RISET KEPERAWATAN
Oleh
Yuda Septian Nugroho
117142
RISET KEPERAWATAN
Oleh
Yuda Septian Nugroho
117142
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 117142
RS Mranggen Demak
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
DEWAN PENGUJI
...................................
...................................
...................................
Ditetapkan di : Semarang
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Riset Keperawatan ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
NIM : 117142
TandaTangan :
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI RISET
di bawah ini :
NIM : 117142
Royalty-Free Right) atas Riset Keperawatan saya buat yang berjudul: Hubungan
Yang menyatakan
iv
PRAKATA
Puji dan Syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
response time di ruang triage Rs Mranggen Demak”. Riset penelitian ini disusun
Riset penelitian ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.
Telogorejo Semarang.
Semarang.
3. Ns. Sri Puguh Kristiyawati, M.Kep., Sp.MB, selaku Ketua Program Studi S-1
4. Ns. Riris Risca Megawati, M.Kep selaku dosen penguji yang membantu
5. Ns. Bagus Ananta Tanujiarso, M.Kep selaku dosen pembimbing Utama yang
6. Ns. Dwi Fitriyanti, M.Kep selaku dosen pembimbing pendamping yang penuh
v
7. Seluruh dosen serta karyawan STIKES Telogorejo yang telah memfasilitasi
peneliti dalam proses perkuliahan selama disini hingga riset keperawatan ini
selesai.
8. Rumah Sakit Pelita Anugerah yang telah bersedia memberikan izin sehingga
9. Orang tua, istri, dan anak tercinta atas segala dukungan, perhatian dan doa yang
10. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas segala bentuk
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan riset penelitian ini masih terdapat
penyempurnaan riset penelitian ini. Peneliti berharap riset penelitian ini dapat
Peneliti
vi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES
TELOGOREJO SEMARANG
ABSTRAK
Banyaknya pasien yang datang di IGD membuat petugas triage harus memilah
pasien dengan cepat dan tepat sesuai prioritas untuk mendapatkan response time ke
pasien sesuai standar waktu yg di harapkan. Untuk mendukung hal tersebut
diperlukan pengetahuan, dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien dalam
triage, sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah. Dalam
penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden peneliti
menggunakan kuesioner yang di buat peneliti yang sudah dilakukan uji validitas
sedangkan untuk response time peneliti mengobservasi dan di tulis di lembar
observasi yg sudah di buat dan di uji expertkan pada yang berkompeten. Tujuan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan
Response time terhadap pasien di ruang triage. Desain penelitian menggunakan
metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan
di IGD RS Mranggen pada bulan 9 Juni – 18 Juni 2021. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 13 dokter, 14 perawat dan 4 bidan yang bertugas di IGD RS Mranggen
yang diambil secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
dan lembar observasi untuk menentukan response time pasien. Analisa data
menggunakan teknik analisa korelasi spearman rank pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil deskriptif korelasional menunjukkan pengetahuan tentang triage mayoritas
baik (96,8%). Hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang ATS dengan
Respon Time di dapatkan nilai dari hasil analisis menggunakan Spearman’s rho
nilai Sig. (2-tailed) 0.071 > 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan
tentang ATS dengan Respon Time Pasien. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat
hubungan antara pengetahuan dan response time pasie di ruang triage di RS Demak.
Kata kunci : Pengetahuan , response time, Australasian Triage Scale (ATS)
Daftar Pustaka: 51 (2011-2019)
vii
S1 NURSING STUDY PROGRAM TELOGOREJO STIKES SEMARANG
ABSTRACT
The number of patients who come to the ER makes triage officers have to sort out
patients quickly and precisely according to priority to get response time to patients
according to the expected time standard. To support this, knowledge is needed, in
terms of separating the types and emergencies of patients in triage, so that patient
management can be more optimal and directed. In this study, to determine the level
of knowledge of the respondents, the researchers used a questionnaire that was made
by the researcher which had been tested for validity, while for the response time, the
researcher observed and wrote on the observation sheet that had been made and
tested by the competent authorities. The purpose of this study was to determine the
relationship between knowledge and response time to patients in the triage room. The
research design used correlation research method with cross sectional approach. The
study was conducted at the ER Mranggen Hospital on June 9 – June 18, 2021. The
samples in this study were 13 doctors, 14 nurses and 4 midwives who served in the
ER Mranggen Hospital which were taken by total sampling. The research instrument
used questionnaires and observation sheets to determine the patient's response time.
Data analysis used Spearman rank correlation analysis technique at 95% confidence
level. The correlational descriptive results show that the majority of knowledge about
triage is good (96.8%). The results of the research on the relationship between the
level of knowledge about ATS and the response time were obtained from the results
of the analysis using Spearman's rho the value of Sig. (2-tailed) 0.071 > 0.05, which
means that there is no relationship between knowledge about ATS and Patient
Response Time. The conclusion of this study is that there is no relationship between
knowledge and patient response time in the triage room at Demak Hospital.
