Anda di halaman 1dari 86

HUBUNGAN EFIKASI DIRI PERAWAT TERHADAP

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN


DI INSTALASI GAWAT DARURAT

PROPOSAL RISET KEPERAWATAN

Oleh:
Dania Shofiyani
118017

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN 2022
HUBUNGAN EFIKASI DIRI PERAWAT TERHADAP
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT

PROPOSAL RISET KEPERAWATAN

Proposal Riset Keperawatan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :
Dania Shofiyani
118017

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN 2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Riset Keperawatan dengan judul “Hubungan Efikasi Diri Perawat

Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.

H. Soewondo Kendal” telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan di hadapan

Tim Penguji Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

Semarang, Maret 2022

Pembimbing Utama,

Ns. I'ien Noer'aini, M.Kep

Pembimbing Pendamping,

Ns. Arlies Zenitha Victoria, M.Kep

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Riset Keperawatan ini diajukan oleh

Nama : Dania Shofiyani

NIM : 118017

Program Studi : S-1 Keperawatan

Judul Riset Keperawatan : Hubungan Efikasi Diri Perawat Terhadap Peningkatan

Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan pada Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo

Semarang.

DEWAN PENGUJI

Ketua Penguji : Ns. Ratnasari, M. Kep

...................................

Anggota Penguji I : Ns. I'ien Noer'aini, M. Kep

...................................

Anggota Penguji II : Ns. Arlies Zenitha Victoria, M. Kep

...................................

Ditetapkan di : Semarang

Tanggal : Maret 2022

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Proposal Riset Keperawatan dengan judul “Hubungan Efikasi Diri Perawat Terhadap

Peningkatan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat” adalah hasil karya saya

sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan

dengan benar.

Nama : Dania Shofiyani

NIM : 118017

Tanda Tangan :

Tanggal : Maret 2022

iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
RISET KEPERAWATAN UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKES Telogorejo Semarang, saya yang bertandatangan

di bawah ini:

Nama : Dania Shofiyani

NIM : 118017

Program Studi : S-1 Keperawatan

Jenis Karya : Proposal Riset Keperawatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIKES Telogorejo Semarang Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas Proposal Riset Keperawatan saya yang berjudul: Hubungan

Efikasi Diri Perawat Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat

Darurat. Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini STIKES Telogorejo Semarang

berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan

data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin

dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Semarang, Maret 2022


Yang menyatakan

Dania Shofiyani

v
PRAKATA

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang dilimpahkan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal

Riset Keperawatan dengan judul “Hubungan Efikasi Diri Perawat Terhadap

Peningkatan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat (IGD)”. Proposal Riset

Keperawatan ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan Program

Studi S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. Peneliti menyadari bahwa

penyusunan Proposal Riset Keperawatan ini dapat terselesaikan berkat dukunga,

bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati dan tulus ikhlas perkenankan peneliti untuk menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Swanny Trikajanti Widyaatmaja, M.Kes., Ph.D selaku Ketua STIKES

Telogorejo Semarang.

2. Dr. Saikhu, M.Kes selaku Plt. Direktur RSUD Dr. H. Soewondo Kendal yang

telah memberikan izin penelitian.

3. Ns. Ismonah, M.Kep. Sp.MB selaku Wakil Ketua I STIKES Telogorejo

Semarang.

4. Ns. Sri Puguh Kristiyawati, M.Kep. Sp.MB selaku Ketua Program Studi S-1

Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

5. Ns. Laura Khattrine Noviyanti, M.Kep., Sp.Kep.J selaku dosen wali S-1

Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

6. Ns. I'ien Noer'aini, M.Kep selaku dosen pembimbing utama yang telah

membimbing dan memberikan ilmu, saran dan nasehat yang berguna dalam

proses penyusunan Proposal Riset Keperawatan ini.

vi
7. Ns. Arlies Zenitha Victoria, M.Kep selaku dosen pembimbing pendamping yang

telah membimbing dan memberikan ilmu, dan saran yang berguna dalam proses

penyusunan Proposal Riset Keperawatan ini.

8. Ns. Ratnasari, M.Kep selaku dosen ketua penguji yang telah memberikan ilmu,

saran dan nasehat yang berguna dalam proses penyusunan Proposal Riset

Keperawatan ini.

9. Sutomo dan Shofiyah selaku kedua orang tua, serta kakak Namira Shofiyani

yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, nasehat, dukungan,

maupun material kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Proposal Riset

Keperawatan ini.

10. Untuk calon suami yang telah memberikan nasehat, semangat, dukungan, serta

doa sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal Riset Keperawatan ini.

11. Teman - teman mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan angkatan 2018 STIKES

Telogorejo Semarang dan seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu

persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan Proposal Riset

Keperawatan ini.

Peneliti menyadari bahwa Proposal Riset Keperawatan ini tidaklah sempurna.

Peneliti menerima kritik dan saran dari pembaca demi memperbaiki Proposal Riset

Keperawatan ini dan sebagai bekal bagi peneliti jika melakukan penelitian lain di

masa depan. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Proposal

Riset Keperawatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bidang keperawatan.

Semarang, Maret 2022

Peneliti

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................................................iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI RISET KEPERAWATAN........ v

PRAKATA...............................................................................................................vi

DAFTAR ISI............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... x

DAFTAR SKEMA.................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 9

E. Keaslian Penelitian........................................................................... 10

F. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Dengan Peneliti.................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori.................................................................................. 14

1. Instalasi Gawat Darurat............................................................... 14

2. Kepuasan Pasien.......................................................................... 18

3. Konsep Kompetensi..................................................................... 26

4. Konsep Efikasi Diri..................................................................... 28

viii
5. Konsep Kinerja............................................................................ 33

B. Kerangka Teori................................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep............................................................................. 38

B. Hipotesis........................................................................................... 38

C. Desain Penelitian.............................................................................. 39

D. Definisi Operasional......................................................................... 40

E. Populasi dan Sampel........................................................................ 41

F. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................42

G. Etika Penelitian................................................................................ 42

H. Alat Pengumpulan Data................................................................... 44

I. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ 47

J. Analisis Data.................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian................................................................................ 10

Tabel 1.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian.................................................... 13

Tabel 2.1 Indikator Pelayanan IGD...................................................................... 18

Tabel 2.2 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat...................................................... 25

Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................................. 40

Tabel 3.2 Coding .................................................................................................. 50

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi............................................................. 54

x
DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2.1 Kerangka Teori..................................................................................... 37

Skema 3.1 Kerangka Konsep.................................................................................. 38

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Plan Of Action (POA)

Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 6 Kuesioner

Lampiran 7 Daftar Hadir Konsultasi

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil survei dari badan pengembangan mutu di dapatkan hasil

indeks kepuasan masyarakat di ruang IGD RSUD Dr. H Soewondo Kendal

dengan hasil presentase 80.10 % pada tahun 2020 dengan kategori baik,

sedangkan pada tahun 2021 terdapat penurunan dengan hasil presentase 79.19%

dan dikategorikan cukup baik.

Rumah sakit sebagai tempat pemberi layanan kesehatan harus memberikan

pelayanan yang unggul dan paripurna. Peran Rumah Sakit dalam mewujudkan

masyarakat sehat, menempati bagian yang sangat penting yaitu: promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Selain sarana prasarana, pegawai merupakan

faktor penting, perawat merupakan bagian yang tidak terpisahkan di rumah sakit

(Karimah, 2017).

Pelayanan perawatan di rumah sakit merupakan satu faktor penentu bagi mutu

pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Tenaga perawat profesional

diharapkan memberikan kualitas pelayanan yang baik. Dengan pelayanan yang

baik akan memberikan kepuasan pada pasien yang merupakan salah satu ukuran

keberhasilan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (Evi Hasnita dan Rossi

Sanusi, 2016).

1
2

Pelayanan IGD merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit, karena

merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit, yang memberikan pelayanan

khusus kepada pasien gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam setiap

hari. Karena itu Pelayanan di IGD harus diupayakan seoptimal mungkin. Serta

menerapkan komunikasi efektif dan terapeutik dalam memberikan pelayanan

terhadap pasien. Untuk itu diperlukan kualitas SDM profesional termasuk tenaga

keperawatannya (Depkes, 2018).

Perawat Sebagai sumber daya manusia dengan jumlah terbesar tentu harus

mampu memberikan kontribusi terhadap pelayanan di rumah sakit khususnya

IGD sehingga secara tidak langsung juga ikut andil dalam menentukan kualitas

pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu Perawat diharapkan mampu memberikan

pelayanan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki secara professional, agar

pelayanan yang diterima oleh pasien dapat dipertanggung jawabkan secara

keprofesian. Pelayanan yang diberikan secara maksimal dan professional oleh

perawat diharapkan dapat memberikan perasaan puas pada pasien terhadap

pelayanan di rumah sakit, ini berarti bahwa perawat mempunyai peran dalam

meningkatkan upaya pelayanan kepada pasien (Yana, 2014).

Menurut penelitian mengenai efikasi diri yang dilakukan oleh Hanna Harnida

menjelaskan bahwa 1 % efikasi diri perawat dalam kategori sangat rendah, 3%

dalam kategori rendah, 55% kategori sedang dan 23,3 % kategori tinggi, dimana

yang telah di jelaskan bahwa efikasi diri perawat sebesar 55% dalam kategori

sedang, sehingga dari temuan ini dapat di artikan bahwa efikasi diri perawat

sebagian besar perlu ditingkatkan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang


3

optimal (Harnida, 2015). Apabila seseorang mendapati kemampuan

kompetensinya rendah maka akan menurunkan efikasi diri (self efficacy)

sehingga kinerja yang di tampilkan rendah. Akibatnya kinerja perawat menjadi

buruk dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi dimana

mereka bekerja (Susilawati, 2018).

Beberapa hasil penelitian menunjukkan data tentang tingkat kepuasan pasien di

berbagai Negara. Tingkat kepuasan pasien menurut Ndambuki (2013) di Kenya

menyatakan 40,4%, kepuasan pasien di Bakhtapur India menurut Twayana

(2013) 34,4%, sedangkan di Indonesia (2014) menunjukkan angka kepuasan

pasien 42,8% di Maluku Tengah dan Sumatra Barat 44,4% (Latupono, 2014).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan angka kepuasan pasien masih

tergolong rendah, sehingga kepuasan menjadi permasalahan rumah sakit baik di

indonesia maupun di negara lain.Menurut penelitian Muzda, Ayu (2016) Hasil

survei penilaian angka pencapaian kompetensi keperawatan di RSU dr. F.L.

Tobing Kota Sibolga 35% dinilai dari hasil penerapan standar operasional

prosedur yang harus dimiliki perawat. Dari hasil survei tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi dan kinerja perawat rendah sehingga mengakibatkan

menurunnya mutu pelayanan di RSU dr. F.L. Tobing Kota Sibolga.

