KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEUKAN
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
NOMOR : 820/ / SK / /201
TENTANG
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU
PEUKAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TENTANG
PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TEUNGKU PEUKAN.
Ditetapkan di : Blangpidie
Pada Tanggal : 22 Oktober 2017
TENTANG
Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang
mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
proses kematian dalam waktu 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat
akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannnya yang unik.
Dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses penyakit
atau therapy kuratif atau memerlukan bantuan. Berhubung dengan fraktor psikososial,
agama, dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian. Keluarga dan pemberi
layanan dapat diberikan kelonggaran melayani pasien terhadap terminal dan membantu
meringankan rasa sedih dan kehilangan.
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi, kematian
adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau
mengikuti periode sakit yang panjang. Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif
menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan
spriritual bagi individu.
Pasien terminal adalah pasien-pasien yang dirawat, yang sudah jelas bahwa kemungkinan
akan meninggal atau keadaan mereka makin lama semakin memburuk.
Ruang lingkup dari pada asesmen pasien terminal meliputi DPJP, apabila DPJP sedang
tidak berada ditempat, dapat diwakilkan oleh dokter ruangan. Perawat juga turut melakukan
asesmen pasien terminal, dan apabila pesien menginginkan adanya keterlibatan dari pada
pemuka agama yang dianut, maka Rumah Sakit Umum Teungku Peukan harus menyediakan
pelayanan tersebut.
BAB III
TATALAKSANA
A. Pelaksanaan
Kegiatan pelayanan pada pasien tahap terminal akhir hidup di Rumah Sakit Umum
Teungku peukan. :
1. Menghormati keputusan dokter untuk tidak melanjutkan pengobatan dengan
persetujuan pasien atau keluarga pasien.
2. Melakukan asesmen dan pengelolaan yang sesuai dalam tahap terminal.
Problem yang berkaitan dengan kamatian antara lain :
Problem fisik berkaitan dengan kondisi atau penyakit terminalnya.
Problem psikologi, ketidak berdayaan, kehilangan control, ketergantungan, dan
kehilangan diri dan harapan.
Problem sosial, isolasi dan perpisahan.
Problem spiritual
Ketidak sesuaian antara kebutuhan dan harapan dengan perlakuan yang didapat
(dokter, perawat, keluarga dan sebagainya).
3. Memberikan pelayanan dan perawatan pada pasien terhadap terminal dengan hormat.
4. Melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, secara primer atau skunder serta
memberikan pengobatan sesuai permintaan pasien dan keluarga.
5. Menyediakan akses terapi lainnya yang secara realistis diharapkan dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien yang mencakup terapi alternative atau therapy
tradisional.
6. Melakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan
keluarga.
7. Melakukan asesmen status mental terhadap keluarga yang ditinggalkan serta edukasi
terhadap mekanisme penanganannya.
8. Peka dan tanggap terhadap harapan keluarganya.
9. Menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lainnya.
10. Mengikut sertakan keluarga dalam pemberian pelayanan.
Layanan tahap akhir hidup di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan yang dilakukan
pada pasien di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi rawat inap, proses pengkajian
dilaksanakan oleh dokter, perawat dan bidan yang kompeten dan berwenang, yang
meliputi Intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau skunder.
Mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin,intesitas dalam hal masalah
psikologis, pasien dan keluarga, Masalah emosional dan kebutuhan spiritual mengenai
kematian dan kesusahan, Intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien
dan keluarga, serta mengikut sertakan pasien dan keluarga dalam pemberian pelayanan.
Sedangkan asesmen pasien terminal dilakukan oleh dokter yang merawat dan boleh
diwakilkan oleh dokter ruangan apabila dokter yang merawat sedang tidak berada
ditempat.
4. Gangguan sensorik
a. Penglihatan kabur
b. Gangguan penciuman dan perabaan.
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah
sakit, fungsi rumah sakit, yaitu penyembuhan, pemulihan.dengan pelayanan tahap terminal yang
tepat dan berhasil guna akan membantu pasien dan keluarganya dalam melewati fase kritis.
Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) atau petugas
kesehatan dilakukan dengan memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien
meninggal. Peran perawat untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis dan
spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan sikap
empati dan caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan semua pihak yang terkait,
terutama keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari perawat.
Panduan asesmen pasien terminal ini merupakan panduan bagi pelaksana pelayanan pada
tahap terminal yang diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan. Dengan ini,
diharapkan pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan baik
dan dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan rumah sakit.