Bibliography: 51 (2011-2019)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
PRAKATA ............................................................................................................ v
C. TujuanPenelitian ..................................................................................... 8
E. Keaslian Penelitian.................................................................................. 10
B. Hipotesis ................................................................................................. 30
ix
G. Etika Penelitian ...................................................................................... 33
B. Pembahasan............................................................................................. 50
A. Kesimpulan ............................................................................................. 68
B. Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
time .................................................................................................... 50
xi
DAFTAR SKEMA
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit Gawat Darurat (UGD) merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan penanganan awal pada pasien sakit atau cedera yang mengancam
(Kemenkes RI, 2018). Pada tahun 2014, data kunjungan pasien ke UGD di
kunjungan UGD berasal dari rujukan dengan jumlah Rumah Sakit Umum 1.033
Rumah Sakit Umum dari 1.319 Rumah Sakit yang ada (Kementrian Kesehatan,
18.250.250 jiwa (13,1% dari jumlah total kunjungan). Jumlah yang signifikan ini
anamnesa pasien menjadi sempit sedangkan waktu tunggu pasien menjadi lebih
lama lagi sehingga memengaruhi .mutu pelayanan. UGD memiliki peran sebagai
1
2
krusial antara layanan gawat darurat medis dan rumah sakit. UGD menjadi
pilihan akses rute utama ke sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit (Christ et
al, 2010; Sofiyanti 2019). UGD sebagai ujung tombak terdepan dalam pelayanan
Kesehatan di rumah sakit harus mempunyai staf atau sumber daya manusia yang
lainnya, standar Depkes RI perawat yang melakukan triage adalah perawat yang
UGD mempunyai tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang optimal pada
pasien secara cepat dan tepat serta terpadu dalam penanganan tingkat
save life and limb) dengan respons time selama 5 menit dan waktu definitif ≤ 2
jam. Kematian dan kesakitan pasien dapat diminimalkan atau dicegah dengan
Misrawati, 2014). Proses triage juga akan berpengaruh pada waktu tanggap atau
respons time yang akan diberikan oleh tim medis. Tim medis juga perlu
memperhatikan jarak waktu tunggu atau waiting time dalam penanganan pasien
darurat harus ditangani paling lama 5 (lima) menit setelah sampai di UGD.
Response time yang cepat atau sesuai standar yang ada dapat membantu perawat
dalam memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan jenis keluhan yang
response time perawat pada penanganan pasien gawat darurat yang memanjang
pelayanan cepat dan tepat untuk mencegah kematian dan kecacatan, karena
waktu adalah nyawa. Dalam penanganan pasien gawat darurat, UGD memiliki
Triage adalah suatu proses memilih pasien menurut tingkat kegawatan dan
yang datang, kemampuan staf UGD, ketersediaan alat pendukung serta ruangan
(Kristiani, Ani, & Ardhiyani, 2015). Tujuan triage adalah untuk mendapatkan
hasil yang sebaik mungkin sesuai dengan kondisi pasien dan sarana yang
tersedia di rumah sakit atau unit gawat darurat, sehingga perlu dilakukan
prioritas pasien untuk menekan angka morbiditas, mortilitas dan kecacatan. Pada
triage pasien akan dibagi ke dalam 3 kategori yaitu emergency, urgent dan non
urgent. Agar dapat menilai kondisi awal pasien gawat darurat secara cepat dan
terhadap adanya airway (A), breathing (B) , circulation (C), disability (D) dan
environment (E). Anamnesis singkat harus dapat menggali gejala utama yang
pasien rasakan sebelum dan saat mengalami kondisi gawat darurat (Setyohadi,
2012).
Alur proses triage meliputi penilaian cepat, interpretasi riwayat klinis, data
pasien. Lama triage umumnya tidak lebih dari 2-5 menit dimana kecepatan dan
Howes, 2013).
diberbagai rumah sakit di Indonesia (Ainiyah, Ahsan & Fathoni, 2015). Triage
Government (2011) saat ini triage di rumah sakit lebih menerapkan triage lima
tingkat karena dianggap valid dan reliabel. Triage lima tingkat tersebut antara
Canadian Triage and Acuity (CTAS) dan Emergency Severity Index (ESI).
5
ATS adalah algoritma triage gawat darurat yang terdiri dari lima tingkat yang
urgensi yang memuat batas waktu ideal bagi pasien untuk evaluasi pertama dan
urgent (evaluasi dalam 120 menit). ATS juga memuat persentase ambang kinerja
bagi setiap UGD di Australia (Christ, Grossmann, Winter, Bingisser, & Platz,
penggunaan metode ATS lebih efektif dibandingkan triage tiga tingkat dalam
memberikan hasil yang lebih meyakinkan yakni koefisien gabungan untuk ATS
adalah 0,428 (95% CI 0,340-0,509) dimana reliabilitas untuk dewasa lebih tinggi
Pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat berperan penting pada proses triage
demi tercapainya response time terhadap pasien yang sesuai standar waktu yang
bahwa keterampilan dan latar belakang pendidikan yang dimiliki perawat akan
oleh perawat UGD akan sangat membantu perawat dalam menangani kasus-
kasus kegawatan dan juga dapat mencegah kecacatan maupun kematian pasien
response time dalam menentukan triage. Saran dalam penelitian ini diharapkan
response time dalam penanganan pasien di ruang UGD agar dapat meningkatkan
kritis, sehingga berpotensi mematikan bagi pasien yang sakit kritis (Aloyce, et
pengelolaan dari 131 anak yang dirawat di rumah sakit tersebut menemukan
bukti bahwa 8% kasus tidak dilaksanakan triage, 41% penilaian klinis yang
menerapkan sistem ATS pada awal 2017. Hasil observasi di Ruang Triage UGD
ATS masih belum terlihat karena sering terjadinya penumpukan pasien serta
pelaksanaan triage di UGD yang belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut
dapat berdampak pada efisiensi waktu penanganan dan ketepatan tindakan sesuai
menunjukkan jumlah rata-rata pasien per hari adalah 53 pasien dan jumlah rata-
8
rata pasien perminggu adalah 371 pasien. Response time rata-rata dari
penanganan 10 pasien dewasa adalah 1-3 menit dimana standar response time
berpengaruh pada status fungsional, kematian dan peningkatan waktu rawat inap
pada rumah sakit. Dimana tingkat kesesuaian kriteria ATS dengan waktu
tanggap sebanyak 7 pasien dan 3 pasien di antara tidak sesuai karena terjadinya
pasien tersebut.
triage scale (ATS) dengan response time pada pasien di ruang triage UGD RS
Mranggen Demak”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
dengan response time pada pasien di ruang triage UGD RS Mranggen Demak?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Scale (ATS) dengan response time pada pasien di ruang triage UGD RS
Mranggen Demak.
