri gastritis.
gastritis pada Mahasiswa Rafani, (2009). Askep Anak dengan
yang menjalani sistem KBK. Gastrituis. www.
JOM PSIK. Vol. 1 No. 1 Rafani.co.id.Diakses tanggal 2
Hirlan, (2009), Gastritis : Buku Ajar November 2017 jam 18.25
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. WIB.
Internal Publishing, Jakarta Rahmawati, N. (2010). Hubungan
Pusat. antara Karakteristik
Ikawati, Z. (2010). Resep hidup Responden, Stress, Psikologis,
Sehat. Perilaku Makan dan Minum
http://books.google.co.id/ dengan Kekambuhan Penyakit
diakses tanggal 06 Juli 2017 Gastsritis.
Kemenkes RI. (2011). Profil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Kesehatan Indonesia 2010. (2013). Badan Penelitian dan
Jakarta : kementrian kesehatan Pengembangan Kesehatan RI
Indonesia 2011. Diperoleh tahun 2013.
tanggal 2 Februari 2014 dari Robbins, S. (2012). Perilaku
htpp:/www.libraryupnvj.ac.id/ organisasi. Penerbit Salemba
pdf Empat. Jakarta.
Kustanti, E. (2008). Pengaruh teknik Sugiyono. (2007). Metode
relaksasi terhadap perubahan Penelitian Kuantitatif,
status mental klien skizofrenia Kuantitatif dan R&D. Alfabeta
di Rumah sakit jiwa daerah : Bandung
Surakarta. Berita Ilmu Sunaryo, dkk (2014). Penagruh
Keperawatan. September Relaksasi Benson terhadap
2008. Vol. 1. No.3. Penurunan Skala Nyeri Dada
Kiri pada pasien Acute

12
Myocardial Infarc di RS. Dr. edition, anatomical chart
Moewardi Surakarta. Jurnal company, philadelpia.
Terpadu Ilmu Kesehatan, Yusliana dkk. (2015). Efektifitas
Volume 4, No 2, November relaksasi benson terhadap
2015, hlm 82-196. penurunan nyeri pada ibu post
Tamsuri, Anas. (2007). Konsep dan partum section caesarea.
Penatalaksanaan Nyeri. Diperoleh dari http://download
Jakarta:ECG. portalgaruda.org/article.php?ar
Ulum, B. (2015). Efektivitas Terapi ticle=385031&val=EFEKTIVI
Relaksasi Benson Terhadap TAS%20RELAKSASI%20BE
Penurunan Kadar Gula Darah NSON%20TERHADAP%20P
Sewaktu (Gds) Pada Pasien ENURUNAN%20NYERI%20
Diabetes Melitus Di Rsud PADA%20IBU%20POSTPA
Kota Semarang. RTUMSECTIO%20CAESAR
Undergraduate Thesis, EA. 30 September 2016. 00.
Fakultas Ilmu Keperawatan 10 Wita.
UNISSULA.
Vincen Cornelli dikutip oleh Grap
Brecht dalam Prio, a.z. (2009).
Pengaruh teknik relaksasi dan
frekuensi kekambuhan nyeri
lansia dan gastritis diwilayah
kerja puskesmas pancoran
mas kota depok.
http.//www.digilip.ui.ac.id/opa
c/themes/libri2/detail.jps?id=1
24577.
Wardaniati, isna, dkk (2016).
Gambaran terapi kombinasi
ranitidine dan dengan
sukralfat dan ranitidine
dengan antasida
alampengobatan gastritis di
SMF penyakit dalam Rumah
Sakit Umum Daerah
(RSUD)Ahmad Mochtar
Bukittinggi. Jurnal Farmasi
Higea, Vol. 8, No. 2, 2016.
WHO (2012) dalam Julia, dkk
(2014). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian
gastritis di wilayah kerja
Puskesmas Bahu kota
Manado.
William, L dan Wilkins (2010),
Atlas of pathophysiology trird

13

Anda mungkin juga menyukai