KABUPATEN JAYAWIJAYA
2018
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAMENA
NOMOR : 445/1854/2015
TENTANG
Disusun Oleh :
POKJA SKP
Ditetapkan Oleh:
iii
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAMENA
NOMOR : 445/1854/2015
TENTANG
Menetapka :
n
KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Wamena tentang Panduan
Identifikasi Pasien.
Ditetapkan di : Wamena
pada tanggal : 1 September 2018
v
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
Daftar Isi
DEFINISI………………………………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG………………………………..................................1
B. RUANG LINGKUP……………………………………………………………. 2
C. MAKSUD & TUJUAN…………………………………………………………3
D. PENGERTIAN…………………………………………………………………. 3
E. DASAR HUKUM……………………………………………………………….4
IDENTIFIKASI PASIEN…………………………….........................................5
A. PRINSIP IDENTIFIKASI PASIEN…………………………………………..5
B. PROSES IDENTIFIKASI AWAL PASIEN………………………………….6
C. KONFIRMASI…………………........................................................6
D. VERIFIKASI................................................................................6
E. GELANG PENGENAL PASIEN......................................................7
F. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN
OPERASI:........................................................................................10
G. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN PADA PROSEDUR
PENGAMBILAN DAN PEMBERIAN PRODUK / KOMPONEN DARAH…11
H. PROSEDUR IDENTIFIKASI IBU MELAHIRKAN………………………12
I. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA BAYI BARU LAHIR ATAU
NEONATUS.....................................................................................12
J. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA PASIEN DENGAN NAMA YANG
SAMA DI RUANG RAWAT INAP.......................................................13
K. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG IDENTITASNYA TIDAK
DIKETAHUI.....................................................................................13
L. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA14
M. PROSEDUR PENGLEPASAN GELANG PENGENAL.................15
N. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN...................15
O. PELAPORAN KEJADIAN KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN. . .15
PENUTUP...................................................................................................................24
vi
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB I
DEFINISI
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk
juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait
dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : keselamatan
pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah
sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan
petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan
“bisnis” rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup
rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah
penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun
harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan
apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan, dan hal tersebut terkait
dengan isu mutu dan citra rumah sakit.
Di rumah sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes
dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam
jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan
baik dapat menyebabkan terjadinya KTD.
Data dari Joint Comission International (JCI ) menunjukkan
bahwa 13 % terjadi kesalahan dalam pembedahan/operasi dan
67% terjadi kesalahan transfusi darah, demikian juga
ditemukan data dari UK National Patient Safety Agency (2003-
2005) terjadi 236 insiden kejadian nyaris cidera kesalahan
(near misses) yang berhubungan dengan kesalahan penulisan
pada gelang pasien serta adanya data USA National Center for
Patient Safety (2000 – 2003) terjadi misidentification sebanyak
100 orang yang telah dilakukan root cause analyses (RCA)
Kekeliruan mengidentifikasi pasien terjadi hampir di
semua aspek diagnosis dan pengobatan. Dalam keadaan pasien
1
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
masih dibius, mengalami disorientasi atau belum sepenuhnya
sadar; mungkin pindah tempat tidur, pindah kamar, atau
pindah lokasi di dalam rumah sakit; mungkin juga pasien
memiliki cacat indra atau rentan terhadap situasi berbeda yang
dapat menimbulkan kekeliruan pengidentifikasian. Dengan
data-data tersebut, berbagai negara segera melakukan
penelitian dan mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien.
Di Indonesia data tentang KTD apalagi Kejadian Nyaris
Cedera (near miss) masih langka, namun dilain pihak terjadi
peningkatan tuduhan “mal praktek”, yang belum tentu sesuai
dengan pembuktian akhir. Dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien di rumah sakit maka Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh Indonesia (Persi) telah mengambil inisiatif
membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-
RS). Komite tersebut telah aktif melaksanakan langkah-langkah
persiapan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit
dengan mengembangkan laboratorium program keselamatan
pasien rumah sakit.
Mengingat keselamatan pasien pada sasaran identifikasi
pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan
atas latar belakang itulah maka pelaksanaan program
keselamatan pasien khususnya Identifikasi pasien di RSUD
Wamena perlu dilakukan. Untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan RSUD Wamena terutama didalam melaksanakan
identifikasi pasien sangat diperlukan suatu panduan yang jelas
sehingga insiden keselamatan pasien dapat dicegah sedini
mungkin.
B. RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada :
1. Pasien RSUD Wamena : pasien rawat inap, pasien Instalasi
Gawat Darurat (IGD), dan pasien rawat jalan.
2. Pelaksana panduan RSUD Wamena : tenaga kesehatan
(medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan
2
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
lainnya), staf di ruang rawat (staf administratif,pekarya, dan
staf pendukung dll) yang bekerja di rumah sakit.
D. PENGERTIAN
1. Identifikasi pasien adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan
menerima pelayanan atau pengobatan dan, untuk
mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu
tersebut
2. Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan
kebenaran identitas pasien. Konfirmasi dilakukan dengan
cara meminta pasien untuk menyebutkan identitas berupa
nama lengkap dan tanggal lahir (secara verbal) dan petugas
mencocokan secara (visual) yang tertulis pada gelang pasien
(pasien rawat inap) atau pada Kartu Berobat (pasien rawat
jalan) pada saat pendaftaran sebagai pasien rawat jalan atau
sebagai pasien rawat inap
3. Verifikasi merupakan suatu rangkaian proses untuk
mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan
menerima pelayanan atau pengobatan serta untuk
kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu
tersebut.
3
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
7. Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit Tahun 2008
8. Keputusan Direktorat Jen Yan Med No :
78/Yan.Med/RS.Um.Dik/YMU/I/91 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis / Medical Record
di Rumah Sakit.
9. Surat Edaran Dir Jen Yan Med Nomor :
YM.02.04.3.5.20504 tentang Pedoman, Hak dan Kewajiban
Pasien, Dokter, dan Rumah Sakit.
4
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB II
IDENTIFIKASI PASIEN
5
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
B. PROSES IDENTIFIKASI AWAL PASIEN
Proses identifikasi Pasien RSUD Wamena diawali sejak
penerimaan dan pendaftaran sebagai Pasien Rawat Inap, Pasien
Rawat Jalan atau Pasien Gawat Darurat oleh Petugas yang
bertugas pada saat itu, dengan cara :
C. KONFIRMASI
Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran
identitas pasien. Konfirmasi dilakukan dengan cara meminta
pasien untuk mencocokkan kebenaran identitas yang tertulis
pada :
D. VERIFIKASI
1. Verifikasi adalah proses yang dilakukan untuk memastikan
kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu
tertentu.
2. Proses verifikasi identitas pasien dilakukan dengan meminta
pasien menyebutkan secara aktif nama lengkap, tanggal lahir
pasien, dan alamat, sementara petugas mencocokkan dengan
data identitas pasien yang tercantum pada Gelang Identitas
dan label spesimen, etiket obat, lembar order pemeriksaan
penunjang, hasil pemeriksaan penunjang dll.
6
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
3. Tindakan/prosedur medis yang harus dilakukan proses
verifikasi identitas pasien:
i. pemberian obat, darah, atau produk darah;
ii. pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis; atau
iii. pemberian pengobatan atau tindakan lainnya (tindakan
pembedahan, tindakan non bedah, pemeriksaan klinis
dan penunjang).
7
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
f. Penanda Tambahan pada Gelang Idedntitas
Selain gelang identitas, pasien juga mendapat penanda
tambahan lain, yaitu :
i. Jika pasien memiliki alergi, diberikan penanda
tambahan penanda/stiker berwarna merah.
ii. Jika pasien memiliki risiko jatuh sedang dan tinggi,
diberikan penanda tambahan/stiker berwarna kuning.
iii. Pada pasien DNR (do not rescucitate) pasien
menggunakan penanda tambahan/stiker berwarna
ungu.
g. Pemasangan Gelang Identitas Pasien :
i. Gelang identitas dipasang pada pada pergelangan
tangan pasien yang dominan, kecuali tangan yang
dominan tersebut akan dilakukan tindakan.
ii. Jika gelang idedntitas rusak dan terlepas, petugas
yang mendapati hal tersebut bertanggungjawab untuk
segera memberikan dan memasangkan gelang
pengenal baru.
iii. Pasien diminta untuk mengkofirmasi kebenaran data
identitas yang tertulis pada Gelang Identitas. Apabila
pasien tidak mampu melakukan konfirmasi data
identitas tersebut, konfirmasi dilakukan terhadap
keluarga/pengantarnya. Apabila keluarga/
pengantarnya tidak ada, konfirmasi dilakukan oleh
Perawat/Petugas lain dengan cara mencocokkan data
yang tertulis pada Gelang identitas dengan data
pendaftaran pasien tersebut
iv. Pasien mendapatkan penjelasan mengenai prosedur
identifikasi dan tujuannya oleh petugas yang
memasangkan gelang identitas pasien.
v. Pasien harus dipastikan sudah memahami manfaat
dan tujuan pemasangan gelang dengan meminta
pasien menyebutkan kembali manfaat dan tujuan
pemasangan gelang.
vi. Periksa ulang 4 identitas utama data di gelang
identitas sebelum dipakaikan ke pasien.
8
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
h. Pengecekan Gelang Identitas Pasien :
i. Pengecekan gelang identitas dilakukan tiap kali
pergantian jaga perawat.
ii. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan
verifikasi dengan benar dan pastikan gelang identitas
terpasang dengan baik.
Unit yang menerima transfer pasien harus melakukan
verifikasi ulang identitas pasien dan memastikan
kesesuaian dengan yang tercantum di dalam gelang
identitas dan dokumen pendukung yang lain.
2. Ketentuan Khusus
a. Apabila pemakaian gelang identitas pasien mengganggu
prosedur dan/atau tindakan tertentu (misal tindakan
operasi), gelang tersebut dapat dilepas kemudian
direlokasi dan dipasangkan kembali oleh petugas
penanggung jawab setelah prosedur selesai dilakukan.
Pelepasan dan penggantian gelang baru harus
didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
b. Jika ukuran gelang identitas tidak cukup (tangan lebih
besar, edema, dll), maka diperkenankan menggunakan
dua atau lebih gelang pengenal yang disambungkan
kemudian dikunci sehingga tidak bisa lepas
c. Jika gelang identitas tidak dapat dipakaikan di
pergelangan tangan maka:
i. Pasangkan gelang identitas di pergelangan kaki.
9
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
ii. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di
pergelangan kaki, gelang identitas dapat dipakaikan di
baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus
dicatat di rekam medis pasien. Gelang identitas harus
dipasang ulang jika baju pasien diganti dan harus
selalu menyertai pasien sepanjang waktu,
iii. Pada kondisi baju tidak bisa dipakaikan, gelang
identitas harus menempel pada badan pasien dengan
menggunakan perekat transparan/tembus pandang.
Hal ini harus dicatat di rekam medis pasien.
d. Pada kondisi Gelang Identitas tidak digunakan
dikarenakan :
i. Menolak penggunaan gelang identitas tanpa alasan
yang jelas, maka pasien diberi penjelasan tentang
risiko-risiko akibat kesalahan identifikasi dan
dipersilakan untuk menandatangani pernyataan
penolakan pemasangan gelang identitas.
ii. Gelang identitas menyebabkan iritasi atau alergi kulit
Kepada pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal
tersebut, verifikasi dilakukan oleh 2 (dua) staf yang
sedang bertugas (double check antara kedua petugas)
untuk memastikan ketepatan identitas pasien. Catat
kedua nama petugas dalam rekam medis pasien setiap
dilakukan verifikasi.
10
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
prosedur selesai dilakukan, gelang identitas baru dipasang
kembali.
11
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
3. Alamat
4. Nomor rekam medis pasien
12
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
3. Papan bertanda “NAMA SAMA” harus dipasang di tempat
tidur pasien agar petugas dapat lebih waspada pada saat
melakukan verifikasi identitas pasien
13
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
3. Apabila pasien tidak memiliki penunggu atau pengantar,
maka proses konfirmasi dan verifikasi cukup dilakukan oleh
dua orang petugas ruangan dan proses ini dicatat dalam
rekam medis.
4. Untuk pasien-pasien rawat inap yang tidak memungkinkan
menggunakan gelang identitas (misal: pasien dengan luka
bakar di bagian ekstremitas, pasien gangguan jiwa yang tidak
kooperatif, dll) maka proses verifikasi dilakukan dengan cara
mengambil gambar pasien yang akan di letakkan di dalam
rekam medis, proses verifikasi sebelum tindakan tetap
dilakukan double cek oleh 2 petugas.
14
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
2. Identifikasi verbal dilakukan dengan cara menanyakan
identitas pasien secara langsung ke pasien dan mencocokkan
identitas yang disebutkan pasien tersebut dengan data
identitas yang tertulis pada berkas rekam medis, lembar order
pemeriksaan penunjang, hasil pemeriksaan penunjang, dll.
15
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
atasnya (Kepala ruang atau Kepala Instalasi) dalam 1 x
24 jam.
16
PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS C WAMENA
JL. TRIKORA NO.9. PO.BOX 234 TELP.0969-31152
JAYAWIJAYA PAPUA (99511)
BAB III
PENUTUP
17