9
2. Tujuan Khusus
Mranggen Demak.
Demak.
Triage Scale (ATS) dengan response time pasien di ruang triage UGD
RS Mranggen Demak.
D. Manfaat Penelitian
time.
Triage Scale (ATS) dengan response time pasien di ruang triage UGD RS
Mranggen Demak.
10
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Tabel Keaslian Penelitian
Ni Luh Dita Hubungan peran dan sikap Metode Hasil penelitian menunjukkan
Andrayoni, Made perawat igd dengan penelitian yang mayoritas peran perawat baik
Martini (2019) Pelaksanaan triage digunakan dengan pelaksanaan triage
berdasarkan prioritas yaitu sebanyak 25 orang
deskriptif (65,8%),mayoritas sikap positif
korelasional dengan pelaksanaan triage
dengan sebanyak 23 orang (60,5%) dan
rancangan mayoritas melaksanakan triage
cross sesuai SOP sebanyak 30 orang
sectional (78,
9%). Hasil penelitian dengan uji
chi -square p-value < 0,05
Simpulan, ada hubungan peran
dan sikap perawat IGD dengan
pelaksanaan triage berdasarkan
prioritas.
Roihatul Zahroh, Pengetahuan standart Metode yang Hasil penelitian dengan uji
Ahmad Hasan labeling triage dengan digunakan adalah statistik spearman’s rho
Basri (2020) tindakan kegawatan desain penelitian didapatkan nilai signifikan (2-
berdasarkan standart cross sectional tailed)= 0,002 yang berarti ada
labeling triage hubungan pengetahuan tentang
triase. Sedangkan nilai kolerasi =
0,590 artinya ada derajat
hubungan kuat antara
pengetahuan tentang standart
labeling triase dengan tindakan
kegawatan berdasarkan standart
labeling triase.
Novita Asyiah Hubungan pengetahuan Penelitian ini Berdasarkan hasil dari beberapa
(2020) perawat terhadap menggunakan sumber diketahui bahwa sebagian
pengambilan keputusan metode literature perawat di ruang IGD sudah
untuk menentukan triase riview yaitu dapat melakukan pengambilan
di IGD penelitian yang keputusan triage yang tepat pada
menggunakan cara pasien, perawat sudah dapat
menggali informasi menentukan pasien yang harus di
sebanyak banyak prioritaskan terlebih dahulu,
nya dari sumber namun masih terdapat beberapa
sumber yang ada perawat yang belum mampu
untuk menentukan pengambilan
11
Tabel 1.2
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Peneliti
Analisa Penelitian terkait Peneliti
Persamaan
Variabel Terikat / dependen : pengetahuan Terikat / dependen : pengetahuan
(Dian Susmarini 2015, Made
Martini 2019, Ahmad Hasan Basri
2020, Novita Asyiah
2020, Gita nur ayni 2019)
Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan deskriptif
deskriptif korelasional dengan korelasional dengan pendekatan
pendekatan crosssectional. crosssectional
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Triage
a. Definisi
2011).
b. Tujuan triage
c. Kategori triage
12
13
1) Triage 2 tingkat
nyawa, tubuh atau organ. Sementara itu pasien yang tidak sakit ialah
2) Triage 3 tingkat
a) Gawat darurat
b) Darurat
c) Biasa
2 jam.
3) Triage 4 tingkat
Tabel 2.1
Banyak Digunakan di Rumah Sakit di Australia
ini.
Tabel 2.2
Triage Kanada dan skala akuitasnya
Tabel 2.3
Triage Manchester dan skala akuitasnya
d) Proses triage
1) Pengkajian
2) Diagnosa
gejalanya (symptons).
16
3) Perencanaan
4) Intervensi
5) Evaluasi
e) Wawancara triage
keluhan utama dan riwayat luka atau sakit saat ini. Berdasarkan
17
ATS adalah algoritma triage gawat darurat yang terdiri dari lima
juga digunakan untuk menilai kasus. Skala ini disebut triase kode
Tabel 2.4.
Kategori Skala Triase Australia Berdasarkan Respon time
Maksimal
1) ATS 1 (0 menit)
a) Henti jantung
b) Henti nafas
karena perfusi yang buruk Detak jantung < 50 atau > 150
terorganisasi)
signifikan
ektopik
a) Hipertensi berat
d) Saturasi O2 90-95
onkologi, Rx steroid
i) Dehidrasi
membutuhkan analgesic
a) Perdarahan ringan
pernapasan
jahitan)
kemampuan perawat.
5) Faktor Pelatihan
2) Response time
a. Definisi
di hitung dalam menit sampai detik yaitu < 0 menit sampai >120 menit
1) jarak tempuh
2) waktu aktivasi
3) jam kerja
4) ambulan set
Faktor lain yang ikut memengaruhi dari pasien menurut (Nehme et al.
2016) seperti:
1) usia
2) jenis kelamin,
25
3) keluhan medis
4) tingkat keparahan.
