TENTANG
PANDUAN PENGKAJIAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) MILANO
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Milano senantiasa berusaha untuk
menyediakan pelayanan yang terbaik dan aman sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
b. bahwa untuk meningkatkankualitas pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Milano diperlukan panduan untuk bisa dilaksanakan oleh semua
pihak yang terkait di Rumah Sakit.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin a
dan b di atas, maka dianggap perlu untuk menetapkan Peraturan Direktur
tentang Panduan Pengkajian PasienRumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Milano.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTURRUMAH SAKIT IBUDAN ANAK (RSIA) RIZKI BUNDA
TENTANG PANDUAN PENGKAJIAN PASIEN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
(RSIA) MILANO.
KEDUA : Panduan Pengkajian Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Milano
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Panduan Pengkajian Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Milano
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikanacuan dalam
menyelenggarakan pelayanan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Milano.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat peraturan
yang bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka peraturan-peraturan
yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
Peraturan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEENAM : Peraturan Direktur iniberlaku sejak tanggal ditetapkan.
RSIA MILANO
Direktur,
dr.
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) MILANO
NOMOR : /DIR/PER/RSIA-M/ /20186
TANGGAL : 20186
TENTANG
PANDUAN PENGKAJIAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)MILANO
A. Definisi
1. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, baik dalam keadaan
sehat maupun sakit.
2. Pengkajian adalah suatu proses pengumpulan data dan analisa informasi pasien yang
meliputi faktor fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, pemeriksaan fisik serta riwayat
kesehatan yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan memulai
proses pelayanan pasien.
3. Pengkajian pasien terdiri dari 3 proses utama yaitu:
a. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial dan riwayat
kesehatan pasien.
b. Analisis informasi dan data termasuk hasil laboratorium dan radiologi untuk
mengidentifikasikebutuhan pelayanan kesehatan pasien.
c. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah
diidentifikasi.
B. Ruang Lingkup
1. Panduan ini mengatur tentang pengkajian pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Milano yang meliputi:
a. Pengkajian Rawat Jalan terdiri dari:
1) Pengkajian data umum Unit Gawat Darurat.
2) Pengkajian keperawatan Unit Gawat Darurat.
3) Pengkajian medis/Dokter Unit Gawat Darurat.
b. Pengkajian Keperawatan/Kebidanan
1) Merupakan pengkajian yang diisi oleh Perawat/BidanUGD dan dilengkapi
sebelum pasien meninggalkan UGD.
2) Hasil pengkajian harus ditulis dengan tanda (√) di kolom yang dengan pilihan
dalam setiap kajian.
3) Untuk kolom dengan ................. diisi dengan penjelasan yang sesuai. Jika isian
yang sesuai adalah tidak ada, tidak diketahui, disangkal atau tidak ada kelainan
maka boleh diisi dengan menggunakan tanda strip (-).
4) Pengkajian tanda vital diisi dengan hasil pengukuran tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan dan skala nyeri.
5) Skala nyeri menggunakan Wong Baker Faces Pain Rating Scale (WBFPRS) untuk
pasien dewasa dan anak diatas 5 tahun.
6) Nutrisi diisi dengan hasil pengukuran tinggi badan, berat badan dan status gizi
pasien.
7) Khusus pasien pediatrik, lingkar kepala diukur untuk pasien anak sampai
dengan usia 6 tahun.
8) Fungsional untuk menilai status fungsional pasien terhadap aktivitas mandiri
termasuk risiko jatuh.
a) Aktivitas sehari-hari/activity dailly living (ADL): apakah pasien mampu
melakukan sendiri atau perlu bantuan orang lain.
b) Risiko jatuh: apakah kondisi pasien berisiko jatuh, secara visual Petugas
melihat pasien menggunakan kursi roda, brankar, tongkat, walker, pasien
anak dan geriatrik.
c) Alat bantu: menggunakan kursi roda, brankar, tongkat dan walker.
9) Petugas menuliskan tanda tangan dan nama jelas.
10) Formulir ditandatangani oleh Petugas dan disimpan dalam Rekam Medis
pasien.
c. Pengkajian Medis/Dokter
1) Formulir pengkajian diisi lengkap oleh Dokter JagaUGD.
2) Hasil pengkajian ditulis dengan tanda (√) di kolom yang dengan pilihan dalam
setiap kajian.
3) Untuk kolom dengan ................. diisi dengan penjelasan yang sesuai. Jika isian
yang sesuai adalah tidak ada,tidak diketahui,disangkalatau tidakada kelainan,
maka diisi dengan menggunakan tanda strip (-).
4) Pada kolom selanjutnya Dokter menulis keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, pemeriksaan fisik umum, permasalahan gizi (untuk pasien
dewasa)dan status lokasi diisi sesuai hasil kajian yang didapat.
5) Pada kolom pemeriksaan penunjang, Dokter menuliskan jenis pemeriksaan
yang telah dilakukan dan menuliskan hasil pemeriksaannya dengan jelas.
6) Pada kolom diagnosis, Dokter menulis diagnosis utama dan diagnosis
tambahan pasien.