Berdasarkan data statistik dari RSUD Dr. H Soewondo Kendal, perawat yang

bertugas di ruang IGD berjumlah 28 orang, kemudian jumlah BOR yang berada

di ruang IGD yaitu berjumlah 10 tempat tidur. Sedangkan saat bertambahnya

pasien secara mendadak dan melebihi batas dari jumlah maksimalnya tempat

tidur untuk dilakukannya tindakan keperawatan, pihak rumah sakit telah


4

melakukan beberapa pencegahan dengan menggunakan brangkar sebagai tempat

tidur sementara untuk dilakukannya tindakan keperawatan terhadap

pasien.Dengan begitu perawat harus melakukan tindakan keperawatan lebih

efisien guna mempercepat penanganan terhadap pasien. Disaat itulah kinerja

perawat dinilai oleh pasien, sehingga RSUD Dr. H Soewondo Kendal

memberikan lembar survei kepuasan masyarakat. Kegiatan tersebut untuk

mendukung reformasi birokrasi dalam pelaksanaan program peningkatan

kualitas pelayanan rumah sakit.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap perawat dan pasien/keluarga pasien di

ruang IGD didapatkan hasil, perawat yang bertugas di ruang IGD sudah

mempunyai pelatihan khusus kegawatdaruratan seperti pelatihan BTCLS/PPGD

dan berdasarkan hasil wawancara pada pasien/keluarga pasien didapatkan hasil

sebagian besar pasien/keluarga pasien merasa puas terhadap kinerja dari perawat

di IGD tersebut dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan dan pertolongan

yang cepat dan tanggap pada pasien dalam keadaan gawat darurat. Dari hasil

wawancara tersebut dapat di simpulkan perawat harus memiliki kompetensi

yang baik, rasa percaya diri yang tinggi dan cekatan dalam melakukan pekerjaan

sehingga pasien akan merasa puas setelah dirawat oleh perawat tersebut. Hal ini

membuktikan bahwa pelayanan di IGD mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya.

Fenomena yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu apakah perawat

harus mempunyai kompetensi dan kepercayaan diri yang baik untuk

meningkatkan kinerja dan kepuasan pasien, maka hal tersebut menjadi daya tarik
5

peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Kompetensi, Efikasi

Diri, Dan Kinerja Perawat Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien di Instalasi

Gawat Darurat RSUD Dr.H. Soewondo Kendal”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena dalam latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan Efikasi Diri Perawat

Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien di IGD RSUD Dr.H. Soewondo

Kendal? ”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan efikasi diri perawat terhadap peningkatan

kepuasan pasien di IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik responden

b. Mendeskripsikan efikasi diri perawat dan kepuasan pasien IGD RSUD

Dr. H. Soewondo Kendal.

c. Menganalisis hubungan efikasi diri terhadap peningkatan kepuasan

pasien di IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini di harapkan menjadi referensi dalam pembelajaran pada

mata kuliah manajemen keperawatan, khususnya pada topik faktor yang

mempengaruhi kepuasan pasien.


6

2. Bagi Institusi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi

pimpinan rumah sakit untuk melakukan peningkatan kompetensi perawat

yang dapat mempengaruhi efikasi diri perawat.Sehingga hal tersebut dapat

meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan di IGD.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti yang

melakukan penelitian berkaitan dengan hubungan efikasi diri perawat

terhadap outcome pelayanan di rumah sakit yang lain.


7

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Peneliti Judul Metode Hasil
Haryanto & Peranan Kompetensi Penelitian ini dilakukan Hasil penelitian didapatkan
Anindita SDM terhadap dengan one short study. hubungan variabel antara
(2018) Kualitas Pelayanan Dengan pendekatan kompetensi SDM terhadap
dan Kepuasan causalitas. Analisa data kualitas pelayanan adalah sebesar
Pasien di Klinik menggunakan Teknik 0,00. Artinya adalah bahwa
Hemodialisa NU SEM. hubungan dari hipotesis ke-1 ini
Cipta Husada dapat diterima karena nilai P
<0,05. sedangkan nilai P untuk
hubungan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien adalah
0,047 yang mana hubungan dari
hipotesis ke-2 ini juga dapat
diterima karena nilai P <0,05.
Sedangkan nilai P dari hubungan
antara kompetensi SDM terhadap
kepuasan pasien adalah 0,259.
Hal ini artinya, karena P >0,05
maka hubungan dari hipotesis ke-
3 ini tidak dapat diterima.
Bancin Pengaruh Metode yang digunakan Kompetensi pegawai dan kualitas
(2019) Kompetensi dalam penelitian ini pelayanan di Rumah Sakit
Pegawai Terhadap adalah metode deskriptif Umum Daerah Aceh Singkil
Kualitas Pelayanan dengan analisis data sudah berjalan dengan baik
di Rumah Sakit kuantitatif korelasional karena tergolong sedang, saran
Umum Daerah dengan pendekatan cross yang diajukan dalam penelitian
(RSUD) Aceh sectional dan teknik ini adalah untuk lebih
Singki pengumpulan data melalui meningkatkan lagi kompetensi
penyebaran kuesioner pegawai dan kualitas pelayanan
(angket) kualitas pelayanan di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD)
Aceh Singkil.

Umniyyati Pengaruh Budaya Metode yang digunakan Hasil uji statistik parsial efikasi
&. Martono Organisasi, Efikasi adalah kuantitatif. diri pada kinerja menunjukan
(2017) diri, Harga Diri Penelitian ini didesain bahwa nilai sig 0.000 <0.05.
Pada Kinerja untuk menjelaskan Angka tersebut
Perawat di Ruang pengaruh antar Variabel mengidentifikasikan bahwa H2
Rawat Inap RSUD atau hubungan diterima, artinya efikasi diri
Ungaran mempengaruhi dapat meningkatkan kinerja
(kausalitas) antar variabel perawat. Hal ini menunjukan
melalui pengujian bahwa ketika efikasi diri yang
hipotesis atau dirasakan karyawan semakin
mengkonfirmasi tinggi secara langsung akan
hubungan pengaruh antar mempengaruhi dan
variabel. meningkatkan kinerja perawat.
8

Peneliti Judul Metode Hasil


Sanjaya, Pengaruh Metode yang digunakan Hasil penelitian berdasarkan uji
dkk Kompetensi Dan dalam penelitian ini persial membuktikan bahwa
(2021) Motivasi Terhadap adalah metode survey Variabel kompetensi memiliki
Kinerja Perawat dengan pendekatan pengaruh terhadap kinerja
Pada Dokumentasi kuantitatif, dengan perawat pada Dokumentasi
Asuhan menitik beratkan pada Asuhan Keperawatan dengan
Keperawatan Di pengujian hipotesis. nilai signifikansi = 0,000n
Ruang Rawat Inap Metode pengumpulan hipotesis alternative e diterima
RSU Wisata data melalui kuesioner yang meyatakan ada pengaruh
Universitas dan observasi langsung. kompetensi terhadap Kinerja
Indonesia Timur Perawat Pada Dokumentasi
Makasar Asuahan Keperawatan Dengan
nilai signifikansi = 0,001.

F. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Peneliti Sebelumnya

Tabel 1.2
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Peneliti Sebelumnya
Analisa Penelitian Terkait Penelitian Peneliti
Persamaan
1. Jenis Penelitian 1. Menggunakan metode deskriptif Menggunakan metode
korelatif dengan pendekatan cross deskriptif korelatif
sectional (Bancin, 2019) dengan pendekatan
cross sectional

2. Alat ukur kompetensi 2. Kuesioner kompetensi Kuesioner kompetensi


(Munawaroh, 2019)
3. Alat ukur efikasi diri 3. Kuesioner General Self Efficacy Kuesioner General
Scale (Novita & Evelin, 2021) Self Efficacy Scale
4. Alat ukur kinerja 4. Kuesioner kinerja (Munawaroh, Kuesioner kinerja
2019)
5. Alat ukur kepuasan Kepuasan pasien
5. Kepuasan pasien (Darmawansyah,
2019)
Perbedaan
1. Waktu 1 bulan (Nurhaeni, 2021) 1 minggu
2. Variabel 2. Terikat : kinerja perawat (Fardiana Terikat: kepuasan
2018, Munawaroh 2019, Sinaga 2020, pasien
Tessya dan Nelly 2021,)
3. Subyek / Responden 40 responden (Darmawansyah, 2019)
56 responden (Wildani, 2018)
96 responden (Nurhaeni, 2021)
34 responden (Munawaroh, 2019)
138 responden (Sinaga, 2020)
100 responden (Syari, 2017)
106 responden (Fardiana 2018)
47 responden (Andini, 2019)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Instalasi Gawat Darurat

a. Definisi

Gawat Darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan

kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera

(immediately) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving).

Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit

yang memberi penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit atau

cidera, dan membutuhkan perawatan gawat darurat (Rahmawati, 2017).

IGD memiliki tujuan utama diantaranya yaitu untuk memberikan

pelayanan keperawatan bagi pasien kondisi kritis dan membahayakan

jiwa dengan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar dan

kode etik keperawatan (Rahmawati, 2017). Beberapa tipe pasien khusus

yang bisa ditemui di IGD yang membutuhkan pemeriksaan dan tindakan

yang khusus, antara lain: pasien dengan traumamayor, pasien lansia,

anak-anak dan remaja, pasien dengan gangguan jiwa, pasien dengan

penyakit infeksius, dan pasien yang terpapar bahan kimia, biologi atau

kontaminasi radiologi (Australasian Collage for Emergency Medicine,

2014).

9
10

b. Pelayanan

Pelayanan di IGD merupakan kunci awal pelayanan petugas rumah sakit

dalam melayani pasien secara baik atau tidaknya dilihat dari sikap yang

ramah, sopan, tertib, dan penuh tanggung jawab (Kemenkes, 2016).

Kualitas pelayanan keperawatan dalam menjamin dan memberikan

asuhan keperawatan diperlukan adanya sikap profesionalisme

(Kusminarti, 2013). Profesionalisme keperawatan adalah suatu bentuk

anggapan seseorang tentang pelayanan profesionalisme yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan

berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosiologis, spiritual yang

komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat

baik dalam keadaan sehat maupun sakit yang mencangkup seluruh

proses kehidupan manusia (Kusminarti, 2013). Ada beberapa pembagian

penanganan dalam kondisi kegawat daruratan di IGD, yaitu :

1) Prioritas I (label merah) : Emergency

Pada prioritas I yaitu pasien dengan kondisi gawat darurat yang

mengancam nyawa atau fungsi vital dengan penanganan dan

pemindahan bersifat segera, antara lain: gangguan pernapasan,

gangguan jantung, dan gangguan ke jiwaan yang serius.

2) Prioritas II (label kuning) : Urgent

Pada prioritas II yaitu pasien dalam kondisi darurat yang perlu

evaluasi secara menyeluruh dan ditangani oleh dokter untuk

stabilisasi, diagnose, dan terapi definitive, potensial mengancam

jiwa atau bersifat jangan terlambat, antara lain : pasien dengan


11

resiko syok, frakture multiple, frakture femur/pelvis, luka bakar

luas, gangguan kesadaran atau trauma kepala.

3) Prioritas II (label hijau) : Non Emergency

Pada prioritas III yaitu pasien gawat darurat semu (false emergency)

yang tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan segera.

4) Prioritas IV (label hitam) : Death

Pasien datang dalam keadaan sudah meninggal.

c. Karakteristik Perawat IGD

1) Memiliki sertifikasi kompetensi

2) Berpendidikan dan memiliki STLS (Surat Tanda Lulus Sementara)

atau yang sudah mempunyai ijazah keperawatan minimal D-3.

3) Memiliki surat tanda registrasi (STR) yang masih berlaku

4) Memiliki SIPP yang masih berlaku

5) Mengikuti berbagai pelatihan BTCLS(Basic Cardiovaskular Life

Support) yaitu salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam

menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan

kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk

memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan

pasien dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan pada

pasien, BTLS (Basic Trauma Life Support) / ATLS (Advanced

Trauma Life Support) adalah pelatihan yang ditujukan kepada

perawat dan tenaga paramedis untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan dalam menangani penderita gawat darurat karena

trauma akibat kecelakaan, dan PPGD (Pelatihan Penanganan Gawat


12

Darurat) adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi

gawat darurat.(Kemenkes, 2016)

d. Prinsip Pelayanan IGD

1) Time saving is live savingdalam artian bahwa seluruh tindakan yang

dilakukan dalam kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif

dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan

nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas selama 2-3 menit

dapat mengakibatkan kematian). Langkah - langkah dasar dalam

PPGD (Pelatihan Penanganan Gawat Darurat) dikenal dengan

singkatan ABCD (Airway - Breathing - Circulation - Disability).