3. Pengetahuan
a. Definisi
seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia,
serta keadaan sosial budaya (Budiman & Agus, 2013). Pengetahuan adalah
b. Jenis pengetahuan
berikut :
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Pengalaman
4) Keyakinan
seseorang.
5) Sosial budaya
d. Tahapan Pengetahuan
1) Tahu (know)
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang telah
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi,
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur
Ada tiga tingkatan / kategori yang didasarkan pada nilai persentase yaitu
sebagai berikut :
B. Kerangka teori
Pasien datang
Ke IGD
1. Pendidikan
Faktor yang mempengaruhi 2. Pekerjaan
response time: 3. Pengalaman
keterangan 4. Keyakinan
1. Jarak tempuh 5. Sosial budaya
2. Waktu aktivasi
3. Jam kerja
4. Hari kerja
: variabel yang di teliti
5. Ambulan set
6. Priority zero case
7. Usia
8. Jenis kelamin
: variabel yang tidak 9. Keluhan medis
10. Tingkat keparahan
di teliti
Skema 2.1
Sumber: Australian system processreview (2011), Budiman & Agus, (2013), Dewi
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka konsep
berikut:
Tingkat pengetahuan
terkait Australasian triage Response time
scale (ATS)
Skema 3.1
Kerangka konsep
B. Hipotesis
yaitu :
terkait Australasian triage scale (ATS) dengan response time pasien di ruang
C. Desain penelitian
hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013, hlm.162-163). Penelitian
cross sectional yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
triage metode Australasian Triage Scale (ATS) dan Response Time di ukur
D. Definisi operasional
atau tentang apa saja yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Variabel
independen
Tingkat Pengetahuan Lembar 1.Baik jika Ordinal
pengetahuan terkait triage Kuesioner nilainya ≥ 76%.
terkait triage metode sejumlah 24 2.Cukup jika
metode Australasian soal benar nilai nilainya 56%-
Australasian Triage Scale 1 sedangkan 75%
Triage Scale berupa salah nilai 0 3.Kurang jika
(ATS) pengetahuan nilainya < 56%
tentang
anamnesa,
pemeriksaan
singkat dan cepat
untuk
menentukan
derajat
kegawatan,
pengelompokan
pasien berdasar
kegawatannya,
32
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek
dalam penelitian ini adalah semua dokter, perawat dan bidan UGD
2. Sampel
yang akan di ambil pada penelitian ini adalah 31 responden terdiri dari 14
3. Teknik sampling
33
adalah 31.
1. Tempat penelitian
Demak
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal Rabu 9 juni 2021 – jumat 18 Juni
G. Etika penelitian
1. Informed consent
hak responden.
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
kerahasiaan oleh peneliti dan asisten. Upaya yang dilakukan peneliti dan
3. Anonimity
4. Beneficiency
response time.
5. Non maleficence
responden.
2. Instrument penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
kuesioner yang terdiri dari 24 soal. Apabila jawaban benar diberi nilai 1
dan apabila jawaban salah diberi nilai 0 dengan skor tertinggi 24 dan skor
terendah 0.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner tingkat pengetahuan ATS
7. Proses triage 23 24 2
24
3. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑏𝑖𝑠 = √
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar item yang dicari
validitasnya
∑𝑋𝑡 2 ∑𝑋𝑡
𝑆𝑡 = √ −( )²
𝑁 𝑁
q=1–p
Tabel 3.3
Uji Validitas Menggunakan Korelasi Biserial
4. Uji Reliabilitas
alat pengukur memiliki sifat konstan, stabil atau tepat (Nasir, et al.,
(KR-20) uji ini cocok digunakan untuk pernyataan yang memiliki dua
apabila nilai koefisien reabilitas > 0,7 maka dianggap reliabel. Berikut
𝑘 𝑆𝑡 2 − ∑ 𝑝. 𝑞
𝑟𝑖 = { }
𝑘−1 𝑆𝑡 2
Keterangan :
ri = Indeks Reabilitas
q=1–p
(∑ 𝑋𝑡)²
∑ 𝑋𝑡 2 −
𝑆𝑡 2 = 𝑛
𝑛
n = Jumlah Responden
40
nilainya >0,7.
1. Tahap administrasi
STIKES Telogorejo.
RSUD Tugu rejo Semarang dan Ns. Chanif. S,Kep, MNS dosen
UNIMUS.
2. Tahap pelaksanaan
selama 15 menit.
dimana apabila benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dari jumlah benar
J. Analisa data
1. Pengolahan data
Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data harus diolah dengan
(2012, hlm.176-177).
