SKRIPSI
OLEH :
SINYI SELLI SOLLITAN
NIM : 1814201048
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia Untuk memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH:
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
DEKAN KEPERAWATAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diajukan dan dipertahankan di depan para penguji dan diterima untuk
Dewan Penguji:
Mengetahui,
iv
NIDN.8831950017
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Sinyi Selli Sollitan. The Relationship between Behavior and Nurses' Ability to
Implement Patient Safety in the Emergency Room (IGD) of Bhayangkara
Hospital, Manado. Thesis, Nursing Science Study Program, Faculty of Nursing,
Indonesia Development University. Advisor : (I) Rivelino S. Hamel (II) Donny
Sahensolar.
vi
RIWAYAT HIDUP
Agama : Kristen
Alamat : Bangunemo
Riwayat Pendidikan :
vii
LEMBAR PERNYATAAN
viii
Sinyi Selli Sollitan
KATA PENGANTAR
ix
Universitas Pembangunan Indonesia Manado, yang telah mengarahkan,
membimbing dan menuntun penulis skripsi ini.
4. Ns. Rivelino S. Hamel, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah
membantu, mengarahkan, membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
5. Ns. Donny Sahensolar, S.Kep., M.Kes, selaku pembimbing II yang juga
telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua mama Osrin Satolom terima kasih untuk perjuanganmu,
terima kasih untuk hari hari yang telah kau berikan untuk menjaga,
menyayangi, mendidik, dan membimbing serta selalu mendoakan saya,
papa Yanis Sollitan, Kakak tersayang Ayu Clarita Sollitan dan adik
tersayang Julio Putra Sollitan terima kasih untuk support, kerja keras dan
pengorbananya Gelar sarjana ini saya persembahkan untuk kalian.
7. Teman-teman mahasiswa Kelas A2 Fakultas Keperawatan Universitas
Pembangunan Indonesia Manado yang telah mewujudkan kerja sama dan
saling membantu selama menempuh pendidikan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL………....………………………………………….....
ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT...................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kesehatan Pasien (Patient Safety)....................................... 7
xi
B. Konsep Perilaku Perawat................................................................. 15
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep ............................................................................ 27
B. Hipotesis........................................................................................... 27
C. Definisi Operasional......................................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 29
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 29
D. Instrumen Penelitian......................................................................... 30
E. Pengumpulan Data........................................................................... 31
F. Pengolahan Data............................................................................... 32
G. Analisa Data..................................................................................... 33
H. Etika Penelitian................................................................................ 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 35
B. Hasil Penelitian................................................................................ 37
C. Pembahasan...................................................................................... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 49
B. Saran................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ………28
xiv
(Patient Safety) di Ruang Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Manado
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun 2009).
1
Event) sebesar 2,9%, dimana 6,6% diantaranya meninggal. Sedangkan
13,6%. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh
Amerika yang berjumlah 33,6 juta per tahun berkisar 44.000 – 98.000
18,8%, Jawa Timur 11,7%, Sumatera Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%,
Bali 1,4%, Aceh 10,7% dan Sulawesi Utara 0,7% (KKP-RS, 2018).
terhadap pasien rawat inap di 15 rumah sakit dengan 4500 rekam medik
98,2% untuk diagnostic error dan 4,1% hingga 91,6% untuk medication
error.
2
disebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib menerapkan Sasaran
(Cahyono, 2012).
pelindung diri seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah risiko
3
kemampuan perawat dengan penerapan standar JCI tentang keselamatan
pemberian obat. Pada saat perawat merawat luka, ada perawat yang
menggunakan celemek.
4
Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan
78% yang dapat menyebabkan risiko bagi pasien pasca bedah terkena
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
Bhayangkara Manado.
pasien (patient safety) di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
Bhayangkara Manado
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi pihak
masukan untuk perawat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
penelitian.
6
Rumah Sakit, juga diharapkan dapat menjadi bahan informasi maupun acuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut
dengan risiko pasien, pelaporan, dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
7
timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
keselamatan pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di
sakit yang disusun ini mengacu pada “Hospital Patient Safety Standards” yang
Illinois, USA, tahun 2020, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perumahsakitan di Indonesia.