Keempat poin tersebut adalah poin – poin yang harus sangat

diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi darurat.

2) Instalasi Gawat Darurat rumah sakit diwajibkan untuk memberikan

pelayanan 24 jam dalam sehari selama 1 minggu.

3) Nama untuk instalasi atau unit gawat darurat di Rumah Sakit harus

sama atau diseragamkan menjadi Instalasi Gawat Darurat.

4) Rumah Sakit tidak diperkenankan meminta uang pembayaran awal

pada saat menangani kasus gawat darurat.

5) Pasien gawat darurat wajib di tangani maksimal dalam waktu 5

menit setelah sampai di IGD.

6) Organisasi IGD di dasarkan pada organisasi fungsioal, dimana

terdapat unsur pimpinan dan unsur pelaksanaan.


13

7) Semua Rumah Sakit harus berusaha dalam penyesuaian pelayanan

gawat darurat minimal sesuai dengan standar yang ada (Kemenkes,

2016).

e. Indikator Pelayanan IGD

Tabel 2.1
Indikator Pelayanan IGD

Jenis Indikator Standar


Pelayanan
Gawat 1. Kemampuan menangani life saving 100%
Darurat 2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
3. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan 100%
yang bersertifikat dan masih berlaku
BTLS/BTCLS/PPGD/STLS
4. Waktu tanggap pelayanan gawat ≤ 5 menit terlayani,
darurat/dokter di IGD setelah pasien datang
5. Kematian pasien ≤ 24 jam di IGD ≤ 8,5/100
6. Kepuasan Pelanggan ≥ 85%
7. Tidak adanya pasien yang diharuskan 100 %
membayar uang muka
(Sumber : LKJLP (laporan keterangan pertanggung jawaban lembaga
pemerintah) RSUD Dr. H Soewondo Kendal, 2019)

2. Kepuasan Pasien

a. Definisi

Kepuasan pasien merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh

penyedia pelayanan rumah sakit, karena kepuasan pasien akan

menentukan keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan

pelayanan rumah sakit. Penyedia pelayanan di dalam pelayanan rumah

sakit adalah pegawai rumah sakit yang melaksanakan tugas pelayanan

rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah

diamanatkan. Penerima pelayanan rumah sakit adalah orang, masyarakat,

lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang memperoleh manfaat


14

dari suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh pelayanan rumah sakit.

Kepuasan pasien merupakan respon terhadap kinerja organisasi rumah

sakit yang dipersepsikan sebelumnya. Tingkat kepuasan merupakan

fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived

performance) dan harapan (expectation) masyarakat dapat mengalami

salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum. Jika kinerja di bawah

harapan, masyarakat akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan harapan,

masyarakat akan puas. Apabila kinerja melampaui harapan, masyarakat

akan sangat puas, senang, atau bahagia (Saputra, 2013). Sebab-sebab

timbulnya ketidakpuasan antara lain: tidak sesuai harapan dengan

kenyataan, pelayanan tidak memuaskan, perilaku pemberi jasa kurang

memuaskan, suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang, tarif

terlalu tinggi, jarak tempuh terlalu jauh, banyak waktu terbuang, iklan

terlalu berlebihan, tidak sesuai dengan kenyataan (Saputra, 2013).

b. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

1) Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting

dalam usaha menciptakan kepuasan pasien dan keluarga pasien.

Perawat atau tenaga kesehatan di rumah sakit diharuskan

mempunyai kompetensi untuk menunjukkan keterampilan atau

pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam diri perawat,

kemudian perawat harus mempunyai efikasi diri yang tinggi atau

kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan guna menghasilkan

kinerja yang baik, dan kinerja perawat adalah perstasi kerja yang
15

ditunjukkan oleh perawat pelaksana dalam melaksanakan tugas-

tugas asuhan keperawatan sehingga menghasilkan output yang baik

kepada customer dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi

segala kebutuhan dan keinginan pasien. Sehingga dapat memperoleh

kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan

keluarganya terhadap pelayanan kesehatan (Adikoesoemo, 2012).

2) Emosional

Pasien maupun keluarga pasien akan merasa bangga dan mendapat

keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadapnya bila

keamanannya dijamin oleh asuransi yang mempunyai tingkat

kepuasan lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena

kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat pasien menjadi

puas terhadap asuransi.

3) Sosio-Demografis

Faktor penentu kepuasan juga dipengaruhi oleh karakteristik pasien

yang merupakan ciri-ciri atau kekhasan seseorang yang membedakan

seseorang dengan yang lain meliputi umur, jenis kelamin,

pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Peneliti hendaknya

mempertimbangkan karakteristik sosio-demografis penduduk

setempat. Penelitian kepuasan pasien pada perawatan primer di

Amerika didapatkan hasil, bahwa selain kontinuitas perawatan yang

berhubungan dengan kepuasan pasien juga terdapat faktor lain yaitu

demografis dan faktor ekonomi pasien.


16

4) Faktor Biaya

Semakin mahal harga perawatan, maka pasien mempunyai harapan

yang lebih besar.

5) Waktu Tunggu

Lamanya waktu tunggu pasien dalam memperoleh pelayanan

kesehatan yang dibutuhkannya akan berpengaruh terhadap kepuasan

pasien. Petugas yang terlalu lama/kurang cepat dalam memberikan

pelayanan baik pelayanan karcis maupun pelayanan medis dan obat-

obatan akan membuat pasien dan keluarga pasien kurang puas

terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya (Adikoesoemo,

2012).

c. Customer Satisfaction Index (CSI)

Dalam menilai kepuasan rumah sakit, pengelola rumah sakit perlu

mempertimbangkan segala aspek penunjang yang ada untuk

meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu metode yang digunakan

untuk menilai kualitas pelayanan adalah metode Customer Satisfaction

Index (CSI). Metode Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk

mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap hasil kinerja pelayanan

dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan variabel-variabel yang

diukur. CSI memberikan data yang jelas mengenai tingkat kepuasan

pasien sehingga dalam satuan waktu tertentu dapat melakukan evaluasi

secara berkala untuk memperbaiki apa yang kurang dan yang dapat

meningkatkan kualitas pelayanan. Kepuasan pasien merupakan respon

terhadap kinerja organisasi rumah sakit yang dipersepsikan sebelumnya.


17

Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang

dirasakan (perceived performance) dan harapan (expectation) masyarakat

dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum. Jika kinerja

di bawah harapan, masyarakat akan tidak puas. Jika kinerja sesuai

dengan harapan, masyarakat akan puas. Apabila kinerja melampaui

harapan, masyarakat akan sangat puas, senang, atau bahagia(Nurfarida,

2015).

d. Faktor Penyebab Ketidakpuasan

Ketidakpuasan pasien maupun keluarga pasien saat dirawat di rumah

sakit disebabkan oleh beberapa faktor menurut Gores et al (2013) antara

lain :

1) Faktor kesalahan

Kekeliruan identitas pasien masih sering terjadi terutama di unit

perawatan intensif, ruang operasi dan keadaan darurat.

2) Faktor komunikasi

Penyebab terbanyak dikarenakan kesalahan dari komunikasi.

Penelitian Smith, (2016) menyimpulkan bahwa komunikasi menjadi

faktor dominan penyebab kesalahan di rumah sakit Swedia sebesar

67%. Kegagalan berkomunikasi dapat pula mengakibatkan kesalahan

pengobatan 75% yaitu pemberian obat melebihi dosis, operasi di

tempat yang salah dan akuisis operasi tidak tepat akan menjadi

perhatian yang sangat penting ketika prosedur intra operasi (Ulrich

& Kear, 2014)


18

3) Faktor keselamatan pasien yang belum optimal

Penerapan keselamatan pasien yang belum optimal dapat

meningkatkan resiko infeksi. Peneliti Deptu et a, (2015) di Polandia

Mendari meyimpulkan bahwa 1097 kasus infeksi masih ditemukan

di rumah sakit. Di Amerika Serikat terdapat 957 kasus atau 87,2%

resiko pasien jatuh yang mengakibatkan cidera sehingga pasien yang

cidera memerlukan perawatan tambahan waktu untuk dirawat (JCI,

2015).

e. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan

1) Daya tanggap (responsiveness)

Daya tanggap adalah kesediaan karyawan dalam membantu dan

memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, petugas dapat

memberikan informasi yang jelas,serta memberikan pelayanan dengan

segera dan tepat waktu. (Nursalam, 2017).

2) Jaminan (assurance)

a) Mampu memberikan kepuasan dalam pelayanan yaitu memberikan

pelayanan yang cepat, tepat, mudah, lancar, dan berkualitas.

b) Mampu menunjukkan komitmen kerja yang tinggi sesuai dengan

bentuk integritas kerja, etos kerja, dan budaya kerja yang sesuai

dengan visi, misi suatu organisasi dalam memberikan pelayanan.

c) Mampu memberikan kepastian atas pelayanan sesuai dengan

perilaku yang ditunjukkan, agar orang yakin sesuai dengan perilaku

yang dilihatnya (Nursalam, 2017).


19

3) Bukti fisik (tangible)

a) Kemampuan menunjukkan prestasi kerja pelayanan dalam

menggunakan alat dan perlengkapan kerja secara efesien dan

efektif.

b) Kemampuan menunjukkan penguasaan teknologi dalam berbagai

akses data sesuai dinamika dan perkembangan dunia kerja yang

dihadapinya.

c) Kemampuan menunjukkan integritas diri sesuai dengan penampilan

yang menunjukkan kecakapan, kewibawaan dan dedikasi

kerja(Nursalam, 2017).

4) Empati (empathy)

a) Mampu memberikan perhatian terhadap bentuk pelayanan yang

diberikan.

b) Mampu memberikan keseriusan atas aktivitas kerja pelayanan yang

diberikan.

c) Mampu menunjukkan rasa simpatik atas pelayanan.

d) Mampu menunjukkan pengertian yang mendalam atas berbagai hal

yang diungkapkan, sehingga yang dilayani menjadi lega dalam

menghadapi bentuk-bentuk pelayanan yang dirasakan.

e) Mampu menunjukkan keterlibatannya dalam memberikan

pelayanan yang dilakukan, sehingga yang dilayani menjadi

tertolong menghadapi berbagai bentuk kesulitan

pelayanan(Nursalam, 2017).
20

5) Keandalan (reliability)

a) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

tingkat pengetahuan terhadap uraian kerjanya.

b) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

tingkat keterampilan kerja dalam menjalankan aktivitas pelayanan

yang efektif dan efisien.

c) Kehandalan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

pengalaman kerja yang dimilikinya. Sehingga penguasaan tentang

uraian kerja dapat dilakukan secara cepat, tepat, mudah, dan

berkualitas sesuai dengan pengalamannya.

d) Kehandalan dalam mengaplikasikan penguasaan teknologi untuk

memperoleh pelayanan yang akurat dan memuaskan sesuai hasil

output penggunaan teknologi yang ditunjukkan(Nursalam, 2017).

f. Indeks Kepuasan Masyarakat

Tabel 2.2
Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu, Pelayanan,
dan Kinerja Unit Pelayanan
No Nilai Interval Konversi IKM Mutu Pelayanan Kinerja Unit
Pelayanan
1. 1,00 – 2,5999 25,00 – 64,99 D Tidak baik
2. 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik
3. 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4. 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat baik
(Sumber : Menpan, 2004)
21

3. Efikasi Diri Perawat

a. Definisi Efikasi Diri

Efikasi diri juga dapat diartikan sebagai keyakinan yang dimiliki individu

atas kemampuan yang ia miliki untuk menyusun serta menjalankan setiap

kegiatan yang dibutuhkan guna menghasilkan sesuatu yang diinginkan

Tinggi rendahnya efikasi diri seseorang akan menentukan kemampuan

seseorang untuk merasakan sesuatu, berpikir, bermotivasi dan

berperilaku sesuai (Paun, 2016). Efikasi diri mempunyai dampak

terhadap prestasi serta tujuan yang dapat berpengaruh terhadap motivasi,

reaksi emosional, serta pribadi seseorang (Susilawati, 2018).

b. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Diri

1) Pengalaman keberhasilan

Individu yang mencapai keberhasilan dapat memperbaiki efikasi diri.

Keberhasilan yang diperoleh karena dukungan dari faktor lain di luar

diri seseorang, kemungkinan tidak dapat memberikan efek yang

berarti dalam memperbaiki efikasi diri, namun apabila keberhasilan

diperoleh melalui rintangan hasil dari perjuangan sendiri, maka akan

memberikan pengaruh yang baik terhadap efikasi diri.

2) Pengalaman Orang Lain

Pengalaman keberhasilan dari orang lain yang mempunyai kesamaan

terhadap dirinya, kemungkinan dapat meningatkan efikasi diri dalam

menyelesaikan tujuan yang sama dengannya.

3) Persuasi verbal

Umumnya individu cenderung menginginkan keberhasilan, seseorang

yang di anggap penting mengucapkan secara verbal atas kemampuan


22

yang dimiliki individu tersebut, biasanya dapat meyakinkan individu

tersebut untuk mampu mengatasi tugas dan masalah yang dihadapi.

4) Keadaan fisiologi dan emosional

Kecemasan seseorang dalam menjalankan tugas sering dianggap

sebagai suatu kegagalan. Efikasi diri baik dapat dilihat jika seseorang

mempunyai tingkat kecemasan dan tingkat stress yang rendah

(Srihandayani, 2016).
c. Proses Efikasi Diri

1) Kognitif

Efikasi diri dapat mempengaruhi pola fikir seseorang, bandura

mengatakan bahwa beberapa perilaku sesorang pada awalnya

diorganisasikan dalam pemikiran. Fungsi pemikiran ialah

memungkinkan individu memprediksi suatu kejadian serta

menganalisis metode dalam mengendalikan sesuatu yang dapat

mempengaruhi kehidupan mereka. Pemikiran tersebut dapat

memberikan suatu arahan dalam setiap tindakan manusia. Efikasi diri

bisa berpengaruh dalam manganalisis kondisi lingkungan,

perencanaan serta antisipasi terhadap apa yang ingin dikerjakan.

Sehingga keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dapat

mempengaruhi kehidupan dan keberhasilan mereka.

2) Motivasi

Individu yang mempunyai keyakinan diri yang baik dapat

mempengaruhi tindakannya dalam usaha menyelesaikan suatu tujuan.

Motivasi setiap individutersebut dihasilkan secara kognitif. Melalui

kognitif, individu memotivasi diri dan mengontrol tindakan mereka

untuk mengatasi tantangan yang ada didepan mereka.

3) Afektif

Keyakinan setiap individu atas kemampuannya dalam mengatasi suatu

tantangan mempengaruhi seberapa tinggi tingkat stres dan depresi

yang mereka alami. Efikasi diri dapat mempengaruhi seberapa banyak

tekanan yang datang saat berada pada situasi yang mengancam.

30
31

individu yang meyakini bahwa ia dapat mengontrol suatu ancaman,

pola pikir yang dimiliki tidak akan mudah berubah.

4) Selektif

Keyakinan seseorang atas kemampuannya dapat mempengaruhi jenis

kegiatan dan lingkungan yang mereka pilih. Seseorang akan

menghindari kegiatan dan situasi yang mereka yakini melebihi batas

kemampuan mereka, namun seseorang akan dengan mudah

melaksanakan kegiatan yang lebih menantang serta memilih kondisi

yang mereka anggap mereka mampu untuk menanganinnya, karna

individu merupakan salah satu bagian dalam membentuk suatu

lingkungan(Srihandayani, 2016).

d. Dimensi Efikasi Diri

1) Magnitude

Dimensi ini mengacu pada seberapa besar tugas yang diyakini

seseorang untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut. Dimensi ini

merupakan suatu tingkat dimana individu meyakini tindakan atau

usahanya dapat dilakukan. Seseorang dengan magnitude yang tinggi

dapat menyelesaikan suatu tugas yang rumit. Sebaliknya, seseorang

dengan Magnitude rendah menilai bahwa dirinya hanya bisa

melakukan tugas yang mudah saja.

2) Strength

Dimensi ini merupakan keyakinan seseorang yang dapat diwujudkan

untuk mencapai performa tertentu. Strength yang tinggi dapat

menjadikan individu bertahan dalam menghadapi masalah dan


32

rintangan. Sedangkan Strength yang rendah akan menjadikan individu

lebih mudah frustasi dalam menghadapi masalah dan rintangan.

3) Generally

Generally merupakan dimensi efikasi diri yang berpacu pada tingkat

keyakinan diri yang sempurna untuk situasi tertentu. Generally dapat

dikatakan sebagai kebebasan dari efikasi diri yang dimiliki individu

yang dapat digunakan untuk situasi lain yang berbeda. Namun

beberapa individu juga meyakini bahwa ia hanya dapat melakukan

beberapa perilaku dalam keadaan tertentu saja(Srihandayani, 2016).

e. Indikator Efikasi Diri

Indikator dari efikasi diri mengacu pada dimensi efikasi diri yaitu

magnitude, strength, dan generality, dengan melihat tiga dimensi ini

maka terdapat beberpa indikator dari efikasi diri yaitu:

1) Yakin dapat menyelesaikan tugas tertentu. Individu yakin bahwa

dirinya mampu menyelesaikan tugas tertentuyang dimana individu

sendirilah yang menetapkan tugas (target) apa yang harus

diselesaikan.

2) Yakin dapat memotivasi diri untuk melakukan tindakan

yangdiperlukan untuk menyelesaikan tugas. Individu mampu

menumbuhkan memotivasi dirinya untuk melakukanserangkaian

tindakan yang diperlukan dalam dalam rangka menyelesaikan tugas.

3) Yakin bahwa diri mampu berusaha dengan keras, gigih dan tekun.

Individu mempunyai ketekunan dalam rangka menyelesaikantugas

dengan menggunakan segala daya yang dimiliki.


33

4) Yakin bahwa diri mampu bertahan menghadapi hambatan dan

kesulitan. Individu mampu bertahan saat menghadapi kesulitan dan

hambatanyang muncul serta mampu bangkit dari kegagalan.

5) Yakin dapat menyelesaikan permasalahan di berbagai situasi. Individu

mempunyai keyakinan menyelesaikan permasalahan tidak terbatas

pada kondisi atau situasi tertentu saja(Srihandayani, 2016).

B. Kerangka Teori

Mutu Pelayanan IGD

Faktor SDM

Perawat

Kompetensi Efikasi Diri Kinerja Perawat


1. Pengetahuan 1. Magnitude 1. Individu (kemampuan,
2. Pemahaman 2. Strength keterampilan)
3. Kemampuan 3. Generally 2. Organisasi (sumber daya,
(Ceswirdani, 2012) (Srihandayani, 2016)
kepemimpinan,struktur
pekerjaan)
3. Psikologis (persepsi, sikap,
kepribadian, motivasi)
(Marqius, 2013)

Kepuasan Pasien

Skema 2.1

Kerangka Teori
34

Sumber : Australasian Collage for Emergency Medicine(2014),


Kemenkes (2018), Ceswirdani (2017), Srihandayani (2016),
Marqius (2013), Nursalam (2015).

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka yang menjelaskan adanya hubungan

ataupun pengaruh antara satu bahkan lebih variabel independen dan variabel

dependen (Sugiyono, 2018). Variabel independen atau variabel bebas itu sendiri

adalah faktor yang dapat menyebabkan perubahan terhadap variabel lainnya,

sedangkan variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

mengalami perubahan akibat variabel lain (Swarjana, 2015). Berikut skema

kerangka konsep pada penelitian ini, yaitu :

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat Kepuasan
Efikasi Diri
Pasien

Skema 3.1
Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Hipotesis di dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan

duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut (Notoatmojo, 2012).

Ha : Ada hubungan efikasi diri terhadap peningkatankepuasan pasien

38
39

C. Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross

sectional,dimana variabel dependen dan variabel independen akan dikumpulkan

dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan satu kali pada satu saat, tanpa

follow up (Sujarweni, 2019).

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai topik-

topik yang ada sebelum penelitian, menggambarkan peristiwa yang terjadi,

menggambarkan data demografi dari responden penelitian, tidak terdapat adanya

suatu modifikasi variabel penelitian atau mengendalikan situasi selama

penelitian berlangsung. Korelatif adalah penelitian yang dilakukan untuk

menggambarkan variabel-variabel penelitian dan menganalisis hubungan antara

variabel bebas (kompetensi, efikasi diri, dan kinerja perawat) dengan variabel

terikat (peningkatan kepuasan pasien) (Sujarweni, 2019).


D. Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan di

teliti. Definisi oprasional disusun dalam bentuk matrik, yang berisi nama semua

variabel yang diteliti pada kerangka konsep penelitian, definisi, alat ukur dan

cara ukur, hasil ukur dan skala ukur yang digunakan. Dibuat untuk memudahkan

dan menjaga konsistensi pengumpulan data, menghindarkan perbedaan

interprestasi serta membatasi ruang lingkup variabel (Supardi, 2013).

Definisi oprasional penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Definisi Oprasional
No Variabel dan Definisi Alat Ukur Skala Skala
Karakteristik dan Cara Pengukuran Ukur
Responden Ukur
1. Efikasi Diri, Efikasi diri adalah Kuesioner 1. Efikasi diri Ordinal
Perawat IGD keyakinan/keperca General Self- tinggi 31-40
yaan perawat untuk Efficacy 2. Efikasi diri
(GSE) yang
memprediksi sedang 21-30
terdiri atas 10
kapabilitas diri pertanyaan. 3. Efikasi diri
dalam Skor untuk rendah 10-20
melaksanakan pertanyaan
tugas/tindakan positif
keperawatan adalah :
Sangat sering
=4
Sering=3
Kadang
kadang=2
Tidak pernah
=1
Sedangkan
scor untuk
pertanyaan
negatif
adalah:
Sangat sering
=1
Sering=2
Kadang
kadang=3
Tidak pernah
=4
2. Kepuasan, Pasien Kepuasan pasien Kuesioner 1. Puas ≥ 60 Ordinal
IGD merupakan tingkat Kepuasan 2. Kurang puas
perasaan yang yang terdiri ≤ 60

40
41

No Variabel dan Definisi Alat Ukur Skala Skala


Karakteristik dan Cara Pengukuran Ukur
Responden Ukur
timbul akibat atas 24
kinerja pelayanan pertanyaan.
kesehatan yang Skor untuk
diperoleh setelah pertanyaan
pasien datang ke positif
IGD sampai adalah :
mendapatkan Sangat puas =
pelayanan 4
kesehatan sesuai Puas=3
yang diharapkan. Tidak puas =2
Sangat tidak
puas =1
Sedangkan
scor untuk
pertanyaan
negatif adalah
:
Sangat
puas=1
Puas =2
Tidak puas=3
Sangat tidak
puas =4

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian (Ghozali,

2016). Dengan kata lain gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti. Dalam penelitian ini populasinya

adalah seluruh perawat di ruang IGD RSUD Dr. H Soewondo Kendal yang

berjumlah 28 orang, yang terdiri dari 5 bidan dan 23 perawat.