a. Editing
b. Coding
data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat
bekerja > 5 tahun di beri kode 1, <5 tahun kode 2 dan untuk
d. Tabulating
2. Analisa data
berikut :
a. Analisa univariat
sedang atau kurang dan response time pasien yang di ukur dengan
variabel renspon time dan umur akan disajikan dalam bentuk tendensi
b. Analisa bivariat
Tabel 3.4
Panduan interpretasi uji hipotesis korelatif
variabel A semakin
tinggi variabel B
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 9 juni – 18 Juni 2021 dengan responden
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan,
Lama Bekerja, Pekerjaan dan Tipe Kegawatan Pasien
Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
46
47
Tabel 4.2
Distribusi Rerata Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden
Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
Bulan 9 Juni – 18 Juni 2021
Respon Time Petugas Triage adalah 129.61 detik dengan nilai std.Deviation
Tabel 4.4
Distribusi Rerata Respon Time Petugas Triage Berdasarkan Tipe Kegawatan
Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
(N=31)
berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata – rata (mean) respon time
berdasarkan tipe kegawatannya yaitu rata – rata (mean) respon time pada
kegawatan anak 182.0 detik, rata – rata (mean) respon time pada kegawatan
bedah 51.7 detik, rata – rata (mean) respon time pada kegawatan neurologi
89.5 detik, rata – rata (mean) respon time pada kegawatan obstetri 159.2
detik, rata – rata (mean) respon time pada kegawatan penyakit dalam 154.9
detik, rata – rata (mean) respon time pada kegawatan kardiovaskuler 0.0
detik.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Petugas Triage
Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
(n=31)
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin,
Pendidikan, dan Pekerjaan Tentang Australasian Triage Scale (Ats)
Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
(n=31)
(41.9%) responden
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Respon Time Pasien
Tabel 4.7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkait Australasian Triage Scale (Ats) dengan
Respon Time Pasien Di RS. Pelita Anugerah Mranggen
(n=31)
diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0.443 > 0.05 yang berarti tidak
response time.
B. Pembahasan Penelitian
Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki – laki secara
biologis sejak seseorang lahir (Hungu, 2007 dalam Suhardin, 2015, hlm.122).
Jenis kelamin responden pada penelitian ini yaitu responden dengan jenis
dengan jenis kelamin laki – laki hal ini dikarenakan jumlah tenaga kesehatan
yang ada pada ruang IGD Di RS. Pelita Anugerah Mranggen jumlah tenaga
kesehatan yang berjenis kelamin laki laki. Peneliti juga berpendapat bahwa
tenaga kesehatan yang bekerja di instansi rumah sakit sebagian besar berjenis
dari perguruan tinggi lebih banyak dari perempuan dari pada laki-laki
(Wicaksono, 2015).
Wisata UIT Makasar dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil
responden (74.4%) responden dan responden dengan jenis kelamin laki –laki
Darurat Tentang Triage dari penelitian ini di dapatkan hasil pada penelitian
responden (58.1%) responden dan responden dengan jenis kelamin laki – laki
(2012).
Waktu lama bekerja pada penlitian ini yaitu responden dengan waktu lama
dengan waktu lama berkerja < 5 tahun yaitu 18 (58.1%). Dari hasil penelitian
yang di dapat responden dengan waktu lama bekerja < 5 tahun lebih banyak
daripada responden dengan waktu lama bekerja ≥ 5 tahun hal ini dikarenakan
IGD RS Pelita Anugerah sehingga responden dengan waktu lama bekerja < 5
suatu hal, maka akan semakin bertambah pula pengetahuan seseorang akan
dimiliki oleh seseorang. Hal-hal baru yang didapati saat bekerja dapat
berkerja >5 tahun dengan kriteria “baik” lebih banyak jumlahnya yaitu
waktu lama berkerja <5 tahun dengan kriteria “baik” lebih sebanyak 7
(84.2%) responden.
responden.
disampaikan orang tua, guru, dan media massa. Pendidikan merupakan salah
diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan jumlah responden dengan tingkat
pendidikan Stara Satu (S1) lebih banyak daripada responden dengan tingkat
pendidikan lainnya, hal ini dikarena responden yang berprofesi sebagai dokter
55
untuk melanjukan ke jenjang berikutnya yaitu Strata Satu (S1). hal ini yang
Triase Di Ruang IGD dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil
Time di IGD RSU. Wisata UIT Makasar dari hasil penelitian yang dilakukan
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
tendensi sentral pada penelitian ini diketahui bahwa nilai Minimum usia 23
tahun, nilai Maximum 42 tahun, nilai Mean 29.87 tahun, nilai Median 28.0
Dari hasil penelitian yang lakukan dirata – rata usia responden yaitu 29
kedalam usia dewasa awal (21-34 tahun), dewasa tengah (35-64 tahun), dan
mendasari kenapa sebagian besar/ rata – rata usia responden yaitu dengan usia
bekerja.
didapatkan hasil rata – rata (mean) usia responden yaitu 30,5 tahun. Dari
pengetahuan tentang ATS dan Respon Time yang telah dilakukan peneliti
ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Dari hasil penelitian ini didapatkan
kesehatan yang bekerja di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dari hasil
ini sebagian besar atau terbanyak berprofesi sebagai perawat hal ini karena
berprofesi sebagai perawat. hal ini yang mendasari kenapa responden dalam
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba –
situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba – tiba dan
ini terdapat beberapa tipe kasus kegawatan pasien untuk menganalisa atau
mengukur respon time petugas unit gawat darurat (UGD), dari hasil
(3.2%) responden.
