BAB III
ANALISIS SITUASI
perumahsakitan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, sebagaimana yang telah diatur dalam
adalah:
58
ASRI
A : AKTIF
S : SEGERA
R : RAMAH
I : INOVATIF
bahwa:
spiritual dan kultural yang unik dan harus selalu dipertimbangkan dalam
keperawatan.
terarah
yang ditetapkan
ditetapkan
kesehatan
2017).
kebutuhan dasar manusia yang terjadi akibat perubahan fisiologis pada satu
Provinsi Lampung
di Ruang Kutilang.
pada pasien.
3.3.1.3 Motto
Pengaturan jadwal dinas staf ruangan Kutilang disusun oleh coordinator yang
disetujui oleh kepala ruangan. Jadwal tersebut telah disusun sebelum bulan
seperti bidang keperawatan, intalasi gizi dan Ruang Kutilang sebagai arsip.
1. Pelayanan Fisik
Provinsi Lampung, tidak terlalu jauh dari sarana pendukung asuhan seperti:
Menurut data dari Rumah Sakit jumlah kapasitas tempat tidur 38 tempat
tidur, didukung oleh data di lapangan bahwa benar terdapat tempat tidur,
dengan rincian sebagai berikut: 38 tempat tidur (9 TT untuk kelas II, dan 29
Kelas III.D
Gudang
Ruang
Dapur Kepala Ruangan
Adminitrasi
Pintu Utama
a) Jarak antara tempat tidur antara bed yang satu dengan yang lainnya
terlalu dekat yaitu 30 cm setiap tempat tidur dilengkapi kasur laken dan
tempat tidur beroda untuk Ruangan kelas II dan Ruangan kelas III.
sekaligus meja pasien dan satu buah kursi. Standar infus dan tabung
2) Pada saat pengamatan terdapat dua buah tempat yang sudah dibedakan
antara yang medis dan non medis berupa trash-bag berwarna hitam,
dan dua buah kotak sampah besar yang berada luar ruangan dan di
3) Ruang perawat
b) Dilengkapi dengan:
dan edukasi
- 1 buah TV
- 1 buah kulkas
- 1 Meja komputer
- 1 komputer
a) 3 buah meja
d) 1 buah kulkas
e) Kamar mandi
f) 1 buah TV
g) 1 buah bufet
e) 1 Whashtafel
g) 3 buah troli untuk tindakan (beserta instrumen ganti balutan dan lain-
lain)
6) Ruang dapur
7) Ruang Konsultasi
9) Gudang
b) 3 Skerem
66
e) Bantal
f) Matras cadangan
g) Alat kebersihan
Tabel 3.3
Daftar Inventaris Alat Tenun Ruang Kutilang Tahun 2018
Baik
1 Sprai 40
11 Baik
3 Perlak
38 Baik
5 Kasur
38 Baik
7 Bantal
Tabel 3.4
Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Kutilang Tahun 2018
2 Baik
1 Suction
3 Baik
2 Kursi roda
3 Baik
3 Tensi meter
20 Baik
4 Manometer O2
6 Stetoskop 1 Baik
10 Baik
7 Pinset anatomis
1 Baik
9 Gunting verban
4 Baik
10 Nierbeken
3 Baik
11 Tong spatel
2 Baik
12 Bak instrumen
10 Baik
13 Kom kecil
1 Baik
14 Kom besar
1 Baik
16 Tromol kasa besar
14 Baik
18 Pot urinal
19 Pispot 10 Baik
34 Baik
20 Standar infus
1 Baik
22 Termometer digital
23 Brancar 2 Baik
4 Baik
24 Timbangan
1 Baik
25 Bak spuit kecil
4 Baik
26 Dorongan instumen
1 Baik
27 Tensi duduk
1 Baik
28 WWZ
1 Baik
29 Ambubag
1 Baik
31 Nebu
32 Korentang 2 Baik
2. Non Fisik
a. Hubungan Perawat–Klien
pasien, dll.