2. Sampel

a. Definisi

Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut yang harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2018). Bila

sampel tidak representative maka data yang dikumpulkan dikatakan tidak


42

valid (Nursalam, 2015). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah

perawat IGD yang akan diukur tingkat kompeten, Efikasi diri dam

kinerjanya yang berjumlah 28 orang serta pasien IGD yang

berjumlah….orang yang akan dinilai tingkat kepuasan terhadap pelayanan

Perawat di IGD.

b. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan proses menyeleksi sampel yang akan

digunakan dalam penelitian dari populasi yang tersedia, sehingga sampel

tersebut akan menggambarkan dari populasi yang tersedia (Hidayat, 2017).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

total sampling, dikarenakan sedikitnya responden dan tujuan penelitian ini

ingin meneliti perawat yang bertugas di ruang IGD RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal.

a. Kriteria inklusi

Perawat IGD yang bersedia menjadi responden

Pasien IGD yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria ekslusi

Perawat yang tidak hadir atau cuti waktu penelitian

F. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan maret, april, dan

meitahun 2022.
43

G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mendapatkan ijin dari

rumah sakit tempat penelitian dilakukan.Setelah mendapat ijin maka peneliti

melakukan penentuan sempel dan pengambilan data.Masalah etika penelitian

keperawatan merupakan masalah yang sangat penting mengingat penelitian

berhubungan langsung dengan manusia. Berikut etika penelitian menurut

(Swarjana, 2015), yaitu :

1. Autonomy (Otonomi)

Peneliti memberikan informed consent kepada keluarga pasien yang akan

menjadi responden, sebelumnya peneliti menjelaskan tentang manfaat serta

prosedur dalam penelitian. Apabila perawat setuju menjadi responden, maka

perawat akan menandatangani informed consentyang diberikan.

2. Beneficience (Berbuat Baik)

Peneliti selalu berupaya agar tindakan penelitian yang dilakukan kepada

responden mengandung kebaikan dan bermanfaat bagi responden. Manfaat

penelitian ini adalah untuk meningkatkan kepuasan pasien atau keluarga

pasien dengan cara perawat dapat meningkatkan kompetensi, efikasi diri dan

kinerjanya saat melakukan tindakan keperawatan kepada pasien.

3. Confidentially (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Peneliti

akan menjamin kerahasiaan data responden. Hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

4. Nonmaleficience (Menjamin Keamanan Responden)


44

Penelitian yang dilakukan ini tidak mengandung unsur yang berbahaya,

mengancam jiwa atau bahkan merugikan responden.Peneliti memberikan

kesempatan kepada responden untuk menyampaikan perasaan

ketidaknyamanan saat penelitian berlangsung.

5. Veracity (Kejujuran)

Veracity atau kejujuran adalah menyatakan suatu hal yang

sebenarnya.Peneliti menjelaskan secara jujur tentang manfaatnya serta

prosedur dari penelitian ini, agar responden mampu berpartisipasi

sebagaimana mestinya.

6. Justice (Bertindak Adil)

Prinsip justice yaitu memperlakukan setiap individu dengan perlakuan yang

sama sesuai dengan haknya. Peneliti memberikan perlakuan yang sama

kepada responden dari awal penelitian hingga akhir penelitian, tujuannya

untuk memberikan keadilan kepada responden.

H. Alat Pengumpulan Data

1. Jenis Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang

akan diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini yaitu berdasarkan format

karakteristik responden, kompetensi perawat, tingkat kepercayaan diri

perawat dan kinerja perawat. Sedangkan untuk data sekunder yaitu jumlah

perawat di ruang IGD 28 orang, jumlah BOR 10 tempat tidur, jumlah indeks

kepuasan masyarakat tahun 2019 yaitu 76,08%, tahun 2020 yaitu 80,10%

dan jumlah populasi pasien yang masuk IGD pada tahun 2019 terdapat
45

24.102 pasien, pada tahun 2020 terdapat 20.606 pasien di RSUD Dr. H

Soewondo Kendal.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai

instrument penelitian.Kuesioner merupakan salah satu alat penting untuk

pengambilan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden

yaitu perawat IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

a. Kuesioner pertama yaitu mengetahui karakteristik responden meliputi :

usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, pelatihan yang pernah

diikuti perawat.

b. Kuesioner GeneralSelf-Efficacy, instrumen untuk mengukur efikasi diri

perawat terdiri dari 10 pertanyaan, menggunakan model skala likert. Skor

untuk pertanyaan positif adalah : Sangat sering =4 Sering=3, Kadang

kadang=2, Tidak pernah = 1. Sedangkan scor untuk pertanyaan negatif

adalah: Sangat sering =1, Sering=2, Kadang kadang=3, Tidak pernah =4.

Setelah skor dijumlahkan, kemudian dikategorikan menjadi Total skor

penilaian 10-20 menunjukkan efikasi diri rendah, skor penilaian 21-30

menunjukkan efikasi diri sedang, dan skor 31-40 menunjukkan efikasi diri

tinggi.

c. Kuesioner mengenai kepuasan pasien, instrumen untuk mengukur

kepuasan pasien terdiri dari 24 pertanyaan, menggunakan model skala

likert. Skor untuk pertanyaan positif adalah : Sangat puas = 4, Puas=3,

Tidak puas =2, Sangat tidak puas =1, Sedangkan scor untuk pertanyaan

negatif adalah : Sangat puas=1, Puas =2, Tidak puas=3, Sangat tidak puas
46

=4. Setelah skor dijumlahkan, kemudian dikategorikan menjadi Dikatakan

puas dengan total skor penilaian ≥ 60, sedangkan dikatakan kurang puas

dengan total skor ≤ 60.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas

Adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur

apa yang diukur. Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validasi

konstruk berarti semua item (pertanyaan) yang ada didalam kuesioner

mengukur konsep yang kita ukur. Uji validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan korelasi product moment, yaitu menggunakan analisis

butir (item) yakni mengkorelasikan skor tiap butir pertayaan dengan skor

total yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan (Notoadmojo,

2014) setiap butir pertayaan dinyatakan valid apabila signifikan < 0,05 dan

r hitung > r tabel, penentuan nilai r tabel berdasarkan n=1.

1) Kuesioner General Self-Efficacy

Penentuan uji validitas kuesioner general self-efficacy menggunakan

Uji Korelasi Pearson dengan rentang 0,362 sampai 0,715 sehingga

semua item dikatakan valid.

2) Kuesioner Kepuasan

Penentuan uji validitas kuesioner kepuasan menggunakan Korelasi

Pearson Product Moment. Uji validitas yag dilakukan pada peneliti


47

sebelumnya pada kuesioner kepuasan didapatkan hasil tiap item

memiliki nilai 0,438-0,755 dan dinyatakan valid dengan 24 pertanyaan.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah

kuesioner dalam penelitian ini masih konsisten digunakan. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal bila jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sebaliknya, bila hasil

pengukuran yang diperoleh tidak konsisten, maka alat ukur/suatu

kuesioner dikatakan tidak reliabel (Riyanto, 2011).

Uji realibilitas dalam pengujian ini menggunakan uji statistik Cronbach

Alpha (α) pada program SPSS. Variabel dikatakan reliabel bila Cronbach

Alpha >0,60 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) (Ghozali,

2016). Dari hasil uji reliabilitas pada instrumen kompetensi dan kinerja

oleh penelitian Munawaroh (2019) mendapatkan nilai kompetensi

Cronbach Alpha0,794, dan nilai kinerja Cronbach Alpha0,767 instrumen

tersebut dinyatakan reliabel. Untuk instrumen general self-efficacy yang

dilakukan oleh penelitian Wildani, Ayuli (2019) mendapatkan nilai

Cronbach Alpha0,839 dinyatakan reliabel. Untuk instrumen kepuasan

yang dilakukan oleh penelitian Darmawansyah (2019) nilai Cronbach

Alpha0,938dan dinyatakan reliabel.

I. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur dalam pengumpulan data dilakukan kepada setiap responden yang

diteliti sudah memenuhi kriteria sebagai berikut :


48

1. Tahap Persiapan

a. Peneliti mengajukan fenomena dan judul penelitian kepada pembimbing.

b. Setelah mendapat persetujuan, peneliti mendapat surat rekomendasi untuk

melakukan studi pendahuluan dan mendapatkan data dari bagian rekam

medis dan sub kepegawaian di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

c. Mengumpulkan data sekunder dengan melihat hasil pencatatan rekam

medis dan sub kepegawaian mengenai jumlah pasien IGD, index kepuasan

pasien IGD, perawat di IGD dan jumlah BOR/tempat tidur pasien di rumah

sakit.

d. Peneliti mencari sumber pustaka dan data penunjang di lapangan. Peneliti

mengumpulkan sumber pustaka terkait untuk menyusun riset keperawatan.

e. Peneliti menyusun proposal penelitian disertai bimbingan dari dosen

pembimbing.

f. Peneliti menentukan sampel penelitian, jumlah sampel dan teknik

pengambilan sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi

yang sudah ditetapkan.

g. Peneliti melakukan ujian riset keperawatan kepada penguji (Program Studi

S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang).

2. Tahap Pelaksanaan
49

a. Peneliti mendapatkan surat perizinan permohonan pengambilan data dari

kampus kemudian diberikan ke bagian Direktur RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal.

b. Setelah mendapatkan izin melakukan pengambilan data di IGD RSUD Dr.

H Soewondo Kendal, peneliti ke ruang IGD untuk menemui karu (Kepala

Ruang) IGD untuk izin melakukan pengambilan data dengan membawa

surat pengantar dari bagian admin kepegawaian & pengembangan SDM.

c. Setelah mendapat izin dari kepala ruang IGD, peneliti melakukan

sosialisasi secara langsung mengenai penelitian yang akan dilakukan.

d. Peneliti menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian dari mulai tujuan,

manfaat, dan cara melakukan pengisian melalui lembar kuesioner, serta

partisipasi menjadi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan

dijamin kerahasiaannya.

e. Setelah perawat yang sudah menandatangani informed consent dan

bersedia menjadi responden.

f. Kemudian peneliti mendatangi perawat IGD sesuai dengan jam shift

perawat, jika perawat IGD ada yang dinas pagi, maka peneliti akan

langsung meminta ijin dan waktu perawat yang berdinas pada pagi hari

untuk dapat mengisi kuesioner dan di damping oleh peneliti, begitupun

pada perawat yang berdinas siang dan malam.

g. Setelah semua mengisi kuesioner peneliti melakukan pengecekan

kelengkapan pengisian kuesioner dan setelah itu peneliti melakukan

cleaning.

h. Selanjutnya peneliti akan memberikan reward kepada perawat maupun

pasien yang sudah bersedia menjadi responden peneliti, hal ini menjadi
50

bentuk ucapan terima kasih peneliti kepada responden karena sudah

membantu peneliti.

i. Setelah itupenelitiakan melakukan pengolahan data di aplikasi SPSS

(Statistical Product Service Solutions 25for windows) dilanjutkan dengan

analisa data univariat dan bivariate.

j. Peneliti membuat kesimpulan dari data yang sudah dianalisa.

k. Peneliti membuat hasil penelitian yang disusun dalam bentuk laporan dan

kemudian peneliti melakukan sidang hasil riset keperawatan dan publikasi

hasil penelitian.