triage yang dimiliki oleh perawat UGD akan sangat membantu perawat
ATS dengan kriteria “Sedang” yaitu sebanyak 1 (3.2%) responden dan tingkat
responden. Dari data tersebut dapat di ketahui bahwa lebih banyak perawat
Hasil penelitian Matilu, Mulyadi dan Malara (2014) Faktor – Faktor Yang
penelitian ini di dapatkan hasil bahwa dari responden yang berjumlah 31,
dan responden dengan jenis kelamin laki – laki dengan tingkat pengetahuan
beberapa teori/jurnal yang sudah peneliti baca tidak ada teori yang
Sejalan dengan hasil penelitan Setiarini, Dewi, dan Karim (2018, hlm.732)
penelitian ini menurut Hasil analisa responden dengan pendidikan strata satu
hasil dari responden yang berjumlah 31, responden dengan pekerjaan dokter
perawat tidak jauh berbeda sebagian besar tingkat pendidikannya sama yaitu
Strata Satu (S1) kemudian disamping itu semua responden yang bertugas di
terkait Australasian Triage Scale (ATS) hal ini juga yang mendasari kenapa
pada tiap – tiap profesinya (perawat, dokter, bidan) yaitu hampir semua
Response Time atau interval waktu respon juga di definisikan sebagai waktu
kejadian interval waktu di hitung dalam menit sampai detik yaitu < 0 menit
sampai >120 menit Nehme, Andrew dan Smith (2016), Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan berdasarkan distribusi tendensi sentral nilai respon time
perawat dalam penelitian ini yaitu nilai Minimum 0 detik, nilai Maximum 432
detik, nilai Mean 129.62 detik, nilai Std. Deviation 95.00. kemudian jika di
kategorikan dengan tingkat kesesuaian waktu respon time pada penelitian ini
yaitu masuk dalam kategori “Sesuai” atau bisa diartikan dengan tingkat
respon time “Cepat”. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian lain
Dan Respon Time Perawat Dalam Pelaksanaan Triage Di IGD RSUD Kota
Mataram. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan respon time pasien yaitu
65
penelitian di atas dapat di ketahui bahwa rata – rata tingkat respon time
pasien pada penelitian ini dan penelitian sebelumnya yaitu tingkat respon
Hasil penelitian yang di dapat menurut tipe kegawatannya, rata – rata (mean)
respon time berdasarkan tipe kegawatannya pada penelitian ini adalah rata –
rata (mean) respon time pada kegawatan anak 182.0 detik, rata – rata (mean)
respon time pada kegawatan bedah 51.7 detik, rata – rata (mean) respon time
pada kegawatan neurologi 89.5 detik, rata – rata (mean) respon time pada
kegawatan obstetri 159.2 detik, rata – rata (mean) respon time pada
kegawatan penyakit dalam 154.9 detik, rata – rata (mean) respon time pada
kegawatan kardiovaskuler 0.0 detik. Dari hasil rata – rata berdasarkan tipe
kegawatannya rata – rata respon time pasien yaitu termasuk kategori respon
Tentang ATS dengan Respon Time hasil yang di dapat yaitu nilai hasil
yaitu 0.443 > 0.05 yang artinya tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan perawat dengan respon time pasien. Hal ini sejalan dengan
uji spearman rank di dapatkan nilai Sig. (2-tailed) yaitu 01.000 > 0.05 yang
Perawat Dengan Respon Time di IGD RSU. Wisata UIT Makasar. Dari
hasil analisis di dapatkan nilai Sig. (2-tailed) yaitu 1.000 > 0.05 yang artinya
tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan respon time
pasien. Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa pada penelitian ini tidak
tentang ATS dan respon time perawat dikarenakan hampir semua tingkat
petugas triage.
67
1. Kekuatan Penelitian
Scale (Ats) Dengan Response Time Pasien Di IGD Rumah Sakit Pelita Anugerah
2. Kelemahan Penelitian
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menyampaikan simpulan dan saran yang disusun
A. Simpulan
responden.
b. Respon Time pasien pada penelitian ini yaitu nilai Minimum 0, nilai Maximum
432, nilai Mean 129.62, nilai Median 87.50, nilai Std. Deviation 95.00. atau
dalam tingkat kesesuaian waktu respon time pasien dalam penelitian ini
Spearman’s rho nilai Sig. (2-tailed) 0.443 > 0.05 yang artinya tidak ada
perawat.
68
69
B. Saran
perempuan
Melalui hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan informasi bagi Rumah
Aloyce, R., Leshabari, S., Brysiewicz, (2014). Assessment of knowledge and skills of
triage among nurses working in the emergency centers in dar es salam
Tanzania. Journal African Medicine, 6(2): 114-121
Androyoni, N.L.D, Made.M, Putra, N.W, et.al.(2019). Hubungan peran dan sikap
perawat igd denganpelaksanaan triage berdasarkan prioritas. 1(2).294-
303
Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of
Borneo Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
Ayni, G.N.(2019). Hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang triage.
http://repository.itspku.ac.id/74/1/2016011897.pdf. Diperoleh tanggal 21
Juli 2021.
Baker, T. (2011). Critical care in low income countries. Trop med int health.p 409-415
Budiman, & Agus. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Chen, S. S., Chen, J. C., Ng, C. J., Chen, P. L., Lee, P. H., & Chang, W. Y. (2012).
Factors that influence the accuracy of triage nurses’ judgement in
emergency departments. Emergency Medicine Journal, 27(6), 451-455.
Dewi, (2011). Buku ajar dasar keperawatan gawat darurat. Jakarta : Salemba Medika
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Teknis Medik, (2011). Standar Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat Di Rumah Sakit.
Dunser, Mayr VD, Greil V, (2016). Causes of death and determinants of outcome in
criticaly ill patients. Crit Care. 10:10:R154.
Firdaus, (2017). pengaruh yang bermakna antara faktor klien (waiting time) terhadap
penerapan ATS
Gita, N. (2019). Hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang triage
Gurning, Y., Karim, D., & Misrawati. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Petugas Kesehatan IGD terhadap Tindakan Triage Berdasarkan
Prioritas. Jurnal online mahasiswa, 1–9. Diperoleh dari:
http://jom.unri.ac.id
Hendianti, (2012). Gambaran Beban Kerja Perawat Pelaksana Unit Instansi Gawat
Darurat RS Muhammadiyah Bandung. Skripsi.
