DEFINISI
RUANG LINGKUP
Pembahasan kasus kematian dapat dilakukan melalui mekanisme rapat audit medis
dan dapat pula dilakukan di rapat staf medis. Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua
kasus kematian harus dibahas. Pembahasan kasus kematian tergantung dari ruang lingkup dan
besar permasalahan dari kasus kematian tersebut
Idealnya semua kasus dapat diselesaikan di tingkat KSM,namun kita sadari pelayanan
medik adalah sangat kompleks dan antar spesialisasi bisa saling terkait. Jadi suatu kasus
kematian bisa dibahas hanya ditingkat KSM saja dan ada pula yang langsung dibahas di
tingkat rumah sakit karena kasus kematian tersebut melibatkan banyak jenis spesialisasi
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pembahasan kasus kematian dilakukan sesuai pengaturan waktu yang telah ditentukan
oleh masing-masing KSM
2. Setiap pertemuan membahas minimal 1 (satu kasus kematian)
3. Kasus yang dipresentasikan adalah kasus yang telah diberikan asuhan medis secara
lengkap namun masih terdapat kesulitan yang menyebabkan pasien meninggal
4. Dalam pertemuan pembahasan kasus kematian dihadiri oleh Ketua
KSM,DPJP,Komite Medik/ Komite Mutu Profesi Medik,dan apabila diperlukan DPJP
dari KSM lain
5. Setiap kali pertemuan harus disertai notulen, kesimpulan dan daftar hadir peserta yang
menjadi dokumen Sub Komite Mutu Profesi Medik
BAB V
DOKUMENTASI
a. Surat undangan dari KSM
b. Notulen
c. Hasil diskusi / pembahasan kasus beserta kesimpulannya
d. Daftar hadir peserta