J. Analisa Data

1. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data harus diolah dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik informasi yang

diperoleh digunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam

pengujian hipotesis. Dalam pengolahan data menurut (Notoatmodjo, 2012)

terdapat proses pengelolaan data yang dapat dilakukan dengan langkah-

langkah berikut :

a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran serta kelengkapan data yang

diperoleh atau dikumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2017).

b. Scoring
51

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan

membuat klasrifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada angggapan

atau opini responden. Penghitingan Iscoring dilakukan dengan

menggunakan skala Likert yang pengukurannya sebagai berikut

( Riduwan, 2015).

1) Kuesioner Self Efikasi

Jawaban pertanyaan positif Kuesioner Self Efikasi mendapatkan nilai

sebagai berikut :

a) Sangat sering : Diberi skor 4

b) Sering : Diberi skor 3

c) Kadang kadang : Diberi skor 2

d) Tidak pernah : Diberi skor 1

Sedangkan jawaban untuk pertanyaan negatif

a) Sangat sering : Diberi skor 1

b) Sering : Diberi skor 2

c) Kadang kadang : Diberi skor 3

d) Tidak pernah : Diberi skor 4

2) Kuesioner Kepuasan Pasien

Jawaban pertanyaan positif kuesioner kepuasan pasien mendapatkan

nilai sebagai berikut :

a) Sangat Puas :4

b) Puas :3

c) Tidak puas :2

d) Amat tidak puas :1

Sedangkan jawaban untuk pertanyaan negatif :


52

a) Sangat puas :1

b) Puas :2

c) Tidak Puas :3

d) Sangat Puas :4

c. Coding

Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data, angka atau

bilangan.Klasifikasi pada umumnya ditandai dengan kode tertentu yang

biasanya berupa angka (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.2
Coding
Variabel Hasil Penelitian Coding
Jenis Kelamin Laki-laki 1
Perempuan 2

Kompetensi Baik 1
Tidak baik 2

Efikasi Diri Tinggi 1


Sedang 2
Rendah 3

Kinerja Baik 1
Tidak baik 2

Kepuasan Puas 1
Kurang puas 2

d. Data Entry
53

Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam database

komputer yang berupa data numerik dan data kategorik. Kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontingesti yang selanjutnya data akan dianalisis.

e. Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data yang dimasukkan dilakukan bila

terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan melihat

distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti prosedur

pengumpulan data.

2. Analisa Data

Teknik analisis data yang akan digunakan adalah analisis regresi berganda.

Analisis regressi berganda untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel

yang telah ditetapkan berdasarkan teori. Analisis digunakan dengan bantuan

program aplikasi statistik SPSS (Ghozali, 2016).

a. Analisa univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Dalam

penelitian ini analisis univariat dilakukan dengan menggunakan data

numeric dan kategorik dengan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

dan presentase terhadap RSUD Dr. H Soewondo Kendal berdasarkan jenis

kelamin, usia pendidikan terakhir, lama kerja dan pelatihan yang pernah

diikuti. Untuk analisis variabel independen dan dependen dalam penelitian

ini yaitu hubungan efikasi diri perawat terhadap kepuasan pasien.

b. Analisa bivariate
54

Analisa bivariate adalah analisis yang dilakukan lebih dari dua variabel

dan berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel tersebut

(Sujarweni, 2019).Dari data variabel independen dan variabel dependen

dimasukan kedalam tabel kontingensi kemudian mencari frekuensi

harapan (fe) pada setiap sel (Hidayat, 2017). Dalam analisis bivariate

peneliti melakukan uji dengan menggunakan Spearman Rank yang

merupakan korelasi parametrik yang tepat digunakan untuk menganalisis

suatu hubungan antara dua variabel yang memiliki skala ordinal dengan

menggunakan aplikasi program pengolahan data SPSS 25for windows.

Keputusan hasil statistik dengan membandingkan nilai p value dan nilai a

0,05 dengan ketentuan yang berlaku :

1) Jika p value a<0,05 maka H0 ditolak artinya :

(a) Ada hubungan antara kompetensi dengan kepuasan pasien

(b) Ada hubungan antara efikasi diri dengan kepuasan pasien

(c) Ada hubungan antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien

2) Jika p value a>0,05 maka H0 diterima yang artinya :

(a) Tidak ada hubungan antara kompetensi dengan kepuasan pasien

(b) Tidak ada hubungan antara efikasi diri dengan kepuasan pasien

(c) Tidak ada hubungan antara kinerja perawat dengan kepuasan

pasien

Untuk mengetahui besar kekuatan hubungan dapat berpedoman pada

ketentuan berikut ini :

Tabel 3.3
55

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat lemah
0.20 – 0.399 Lemah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2016)

DAFTAR PUSTAKA

Adhytyo, D. R. (2013).Reliabilitas Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Kesehatan di Salah Satu Puskesmas Kabupaten Ngawi. Jurnal

Imu Kesehatan , 10(2)22-32.


56

Adikoesoemo, S.(2012).Manajemen Rumah Sakit. Jakarta : PT. Pustaka Sinar

Harapan.

Australaian College For Emergency Medicine.(2014).Emergency Department

designguidelines.http://acem.org.au/StandardsPublications/PoliciesGuidelin

es

Candra.(2016).Hubungan Tingkat Self Efficacy dengan Tingkat Burnout pada

Perawat IGD RSUD Badung Mangusada.Badung : Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Ceswirdani, dkk. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Kualitas Kerja Terhadap

Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Kuranji

Ellis & Hartley. (2012). Noursing in Today’s World: Trends, Issues &

Management Illustration: China: Tomm Scalera. Library of Congress

Cataloging in Publicatin Data.

Fadhilah, Harahap, & Lestari. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

waktu Tanggap pada Pelayanan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang Tahun

2013. Jurnal Kesehatan Andalas , 2015;4(1).

Goras et al.(2013).Service quality, trust, and patient satisfaction in

interpersonalbased medical service encounters. BMC Health Serv Res.

2013;13(1):22

Ghozali, Imam.(2016).Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19, Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hidayat, A. A.(2017).Metode Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta :

Salemba Medika
57

JCL.(2015).Sentinel Event Alert, Issue 55 : Preventing falls and fall-related

injuries in health care facilities.JCI.

Kemenkes.(2016). Standar Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah

Sakit.Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian

Medik Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kurniadi A. (2016). Manajemen Keperawatan Dan Prospektifnya. Teori, Konsep

dan Aplikasi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Kusminarti, R., Farid, W.M., & Mardalis, A.(2013). Pengaruh Persepsi Tentang

Profesioanalisme, Komunikasi dalam Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Perawat. Surakarta : Naskah Publikasi Program Pascasarjana

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Latupono, A., M. M. Alimin., & Andi Z. (2014).Hubungan mutu pelayanan

terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Masohi. JST Kesehatan

2015 ; Vol : 5 No. 1

Marquis, B. L. (2013). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Teori dan

Aplikasi. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2012).Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S.(2014).Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nurfarida IN.(2015).Pengukuran Indeks Kepuasan Pelanggan Untuk Peningkatan

Kualitas Layanan. Jurnal Modernisasi 2015;11.

Nursalam.(2015).Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam.(2017).Metode Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis

Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika


58

Paun, R. (2016). Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan. Kupang : Lima Bintang

Kupang

Putri,Tessya Deant Eka; Nelly Febriani, (2021).Hubunganself efficacy dan kinerja

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan: literature review. Jurnal

Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol.5 No.1, April 2021

Rahmawati, I.(2017).Respon Time (Waktu Tanggap) Perawat dalam Penanganan

Kegawatdaruratan di Instalasi Gawat Darurat RSU PKU Muhammadiyah

di Kabupaten Kebumen. Gombong : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong.

Rahmisyar.2017. Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia,Vol. H. 48-61.

Riyanto, A.(2011).Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha

Medika

Riwidikdo.(2019). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program

R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Sanjaya, Hendi, Gunawan & Eddyman.(2021).Pengaruh kompetensi dan motivasi

terhadap kinerja perawat pada dokumentasi asuhan keperawatan di ruang

rawat inap RSU Wisata Universitas Indonesia Timur. Makassar: Universitas

Hasanudin

Shyddiq, N.F.(2015).Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Perawat Pada

Instalasi Gawat Darurat RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

Simamora, Roymond H, et al. (2017). Penguatan Kinerja Perawat dalam

Pemberian Asuhan Keperawatan Melalui Pelatihan Ronde Keperawatan di

Rumah Sakit Royal Prima Medan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

23(2), 300-304.
59

Sudarmanto.(2013).Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

Penerbit Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna.(2019). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press

Supardi.(2013).Aplikasi Statistik dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih

Komprehensif. Jakarta :Change Publication

Saputra, Tri Agus.(2013). Pengaruh Kinerja Perawat Terhadap Kepuasan Pasien

Pengguna Kartu Jamkesmas Dalam Pelayanan Keperawatan Di Rsud

Cengkareng Jakarta Barat http://digilib.esaunggul.ac.id/UE-

UUndergraduate-200833037/557

Susilawati, L.(2018).Hubungan antara dukungan sosial dan self efikasi dengan

tingkat stress pada perawat di rumah sakit umum pusat sanglah. Psikologi

Udayana. 5(1): 145-157

Swarjana, I Ketut.(2015).Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).

Yogyakarta : ANDI

Srihandayani, I. S. 2016.Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kinerja Perawat

Dalam Melaksanaka Asuha Pasien Keperawatan Di IGD dan ICU-ICCU

RSUD DR. Soehadi Prijonegoro Sragen. Surakarta: Program Studi

Keperawatan Stikes Kususma Husada.

Ulrich, B., & Kear, T.(2014).Patient Safety Culture in Nephrology Nurse Practice

Settings : Initial Findings. Continuing Nursing Education (CNE), 41(5),459-

475.
60

Wardayana, A.E. dan Yudistiro, I.A.(2018). Kompetensi, Motivasi dan Kepuasan

yang berdampak pada kinerja Tenaga Keperawatan. Jurnal Sainstech, 5(2),

8–15.

Yana, D.(2014).Stres kerja pada perawat instalasi gawat darurat di RSUD Pasar

Rebo Tahun 2014. Administrasi Rumah Sakit Indonesia. 1(2): 107–115.


61

LAMPIRAN
PLAN OF ACTION (POA)
Proposal Penelitian “Hubungan Kompetensi, Efikasi Diri, Dan Kinerja Perawat Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien IGD RSUD Dr. H
Soewondo Kendal”

Tahun 2021 Tahun 2022


Nov Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
No Kegiatan Minggu ke-
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul Proposal
2. Pengajuan BAB I
3. Pengajuan BAB II
4 Pengajuan BAB III
5. Ujian Proposal
6. Perbaikan Proposal
7. Pengurusan Ijin Penelitian
8. Pengambilan Data
9 Pengajuan BAB IV
10. Pengajuan BAB V
11. Ujian Riset Keperawatan
12 Perbaikan Riset Keperawatan
13. Pengumpulan Riset Keperawatan

Lampiran 1

62
Lampiran 2

63
Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN


INFORMASI

“Hubungan Kompetensi, Efikasi Diri, Dan Kinerja Perawat Terhadap Peningkatan


Kepuasan Pasien Di IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal”

Saya adalah mahasiswa yang berasal dari STIKES Telogorejo Semarang yang

sedang melakukan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi, efikasi

diri dan kinerja perawat terhadap peningkatan kepuasan pasien di IGD RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal.Saya mengundang bapak/ibu responden untuk berpartisipasi

dalam penelitian ini.Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan

bapak/ibu responden, dan keikutsertaan dalam penelitian ini bersifat sukarela, jadi

bapak/ibu responden dapat memutuskan untuk berpartisipasi atau sebaliknya.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kompetensi, Efikasi Diri, Dan

Kinerja Perawat Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien Di IGD RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal.