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta:
Salemba Medika
Hodge, Hugman, Varndell, & Howes, (2013). Australasian Emergency Nursing Jurnal
Janssen, M. A., van Achterberg, T., Adriaansen, M. J., Kampshoff, C. S., Schalk, D.
M., & Mintjes?de Groot, J. (2011). Factors influencing the implementation
of the guideline triage in emergency departments: a qualitative study.
Journal of clinical nursing, 21(3?4), 437-447.
Kemenkes RI, (2014). Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
Kholid, A. (2012). Promosi kesehatan : dengan pendekatan teori perilaku, media dan
aplikasinya untuk mahasiswa dan praktisi kesehatan, Jakarta : Rajawali
pers
M. Fikri Ramadhan & Oscar Ari Wiryansyah, (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Perawat Tentang Response Time Dalam Menentukan Triase Di Ruang
UGD. http://ejurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/issue/view/4
M. Sopiyudin Dahlan, (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, Seri 1 edisi
6.
Nasir, A., Muhith, A. & Ideputri, M. E. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Nehme, Z. , Andrew, E. & Smith K., (2016). Factors Influencing The Timeline of
Emergency Medical Service Response To Time Crgitical Emergencies.,
3127 (august), pp.0-9
Ni Luh Dita Andrayoni & Made Martini (2019). Hubungan peran dan sikap perawat
igd denganPelaksanaan triage berdasarkan prioritas
Nolan, T., Angos, P., Cunha, A., Muhe, L., Qazi, S., Simoes, E. (2011). Quality of
hospital care for seriously ill children in less-developed countries.
Lancet;357:106–10
Purwoko Sugeng Harianto & Dian Susmarini (2015). Hubungan pengetahuan dengan
akurasi pengambilan keputusan perawat dalam pelaksanaan triage
Roihatul Zahroh & Ahmad Hasan Basri (2020). Pengetahuan standart labeling triage
dengan tindakan kegawatan berdasarkan standart labeling triage
Suci, D., (2020). Intervensi keperawatan Berdasarkan NIC Sebagai Panduan Perawat
Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Pasien
Suci & Raesman, (2020). Literature Review: Terapi Music Terhadap Penurunan
Aktivitas Kejang Pada Anak Dengan Epilepsi
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Alvabeta.
Suhardin.(2016). Pengaruh perbedaan jenis kelamin dan pengetahuan tentang
konsep dasar ekologi terhadap kepedulian lingkungan. 14(1).117-132
Wawan & Dewi M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap, dan Perilaku
Manusia. Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tahun
2020 2021
1. Pengajuan Fenomena
dan Judul
2. Pengajuan BAB I
3. Pengajuan BAB II
5. Ujian proposal
6. Perbaikan proposal
7. Pengurusan ijin
penelitian
8. Pengambilan data
9. Pengajuan BAB IV
INFORMASI
Saya adalah mahasiswa yang berasal dari STIKES Telogorejo Semarang yang
sedang melakukan penelitian untuk menganalisis Hubungan pengetahuan terkait
Australasian triage scale (ATS) dengan response time pasien di ruang triage RS
Pelita anugerah Mranggen Demak. Saya mengundang Anda untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini, keikutsertaan Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, jadi
Anda dapat memutuskan untuk berpartisipasi atau sebaliknya.
Tujuan Penelitian:
Anda terpilih sebagai responden dalam penelitian ini karena Anda merupakan
petugas triage yang memastikan proses triage ATS di UGD rs pelita berjalan.
Tata Cara/Prosedur:
Apabila Anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini maka anda akan
diminta menandatangani lembar informed consent (persetujuan menjadi responden).
Selanjutnya, Anda diminta terlebih dahulu untuk mengisi beberapa item kuisioner
penelitian yang telah disediakan dalam penelitian ini, yang meliputi kuesioner
tentang tingkat pengetahuan ATS. Pengisian kuesioner diberikan waktu selama 15
menit disela-sela kegiatan Anda dalam memberikan pelayanan. Setelah Anda selesai
mengisi kuesioner, peneliti juga akan melakukan observasi langsung terkait response
time terhadap pasien yang di tangani. Peneliti akan melakukan observasi penelitian
selama 1 bulan atau 30 hari. Dalam satu hari Selama 1 kali shift peneliti melakukan
observasi sebanyak 1-2 responden. Selama observasi peneliti akan terlibat langsung
(berpartisipasi aktif) dalam kegiatan Anda selama pelayanan.
Penelitian ini tidak memiliki risiko yang berbahaya. Peneliti akan berusaha
meminimalisir segala bentuk ketidaknyamanan dari penelitian. Selain itu, hasil
penelitian ini nantinya tidak ada Conflict of interest/konflik kepentingan dengan
pimpinan RS. Dalam melakukan penelitian, peneliti bertindak secara independent
dan objektif, baik menyangkut aspek keilmuan maupun etika. Peneliti berjanji untuk
menjaga kerahasian data subyek penelitian dan tidak akan menyalah gunakan untuk
tujuan lain atau kepentingan pihak ketiga. Data tersebut akan tetap dirahasiakan dan
tidak akan diperbanyak, seluruh data tersebut hanya menjadi milik peneliti.
Manfaat secara umum diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan
dan acuan bagi petugas triage dalam meningkatkan upaya response time pasien di
ruang triage RS Pelita Anugerah.
Prosedur alternatif:
“tidak ada”
Kerahasiaan data:
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas Andaakan dirahasiakan dan hanya
akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan dalam bentuk data
kelompok tanpa identitas Anda.
