Anda di halaman 1dari 10

NAMA : BELLA ANGGITA INDRIANI

NIM : 4002180166

TUGAS PERTEMUAN KELAS A


INTRANATAL

1. Tanda-tanda persalinan
Tanda dan gejala tidak pasti :
1. Lighthtening
2. His palsu
3. Tidak berpengaruh pada pendataran dan pembukaan cervix
Tanda pasti :
1. His sejati
2. Blood show
3. Ketuban pecah
4. Dilatasi dan pendataran cervix mengalami kemajuan
Tanda-tanda persalinan :
1. Posisi bayi berubah turun
Sekitar 1-4 minggu sebelum persalinan dimulai dari yang tadinya posisi kepala berada
di atas dan kaki di bawah, kini malah sebaliknya. Ibaratnya, bayi secara perlahan
mulai “merosot” atau turun ke panggul. Posisi ini menjadi tanda-tanda yang cukup
jelas bahwa akan melahirkan. Kondisi dikenal sebagai “pengenduran”. Ini berarti bayi
sedang mengatur ulang tubuhnya menjadi posisi kepala di bawah, sebagai tanda-tanda
mau melahirkan. Ketika bayi berubah ke posisi yang lebih rendah, ini akan
meringankan tekanan pada diafragma ibu sehingga lebih mudah untuk bernapas.
Namun, perubahan pada posisi bayi ini juga memberikan lebih banyak tekanan pada
kandung kemih.
2. Leher rahim terbuka
Ketika tubuh mempersiapkan untuk kelahiran bayi, tanda-tanda akan atau mau
melahirkan bisa terasa ketika leher rahim (serviks) mulai melebar dan menipis.
Kondisi ini umumnya mulai muncul pada beberapa minggu atau hari sebelum
persalinan tiba.
Di awal, pelebaran leher rahim ini biasanya masih berkembang dengan sangat lambat.
Setelah tanda-tanda akan melahirkan mulai masuk ke masa aktif, pelebaran serviks
akan berlangsung dengan sangat cepat. Pembukaan leher rahim atau serviks
sepenuhnya ini biasanya disertai dengan munculnya kontraksi yang teratur.
3. Leher rahim menipis
Di samping mengalami pembukaan, servis atau leher rahim juga akan mulai melebar
dan menipis sebagai tanda-tanda akan melahirkan sebentar lagi. Semakin tipis leher
rahim, otomatis ia semakin mudah untuk melebar dan membuka selama proses
persalinan berlangsung nantinya.
4. Kram perut dan nyeri punggung yang semakin parah
Menjelang persalinan, mungkin merasakan tekanan atau kram di daerah panggul dan
dubur sebagai tanda-tanda mau melahirkan. Namun, tanda-tanda akan melahirkan
sebentar lagi bukan hanya itu dan mungkin mengeluhkan nyeri di area paha dan
punggung bagian bawah, terutama jika ini bukan kehamilan pertama Anda. Dalam
kondisi ini, otot dan sendi tubuh biasanya sedang meregang dan bergeser sebagai
tanda-tanda akan atau mau melahirkan.
5. Diare, mual, dan muntah
Salah satu tanda-tanda akan atau mau melahirkan yang kerap tidak disadari yakni
diare, mual, dan muntah. Ini karena hormon yang diproduksi oleh tubuh untuk
memudahkan kelahiran bayi dapat merangsang usus jadi lebih aktif bekerja. Tanda-
tanda mau melahirkan yang satu ini tentu akan sangat menggangu. Namun, ini
merupakan cara alami tubuh untuk menunjukkan tanda-tanda melahirkan akan tiba,
terlebih jika disertai dengan ciri khas melahirkan lainnya.
6. Perubahan energi dalam tubuh
Perut yang makin hari makin membesar diiringi dengan sistem pencernaan yang
semakin berantakan, dapat membuat sulit tidur nyenyak di malam hari.
7. Perubahan mood (suasana hati)
Selain energi di dalam tubuh yang berubah, entah lebih meningkat atau malah
menurun, suasana hati Anda juga bisa ikut terpengaruh. Ya, kondisi ini bisa menjadi
satu dari beberapa tanda-tanda mau melahirkan.
8. Keluarnya lendir seperti keputihan
Tanda-tanda mau melahirkan sudah sangat dekat lainnya yakni keluarnya cairan
vagina seperti keputihan tapi lebih kental. Menurut American Pregnancy Association,
selama masa kehamilan, ada sumbatan lendir yang menumpuk di dalam leher rahim
atau serviks. Ketika serviks mulai menipis dan terbuka sebagai tanda-tanda mau
melahirkan, sumbatan lendir tersebut akan keluar melalui vagina. Lendir tersebut
memiliki tekstur yang kental, dengan warna bening, merah muda, atau agak merah
karena darah. Lendir ini biasanya keluar atau muncul beberapa menit, jam, atau hari
sebelum persalinan tiba.
9. Muncul kontraksi dengan pola yang kuat dan teratur
Kontraksi rahim saat hamil pada awalnya akan berpola tidak beraturan dan muncul
jarang-jarang. Ini disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks dan bukan merupakan
tanda-tanda mau melahirkan yang sebenarnya. Kontraksi Braxton Hicks alias palsu ini
biasanya mulai muncul saat masa kehamilan memasuki trimester ketiga, meski ada
beberapa juga yang merasakannya di trimester kedua. Kontraksi palsu merupakan hal
normal sebagai tanda-tanda mau melahirkan yang memang akan terjadi sebelum Anda
merasakan kontraksi persalinan yang sebenarnnya.
10. Air ketuban pecah
Kantong ketuban adalah selaput pembungkus cairan yang berperan sebagai pelindung