2) Serah terima tugas atau timbang terima dilakukan oleh perawat yang
diketahui oleh perawat, tentang rencana tidakan yang sedang, dan akan
dilakukan.
dengan keliling
1) Dengan dokter
sudah optimal.
jawab gizi bagian rawat inap, sebelumnya sudah disediakan buku khusus
baik ditandai dengan misalnya ada suatu klarifikasi tentang bahan dan
4) Dengan satpam
menghargai.
70
1) Man (Manusia)
Tabel 3.5
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan
di Ruang Kutilang Tahun 2018
3 Administrasi 1 4.2
Jumlah 26 100
Sumber : Data Sekunder
1 Ners 2 7.6
5 SLTA 5 19.2
Jumlah 26 100
Tabel 3.6
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Ruang Kutilang Tahun 2018
2 SI Keperawatan 4 20.0
3 Ners 2 10.0
Jumlah 20 100
Keperawatan.
Rumus Gillies
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun
Waktu perawatan langsung
Perhitungan Jumlah Tenaga Perawatan Ruang Kutilang Maret s/d
Mei 2018
72
Tabel 3.7
Jumlah Tenaga Perawatan Ruang Kutilang
Stay) rata-rata 22 hari, BTO (Bed Turn Over) 5,03 kali, TOI (Turn Over
2) Money
drop dari pusat. Biasanya diajukan 1 bulan sekali. Namun ada barang-
barang tertentu yang belum bisa diminta setiap bulan (mesin-mesin), ada
3) Metode
a) Dalam daftar dinas Ruang Kutilang terbagi menjadi 2 tim. Tim 1 terdiri
dari Katim 1 orang dan anggota tim 8 orang, Tim 2 terdiri dari Katim 1
b) Pembagian pasien untuk Tim 1 bertanggung jawab untuk kelas IIA, IIB,
IIC, III D dan III E. Sedangkan Tim 2 bertanggung jawab untuk kamar
IIIA, IIIB dan IIIC. Tersedia buku laporan pasien untuk 2 Tim yang diisi
lengkap tiap shift yang berisi keadaan umum, pemenuhan KDM, terapi
tindakan yang sudah dan akan dilakukan pada shift berikutnya, dan
c) Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3 shift, yaitu
shift pagi dari jam 07.00 WIB – 14.00 WIB, shift sore dari jam 14.00
WIB -21.00 WIB dan shift malam dari jam 21.00 WIB – 07.00 WIB.
hanya terfokus pada jenis penyakit tertentu saja pada setiap Tim.
4) `Machine
keluarga pasien.
c) Tidak tersedia label pada kotak obat pasien, spuit yang telah terisi obat
5) Marketing
3.3.5.1 PELAYANAN
1. Flow of care
Hasil pengkajian yang dilakukan dari tanggal 04-06 Juni 2018 didapatkan data
sebagai berikut:
1) Setiap pasien baru yang diterima selalau diperiksa statusnya oleh perawat
tempat tidur untuk pasien baru. Pasien diantar oleh petugas UGD ke
pasein.
2) Orientasi pasien baru tentang tata tertib dan lingkungan ruangan sudah
dilakukan. Edukasi pasien dan keluarga tentang tata tertib dan lingkungan
kartu tunggu dan jumlah penunggu pasien terkadang lebih dari satu orang.
rumah sakit.
Pasien yang berada dalam keadaan kritis diobservasi oleh perawat dan di
perawatan pada pasien yang meninggal dunia dengan melepas segala alat
kesehatan yang terpasang di tubuh pasien setelah itu perawat dengan di bantu
dan setelah semuanya selesai baru jenazah diantar ke ruang jenazah dengan
dokter.
Pasien pulang dapat dikarenakan pasien sembuh atau karena alasan lain.
administrasi, rencana tindak lanjut perawatan, diit makan, obat yang harus
diminum, serta waktu kontrol yang ditulis dengan lengkap. Setelah semua
Pasien yang akan pindah ke ruangan lain baik karena pindah kelas perawatan
maupun karena indikasi kasus penyakit setelah disetujui dan tempat tersedia
secara lisan maupun tulisan tentang perawatan yang diberikan pada pasien
2. Pengelolaan
a. Farmasi
Oleh Petugas Dan Mahasiswa Farmasi. Obat Oral Yang Diberikan Dari
b. Gizi
Bila ada pasien baru, Tim gizi hanya menerima order diit pasien dari Ruang
c. Dokter
d. Laboratorium
f. Perencanaan discharge planning sudah masuk dalam nursing care plan yang
dibuat perawat.