Subjek Penelitian :

Seluruh perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

yang meliputi : Perawat dan Bidan.

Tata Cara/ Prosedur :

Apa bila anda bersedia menjadi responden dalam penelitian ini maka bapak/ibu akan

diminta mengisi lembar informed consent (persetujuan menjadi responden).

Selanjutnya, bapak/ibu diminta terlebih dahulu untuk mengisi beberapa item lembar

kuesioner yang sudah disediakan oleh peneliti, yang meliputi kuesioner kompetensi,

kuesioner GSE (General Self-Efficacy), kuesioner kinerja dan kuesioner kepuasan

64
65

pasien IGD. Pengisian kuesioner diberikan waktu selama 15 menit setelah selesai

melakukan pekerjaan/setelah pulang shift.

Risiko dan ketidaknyamanan:

Penelitian ini tidak memiliki risiko yang berbahaya. Peneliti akan berusaha untuk

meminimalisir segala bentuk ketidaknyamanan dari penelitian. Peneliti berjanji untuk

menjaga kerahasian data subyek penelitian dan tidak akan menyalah gunakan untuk

tujuan lain atau kepentingan pihak ketiga. Data tersebut akan tetap dirahasiakan dan

tidak akan diperbanyak, seluruh data tersebut hanya menjadi milik peneliti.

Manfaat (langsung untuk subjek dan umum) :

Manfaat secara langsung kepada bapak/ibu tidak ada

Manfaat secara umum diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan

dan acuan bagi perawat dalam meningkatkan kompetensi, efikasi diri dan kinerja

perawat di ruang IGD

Prosedur alternatif :

“tidak ada”

Kerahasiaan data :

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas bapak/ibu akan dirahasiakan dan

hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan dalam

bentuk data kelompok tanpa identitas Anda

Perkiraan jumlah subjek yang akan diikut sertakan :

Jumlah responden yang akan diikut sertakan dalam penelitian ini berjumlah 28

responden

Kesukarelaan :

Bapak/ibu perawat yang merupakan subjek dalam penelitian ini bebas memilih

keikutsertaan sebagai responden dalam penelitian ini tanpa unsur paksaan.Apabila


66

bapak/ibu bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka diminta untuk

mengisi lembar persetujuan untuk disimpan oleh peneliti sebagai bukti.

Periode Keikutsertaan Subjek :

Lama keikutsertaan Anda dalam penelitian ini adalah selama satu bulan.

Subjek dapat dikeluarkan/mengundurkan diri dari penelitian :

Bila bapak/ibu sudah memutuskan untuk ikut kemudian berubah pikiran, maka

bapak/ibu bebas untuk mengundurkan diri disaat apapun tanpa ada ganti rugi.

Kemungkinan timbulnya pembiayaan dari perusahaan asuransi kesehatan atau

peneliti:

“tidak ada asuransi yang diberikan kepada bapak/ibu dalam penelitian ini”

Insentif dan kompensasi :

Bapak/ibu dalam penelitian ini akan mendapatkan reward berupa lunch box

set/tumblr.

Pertanyaan :

Bapak/ibu yang mempunyai pertanyaan dapat menanyakan maupun mengkonfirmasi

hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini dengan menghubungi peneliti sendiri

atas nama Dania Shofiyani pada no Hp. 089654846719.

Kendal,……………2022
Hormat Saya,

Dania Shofiyani
Lampiran 4 67

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Penelitian


Ditempat

Dengan Hormat,

Saya merupakan mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan di

STIKES Telogorejo Semarang, dimana sedang melakukan penelitian untuk

menyelesaikan tugas akhir Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan di STIKES

Telogorejo Semarang.

Judul penelitian ini adalah “HUBUNGAN KOMPETENSI, EFIKASI

DIRI, DAN KINERJA PERAWAT TERHADAP PENINGKATAN

KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)”.Berkaitan

dengan hal di atas, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini.Saya

menjamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu yang disampaikan dalam kuesioner ini.

Apabila bapak/ibu menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani

lembar persetujuan yang telah disediakan.Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu

menjadi responden, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya
Peneliti

Dania Shofiyani
68

Lampiran 5

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama :

Alamat :

Setelah memperoleh penjelasan dari Sdri. Dania Shofiyani, Mahasiswa program studi

S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, dengan ini saya menyatakan

bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan Kompetensi, Efikasi Diri, Dan Kinerja Perawat Terhadap Peningkatan

Kepuasan Pasien Di IGD”. Adapun bentuk kesediaan saya adalah, sebagai berikut :

1. Bersedia meluangkan waktu untuk mengisi lembar kuesioner

2. Memberikan informasi yang benar dan sejujurnya terhadap apa yang diminta

atau ditanyakan oleh peneliti

Keikutsertaan saya ini sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Kendal,……………… 2022

Responden Peneliti

(………………………..) (Dania Shofiyani)


69

Lampiran 6

KUESIONER KOMPETENSI, SELF EFIKASI, DAN KINERJA


PERAWAT
A. DATA DEMOGRAFI
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Lama Kerja di Rumah Sakit :
Pelatihan yang pernah diikuti :

B. KOMPETENSI
Pernyataan Kuesioner Kompetensi
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut di bawah ini.
b. Jawablah seluruh pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklist (√) pada
salah satu kolom yang telah disediakan.
1) STS : Sangat Tidak Setuju
2) TS : Tidak Setuju
3) S : Setuju
4) SS : Sangat Setuju
5) ASS : Amat Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS ASS
1 Pengetahuan
a. Saya dapat bekerja tanpa pengarahan
dan pengawasan dari atasan dengan
pengetahuan yang saya miliki.
b. Menggunakan pengetahuan dan teknik
yang up to date pada pelaksanaan
asuhan keperawatan pasien.
c. Saya jarang mengikuti pelatihan
berbasis kompetensi untuk menambah
pengetahuan keperawatan yang baru
d. Saya selalu membantu rekan kerja
ketika mengalami kesulitan teknis
70

dengan pengetahuan yang saya miliki


2 Sikap
a. Saya dapat tetap tenang saat
menghadapi kesulitan karena saya
dapat mengandalkan kemampuan saya
untuk mengatasi hal tersebut
b. Saat berhadapan dengan sebuah
masalah, saya mempunyai banyak ide
untuk mengatasinya
c. Ketika berada dalam situasi sulit, saya
dapat memikirkan cara untuk keluar
dari kesulitan tersebut
d. Apapun yang terjadi, saya akan dapat
mengatasinya dengan baik

C. SELF EFIKASI
Pernyataan Kuesioner General Self-Efficacy
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut di bawah ini.
b. Jawablah seluruh pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklist (√) pada
salah satu kolom yang telah disediakan.
1) TP : Tidak Pernah
2) KK : Kadang-Kadang
3) S : Sering
4) SS : Sangat Sering
No Pertanyaan TP KK S SS
1 Saya dapat selalu menyelesaikan masalah yang
sulit jika saya berusaha keras
2 Saya mampu mencari cara untuk menyelesaikan
masalah jika ada sesuatu yang menghambat
tujuan saya.
3 Mudah bagi saya untuk tetap atau
mempertahankan tujuan-tujuan saya dan
mencapai hasilnya
4 Saya yakin bahwa saya dapat mengatasi hal-hal
yang tidak terduga dengan baik
71

5 Saya bersyukur dengan cara berfikir saya yang


rasional, dan saya tahu bagaimana untuk
menangani situasi-situasi yang sederhana
6 Saya biasa menyelesaikan sebagian besar
masalah jika saya berupaya dengan baik
7 Saya dapat tetap tenang ketika menghadapi
kesulitan karena saya dapat mengandalkan
kemampuan saya untuk mengatasi hal tersebut
8 Ketika saya dihadapkan dengan masalah, saya
biasanya dapat menemukan beberapa solusi
9 Jika saya dalam masalah, saya biasanya bisa
memikirkan solusi
10 Saya biasanya dapat mengatasi apa saja yang
menghalangi jalan saya

D. KINERJA
Pernyataan Kuesioner Kinerja Perawat
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut di bawah ini.
b. Jawablah seluruh pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklist (√) pada
salah satu kolom yang telah disediakan.
1) STS : Sangat Tidak Setuju
2) TS : Tidak Setuju
3) S : Setuju
4) SS : Sangat Setuju
5) ASS : Amat Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS ASS
1 Sikap Kerja
a. Selalu bersikap ramah kepada pasien
dan keluarganya.
b. Selalu menjalin hubungan baik dengan
pasien agar pasien merasa nyaman.
c. Selalu tidak sabaran menghadapi pasien
yang sering mengeluh.
72

d. Sering marah - marah kepada pasien


dan keluarganya.
2 Tingkat Keterampilan
a. Selalu ikut pelatihan agar menambah
keterampilan saya dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan .
b. Selalu senantiasa meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tentang
asuhan keperawatan,
c. Merasa kemampuan yang saya miliki
sudah cukup jadi saya tidak perlu
mempelajari lagi.
d. Tidak pernah mengikuti seminar -
seminar karena saya tidak tertarik.
3 Hubungan Antara Tenaga Kerja dan
Pimpinan
a. Selalu menjalin hubungan baik dengan
rekan kerja saya dan saling mendukung.
b. Menjalin hubungan baik dengan atasan
saya dan saya tidak pernah
mengecewakan atasan saya atas kinerja
saya.
c. Hubungan saya dengan rekan kerja saya
kurang harmonis.
d. Saya selalu berusaha membantu rekan
kerja saya agar hubungan baik.
4 Manajemen Kinerja
a. Saya selalu datang bekerja tepat pada
waktunya sesuai ketentuan.
b. Selalu mempersiapkan terlebih dahulu
alat-alat yang akan digunakan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Tidak pernah memperhatikan
manajemen kinerja saya.
d. Melaksanakan pekerjaan dengan semau
saya sendiri.
5 Efisien Tenaga Kerja
a. Selalu melakukan asuhan keperawatan
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Selalu melakukan pengkajian data klien
73

sebelum melakukan tindakan lanjut.


c. Tidak pernah melengkapi dokumentasi
keperawatan kalau tidak ada yang
menegur saya.
d. Selalu lalai dengan pekerjaan yang
harusnya saya lakukan.
6 Kreatifitas dalam Bekerja
a. Kreatif yang tinggi dapat membantu
saya mencapai hasil kerja yang lebih
baik.
b. Selalu meningkatkan lagi kemampuan
dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
c. Tidak pernah memikirkan untuk
meningkatkan kreatifitas dalam bekerja
saya.
d. Merasa sudah kreatif dalam kinerja
yang telah saya lakukan selama ini.