bayi selama berada di dalam kandungan. Nah, air ketuban pecah adalah salah satu
tanda-tanda pasti bahwa Anda sudah akan atau mau melahirkan. Begitu ketuban
pecah, bayi tak lagi dikelilingi oleh bantalan pelindung sehingga lebih rentan terkena
infeksi. Semakin lama proses persalinan dimulai, semakin besar risiko bayi untuk
terkena infeksi karena akan semakin banyak air ketuban yang diminumnya.
2. Adaptasi fisiologi persalinan
a. Sistem reproduksi
◦ Karakteristik Kontraksi
◦ Siklus Kontraksi
◦ Perubahan Cervix (effacement, dilatation)
b. Sistem cardiovaskuler
- Volume darah meningkat : setiapkontraksi uterus, darah yang mengalir keplasenta
secara umum berkurang, sehingga menyebabkan volume darah ibu meningkat
- Kecenderungan hipotensi : akibatibu terlalubanyaktidur terlentang
Setiap kontraksi 400ml darah dari uterus → sist vaskuler maternal → c.o m 10-15%
→ tahanan perifer → TD meningkat dan Nadi meningkat → Wanita risiko
ketidakseimbangan → hipertensi, TTIK
• Hindari valsava manuver → meningkatnya intrathoraks, menurunnya venous return
→ tekanan vena meningkat → sirkulasi ke janin menurun → hipoksia janin
• Hipotensi supine: vena cava asenden dan aorta desenden tertekan ok: gemeli,
hidramnion, obesitas
•SDP m : > 25.000/mm3 → stress fisik, emosi, trauma
c. Sistem respirasi
Peningkatan kedalaman dan kecepatan respirasi dapatmenimbulkan respirasi alkalosis
ibu akan merasa kesemutan padatangan dan kakinya, serta kaku dan pusing.
d. Gastrointestinal
- Penurunanmotilitas usus : akibat perubahan hormonal
- Hiperglikemia ibu masa hamil menyebabkan hipoglikemia pada BBL : kadar insulin
yang tinggi menyebabkan kadar gula darah menurun dengan cepat pada jam-jam
pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan, dimana aliran gula dari plasenta secara
tiba-tiba terhenti.
Selama persalinan motilitas dan absorpsi meningkat→ waktu pengosongan lambat →
mual/muntah
• Pemeriksaan rectum → massa +/-
• Bibir dan mulut kering karena itu, ibu bernafas melalui mulut
e. Urinarius
Sensitifitas bladder menurun : dikarenakan akibat intensitas kontraksi yang
menimbulkan rasa nyeri dapat menghalangi penurunan kepala janin ke rongga pelvis
• TM 2 → Kandung kemih merupakan organ abdomen → Kandung kemih penuh →
teraba di atas sympisis
• Sensitivitas kandung kemih menurun ok eodem, tekanan presentasi, tidak nyaman,
sedasi, malu
• Proteinuri +1 → respon rusaknya jaringandan kerja fisik akibat persalinan
f. Hemopoetik
• Kehilangan darah pasca persalinan diperkirakan sekitar 500 ml tubuh ibu dapat
mentolerir kehilangan darah
• Terjadi peningkatankadar fibrinogen selama kehamilan danproses bersalin beresiko
mengalami thrombosis
3. Jelaskan 5 faktor faktor yang mempengaruhi persalinan?
• Passengger
– Ukuran kepala janin :
• Os : – 2 parietal
– 2 temporal
– 1 frontal
– 1 oksipital
• Fontanel :– Anterior (segiempat)
– Posterior (segitiga)
• Sutura : – membranosa,
– sagitalis,
– lambdoidalis,
– koronalis dan
– frontalis
Presentasi : bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan
terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm
Letak posisi : hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu
panjang (punggung) ibu
Sikap janin : hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian yang lain
• Passageway
– Bentuk dan ukuran panggul : • Tulang panggul (illium, ischium, pubis dan tulang
sacrum) • Empat sendi panggul (simfisispubis, sendi sakroiliakaki-ka, sendi
sakrokoksigeus)
– Peregangan SBR, pembukaan cervix, kemampuan peregangan vagina dan introitus
• Powers :
– Kontraksi uterus : kekuatan primer adalah adanya kontraksi uterus yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan pada serviks Kekuatan sekunder adalah usaha mendorong ke
bawah, dimana segera setelah bagian presentasi mencapai dasar panggul
Periode kontraksi :
Increment (peningkatan)
Decrement(penurunan)
Peakoracme(puncak)
– Tenaga mengedan
• Plasenta
– Tempat insersi plasenta
• Psikologi
– Perubahan psikologi yang terjadi
4. Teori-teori penyebab mulainya persalinan
•Uterine stretch theory (pereganganuterus)
•Oxytocintheory
•Progesterone deprivation theory
•Prostaglandin cascade theory
•Aging placenta theory
1. Teori Keregangan
 Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
 Setelah melewatu batas tersebut,maka akan terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat di mulai.
2. Teori Penurunan Progesteron
 Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu,dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat sehingga pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu
 Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih
sensitif terhadap oksitosin
 Akibatnya,otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai teingkat
penurunan progesteron tertentu
3. Teori Oksitosin Internal
 Oksitosin di keluarkan oleh kelenjer hipofisis pars posterior
 Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterin dapat mengubah
sensitivitas terjadi kontraksi Braxton Hicks
4.Teori Protaglandin
 Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak mulai kehamilan 15
minggu,yang di keluarkan oleh desidua
 Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dapat di keluarkan
 Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan
5. Teori Penurunan Hormonal
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron bekerja sebagai pemenang otot-otot olos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
6. Teori Plasenta yang menjadi tua
Yang akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron sehingga
menyebabkan kekejangan pembuluh darah.Hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim
7. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot sehingga
menganggu sirkulasi uretro placenta
8. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglin servikale(frankenhauser). Bila ganglion ini di geser
dan di tekan,misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Jelaskan Penyebab nyeri persalinan dan penatalaksanaan farmakologi dan non
farmakologi
1. Peregangan dan pelebaran mulut rahim. Persalinan diartikan sebagai peregangan dan
pelebaran mulut rahim, yang terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi
keluar. Otot-otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi,
kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubik menerima tekanan kuat dari
rahim. Berat kepala bayi ketika bergerak turun ke saluran rahim juga menyebabkan
tekanan. Semua itu terasa menyakitkan bagi ibu.
2. Secara medis, sakit kontraksi dikategorikan bersifat tumpul atau visceral dull and
aching:Umumnya, rasa sakit dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar
ke bagian bawah perut, mungkin juga kaki.
Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, mencapai puncak, kemudian hilang. Sebagian
ibu merasakannya sebagai kram haid yang parah atau seperti gangguan saluran
pencernaan atau diare.
3. Secara medis, sakit kontraksi dikategorikan bersifat tajam dan panas atau somatic-
sharp and burning. Rasa sakit terjadi saat kepala bayi muncul di vagina. Jaringan antara
vagina dengan anus (perineum) terentang kencang akibat kepala bayi mendorongnya
terbuka. Ibu merasakan sakit akibat perobekan jaringan. Sebagian ibu merasa bagian
bawahnya akan “meledak,” ada juga yang merasa seperti akan BAB setelah sembelit satu
bulan.
Penyebab nyeri makin parah:
1. Faktor fisik, misalnya persalinan dengan induksi, episiotomi, penggunaan alat bantu
forsep atau vakum untuk mengeluarkan bayi, pemutaran bayi akibat posisi sungsang,
serta ibu lapar, haus atau lelah.
2. Faktor psikologis, misalnya ibu melahirkan sendiri tanpa pendamping persalinan, ibu
takut pada hal-hal yan belum diketahuinya tentang melahirkan. Ibu terus berpikir tentang
sakit, stres, cemas, tegang, mengasihani diri sendiri, tidak siap melahirkan, atau
kehamilan tidak diinginkan.
3. Faktor tenaga medis, seperti tidak bersahabat, terlambat datang, tidak memahami
prosedur persalinan atau cara menggunakan alat, sehingga terlalu sering melakukan
pemeriksaan dalam dan sebagainya.
Cara untuk mengurangi nyeri adalah :
1. Teknik Relaksasi
a. Menganjurkan pasien untuk menarik napas
b. Mengisi paru-paru senang udara, menghembuskannya secara perlahan, melemaskan
otot-otot tangan, kaki, perut dan punggung.
c. Mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga didapat rasa nyaman, tenang
dan rileks
Stimulasi Kulit
2. Teknik pemijatan atau pengurutan secara halus pada bagian yang dirasa nyeri, dengan
cara mengurut secara melingkar di sekitar area luka yang dirasa nyeri dengan sentuhan
lembut.
a. Menggosok punggung
b. Mengompres dengan menggunakan air hangat dan dingin
c. Memijat dengan air mengalir
3. Terapi Pengalihan
Dengan cara mengalihkan fokus bukan pada rasa nyeri, melainkan pada fokus yang lain:
Menonton TV, Berbincang-bincang dengan orang lain, Mendengarkan musik
4. Terapi Non Farmakologi
-Hypnosis
-Terapi Bermain
5. Terapi Farmakologi
Untuk nyeri yang sangat berat dapat digunakan terapi farmakologi yaitu dengan
pemberian obat anti nyeri atau analgetik
6. Jelaskan Tanda pelepasan plasenta?
1. Terjadi kontraksi rahim sehingga rahim membulat, keras, dan terdorong ke atas.
2. Plasenta di dorong kea rah segmen bawah rahim.
3. Tali pusat bertambah panjang.
4. Terjadi perdarahan mendadak.

