Anda di halaman 1dari 30

MEMBANGUN KETANGGUHAN

BANGSA DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
MELALUI SINERGITAS
MULTIPIHAK
Dalam rangka Seminar Nasional Keperawatan Manajemen
Bencana dan Keperawatan Gawat Darurat di Era Disrupsi
Industri 4.0

Drs. Pangarso Suryotomo


Kasubdit Peran Masyarakat
Tujuan konstitusi [Pembukaan UUD 1945]

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu


pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia …”
TUJUAN PB
UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
1. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana;
2. menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
3. menjamin terselenggaranya PB secara terencana, terpadu, terkoordinasi,
dan menyeluruh;
4. menghargai budaya lokal;
5. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
6. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan; dan
7. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
MITIGASI bencana di indonesia
DAERAH RAWAN BENCANA DI INDONESIA
NO JENIS JML PROV JML KAB/KOTA JML KECAMATAN JML DESA/KEL
1 BANJIR BANDANG 32 PROVINSI 388 KAB/KOTA 3.566 KECAMATAN 22.626 DESA/KEL
2 BANJIR 34 PROVINSI 480 KAB/KOTA 3.997 KECAMATAN 23.595 DESA/KEL
3 LONGSOR 33 PROVINSI 440 KAB/KOTA 4.756 KECAMATAN 35.173 DESA/KEL
4 GUNUNG API 17 PROVINSI 61 KAB/KOTA 147 KECAMATAN 496 DESA/KEL
5 TSUNAMI 24 PROVINSI 195 KAB/KOTA 1.389 KECAMATAN 8.043 DESA/KEL

Sumber data: inarisk.bnpb.go.id


*detail terlampir
FAKTA
BENCANA
1. Perempuan dan anak anak berisiko
meninggal 14x lebih besar dari pria
dewasa (Peterson K, 2007)

2. Cylone di Bangladesh 1991, total korban


14.000 (90% perempuan), (Ikeda, 1995)

3. Badai Katrina, US, sebagaian besar


korban adalah ibu2 Afro-American
Hasil Survey Situasi Penyelamatan beserta anak2nya
Gempa Kobe 1995, Jepang
4. 60-70% korban bencana adalah wanita
Menyelamatkan diri dan anak2 dan lanjut usia, Korban
Tsunami Aceh banyak para korban (Ibu)
Diselamatkan oleh Keluarga
meninggal bersama anaknya
Diselamatkan oleh Tetangga
5. 95% korban selamat karena mampu
Pejalan Kaki
menyelamatkan diri (34.9%),
Tim Penyelamat diselamatkan oleh Keluarga (31.9%) dan
Lain
lain diselamatkan tetangga (28.1%)
 Faktanya : yang menyelamatkan
masyarakat dari bencana, > 96%
adalah dirinya sendiri, keluarga,
tetangga, masyarakat sekitar.
 Perlunya suatu upaya untuk
memberdayakan masyarakat untuk
ketangguhan mereka.
 Kosep PRB dilakukan : mengurangi
risiko bencana yang ada dengan
ketangguhan, mencegah risiko
bencana baru dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat.
 Pada level administrasi terkecil yaitu
Desa/Kelurahan – program : Desa
Tangguh Bencana.
 Pelibatan masyarakat tidak lagi
sebagai obyek dalam bencana, tetapi
sudah menjadi subyek yang berdaya.

Masyarakat SELALU menjadi KORBAN BENCANA !!!


Paradigma PRB

Masyarakat Lingkungan
PRB

Mengurangi Risiko
Bencana

Masyarakat dan Lingkungan yang


Tahan Bencana

Masyarakat dan Lingkungan adalah aspek yang berpengaruh dalam suatu


kejadian bencana, baik sebagai subyek maupun obyek, baik secara langsung
atau tidak
SIAPA YANG TERLIBAT DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA

1. PEMERINTAH
2. MASYARAKAT/ RELAWAN
3. DUNIA USAHA
4. AKADEMISI
5. MEDIA

(FORUM PENTAHELIX / FORUM PENGURANGAN RISIKO


BENCANA)
7 Obyek Ketangguhan
1. Rumah
2. Sekolah
3. Fasilitas Kesehatan
4. Rumah Ibadah
5. Pasar
6. Perkantoran
7. Obyek Vital Lainnya
PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN Pembangunan
dapat
Pembangunan
dapat

DAN BENCANA memunculkan


bahaya &
Meningkatkan
mengurangi dan
mencegah
bahaya &
kerentanan kerentanan

- +
Bencana dapat
Bencana dapat memberikan
memundurkan peluang
pembangunan pembangunan

BENCANA
REVIEW
2015
Kerangka Sendai
Untuk PRB
2015-2030

2014 – PerKa
2012 – BNPB :
Deklarasi Disabilitas
Yogyakarta dan PerKa
Gender
dalam PB
2005 –
Kerangka
Aksi MENUJU INKLUSI DALAM PB
Hyogo
2004 –
Tsunami (HFA)
Samuder
a Hindia
(Aceh)
Disabilitas dan Bencana