Pasien Rumah Sakit DEPKES RI 2018, terdiri dari tujuh standar yaitu :
a. Hak pasien
8
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
berikut :
a. Hak pasien
secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana
9
oleh pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang
(Priyoto dan Widyastuti, 2014). Rumah sakit harus mendidik pasien dan
pasien.
dapat:
yang diberikan kepada orang yang sedang sakit dan orang yang
10
d. Sasaran keselamatan pasien
dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Diakui
bahwa desain sistem yang baik secara instrinsik adalah untuk memberikan
11 tahun2017 adalah :
adanya kelainan sensori, atau akibat sirtuasi lain. Maksud dari sasaran ini
11
meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
kebanyakan terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan atau melalui
seperti di kamar operasi dan situasi gawat daruratdi igd atau icu.
12
besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi
infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah dan pneumonia. Pusat
dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh. Jumlah kasus jatuh
cukup bermakna sebagai penyebab cedera bagi pasien rawat inap. Dalam
dan fasilitasnya. Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
alkohol, gaya jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang
13
manajemen harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan
konsentrat secara tidak sengaja. Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat
adalah akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau yang tidak adekuat
penandaan lokasi (site marking), dan tidak ada prosedur untuk verifikasi
14
kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi
kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil. Rumah sakit harus
menjabarkan apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden,
dukungan apa yang harus diberikan kepada staf, pasien, dan keluarga.
Sakit.
memastikan pasien dan keluarga mendapat informasi yang benar dan jelas
15
bila mana terjadi insiden.
1. Pengertian Perilaku
sikap dan tindakan. Dengan kata lain perilaku manusia merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dalam
dirinya. Respon ini bersifat pasif dan aktif (tindakan: berfikir, berpendapat,
luar). Oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
16
electing stimulation karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap.
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan
memperkuat respons.
a. Perilaku Sesuai
sudah tidak lagi sesuai atau adaptif dengan situasi yang sedang dihadapi
2. Ciri-Ciri Perilaku
ciri-ciri yakni :
sosial manusia; perilaku sederhana, seperti reflex, tetapi ada juga yang
17
a. Perilaku bervariasi dengan klasifikasi; kognitif, afektif dan psikomotorik,
yang menunjuk pada sifat rasional, emosional dan gerakan fisik dalam
berperilaku.
3. Jenis Perilaku
pengetahuan/ kesadaran dan sikap, belum biasa diamati oleh orang lain
Seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Ini
sudah jelas dilakukan atau praktik, yang sangat mudah diamati atau dilihat
18
5) Perilaku berdasarkan sudut pandang sosial Perilaku individu tercipta
Perilaku yang refleksif merupakan perilaku secara spontan yang terjadi atas
Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh kesadaran atau otak. Perilaku ini
merupakan perilaku yang dibentuk dan dapat dikendalikan. Oleh karena itu,
perilaku ini dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai hasil proses belajar.
domain afektif dan domain psikomotor. Ketiga domain ini diukur dalam
19
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Analysis)
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
5) Sintesis (Synthesis)
20
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen
6) Evaluasi (Evaluation)
tujuan patient safety, upaya patient safety serta perlindungan diri selama
kerja. Program patient safety merupakan suatu sistem dimana rumah sakit
penilaian risiko seperti risiko jatuh atau infeksi silang, identifikasi dan
1) Pengertian sikap
21
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
2) Ciri-ciri sikap
b) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk,
d) Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
22
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
3) Tingkatan Sikap
tingkatan yaitu:
diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk
Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang
c. Tindakan
23
melakukan sesuatu hal secara otomatis. Dikutip oleh Notoatmodjo (2016),
1) Faktor Predisposisi
a) Pengetahuan
maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah individu melakukan
24
seseorang. Lebih lanjut Notoadmodjo mengemukakan sebelum
dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
keluarganya.
b) Pendidikan
informasi melalui hasil proses belajar dari untung dan rugi dari suatu
kesehatan mereka.
c) Motivasi
internal dan faktor eksternal dan bukan hasil eksternal saja. Hal yang
yang lain.
25
2) Faktor-faktor pendukung
dan sebagainya.
3) Faktor-faktor pendorong
1) Dukungan sosial
b) Tingkat ekonomi
26
Notoadmojo (2016), status ekonomi terbukti berbanding lurus
belajar dari untung dan rugi dari suatu perilaku yang dilakukan oleh
individu.
BAB III
A. Kerangka Konsep
(Variabel Bebas) (Variabel Terikat)
Kemampuan perawat
dalam melaksanakan
Perilaku
Sasaran Keselamatan
Pasien (Patient Safety)
Keterangan :
27
: Hubungan
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Perilaku dengan Kemampuan Perawat
dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Manado
28
pasien, peningkatan
komunikasi yang efektif,
pengurangan resiko
infeksi, pengurangan
resiko pasien jatuh,
peningkatan keamanan
obat, kepastian tepat
lokasi, tepat prosedur,
tepat
pasien operasi.