3.3.5.2 Pendidikan
Pendidikan pada pasien dan keluarga di Ruang Kutilang belum dilakukan dengan
baik, tidak tersedia media edukasi seperti leaflet, brosur atau poster disekitar
pasien.
3. Adapun calon praktikan yang praktek di Ruang Kutilang dalam 1 tahun terakhir:
a. Mahasiswa D3 Keperawatan
b. Mahasiswa S1 Keperawatan
d. Mahasiswa S1 kedokteran
4. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa ruang Kutilang tidak pernah membatasi
yang banyak di atur oleh CI lahan, dalam mengatur jadwal dinas yang
5. Dari hasil wawancara dengan salah satu mahasiswa asal institusi tertentu
kompetensi yang diharapkan dari institusi tercapai dan tepat sasaran di samping
6. Penelitian diruang Kutilang dilakukan bila institusi dan diklat sudah ada
3.3.5.3 Penelitian
2. Dari keterangan salah seorang CI, hasil penelitian yang pernah dilakukan di
Ruang Kutilang sudah pernah dipublikasikan oleh peneliti kepada pihak Ruang
Kutilang sendiri
1. Operan
operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada perawat pelaksana yang
ada dalam satu group. Ketua tim akan konfirmasi atau supervise tentang kondisi
2. Pre konference
Hasil wawancara pada perawat ruangan yang ada, kegiatan pre confrense yang
operan. Ketua tim membagi tugas kepada perawat pelaksana sesuai kemampuan
82
3. Post konference
Hasil wawancara pada perawat ruangan yang ada, kegiatan pre confrense yang
Ketua tim menerima penjelasan dari perawat pelaksana tentang hasil asuhan
Ketua tim memberikan reinforcement positif pada perawat pelaksana, dan ketua
keperawatan).
4. Ronde keperawatan
terlaksana dengan baik, baik antara ketua tim dengan perawat pelaksana maupun
klinik keperawatan kepada mahasiswa praktik yang ada dalam groupnya dalam
site teaching).
5. Supervisi Keperawatan
6. Discharge planning
Di ruang Kutilang telah tersedia Discharge planning (alur pulang), yang telah
7. Dokumentasi Keperawatan
1) Format laporan pasien per Tim: berisi nomor kamar dan bed, nama pasien,
formatnaya tersebut dibagi dalam tiga shift yaitu pagi, siang dan malam.
2) Untuk dokumentasi nomor kamar dan bed, nama pasien, nama obat, sudah
disatukan kedalam buku status pasien. Untuk Pemberian obat injeksi sudah
b. Pengkajian
pasien, nadi, respirasi dan suhu, ditulis per shift pagi, sore dan malam.
lengkap
kolom evaluasi. Untuk tahap diagnosa sampai evaluasi kami kaji dengan
e. Evaluasi
Untuk evaluasi sudah mencerminkan tujuan yang telah dicapai, dalam catatan
yang sedang digunakan dan menjelaskan kalau obat sudah diberikan, misal:
terapi (√).
1. Man
- S1 Kep = 4 orang
bangsal.
2. Metode
3. Material
d. Terdapat meja dan kursi untuk dokter, Karu, perawat ruangan, keluarga
4. Money
5. Mechine
1. Man
2. Metode
3. Material
4. Money
5. Mechine
a. Belum dipisahkan alat yang digunakan antara pasien infeksius dan non
infeksius.