7. Jelaskan Tehnik pelepasan placenta?


Pada penelitian menggunakan ultrasonografi pada 78 wanita yang dilakukan oleh Rogers et al
(Rogers et al, 2008) untuk mengawasi pelepasan plasenta, menerangkan bahwa terdapat tiga
variasi dalam mekanisme pelepasan plasenta:
a. Pelepasan Down-up
Cara terlepasnya plasenta yang dimulai dari segmen bawah rahim keudian baru merambat ke
segmen atas rahim adalah cara yang paling sering pada persalinan. Pelepasan model ini
adalah plasenta yang berinsersi pada dinding depan, samping dan belakan uterus
b. Pelepasan bipolar
Adalah pelepasan yang terjadi pada semua plasenta yang berinsersi pada fundus uterus.
Pelepasan terjadi mulai dari pinggir menuju ke daerah pusat plasenta
c. Pelepasan Up-Down
Adalah variasi yang jarang terjadi, sering terjadi pada pasien dengan riwayat seksio sesaria
(hingga 40%).

8. Jelaskan Cara pelepasan plasenta?


1. Metode Ekspulsi Schultze
Pelepasan ini dapat dimulai dari tengah (sentral) atau dari pinggir plasenta. Ditandai oleh
makin panjang keluarnya tali pusat dari vagina (tanda ini dikemukakan oleh Ahfled)
tanpa adanya perdarahan per vaginam. Lebih besar kemungkinannya terjadi pada plasenta
yang melekat di fundus.
2. Metode Ekspulsi Matthew-Duncan
Ditandai oleh adanya perdarahan dari vagina apabila plasenta mulai terlepas. Umumnya
perdarahan tidak melebihi 400 ml. Bila lebih hal ini patologik.Lebih besar kemungkinan
pada implantasi lateral.
Apabila plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus segera berkontraksi, pembuluh-
pembuluh darah akan terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada keadaan normal akan
lahir spontan dalam waktu lebih kurang 6 menit setelah anak lahir lengkap.

Anda mungkin juga menyukai