Dibutuhkan pengarusutamaan inklusi disabilitas,


yaitu kondisi yang mengakomodasi setiap orang Gangguan
Penyandang pada
Disabilitas
tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, bertambah
lingkungan
sosial, emosional, linguistik atau kondisi lainnya
7 Target
Global

Mengurangi Meningkatkan

Sendai Framework for DRR


2015-2030

“Disaster Loss to Disaster Risk”


4
Memahami risiko bencana;
Prioritas
Aksi Memperkuat tata kelola risiko bencana dan manajemen risiko bencana;

Investasi dalam pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan;

Sendai Framework for DRR


2015-2030 Meningkatkan kesiapsiagaan bencana untuk respon yang efektif, dan untuk
“build back better" dalam pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi.

What to do?” to “How to do?”


PENYELENGGARAAN
CARANYA? DESA/KELURAHAN
TANGGUH BENCANA
DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)

Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah desa/kelurahan yang


memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan
menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan
segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena
bencana

(PERKA BNPB No.1 Tahun 2012)


20 Indikator DESTANA (PERKA BNPB NO.1/2012)
KATEGORI/KOMPONEN No INDIKATOR

LEGISLASI Kebijakan/Peraturan di Desa/Kel tentang PB/PRB


1
PERNCANAAN Rencana Penanggulangan Bencana, Rencana Aksi Komunitas, dan Rencana kontijensi
2
KELEMBAGAAN Forum PRB
3
Relawan Penanggulangan Bencana (PB)
4
Kerjasama antar pelaku dan wilayah
5
PENDANAAN Dana tanggap darurat
6
Dana untuk PRB
7

Indikator utama

Indikator turunan
20 Indikator DESTANA (PERKA BNPB NO.1/2012)
KATEGORI/KOMPONEN No INDIKATOR

PENGEMBANGAN 8 Pelatihan untuk pemerintah desa


KAPASITAS 9 Pelatihan untuk tim relawan
10 Pelatihan untuk warga desa
11 Pelibatan/partisipasi warga desa
12 Pelibatan perempuan dalam tim relawan
PENYELENGGARAAN 13 Peta dan analisa risiko
PENANGGULANGAN 14 Peta dan jalur evakuasi serta tempat pengungsian
BENCANA
15 Sistem peringatan dini
16 Pelaksanaan mitigasi struktural (fisik)
17 Pola ketahanan ekonomi untuk mengurangi kerentanan masyarakat
18 Perlindungan kesehatan kepada kelompok rentan
19 Pengelolaan sumber daya alam (SDA) untuk PRB
Indikator utama
20 Perlindungan aset produktif utama masyarakat
Indikator turunan
INDIKATOR SNI INPUT INDIKATOR REVISI DESTANA ARGUMENTASI RELASI
 
Penguatan kualitas dan akses layanan dasar
1.1. adanya penguatan kualitas layanan dan Tersedia kualitas Layanan dasar pendidikan Pelatihan merupakan salah satu bentuk penguatan
akses pendidikan formal maupun non formal; dan kesehatan kualitas layanan dan akses pendidikan.
 
1.2. adanya penguatan kualitas layanan   Kelompok rentan menjadi prioritas pelayanan
kesehatan yang dapat diakses oleh semua *Tersedia ketahanan pangan untuk kesehatan di masyarakat.
masyarakat; keberlangsungan penghidupan * Keberlangsungan swadaya perorangan/kelompok
1.3. adanya penguatan infrastruktur masyarakat, dukungan transportansi, atas penghidupan masyarakat (akses, aset, aktifitas)
infrastruktur pembangunan serta dan transaksi perekonomian
khususnya bidang ekonomi, energi,  
kesehatan, pendidikan, sanitasi, komunikasi aktifitas perekonomian Peningkatan ekonomi (tingkat pendapatan,
dan informasi;   peningkatan tabungan/aset (lahan – land tenure),
Adanya tata kelola pemerintahan desa dan produktivitas, berkurangnya tingkat kemiskinan)
1.4. adanya penguatan sarana dan kelurahan yang mandiri dan  
aksesibilitas transportasi; sumberdaya manusia yang a. Keberlanjutan perekonomian (diversifikasi,
inovasi dan kewirausahaan), Kontribusi Input
1.5. adanya penguatan pelayanan publik oleh berkualitas; rencana keberlangsungan usaha (business
pemerintahan desa dan kelurahan;   continuity planning), BUMDes
1.6. adanya penguatan sistem informasi desa Adanya kegiatan bersosial budaya b. Transfer/Pengalihan risiko (Disaster Risk
dan kelurahan yang memadai; masyarakat, perlindungan Financing ) dan Jaminan asuransi untuk aset
keamanan,dan pengelolaan ekonomi pelaku UMKM Bencana)  
1.7. adanya penguatan tata kelola  
pemerintahan desa dan kelurahan yang lingkungan hidup dan sumber daya Peta dan jalur evakuasi memperkuat aksesibilitas
mandiri dan sumberdaya manusia yang alam yang berkelanjutan transportasi.
berkualitas;    
  Keamanan secara komprehensif meliputi kesehatan
1.8. adanya perlindungan dan pengelolaan   (fisik dan psikologis), usaha ekonomi, dan aset
  produktif masyarakat.
lingkungan hidup dan sumber daya alam  
yang berkelanjutan;  
  Sistem peringatan dini sebagai bagian dari sistem
1.9. adanya penguatan perlindungan dan informasi desa yang harus ada dan dipahami
dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan masyarakat.
budaya dan spiritual masyarakat; dan  
Penguatan kapasitas sumberdaya perangkat
1.10. adanya perlindungan keamanan desa/kelurahan untuk meningkatkan kualitas tata
masyarakat. kelola pemerintahan desa/kelurahan.
Jelas.
 