KUESIONER KEPUASAN PASIEN


74

A. DATA DEMOGRAFI
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Penjamin/Asuransi : BPJS Umum JKN
Lainnya
B. KEPUASAN PASIEN
Pernyataan Kuesioner Kepuasan
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan teliti pernyataan berikut di bawah ini.
b. Jawablah seluruh pernyataan berikut dengan memberi tanda ceklist (√) pada
salah satu kolom yang telah disediakan.
1) STP : Sangat Tidak Puas
2) TP : Tidak Puas
3) P : Puas
4) SP : Sangat Puas
No Pertanyaan STP TP P SP
1 Daya tanggap (responsiveness)
a. Apakah anda puas dengan sikap petugas
penerimaan pasien (pendaftaran)
b. Apakah anda puas dengan penjelasan yang
diberikan oleh petugas penerimaan tentang
lokasi di ruang penelitian
c. Apakah anda puas dengan waktu tunggu
dibagian penerimaan
d. Apakah anda puas terhadap kenyamanan di
ruang tunggu
e. Apakah anda puas dengan kecepatan pelayanan
yang diberikan dibagian penerimaan
f. Apakah anda puas dengan cara penerimaan
petugas pada anda tiba di rumah sakit
2 Jaminan (assurance)
a. Sikap petugas (misalnya ramah, sopan dapat
menimbulkan kepercayaan, mengerti akan
perasaan, menaruh perhatian sepenuhnya
b. Anamnese (tanya jawab) petugas yang melayani
anda (misalnya ditanyakan istirahat, makan,
keluhan yang dirasakan)
c. Pertolongan yang diberikan pada saat
pemeriksaan berlangsung (misalnya dimarah-
marahi, mengeluarkan kata-kata yang
75

menyinggung perasaan)
d. Petugas dalam memberikan informasi (tentang
pemberian obat-obatan yang diperlukan)
e. Apakah anda puas dengan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh petugas (misalnya dari segi
berbicara)
3 Bukti fisik (tangible)
a. Apakah anda puas dengan sarana dan fasilitas
fisik yang ada di rumah sakit
b. Kebersihan dan kerapian dalam ruangan
keperawatan
c. Ketenangan ruangan keperawatan (misalnya
ventilasi, penerangan dan suhu ruangan)
d. Ketenangan di ruangan keperawatan (misalnya
tidak ada bising)
4 Empati (empathy)
a. Apakah petugas selalu membina hubungan,
perhatian dan memahami kebutuhan anda
selama dirawat?
b. Apakah petugas ramah dalam menyampaikan
informasi kepada anda.
c. Apakah petugas selalu bertanya dahulu kepada
anda dalam mengambil suatu tindakan (obat
yang diberikan).
d. Apakah petugas memperbolehkan keluarga atau
teman anda untuk berkunjung
e. Apakah petugas selalu memberikan tanggapan
mengenai keluhan anda
5 Kehandalan (reliability)
a. Kemampuan petugas memberikan pelayanan
kepada pasien dengan tepat.
b. Kemampuan petugas dalam menyelesaikan
keluhan yang disampaikan petugas.
c. Kemampuan petugas dalam mengambil suatu
tindakan yang dibutuhkan pasien.
d. Apakah anda puas terhadap kemampuan petugas
dalam menyelesaikan suatu masalah pasien.
Lampiran 7

F.003/SOP/017/AKD
76

DAFTAR HADIR KONSULTASI

NAMA : Dania Shofiyani


NIM : 118017
TOPIK TANDA TANGAN
NO TANGGAL
MAHASISWA PEMBIMBING
1. Sabtu - Diskusi
18-09-2021 Fenomena dan
topic penelitian
Ns. Arlies Zenitha
melalui google Dania Shofiyani Victoria, M.Kep
meet
2. Kamis - Diskusi
23-09-2021 Fenomena dan
topic penelitian
Ns. I’ien
Dania Shofiyani Noer’aini, M.Kep
3. Rabu - Penentuan judul
27-10-2021 dan fenomena Ns. I’ien
untuk penelitian Noer’aini, M.Kep

Dania Shofiyani
4. Rabu - Pengajuan Judul Ns. I’ien
03-11-2021 dan fenomena Noer’aini, M.Kep
penelitian
- ACC Judul
“Pengaruh
Kompetensi,
Efikasi Diri, Dan
Kinerja Perawat
Terhadap
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan Di
Ruang IGD
RSUD Dr. H
Soewondo
Kendal” Dania Shofiyani
5. Senin - Pengajuan Judul
08-11-2021 dan fenomena
penelitian
77

- ACC Judul
“Pengaruh
Kompetensi,
Efikasi Diri, Dan
Kinerja Perawat
Terhadap
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan Di
Ruang IGD
RSUD Dr. H
Soewondo
Kendal” Ns. Arlies Zenitha
- Diskusi BAB 1 Victoria, M.Kep
dan penentuan Dania Shofiyani
kuesioner
6 Jumat - Diskusi dan
12-11-2021 membahas revisi
BAB I
- Revisi BAB I
- Lanjutkan
pembuatan BAB Ns. I’ien
II Dania Shofiyani Noer’aini, M.Kep
7 Selasa - Diskusi dan
30-11-2021 membahas revisi
BAB I & BAB II
- Penggantian
judul penelitian
menjadi
“Hubungan
Kompetensi,
Efikasi Diri, Dan
Kinerja Perawat
Terhadap
Peningkatan
Kepuasan Pasien
Di IGD RSUD
Dr. H Soewondo
Kendal”
- Mengajukkan
surat studi Ns. Arlies Zenitha
Dania Shofiyani
pendahuluan Victoria, M.Kep
78

8 Kamis - Membahas Revisi


02-12-2021 BAB I & BAB II
- Mengajukkan
surat studi
Dania Shofiyani Ns. I’ien
pendahuluan dan
Noer’aini, M.Kep
tanda tangan
9 Sabtu - Tanda tangan
11-12-2021 Surat Studi
Pendahuluan
Dania Shofiyani Ns. Arlies Zenitha
Victoria, M.Kep
10 Senin - Konsul BAB I &
24-01-2022 BAB II
- Membahas BAB
III
Dania Shofiyani Ns. Arlies Zenitha
- Pengajuan Victoria, M.Kep
Kuesioner
11 Jumat - Konsul BAB I,
11-02-2022 BAB II, BAB III

Dania Shofiyani Ns. I’ien


Noer’aini, M.Kep
12 Jumat - Membahas revisi
25-02-2022 BAB I, BAB II
- Konsul BAB III
- ACC Kuesioner
Dania Shofiyani Ns. Arlies Zenitha
Victoria, M.Kep
13 Jumat - Membahas revisi
25-02-2022 BAB I, BAB II
- Konsul BAB III
- ACC Kuesioner
Dania Shofiyani Ns. I’ien
Noer’aini, M.Kep
14 Sabtu - Membahas revisi
05-03-2022 BAB I, BAB II,
BAB III
Dania Shofiyani Ns. Arlies Zenitha
Lampiran
Victoria, 8
M.Kep

F.003/SOP/016-027/AKD
79

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : Dania Shofiyani

NIM : 118017

JUDUL : Hubungan Kompetensi, Efikasi Diri, Dan Kinerja Perawat

Terhadap Peningkatan Kepuasan Pasien Di IGD RSUD Dr. H Soewondo

Kendal

HARI/
NO POKOK BAHASAN DAN KOREKSI TANDA TANGAN
TANGGAL
1. Senin - Membahas BAB 1
08 - 11 - 2021
- Membahas penentuan kuesioner
yang akan di gunakan untuk
laporan penelitian
Koreksi :
- Mencari kuesioner tentang
pengetahuan, efikasi diri dan
kinerja perawat.
- Memperdalam lagi masalah yang
ada di RSUD Dr. H Soewondo Ns. Arlies Zenitha
Kendal terkait pelayanan rumah Victoria, M.Kep
sakitnya.
2. Jumat - Membahas dan revisi BAB I
12 - 11 - 2021
Koreksi :
- Judul dan isi latar belakangnya di
sesuaikan
- Tambahkan fenomena terkait
pelayanan di RSUD Dr. H
Soewondo Kendal
- Di sesukaikan dan di rapikan
Ns. I’ien Noer’aini,
tulisannya
M.Kep
3. Selasa - Membahas BAB I & BAB II
30-11-2021
80

- Revisi BAB I & BAB II


Koreksi :
- Di sesuaikan dan di rapikan
tulisannya
- Pada BAB I tambahkan indikator
mutu rumah sakit dan kepuasan
pelayanan IGD pada penelitian
sebelumnya.
- Dirumusan masalah tambahkan Ns. Arlies Zenitha
ringkasan dari latar belakang Victoria, M.Kep
- Pada BAB II rapikan tulisannya,
dan saat menulis tinjuan pustaka
sesuaikan judul, harus berurutan.
4. Kamis - Membahas revisi BAB I & BAB II
02-12-2021
Koreksi :
- Pada BAB I tambahkan pengertian
mengenai kompetensi,efikasi diri
dan kinerja perawat
- Cari jurnal terkait kinerja perawat
dan kepuasan pasien di IGD
Ns. I’ien Noer’aini,
- BAB II Perbaiki dalam penulisan
M.Kep
angkanya.
5. Senin - Membahas revisi BAB I & BAB II
24-01-2022
Koreksi :
- Nomor halaman masih
menggunakan Calibri. BAB I
tambahkan mengenai efikasi diri
dan pada bagian rumusan masalah
tambahkan mengenai kompetensi
dan efikasi diri.
- BAB II dirapikan penulisannya,
tambahkan pengertian time saving
is live saving, kemudian pada
81

bagian mutu pelayanan tambahkan


mengenai kompetensi, efikasi diri,
dan kinerja perawat. Bagian
kerangka konsep harus di
sesuaikan pada latar belakang dan
pembahasan pada BAB II.
Ns. Arlies Zenitha
Victoria, M.Kep
6 Jumat - Membahas revisi BAB I
11-02-2022
Koreksi :
- Pada latar belakang harus di
sertakan sumbernya
- Berdasarkan data apa yang di
ambil di RSUD Dr. H Soewondo
Kendal
- Cari rumus perhitungan jumlah
perawat, dan index kepuasan
Ns. I’ien Noer’aini,
pasien
M.Kep
7 Jumat Membahas revisi BAB I, BAB II, BAB
25-02-2022
III
Koreksi :
- Pada BAB I Mengenai perbedaan
penelitian lebih ke variabel yang
diteliti
- Pada BAB III ketebalan pada garis
variabel dependen disamakan
- Pada definisi oprasional prosedur
masukkan variabel-variabel pada
karakteristik responden yang akan
diteliti
- Definisi kerja bukan definisi
teoritis, pada Skala ukur “ordinal”
- Teknik sampling menggunakan
82

total sampling, pada jenis


pengumpulan data primer apakah
hanya karakteristik responden
saja, pada bagian coding dibuat
Ns. Arlies Zenitha
tabel saja.
Victoria, M.Kep
8 Jumat Membahas revisi BAB I, BAB II, BAB
25-02-2022
III
Koreksi :
- Pada BAB I di bagian latar
belakang kualitas pelayanan
dirumah sakit yang mempengaruhi
kepuasan pasien atau kepuasan
pasien yang mempengaruhi
kualitas pelayanan?, kompetensi
yang baik dan efikasi diri yang
tinggi apakah mempengaruhi
kinerja yang baik bagi perawat?
- Pada BAB II perbaiki
penulisannya, banyak yang kurang
- Pada BAB III pada jenis
pengumpulan data pada data
sekunder langsung masukkan saja
data yang sudah ada pada latar
belakang

Ns. I’ien Noer’aini,


M.Kep
83

Anda mungkin juga menyukai