7) Pada kolom rencana, Dokter menulis edukasi, rencana pemeriksaan diagnostik,
radiologi serta laboratorium, rencana terapi dan jika ada rencana merujuk
pasien. Apabila pasien selanjutnya akan dikonsultasikan ke Dokter Spesialis,
maka dituliskan di rencana terapi.
8) Formulir ditandatangani oleh Dokter JagaUGD disertai nama lengkap Dokter.
9) Pada kolom keterangan emergency, Dokter JagaUGD atau Dokter Spesialis
menuliskan kondisi-kondisi emergency yang terdapat pada pasien serta
tatalaksana yang dilakukan di UGD terhadap kondisi tersebut.
b. Pengkajian Keperawatan/Kebidanan
1) Diisi oleh Perawat/Bidan Unit Rawat Inap dan dilengkapi dalam 24 jam setelah
pasien masuk.
2) Hasil pengkajian harus ditulis dengan tanda (√) di kolom yang dengan pilihan
dalam setiap kajian.
3) Untuk kolom dengan ................. diisi dengan penjelasan yang sesuai. Jika isian
yang sesuai adalah tidak ada, tidak diketahui, disangkal atau tidak ada kelainan
maka diisi dengan menggunakan tanda strip (-).
4) Pengkajian tanda vital diisi dengan hasil pengukuran tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan dan skala nyeri.
5) Skala nyeri menggunakan Wong Baker Faces Pain Rating Scale (WBFPRS) untuk
pasien dewasa dan anak diatas 5 tahun.
6) Nutrisi diisi dengan hasil pengukuran tinggi badan, berat badan dan status gizi
pasien.
7) Khusus pasien pediatrik,lingkar kepala diukur untuk pasien anak sampai
dengan usia 6 tahun.
8) Fungsional untuk menilai status fungsional pasien terhadap aktivitas mandiri
termasuk risiko jatuh.
a) Aktivitas sehari-hari/activity dailly living (ADL): apakah pasien mampu
melakukan sendiri atau perlu bantuan orang lain.
b) Risiko jatuh: apakah kondisi pasien berisiko jatuh, secara visual Petugas
melihat pasien menggunakan kursi roda, brankar, tongkat, walker, pasien
anak dan geriatrik.
c) Alat bantu: menggunakan kursi roda, brankar, tongkat dan walker.
9) Petugas menuliskan tanda tangan dan nama jelas.
10) Formulir ditandatangani oleh Petugas dan disimpan dalam RekamMedis pasien.
c. Pengkajian Medis/Dokter
1) Formulir pengkajian ini diisi lengkap oleh Dokter JagaUnit Rawat Inap.
2) Hasil pengkajian harus ditulis dengan tanda (√) di kolom yang dengan pilihan
dalam setiap kajian.
3) Untuk kolom dengan................. diisi dengan penjelasan yang sesuai. Jika isian
yang sesuai adalah tidak ada,tidakdiketahui, disangkal atau tidak ada kelainan
makadiisi dengan menggunakan tanda strip (-).
4) Pada kolom selanjutnya Dokter menulis keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang,pemeriksaan fisik umum, permasalahan gizi (untukpasien
dewasa)dan status lokasi diisi sesuai hasil kajian yang didapat.
5) Pada kolom pemeriksaan penunjang, Dokter menuliskan jenis pemeriksaan
yang telah dilakukan dan menuliskan hasil pemeriksaannya dengan jelas.
6) Pada kolom diagnosis, Dokter menulis diagnosis utamadan diagnosis tambahan
pasien.
7) Pada kolom rencana, Dokter menulis edukasi, rencana pemeriksaan diagnostik,
radiologi serta laboratorium, rencana terapi dan jika ada rencana merujuk
pasien. Apabila pasien selanjutnya akan dikonsultasikan ke Dokter Spesialis,
maka dituliskan di rencana terapi.
8) Formulir ditandatangani oleh Dokter Jagaruangan disertai nama lengkap
Dokter.
9) Formulir disimpan dalam Rekam Medis pasien.
d. Pengkajian Ulang
Pengkajian ulang dilakukan bila:
1) Ada perubahan kondisi/pemeriksaan sehari-hari dan didokumentasikan pada
Formulir Catatan PerkembanganTerintegrasi dengan format SOAP.
2) Pasien yang masih dirawat setelah 30 hari berturut-turutdan didokumentasikan
dalam Formulir Pengkajian Keperawatan dan Medis/Dokter.
D. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan terkait pengkajian adalah:
1. Semua pengkajian yang dilakukan medis/Dokter dankeperawatan/kebidanan
didokumentasikan pada Formulir Pengkajian Pasien dan Formulir Catatan Perkembangan
Terintegrasi di dalam Rekam Medis.
2. Kelengkapan pengisian Formulir Pengkajian Medis dan
Keperawatan/Kebidanandilaporkan setiap bulan ke Komite Mutu Rumah Sakit Ibu dan
Anak (RSIA) Milano.
RSIA MILANO
Direktur,