Keamanan secara komprehensif meliputi kesehatan
(fisik dan psikologis), usaha ekonomi, dan aset
produktif masyarakat.
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PENDIDIKAN TINGGI ADALAH JENJANG PENDIDIKAN SETELAH PENDIDIKAN
MENENGAH YANG MENCAKUP PROGRAM DIPLOMA, PROGRAM SARJANA,
PROGRAM MAGISTER, PROGRAM DOKTOR DAN PROGRAM PROFESI, SERTA
PROGRAM SPESIALIS YANG DISELENGGARAKAN OLEH PERGURUAN TINGGI Perguruan Tinggi sebagai
BERDASARKAN KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA penghasil tenaga kerja
terampil dan tenaga ahli
PERGURUAN TINGGI yang berkarakter serta
Penelitian inovasi yang memiliki daya
Pendidikan saing dalam dan luar negeri
Pengabdian Masyarakat

TENAGA KERJA TERAMPIL


DAN TENAGA AHLI INOVASI

DAYA SAING
Lanjutan ...
Menurut Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang PENDIDIKAN TINGGI, pasal 1 ayat 9 menyebutkan
bahwa TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban
• usaha mewujudkan
Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan
Pendidikan
prosesdan
pendidikan, penelitian, pembelajaran
pengabdian kepada masyarakat
untuk mengembangkan potensi diri

Penelitian
• Metode ilmiah untuk memperoleh informasi,
data dan keterangan

• Memanfaatkan iptek untuk memajukan


Pengabdian Kepada
Masyarakat
kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa
Tridharma perguruan tinggi dalam
penanggulangan bencana

• Aktif dalam kegiatan Kesiapsiagaan


dan Pengurangan Risiko Bencana
PENGABDIAN • Membantu saat terjadi
bencana/tanggap darurat sesuai
MASYARAKAT bidang keilmuan masing-masing
• Berpartisipasi dalam proses
pemulihan kembali setelah terjadinya
bencana
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Pengurangan Risiko Bencana

Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan


Risiko Bencana telah Menyusun Pedoman
untuk KKN Tematik Pengurangan Risiko
Bencana termasuk didalamnya Peningkatan
Ketangguhan Masyarakat
PERGURUAN TINGGI BERKEWAJIBAN UNTUK MELAKSANAKAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT BERARTI BAHWA PERGURUAN TINGGI WAJIB UNTUK
MEMBERIKAN KONTRIBUSI NYATA KEPADA MASYARAKAT DENGAN
MEMANFAATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA SESUAI DENGAN LATAR BELAKANG KEILMUAN
MASING-MASING.
OLEH KARENA ITU DALAM PENANGGULANGAN BENCANA, SIVITAS
AKADEMIKA DIWAJIBKAN UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN TUJUAN MENGURANGI RISIKO
BENCANA SEHINGGA MEMBENTUK MASYARAKAT TANGGUH BENCANA DAN
AKHIRNYA TERCIPTA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK KETANGGUHAN
- Penguatan desa tangguh bencana -
Desa Tangguh Bencana

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5

NKD1 PENGUATAN DESTANA NKD2

K/L destana, kampung siaga,


kampung iklim, desa siaga, dll

LU CSR, Donor, Plasma


Masyarakat Dana Desa
PT KKN Tematik
Media Literasi
Pemda SPM

*Catatan:
NKD: Nilai Ketangguhan Desa
Ekspedisi Destana tsunami 2019
TERIMA KASIH
Badan Nasional Penanggulangan Bencana 
Graha BNPB
Jl. Pramuka, Jakarta Pusat 10120

Kedeputian Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan


Gedung Ina-DRTG, PMPP/IPSC
Jl. Anyar, Desa Tangkil, Kec. Citereup, Sentul – Kab.
Bogor

Telp. : 021-3458400 – 021 29618877


Fax. : 021-3458500 – 021 29618876
Email : contact@bnpb.go.id
Website : www.bnpb.go.id
Facebook : www.facebook.com/bnpb.indonesia
Twitter : @BNPB_Indonesia
YouTube : BNPBIndonesia

Anda mungkin juga menyukai