Anda di halaman 1dari 25

Pengurangan Risiko Bencana

Berbasis Komunitas

Dewi Reny Anggraeni


Masyarakat SELALU menjadi KORBAN BENCANA !!!

• Faktanya : yang menyelamatkan masyarakat dari


bencana, > 96% adalah dirinya sendiri, keluarga,
tetangga, masyarakat sekitar.
• Perlunya suatu upaya untuk memberdayakan
masyarakat untuk ketangguhan mereka.
• Konsep PRB dilakukan : mengurangi risiko bencana yang
ada dengan ketangguhan, mencegah risiko bencana
baru dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
• Pada level administrasi terkecil yaitu Desa/Kelurahan –
program : Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
• Pelibatan masyarakat tidak lagi sebagai obyek dalam
bencana, tetapi sudah menjadi subyek yang berdaya.
PARADIGMA PENANGGULANGAN BENCANA

SEBELUM SETELAH
UU 24/2007 UU 24/2007

• Pra Bencana kurang diperhatikan • Memperhatikan upaya Pra Bencana,


• Mengutamakan Penanganan Darurat Penanganan Darurat, dan Pemulihan
• Manajemen PB Landasan hukum yang masih • Manajemen PB yang terkoordinasi
kurang • Landasan hukum penyelenggaraan PB yang
• masih sektoral cukup kuat
• Belum didukung perencanaan PB dan • Mendorong dokumen perencanaan PB dan
anggaran anggaran
• Pemahaman dan kemampuan pelaku PB • Memperhatikan penguatan kapasitas PB yang
yang terbatas dibutuhkan
Pengurangan risiko bencana penting:
• Frekuansi Kejadian Bencana Meningkat diperburuk oleh krisis iklim
• Bencana adalah masalah yang kompleks yaitu dari faktor lingkungan
hingga pembangunan;
• Kesiapan secara konvensional perlu, namun belum lengkap dan
menyeluruh;
• Pemaduan dan pengarustamaan pengurangan risiko bencana dalam
pengambilan keputusan dan kegiatan sehari-hari memberikan
kontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.
Agenda Global
Pengurangan
Risiko
Bencana
MENGURANGI MENINGKATKAN

7 SFDRR
TARGET
GLOBAL
EM TIA
A N
K
T B E N C AN A
AKIB A
GI PRB
J U ML A H S T R A T E
UK N A L D AN
PE N D U D K N A S IO
TER D AM A
PA LOKAL
BEM NCA AN J A S A MA
JU L H K E R
S IONAL
IAN E R N A
KERUG AN A
INT
B E N C DIAAN
AKIBAT KE T E R S E
A KAN O R M A SI D A N
K E R U S INF
R A S T R UKTUR E WS
INF

Sendai Framework for DRR


2015-2030
2015-2030
Sendai Framework for DRR
MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN
BENCANA UNTUK RESPON YANG

4
EFEKTIF, DAN UNTUK “BUILD BACK
BETTER" DALAM PEMULIHAN,
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI.
INVESTASI DALAM
PENGURANGAN RISIKO

3
BENCANA UNTUK
KETANGGUHAN;
MEMPERKUAT TATA KELOLA

2
RISIKO BENCANA DAN AKSI
MANAJEMEN RISIKO BENCANA;

4 SFDRR
PRIORITAS
MEMAHAMI RISIKO

1
BENCANA;
PELAKU PENANGGULANGAN
BENCANA
Perkantor
Rumah
Obyek (Keluarga)
Vital
Sekolah Lainnya
Pasar
Fasilitas
Rumah anKesehatan
Ibadah
PEMERINTAH
DESTANA

MASYARAKAT/RELAWAN

OBJEK
DUNIA USAHA KETANGGUHAN

AKADEMISI

MEDIA

FORUM PENTAHELIX / FPRB


Bagaimana Mewujudkan
ketangguhan masyarakat---
Ketangguhan Desa/Kelurahan
Ketangguhan Masyarakat di Bali
1. Berdasar Kajian Risiko Bencana Provinsi Bali terdapat 14 Ancaman
2. Bali memiliki 716 Desa/ Kelurahan
3. hingga saat ini baru 95 Desa/kelurahan yang telah melakukan
intervensi ketangguhan masyarakat
4. Perlu Strategi Percepatan Ketangguhan Masyarakat
KATEGORI NO INDIKATOR
LEGISLASI 1 Kebijakan/Peraturan di Desa/Kel tentang PB/PRB
PERENCANAAN Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Komunitas, dan/atau Rencana
2 kontijensi
3 Forum PRB
KELEMBAGAAN 4 Relawan Penanggulangan Bencana
INDIKATOR 5
6
Kerjasama antar pelaku dan wilayah
Dana tanggap darurat
DESA/KELURA PENDANAAN
7 Dana untuk PRB
HAN TANGGUH 8
9
Pelatihan untuk pemerintah desa
Pelatihan untuk tim relawan
PENGEMBANGAN
BENCANA: KAPASITAS 10 Pelatihan untuk warga desa
11 Pelibatan/partisipasi warga desa
PERKA 1/2012 12 Pelibatan Perempuan dalam tim relawan
13 Peta dan analisa risiko
14 Peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian
15 Sistem peringatan dini
PENYELENGGA-RAAN
PENANGGULANGAN 16 Pelaksanaan mitigasi struktural (fisik)
BENCANA 17 Pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan masyarakat
18 Perlindungan kesehatan kepada kelompok rentan
19 Pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk PRB
20 Perlindungan aset produktif utama masyarakat
SNI 8357-2017:
Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana

INDIKATOR DASAR
• 1. Penguatan kualitas dan akses layanan dasar
• 2. Adanya penguatan sistem koordinasi dalam
pengelolaan risiko bencana

INDIKATOR HASIL
• 1. Penguatan pengelolaan risiko bencana
• 2. Penguatan sistem kesiapsiagaan untuk
mendukung kegiatan tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana di
desa dan kelurahan
Penilaian Ketangguhan Desa
(PKD)
Pengertian PKD
Penilaian Ketangguhan Desa (PKD)
adalah proses penilaian
ketangguhan yang dilakukan
masyarakat secara mandiri
untuk mengetahui tingkat
ketangguhannya (SNI 8357:2017).
Tujuan PKD
 Pendidikan dan penyadaran risiko bencana pada masyarakat
dan semua pihak
 Menyediakan data dasar (base line) ketangguhan bencana di
unit pemerintahan terkecil Republik Indonesia
 Mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di
daerah
Output PKD
Nilai Indeks Ketangguhan Desa/ Kelurahan
Tingkat Ketangguhan Desa/Kelurahan
Rekomendasi aksi peningkatan kapasitas desa/kelurahan
PKD Penilaian Berbasis Online

https://katalogkesiapsiagaan.bnpb.go.id/penilaian-ketangguhan-
desa/
Hasil Penilaian
Tingkat ketangguhan sesuai Perka BNPB No 1/2012

Tangguh Pratama < 58,33

Tangguh Madya 58,33 - 83,33

Tangguh Utama > 83,33


Kader Desa
1. Penggerak Masyarakat untuk pengurangan Risiko Bencana
2. Memfasilitasi Proses Ketangguhan Masyarakat
3. Teladan Aplikasi Pengurangan Risiko Bencana
Memfasilitasi Event Penyadaran
Masyarakat
1. Memahami Tujuan Sosialisasi / event penyadaran
2. Mengidentifikasi Peserta dan Tempat Pertemuan
3. Menyusun Alur Pertemuan
4. Menyiapkan Alat dan Bahan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai