MANAJEMEN NYERI
1
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENRIAWARU KELAS B
Alamat : Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo No.12 Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi
Selatan
Kode Pos 92733 Telp. (0481) 21069, Fax (0481) 26634
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TENRIAWARU TENTANG PANDUAN
ASSESMEN DAN MANAJEMEN NYERI, dengan ketentuan sebagai
berikut:
2
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawarutentang
Panduan Assesmen Nyeri dan Managemen Nyeri Rumah Sakit Umum
Daerah Tenriawaru Bone.
Kedua : Panduan Assesmen Nyeri dan Managemen Nyeri Pada Pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Tenriawaru sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Panduan Assesmen Nyeri dan Managemen Nyeri Rumah Sakit Umum
Daerah Tenriawarusebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Tenriawaru
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Watampone
Pada Tanggal : 27 Desember 2014
DIREKTUR,
Tembusan:
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Assesmen adalah merupakan suatu proses yang dinamis dan berlangsung terus
menerus diberbagai keadaan rawat inap dan rawat jalan, assesmmen pasien terdiri
atas tiga proses utama diantaranya adalah :
Pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologi dan sosial serta
riwayat kesehatan pasien.
Analisis data dan informasi, termasuk hasil tes laboratorium dan pencitraan
diagnostik (radiologi) untuk mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan
pasien.
Pengembangan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang telah
diidentifikasi.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR
ISI....................................................................................................................III
BAB I
DEFENISI.............................................................................................................IV
BAB II RUANG
LINGKUP..............................................................................................V
BAB VI
DOKUMENTASI...............................................................................................VII
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................VIII
LAMPIRAN.
.IX
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Tenriawaru Kelas B Kab.Bone
Nomor : 43.c Tahun 2014
Tentang : Panduan Assesmen dan Manajemen Nyeri
BAB I
DEFINISI
Manajemen nyeri merupakan salah satu pelayanan yang diberikan oleh rumah
sakit kepada pasien, karena menjadi hak pasien untuk mendapatkan
pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.Manajemen nyeri mengatur tatacara
pengelolaan nyeri yang dimulai dari identifikasi, pengklasifikasian dan
tatalaksana nyeri dengan mengacu pada standar WHO.Manajemen nyeri
dilakukan di instalasi IGD, rawat jalan, rawat inap, OK, dan perawatan intensif.
Keterangan:
Nilai 0 : nyeri tidak dirasakan oleh pasien
Nilai 1-2 : nyeri dirasakan sedikit saja
Nilai 3-4 : nyeri dirasakan hilang timbung
Nilai 5-6 : nyeri yang dirasakan pasien lebih banyak
Nilai 7-8 : nyeri yang dirasakan pasien secara keseluruhan
Nilai 9-10 : nyeri sekali dan pasien menjadi menangis
FLACC SCALE
( Faces,Legs ,Activity,Cry,Consolability
( Wajah, kaki,aktivitas, menangis ,consolability )
SCORE SKORE
KATEGO
DIDAPA
RI
0 1 2 T
WAJAH Senyum tidak Sesekali Sering cemberut
FACE ada expresi meringis cuek rahang terkatup
tertentu
KAKI Posisi Tidak tenang, Menendang
LEGS normal /Rileks gelisah, tegang mengangkat kaki
KEGIATA Berbaring dgn menggeliat , melengkung, kaku
N tenang ,posisi tegang atau menghentak
ACTIVITY normal,mudah
bergerak
MENANGI tidak mengerang atau Menangis teriak
S CRY menangis merengek,sesek atau terisak isak,
(saat bangun ali mengeluh sering mengeluh
atau tidur )
KEMAMP Rileks dapat dihibur Sering mengeluh
UAN dengan sulit untuk dihibur
UNTUK sentuhan /
DIHIBUR pelukan / diajak
CONSOL bicara
ABILITY
TOTAL SKOR
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dan radiologi apabila diperlukan.
4. Terapi
Bedasarkan jenis terapi:
a. Non medikamentosa
1) Fisioterapi
2) Psikoterapi
Berikan edukasi kepada pasien antara lain:
a) Faktor psikologis yang dapat menjadi penyebab nyeri
b) Menenangkan ketakutan pasien
b. Medikamentosa :
1) Analgetika (topical dan sistemis)
2) NSAID
3) Opioid
4) Obat spesifik
Terapi yang direkomendasikan oleh WHO:
Nyeri Ringan : Nilai Nyeri 0 3: NSAID, COX-2, aspirin, paracetamol
2.Parasetamol
Efek analgesic untuk nyeri ringan sedang dan antipiretika, dapat
dikombinasikan dengan opioid untuk memperoleh efek analgesic yang
lebih besar.
4. Tramadol
a. Merupakan analgesic yang lebih poten daripada obat AINS oral,
dengan efek samping yang lebih sedikit / ringan. Berefek
sinergistik dengan medikasi obat AINS.
b. Indikasi : efektif untuk nyeri akut dan kronik intensitas sedang
(nyeri kanker, osteoarthritis, nyeri punggung bawah, neuropati
DM, fibromyalgia, neuralgia pasca herpetic, nyeri pasca operasi)
c. Efek samping : pusing, mual, muntah, letargi, konstipasi
d. Jalur pemberian : intravena, epidural, rectal dan oral
5. Opioid
a. Merupakan analgesic poten (tergantung dosis) dan efeknya dapat
ditiadakan dengan ca.glukonas dan sulfas atropine. opioid yang
sering digunakan : morfin, fentanil
b. Adiksi terhadap opioid sangat jarang terjadi bila digunakan untuk
penatalaksanaan nyeri.
5. Assesmen/penilaian nyeri
a. Penilaian nyeri dilakukan oleh perawat / DPJP /dokter ruangan /
dokter jaga
b. Asesmen nyeri yang komprehensif dilakukan setiap kali melakukan
asessment pada pasien IGD, rawat jalan dan rawat inap
c. Perawat mengkomunikasikan nyeri pasien dengan menggunakan
skala nyeri yang tepat
d. Perawat memberikan edukasi rencana penatalaksanaan nyeri pasien
termasuk tujuannya
6. Penatalaksanaan nyeri
a. Asesmen nyeri dengan penilaian > 4 dilaporkan ke DPJP
b. Evaluasi 2 jam setelah pemberian terapi I
Bila penilaian nyeri masih > 4 lapor DPJP kembali
c. Evaluasi 2 jam kembali setelah pemberian terapi II, bila penilaian nyeri
< 4 evaluasi dilakukan setiap shift sesuai evaluasi vital sign, bila
penilaian nyeri masih > 4 perawat lapor DPJP dengan usulan untuk
konsul ke dokter spesialis anasthesi
d. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak ( jantung ) lakukan
asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat
obatan intravena
Ditetapkan di : Watampone
Pada Tanggal :27 Desember 2014
DIREKTUR,
www.dhhs.tas.gov.au/_.../Pain_Management_Final211209_PCSSubComm...
Pain Management.
www.who.int/medicines/areas/quality_safety/guide_on_pain/en/. Treatment
Guidelines on Pain.
www.viha.ca/NR/rdonlyres/...2D23.../PrinciplesOfPainAssessment.pdf
.Princciples of Pain Assessment.
PARACETAMOL SYR,
TAB 500 MG
KETOROLAC KETOROLAC 30 MG
TROMETHAMINE
TRADOSIK INJEKSI
MORPHINE INJEKSI
WAKTU PK. 00 - 24
LOKASI NYERI
1. Bila pasien sudah ditangani oleh Tim Tatalaksana Nyeri, maka beritahukan ke
Tim Tatalaksana Nyeri.
2. Bila pasien belum pernah dirujuk ke Tim Tatalaksana Nyeri, maka beritahukan
ke DPJP untuk tatalaksana nyeri.
3. Kolaborasi dengan Dokter untuk pemberian NSAID, Paracetamol, Opioid lemah
(setelah persetujuan DPJP atau Tim Tatalaksana Nyeri)
4. Beritahukan pasien untuk tetap melakukan tehnik relaksasi dan tehnik distraksi
yang disukai.
5. Pertahankan posisi yang nyaman sesuai dengan kondisi pasien, beri/ ajarkan
sentuhan/ pijatan diarea yang nyeri.
6. Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri.
7. Kaji ulang derajat nyeri setiap 2 jam, sampai nyeri teratasi (VAS< 4),
pemantauan derajat nyeri kemudian setiap 8 jam. Bila nyeri masih ada,
konsultasikan ke Tim Tatalaksana Nyeri.
Derajat Nyeri Tinggi (Nilai Skala 7 - 10) :
1. Bila pasien sudah ditangani oleh Tim Tatalaksana Nyeri, Maka beritahukan ke
Tim Tatalaksana Nyeri.
GCS 9-12
Gelisah GCS 15
GCS < 9 GCS
Hemiparesis 15
Nyeri
dada GCS>1
2
Tekanan :
Nadi :
darah
: Pernafasa
Suhu badan :
n
: Tinggi
Berat badan :
badan
Mata :
THT :
Jantung :
Paru :
Abdomen :
:
Extremitas
ASESMEN NYERI
Bila pasien ada nyeri kaji dengan Skala FLACC untuk pasien anak / pasien yang tidak bisa
berkomunikasi /tidak sadar dan skala Wong Baker untuk pasien dewasa
FLACC SCALE SKALA NYERI WONG BAKER
( Faces,Legs ,Activity,Cry,Consolability ) (Lingkari angka dibawah ini)
( Wajah, kaki,aktivitas, menangis ,consolability )
SKOR SKO
KATEGORI R
0 1 2
WAJAH/FA Senyum Sesekali Sering
CE tidak ada meringis cemberut
expresi cuek rahang
tertentu terkatup
KAKI Posisi Tidak Menendan TDK NYERI RINGAN SEDANG BERAT
LEGS normal tenang, g
/Rileks gelisah, mengangk
tegang at kaki
KEGIATAN Berbaring Menggeliat Melengkun
ACTIVITY dengan , tegang g, kaku /
tenang,po menghent
sisi ak
normal,m
udah
bergera
MENANGIS Tidak Mengerang Menangis CATATAN
CRY menangis / teriak atau
(saat merengek, terisak- FLACC SCALE
bangun, sesekali isak, Skala ini untuk anak usia 3 bulan s/d
tidur) mengeluh sering 6 tahun
mengeluh Dapat digunakan juga untuk pasien
KEMAMPU Rileks Dpt dihibur Sering tidak dapat berkomunikasi
AN UNTUK dgn mengeluh Untuk mendapatkan skor 0 - 10, ( F
DIHIBUR sentuhan sulit untuk + L+A+ C + C ) =
CONSOLA pelukan / dihibur
BILITY diajak
bicara
Konsultasi :
(........................................................)
Nama jelas