Variabel Segala sesuatu tindakan Kuesioner Nominal a. Baik : Jika
Dependen yang berhubunga dengan Skor = 38 –
Kemampuan keselamatan pasien yang 60
Perawat dalam dipahami dan dilakukan b. Kurang : Jika
Melaksanakan respoden di ruang Instalasi Skor = 15 –
Keselamatan Gawat Darurat (IGD) 37
Pasien (Patient Bhayangkara Manado
Safety)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sectional yaitu suatu pengambilan data yang dilakukan pada waktu yang sama,
29
dengan subyek yang sama, dimana data yang mencakup variabel tentang frekuensi
senam lansia dan variabel Risiko Jatuh pada lansia akan dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan pada saat itu juga. Desain ini digunakan untuk mengetahui
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penilitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
Bhayangkara Manado
1. Populasi
2. Sampel
dari populasi (Donsu, 2017). Sampel penelitian ini adalah wakil dari perawat
Total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel (Usman, 2018). Maka
D. Instrumen Penelitian
30
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih cermat,
diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2 dan Sangat Setuju (SS) diberi skor 3
dengan kategori Baik jika total skor 17 – 34 dan Kurang jika total skor 35 – 51.
ini diadobsi dari penelitian Bawelle, S,C; Sinolungan, J,S,V; Hamel, Rivelino, S.
pelaksanaan keselamatan pasien (patient safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun
jawaban Selalu diberi skor 4, Sering diberi skor 3, Kadang – kadang diberi skor 2
dan tidak pernah diberi skor 1 dengan kategori Baik jika total skor 15 – 37 dan
E. Pengumpulan Data
1. Tahap persiapan
31
d. Menyusun proposal penelitian
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penyusunan
d. Perbaikan
e. Penjilidan
F. Pengelolahan Data
32
Pengelolahan datanya melalui cara sebagai berikut :
1. Penyunting (Editing)
terisi.
2. Pengkodean (Coding)
pemberian skor dengan angka pada data hasil pengukuran sesuai dengan
Data yang telah didapat dari penelitian kemudian dimasukkan pada komputer
4. Tabulasi (Tabulating)
Yaitu memasukkan data dalam bentuk tabel kemudian dianalisa. Analisa data
adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan di interpretasikan.
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
frekuensi dan narasi. Variabel yang dianalisis secara Univariat dalam penelitian
2. Analisa Bivariat
33
Analisa bivariat menganalisa variabel-variabel penelitian guna menguji
skala yang dipakai. Dalam hal ini variabel data berskala nominal dan nominal,
sehingga digunakan rumus Chi Kuadrat (C²) dua sampel dengan tingkat
kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) jika p value < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada
Rumah Sakit Bhayangkara Manado, Jika p value > 0,05 maka Ho tidak
H. Etika Penelitian
segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan
antara lain :
dan hak-hak responden secara lisan dan tulisan. Apabila responden menolak,
34
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(dap, 2018).
BAB V
1996 oleh Kolonel Drs. Bambang Hermawan selaku Kapolda Sulut dan
35
kemudian berkembang menjadi TPS (Tempat Perawatan Sementara)
rumah sakit ini terus mengadakan pengembangan sehingga atas berkat Tuhan
Yang Maha Kuasa serta dengan kerja sama instansi terkait dan support dari
329/2540/2/IRSA/BP2T/II/2015.
III Manado pada tanggal 31 Maret 2015 dengan no: Kep/272/III/2015 dan saat
itu sudah memiliki tempat tidur untuk pelayanan Rawat Inap sebanyak 96
dalam pola pengelolaan keuangan yang lebih baik maka pada tanggal 4
Berkat kerja keras dari pimpinan dan personil Rumah Sakit Bhayangkara
yang terus dijaga sehingga pada tanggal 8 Februari 2018 Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Manado menjadi salah satu rumah sakit yang terakreditasi
drg. Ignatius Hendra A., Sp.KG sebagai Karumkit Bhayangkara Tk. III
36
Manado periode masa jabatan 2013 – 2018.
Maret 2018 oleh Brigjen Pol. dr. Artur Tampi selaku Kapusdokkes Polri.
Rumah sakit ini terus berbenah dan berkembang dalam sistem dan pola
AKBP dr. M. Faizal Zulkarnaen, Sp.KF., MH.Kes dan membuat Rumah Sakit
tahun 2018.
