SURAT KEPUTUSAN
NO. II.05/855/XII/2019
Tentang
PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN
Direktur
RUMAH SAKIT
BAB I
Pasal I
Rumah sakit menunjuk Bagian Rekam Medis untuk pengelolaan data rekam
medis seluruh rumah sakit.
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
1. Rekam medis dibuat untuk setiap pasien yang menjalani asesmen atau
pengobatan oleh rumah sakit sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan no. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
2. Formulir rekam medis yang berlaku disyahkan dengan SK Direktur
rumah sakit
3. Rekam medis pasien dipelihara dengan menggunakan pengindentifikasi
pasien sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rekam medis (Sistem
Penomoran Rekam Medis)
4. Identifikasi pasien menggunakan identitas nama, nomor rekam medis
dan tanggal lahir pasien
5. Rekam medis pasien berisi
a. Informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien
b. Informasi hasil pemeriksaan untuk menetapkan diagnosis
c. Informasi yang memberikan justifikasi pelayanan dan
pengobatan
d. Informasi untuk dokumentasi jalannya hasil pelayanan /
Pengobatan
6. Rekam medis pasien emergensi memuat
a. Jam kedatangan
b. Kesimpulan ketika pengobatan diakhiri
c. Kondisi pasien saat dipulangkan
d. Instruksi tindaklanjut pelayanan
Pasal 6
BAB III
Pasal 7
1. Staf rumah sakit yang berwenag mengisi rekam medis sesuai dengan
Undang – Undang no. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,
Undang – Undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit dan
Peraturan Menteri Kesehatan no. 269 tahun 2008 tentang Rekam
Medis
2. Setiap dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajid
membuat rekam medis yang harus segera dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan, dilaksanakan melalui pencatatan dan
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayan lain yang diberikan.
3. Petugas yang diberi otoritas untuk membuka, membaca dan mengisi
rekam medis adalah petugas yang kompeten sesuai dengan
kewenangan klinis diantaranya Dokter,Perawat, Perekam medis &
informasi kesehatan, Fisioterapis, Ahli gizi, terapis Wicara, Terapis
Okupasi dan ahli Farmasi klinis (Apoteker) sedangkan petugas yang
hanya boleh membuka dan membaca rekam medis adalah petugas
Radilogi, Laboratorium dan farmasi
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama,
waktu, tanggal dan tanda tangan dokter, doker gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yangmemberikanpelayanan kesehatan secara
langsung.
5. Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam
medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara mencoret tanpa
menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf oleh
dokter, dokter gigi atau tenga kesehatan yang bersangkutan .
PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG
BAB V II
Pasal 17
Pasal 18
BAB VIII
Pasal 19