KABUPATEN SEMARANG
2015
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611
NOMOR : 800/2896/2015
TENTANG
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Ditetapkan Oleh :
iii
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
Jl. Kartini No 101 Telp (0298) 591022 Fax (0298) 591866
Email : ambarawa_rsud@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50611
NOMOR : 800/2896/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Ambarawa Tentang Panduan Perlindungan
Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis
Ditetapkan di : Ambarawa
pada tanggal : 29 Desember 2015
RINI SUSILOWATI
v
Daftar Isi
DEFINISI..........................................................................................................................1
RUANG LINGKUP.............................................................................................................3
TATA LAKSANA................................................................................................................4
DOKUMENTASI...............................................................................................................9
vi
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Rumah Sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan
perawatan dan pengobatan yang sempurna kepada pasien
baik pasien rawat inap, rawat jalan, maupun pasien gawat
darurat. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab atas
mutu pelayanan medik di rumah sakit yang diberikan
kepada pasien. Rekam Medik sangat berperan penting
dalam mengemban mutu pelayanan medik yang diberikan
oleh rumah sakit beserta staf mediknya. Dokumen Rekam
Medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara
karena berfaedah bagi pasien, dokter maupun bagi rumah
sakit. Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi
informasi medik yang ada di dalam rekam medik terhadap
kemungkinan hilangnya keterangan ataupun pemalsuan
data yang ada di dalam rekam medik atau dipergunakan
oleh orang yang tidak berwenang. Selain informasi medik
yang ada di catatan rekam medik pasien, perlu juga
perlindungan informasi lainnya yang bukan merupakan
rahasia kedokteran.
B. Tujuan
1. Sebagai acuan bagi petugas untuk melindungi informasi
kesehatan yang terdapat dalam Dokumen Rekam Medik
(DRM)
2. Melindungi informasi medik dari kehilangan dan
penyalahgunaan oleh pihak pihak tertentu.
3. Semua staf rumah sakit harus memahami bahwa
informasi medik pasien dalam bentuk apapun adalah
bersifat rahasia, termasuk identitas pasien.
1
A. Definisi
1. Informasi medik adalah segala informasi tetang
kesehatan pasien selama dalam perawatan maupun
setelah perawatan, yang teratat dalam rekam medik
pasien seperti perjalanan penyakit pasien, diagnosa,
tindakan, terapi, pemeriksaan penunjang, obat obatan
yang diberikan dan lain lain.
2. Perlindungan kerahasiaan Informasi Medik adalah upaya
yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk melindungi
informasi kesehatan yang terdapat dalam catatan rekam
redis terhadap kemungkinan hilang, rusak, dan
pemalsuan
3. Informasi yang mengandung nilai keahasiaan adalah
laporan atau catatan yang terdapat dalam DRM sebagai
hasil pemeriksaan, pengobatan, observasi atau hasil
wawancara dengan pasien.
4. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan
adalah informasi perihal identitas pasien serta informasi
lain yang tidak mengandung nilai medik.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
2. Perlindungan informasi pasien di ruang perawatan dan
poliklinik.
a. Untuk melindungi informasi pasien di ruang rawat inap
dengan cara : DRM di ruang perawatan disimpan di almari
khusus dan tidak memasang identitas pasien pada bed,
kamar pasien ataupun pada nurse station dan bila
meletakkan di meja dalam keadaan terbalik supaya
identitas pasien tidak terbaca.
b. DRM yang ada di poliklinik diletakkan di meja dalam
keadaan terbalik supaya identitas pasien tidak terbaca.
5
4. Akses data rekam medik pasien
a. Petugas yang mempunyai hak akses terhadap Dokumen
Rekam Medis, adalah profesional tenaga kesehatan yang
melakukan pengobatan, perawatan dan tindakan medik
pada pasien tersebut, termasuk didalamnya adalah tenaga
profesional kesehatan lainnya yang melakukan pengelolaan
Dokumen Rekam Medis dan tenaga non medik pengguna
Dokumen Rekam Medis ( administrasi ruangan, administrasi
keuangan, petugas piutang/asuransi, pendaftaran dan
pengelola Dokumen Rekam Medis ) serta mahasiswa
praktek.
b. Informasi pasien dapat diakses melalui SIRS, namun tidak
semua pihak dapat membuka data pasien melalui SIRS.
Petugas yang berwenang untuk akses data / informasi
pasien melalui SIRS dengan menggunakan pasword.
c. Semua petugas yang berhak untuk mengakses data rekam
medik pasien wajib menjaga kerahasiaannya dan petugas
non medik membuat pernyataan untuk menjaga
kerahasiaan pasien.
5. Peminjaman DRM
a. Permintaan DRM hanya bisa diberikan untuk
kepentingan pengobatan pasien sedangkan untuk
kepentingan lain harus sesuai aturan peminjaman DRM.
b. Peminjam yang berhak untuk akses DRM (meminjam
DRM) adalah :
1) Peminjam Intern : petugas Surat Keterangan Medik
(SKM), petugas administrasi ruangan, petugas bagian
keuangan (piutang/asuransi), mahasiswa praktek /
magang, Dokter Penanggung Jawab Pasien, dan
tenaga medik.
2) Peminjam ekstern : petugas pengadilan.
c. Peminjam DRM dari petugas SKM bisa langsung
meminjam ke bagian penyimpanan / filling.
d. Peminjaman DRM intern harus seijin Pimpinan Rekam
Medik atau yang mewakili.
6
1) Peminjaman untuk akses administratif (kepentingan
administratif), hanya dapat mengakses formulir
resume medik, pemeriksaan penunjang dan laporan
operasi untuk pasien yang ditanggung pihak ke-3.
2) Peminjaman untuk akses klinis (kepentingan medik),
data administratif dan data medik
e. Untuk kepentingan di pengadilan Dokumen Rekam Medis
dapat dipinjam atas dasar surat permintaan dari
pengadilan dan dengan persetujuan direktur RSUD
Ambarawa.
c. Waktu peminjaman DRM dilayani pada hari kerja, jam
07.30 - 14.00.
d. DRM yang digunakan untuk audit medik, study
dokumentasi dan sebagainya, harus dilakukan di tempat
yang telah disediakan ( tidak boleh dibawa keluar dari
Rekam Medik).
e. Penggunaan DRM untuk kepentingan pengambilan data
dari mahasiswa magang atau instansi lain harus
memperoleh persetujuan dari direktur RSUD Ambarawa.
f. Peminjaman DRM harus kembali ke rekam medik dalam
waktu sehari.
7
pemeriksaan tanda-tanda vital, sedangkan informasi
medik lainnya hanya dapat diberikan oleh DPJP atau
dokter jaga.
d. Resume medik awal & lanjutan dapat diberikan pada
pasien ditanggung oleh pihak ke 3.
e. Fotocopy atau legalisir formulir rekam medik yang dapat
diberikan adalah hasil pemeriksaan penunjang, surat
kematian, surat kelahiran, laporan operasi.
f. Pemaparan informasi medik pasien dilakukan oleh dokter
yang merawat (DPJP).
g. Pengisian visum et repertum diberikan atas permintaan
kepolisian dengan permintaan tertulis kepada direktur.
8
BAB IV
DOKUMENTASI