3.4.3 Opportunity
1. Man
2. Metode
secara rutin
3. Material
4. Money
5. Mechine
1. Man
keperawatan
APD
2. Metode
pemberian obat.
b. Beban yang ditanggung oleh perawat pada shif sore dan malam lebih
3. Material
dialihkan
89
4. Money
Tidak adanya uang kas, sehingga setiap kebutuhan harus menunggu realisasi
5. Mechine
Prioritas
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1 Belum efektifnya 3 3 3 2 2 13 VI
pelaksanaan komunikasi
terapeutik di ruang
Kutilang RSUD Dr. Hi.
Abdul Moeloek
Keterangan :
Magnitud (Mg) : kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah
Severity (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
Manageability (Mn) : kemungkinan masalah bisa dipecahkan
Nursing Consent (Nc) : melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya.
91
1 Belum efektifnya
pelaksanaan operan:
Perawat belum
memperkenalkan diri - Reedukasi tentang Pre post confrence di Seluruh Nurse station Lembar Balik Siska
pada pasien atau pengertian, tujuan, manfaat ruang Kutilang dapat Perawat Ruang Kutilang
keluarga pasien pada dari kegiatan pre post terlaksana dengan optimal ruangan
saat operan confrence. Kutilang
2 Belum efektifnya
pelaksanaan ronde
keperawatan:
Belum dilaksanakan
kegiatan diskusi/
Menjadi role model terhadap - Perawat dapat Ruang Nurse station Lembar Balik Siska
bedside teaching untuk
pelaksanaan ronde melaksanakan ronde Kutilang Ruang Kutilang
membahas pasien
keperawatan waktu bed side keperawatan dengan
dengan kondisi tertentu
teaching dengan didampingi benar
Katim dan 2 perawat
92
BAB IV
PEMBAHASAN
memandu dan mengarahkan semua atau bagian dari organisasi yang secara terus-
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim, sedangkan Post conference
adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang
shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep
tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference
Dari teori yang ada maka pre conference adalah komunikasi katim dan perawat
pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
93
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim
tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan, isi pre conference adalah
rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim.
Kutilang RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek belum berjalan dengan optimal sejak 2010.
Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi serta pendelegasian diri kepala ruang ke
koordinator shift pada operan jaga. Pada kegiatan pre-post conference belum bisa
Tabel 3.1
Pelaksanaan Pre Post Confrence Sebelum Intervensi
jaga, pre-post conference di di ruang Kutilang RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
sebagian besar tidak baik. Dari permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelaksanaan operan jaga, pre-post conference di di ruang Kutilang RSUD Dr. Hi.
conference di ruang di ruang Kutilang RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek perawat
melakukan langkah-langkah yaitu (1) Koordinasi dengan karu, katim dan anggota
tim untuk pelaksanaan operan jaga, pre-post conference, (2) Menyamakan persepsi
tentang operan jaga, pre-post conference, (3) Melakukan role model pelaksanaan
operan jaga, pre-post conference,(5) Diskusi terkait permasalah yang dihadapi saat
Tabel 3.1
Pelaksanaan Pre Post Confrence Sesudah Intervensi
besar baik yaitu 12 orang (66.7%). Dari pencapaian hasil tersebut pelaksanaan
operan jaga, pre-post conference ada perbaikan ke arah yang lebih baik walau belum
yang dinas sebelumnya untuk menyampaikan masalah pasien. Kepala ruangan turut
Faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatang operan jaga, pre dan post
conference yaitu adanya dukungan dari kepala ruang, ketua tim, perawat pelaksana,
operan jaga, pre dan post conference; adanya saran dan masukan dari kepala ruang;
adanya kerja sama dengan sesama anggota kelompok stase manajemen keperawatan ;
adanya kerjasama dari perawat sehingga mau melakukan tindakan operan jaga, pre
dan post conference. Sedangkan faktor kendala yang di hadapi adalah kesibukan
optimal, khususnya di siang dan malam hari-post conference tidak bisa terlaksana
optimal.
95
BAB V
A. Kesimpulan
3. Masalah yang ditemukan di ruang Kutilang RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Abdul Moeloek
Ronde keperawatan dilakukan pada tanggal 10 Juni 2018, yang diikuti oleh
B. Saran
koordinator shift.
96
conference.