2. Visi
3. Misi
KesehatanKedokteran Kepolisian;
37
1 Unit Gawat Darurat 10 TT
2 Unit Bedah 3
Ruangan
3 ICU 4 TT
4 Unit Rawat Jalan / Poliklinik 8
Ruangan
5 Unit Rawat Inap 119 TT
6 Unit Hyperbaric Oxygen Therapy 1
Ruangan
7 Unit Fisioterapi 1
Ruangan
8 Unit Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy 1
(ESWL) Ruangan
9 Unit Polymerase Chain Reaction (PCR) 1
Ruangan
B. Hasil Penelitian
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagian besar berada pada usia 26-35
tahun yaitu 11 responden (36,7 %) dan terendah berada pada usia > 45 tahun
38
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di
responden (70,0%).
4. Analisi Univariat
39
Manado
Patient Safety Frekuensi Persent %
Baik 22 73,3
Kurang 8 26,7
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2022
(73,3%).
5. Analisi Bivariat
perilaku perawat baik yang melakukan patient safety kurang yaitu 2 responden
(6,7%) dan perilaku perawat kurang yang melakukan patient safety kurang
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai P= 0,000 atau P < 0,05. Hal
40
ini Ha diterima dan Ho diterima, maka terdapat hubungan perilaku dengan
C. Pembahasan
1. Karekteristik Responden
a. Usia
kurang, tetapi bekerja ulet dan mempunyai tanggung jawab yang lebih
besar.
(Patient Safety), dimana semakin tua umur perawat maka dalam menerima
41
b. Jenis Kelamin
memiliki hubungan yang sangat erat dengan gender dan didalam dunia
c. Pendidikan
42
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
keluarga.
pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi
43
keselamatan pasien (Patient Safety).
2. Analisa Univariat
a. Perilaku
perilaku atau bawaan baik maka akan berdampak baik juga bagi
dua identitas, nama dan nomor rekam medis yang telah tertera di gelang
pasien dan pada saat pemasangan gelang pasien akan di jelaskan oleh
perawat manfaat gelang dan resiko yang akan timbul jika tidak pasang
gelang identitas.
44
berdasarkan permenkes no 1691/menkes/per/VII/2011 yang paling relevan
Safety)
Patient Safety (keselamatan pasien) adalah suatu prosedur atau proses dalam
suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman
2018).
gampang adalah dengan cara mencuci tangan, karena mencuci tangan adalah
salah satu langkah yang paling penting. Hal ini sesuai dengan teori Vine
dengan air dan sabun. Dalam hal ini dilingkungan rumah sakit sangat
digalakkan hand hygiene yang efektif ini dalam rangka untuk mencegah
45
infeksi nasokomial.
infeksi nosokomial atau infeksi baru selama perawatan, dan peran perawat
tinggi untuk mencegah infeksi yang ada di rumah sakit. Dan hasil observasi
memprioritaskan cuci tangan adalah salah satu hal yang sangat penting,
3. Analisa Bivariat
square diperoleh nilai P= 0,000 atau P < 0,05. Hal ini Ha diterima dan Ho
46
yaitu 2 responden (6,7%) dan perilaku perawat kurang yang melakukan
(keselamatan pasien) adalah suatu prosedur atau proses dalam suatu rumah
sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman (JCI, 2011).
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
dilakukan perawat untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien antara lain;
sistem komunikasi yang ada, bersikap hati-hati saat mengkaji pasien dengan
terutama malam hari, memberikan alas kaki yang tidak licin, memberikan
47
pada pasien dengan penutunan kesadaran dan gangguan mobilitas, dan
Lambogia, dkk (2016), di ruang akut Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof.
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jaladara (2019) hasil
48
mengenai identify patient correctly. Hasil uji chi square P=0,000 < 0,05.
dilihat dari observasi dan kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti
perawat yang perilakunya lupa, kelelahan dan tindakan yang darurat yang
bekerja pada saat itu tidak seimbang dengan banyaknya pasien yang gawat
BAB VI
A. Kesimpulan
49
1. Perilaku Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit
B. Saran
dan wawasan bahkan menjadi bahan referensi atau acuan kepada mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian yang telah ada dengan meneliti variabel lain yang
50
pasien (Patient Safety) dalam penelitian seperti faktor-faktor yang berhubungan
Safety).
DAFTAR PUSTAKA
51
Ansori, M. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Jakarta: Airlangga
University Press.
