Jakarta -
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan DPR dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepakat pelaksanaan
Ujian Nasional (UN) ditiadakan. UN 2020 ditiadakan untuk melindungi
siswa dari virus Corona atau COVID-19.
"Kami sepakat bahwa opsi USBN ini hanya bisa dilakukan jika
dilakukan secara daring, karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada
pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah," ujar dia.
Jika USBN via daring tidak bisa dilakukan, muncul opsi terakhir, yakni
metode kelulusan akan dilakukan dengan menimbang nilai kumulatif
siswa selama belajar di sekolah.
Untuk tingkat SMA dan SMP, kelulusan siswa akan ditentukan melalui
nilai kumulatif mereka selama tiga tahun belajar. Pun juga untuk siswa
SD, kelulusan akan ditentukan dari nilai kumulatif selama enam tahun
mereka belajar.
"Jadi nanti pihak sekolah akan menimbang nilai kumulatif yang
tercermin dari nilai rapot dalam menentukan kelulusan seorang siswa,
karea semua kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler siswa
terdokumentasi dari nilai rapor," kata dia.
(idn/idn)