Jumlah responden yang akan diikut sertakan dalam penelitian ini berjumlah 36 orang
petugas triage yg terdiri dari dokter,perawat,bidan yang bertugas di ugd
Kesukarelaan:
Anda sebagai petugas triage yang merupakan subjek dalam penelitian ini bebas
memilih keikutsertaan sebagai responden dalam penelitian ini tanpa unsur paksaan.
Apabila Anda bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan untuk disimpan oleh peneliti sebagai bukti.
Lama keikutsertaan Anda dalam penelitian ini adalah selama satu bulan
Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut lalu berubah pikiran, maka Anda bebas
untuk mengundurkan diri disaat apapun tanpa ada ganti rugi atau sanksi.
“tidak ada asuransi yang diberikan kepada Anda dalam penelitian ini”
Anda dalam penelitian ini akan mendapatkan kompensasi berupa souvenir gelas
mug.
Pertanyaan:
Saya dengan sukarela memilih untuk ikut serta dalam penelitian ini tanpa
tekanan/paksaan siapapun. Saya akan diberikan salinan lembar penjelasan dan
formulir persetujuan yang telah saya tandatangani untuk arsip saya.
Saya setuju:
Ya/Tidak*)
Nama Saksi:
Lampiran 7 kuesioner
KUESIONER PENGETAHUAN TERKAIT AUSTRALASIAN
TRIAGE SCALE (ATS)
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :………………………………………..
Umur : ……………………………………….
Jenis kelamin : L/P
Pendidikan akhir : …………………………………………
Lama bekerja : …………………………………………
Petunjuk pengisian
1. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar.
2. Pilihlah salah satu jawaban Benar atau Salah (√) pada kolom yang telah
disediakan yang sesuai dengan jawaban Anda.
3. Untuk melancarkan penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan
pengetahuan yang Anda miliki, tidak perlu bertanya dengan teman atau
saudara, jawab dengan jujur apa adanya
4. Kerahasiaan Anda tetap kami jaga.
Selamat mengerjakan
ATS
Keterangan
Kriteria I II III IV V
ATS
Indikator 0 detik/ 600 detik/ 1.800 3.600 7.200
Response segera 10 menit detik/ 30 detik/ 60 detik/ 120
time menit menit menit
Lampiran 9
F.003/SOP/017/AKD
Ns. Dwi
Yuda Septian Fitriyanti,
TANDA TANGAN
NO TANGGAL TOPIK
MAHASISWA PEMBIMBING
Nugroho M.Kep
Ns. Dwi
Yuda Septian Fitriyanti,
Nugroho M.Kep
6 Senin, 29 Revisi BAB 3 (via E-
Maret 2021 mail)
Ns. Dwi
Yuda Septian Fitriyanti,
Nugroho M.Kep
7 Rabu, 7 April Revisi Proposal (via
2021 gmail)
Ns. Dwi
TANDA TANGAN
NO TANGGAL TOPIK
MAHASISWA PEMBIMBING
Yuda Septian Fitriyanti,
Nugroho M.Kep
8 Selasa, 20
April 2021 Revisi proposal (via
gmail)
Ns. Dwi
Yuda Septian Fitriyanti,
Nugroho M.Kep
9 Sabtu, 24 Acc proposal
April 2021
Ns. Dwi
Fitriyanti,
M.Kep
Yuda Septian
Nugroho
F.003/SOP/016-027/AKD
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 117142
dengan response time pasien di ruang triage RS pelita anugerah Mranggen Demak
F.003/SOP/016-027/AKD
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING PENDAMPING
NIM : 117142
Mranggen Demak
F.003/SOP/017/AKD
Yuda septian
nugroho Ns. Riris Risca
Megawati, M.Kep
3 Senin, 10 Mei Bimbingan 3 : Acc proposal
2021
Yuda septian
nugroho Ns. Riris Risca
Megawati, M.Kep
Lampiran 8
F.003/SOP/016-027/AKD
LEMBAR KONSULTASI
NIM 117142
JUDUL : Hubungan Tingkat Pengetahuan terkait Australasian triage scale (ATS) dengan
TANDA
NO. HARI/TANGGAL POKOK BAHASAN DAN KOREKSI
TANGAN
1 Jumat 30 April 2021 Revisi proposal 1
1. Pada judul tambahkan tingkat karena
data ordinal
2. Judul yang belum ada kata tingkat
tambahkan semua.
3. Daftar isi cek editingnya
4. Daftar tabel cek spasinya
5. BAB 1 tambahkan presentase
kunjungan pasien ke UGD
6. Perhatikan setelah tanda titik atau
koma jangan lupa spasi
7. Pada BAB 1 paragraf pengetahuan
menurut safari 2011 cek tanda bacanya
8. Cek Setiap paragraph minimal terdiri
dari 3-4 kalimat ada yang kurang
tambahkan.
9. Pada BAB 1 keterangan Ritonga 2011
seharusnya diparagraf yyg menjadi Ns. Riris Risca
alasan knp mengambil triase Megawati, M.Kep
10.Pada BAB 1 kalimat Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti
sebagai salah satu staf perawat cek
kalimat dan tanda baca
11.BAB 1 pada tujuan khusus point b
pindah ke poin a sesuai arahan
12.BAB 3 definisi operasional cek
Kembali
13.BAB 3 pada uji validitas tambahkan
keterangan mengapa memnggunakan
rumus tersebut
14.BAB 3 tahap persiapan hapus, tahap
pelaksannan di buat tahap administrasi
sesuai yg sudah di tandai hapus saja yg
di beri komentar tidak perlu
15. Konsul ke pembimbing masalah
judulnya