Azwar, S. 2018. Sikap dan Perilaku Dalam: Sikap Manusia Teori dan.
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DEPKES RI. 2018. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Depkes
RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik: Jakarta : Anonim.
Hapsari, Iriani Indri. 2016. Psikologi Perkembangan. Jakarta Barat: PT. Indeks.
52
JCI (Joint Commission International). 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit :
Enam. Sasaran Keselamatan Pasien. Edisi ke-4. Jakarta: KARS.
Lubis, N. L., 2019. Depresi Dan Tinjauan Psikologis. Jakarta: Prenada Media
Group.
Malayu .S.P. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
53
Potter, & Perry, A. G. 2017. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. Jakarta: EGC.
Robbins, S.P., Judge, T., 2018. Organizational behavior, 15th ed. ed. Pearson,
Boston.
Wawan dan Dewi M. 2019. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
Manusia. Jakarta: Nuha Medika
World Health Organization (WHO). 2018. Deafness And Hearing Loss. (Internet)
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/en/. Diaskes 12 April
2022.
54
Lampiran 1
Kepada Yth.
Bapak/Ibu ………………
Di Tempat
( …………………… )
Nama & Tanda Tangan
Keterangan :
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk
1. Baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan.
2. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan
memberikan tanda (x) pada lembar kuesioner pilihan.
1. Karakteristik Responden
No. Urut Responden :
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan : D3 Keperawatan
S1 Keperawatan
S2 Keperawatan
2. Kuesioner Perilaku keselamatan pasien
Berikan tanda (√) pada pilihan anda di kolom yang tersedia
No Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak
Kadang Pernah
Ketepatan Identifikasi Pasien
1 Identifikasi pasien menggunakan nama,
nomor rekam medis, tanggal lahir dan gelang
2 Sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah perawat menanyakan identitas pasien
3 Sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/ prosedur, perawat menanyakan
identitas pasien
Peningkatan Komunikasi Yang Efektif
4 Instruksi lisan dituliskan secara lengkap oleh
perawat untuk meningkatkan komunikasi
yang efektif
5 Instruksi melalui telepon dituliskan secara
lengkap oleh perawat untuk meningkatkan
komunikasi yang efektif
6 Menulis dan membaca ulang (read back)
informasi/instruksi yang diterima
7 Mengkonfirmasi perintah atau hasil
pemeriksaan kepada perawat yang memberi
perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert)
8 Mengidentifikasi dan memberi label khusus
obat- obatyang perlu diwaspadai.
9 Obat-obat yang perlu diwaspadai yang
disimpan pada unit pelayanan disimpan pada
area yang dibatasi ketat (restricted).
Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
10 Dengan melakukan kepatuhan cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan
pada pasien dapat menurunkan resiko infeksi
11 Dengan melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah membuang wadah sputum, secret
ataupun darah dapat menurunkan resiko
infeksi
12 Dengan melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah menangani peralatan pada pasien
seperti infuse set, kateter, kantung drain
urin, tindakan operatif kecil dan peralatan
pernafasan dapat menurunkan resiko infeksi
Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
13 Setiap pasien yang beresiko jatuh dilakukan
pengkajian awal tentang risiko pasien jatuh
14 Pasien yang beresiko jatuh dilakukan
scoring berdasarkan kriteria resiko pasien
jatuh.
15 Melakukan tindakan pencegahan pasien jatuh
sesuai scoring yang sudah ditentukan
Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
16 Sebelum pasien dioperasi, perawat
memastikan ulang identitas pasien dengan
benar
17 Sebelum pasien dioperasi, perawat
memastikan lokasi operasi dengan benar
Sumber : Bawelle, S,C; Sinolungan, J,S,V; Hamel, Rivelino, S (2013)
3. Kuesioner Kemampuan Pelaksanaan Patient Safety
Frequency Table
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-25 Tahun 6 20.0 20.0 20.0
26-35 Tahun 11 36.7 36.7 56.7
36-45 Tahun 8 26.7 26.7 83.3
> 45 Tahun 5 16.6 16.6 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Perempuan 21 70.0 70.0 70.0
Laki-Laki 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid DIII 9 30.0 30.0 30.0
S1+NERS 21 70.0 70.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Perilaku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 24 80.0 80.0 80.0
Kurang 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Kemampuan Perawat Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 22 73.3 73.3 73.3
Kurang 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku * Kemampuan
Perawat Dalam
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Melaksanakan Keselamatan
Pasien (Patient Safety)